Anda di halaman 1dari 3

PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT

Pembuatan larutan baku Asam mefenamat konsentrasi 250 ppm


Ditimbang 12,5 mg zat aktif asam mefenamat dimasukkan kedalam labu ukur dan tambahkan 50
mL metanol, dikocok hingga homogen sehingga diperoleh konsentrasi 250 ppm yang akan
digunakan untuk pembuatan seri konsentrasi.
Penetapan panjang gelombang maksimum
Dari larutan baku asam mefenamat 250 ppm diambil 0,36 mL lalu diencerkan dengan metanol
sampai volume 10 mL hingga diperoleh konsentrasi 9 ppm. Larutan dengan konsentrasi 9 ppm
tersebut dikocok hingga homogen dan dimasukkan kedalam kuvet kemudian dibaca
absorbansinya pada panjang gelombang 200 – 400 nm.
Penetapan Operating time
Dari larutan baku 250 ppm diencerkan menjadi konsentrasi 11 ppm dengan cara diambil 0,44 mL larutan
250 ppm, tambahkan metanol sampai volume 10 mL kocok hingga homogen lalu dibaca absorbansinya
sampai hasil absorbansi yang diperoleh relatif konstan dengan rentang waktu 1 menit.
Pembuatan Kurva Baku
Dari larutan baku 250 ppm dibuat seri konsentrasi 5, 7, 9, 11 dan 13 ppm dengan cara diambil 0,2 mL
larutan baku kemudian encerkan dengan metanol sampai 10 mL untuk konsentrasi 5 ppm selanjutnya
untuk konsentrasi 7, 9, 11 dan 13 ppm dilakukan cara yang sama lalu dibaca absorbansinya pada panjang
gelombang maksimum.
Dari data hasil absorbansi dapat dihitung persamaan kurva bakunya sehingga diperoleh persamaan garis y
= bx+a.
Penetapan Kadar Sampel
Timbang 12,5 mg zat aktif asam mefenamat lalu dilarutkan dengan metanol hingga volumenya 50 mL
dari larutan tersebut diencerkan dengan metanol seperti pada pembuatan seri konsentrasi hingga 11 ppm.
Selanjutnya 20 tablet yang telah memenuhi keseragaman bobot digerus hingga halus dan homogen lalu
sampel serbuk ditimbang dan dilarutkan hingga konsentrasi 250 ppm lalu encerkan hingga konsentrasi 11
ppm, kemudian dibaca absorbansinya. Penetapan kadar dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali
dan dilakukan terhadap 2 sampel tablet asam mefenamat generik dan 2 sampel asam mefenamat dagang.

UJI BORAX PADA BAKSO


Analisis boraks secara kualitatif dengan Spektrofotometer
Isolasi boraks dalam sampel bakso :
1. Sebanyak 5 gram sampel bakso ditambah dengan 20 mL akuades lalu diblender sampai halus.
Setelah diblender, sampel tersebut dimasukkan ke dalam tabung sentrifusa. Proses sentrifugasi
dilakukan selama 2 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
2. Bagian supernatannya diambil dengan cara disaring dengan kertas saring.
3. Supernatan yang didapatkan akan digunakan untuk analisis boraks secara kuantitatif dengan
spektrofotometer.
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan Pembuatan Kurva Standar Boraks
Larutan induk boraks
1. Menimbang 50 mg serbuk boraks yang kemudian dilarutkan dengan 100 mL akuades sehingga
konsentrasi larutan menjadi 500 μg/mL.
2. Larutan induk boraks 500 μg/mL tersebut diencerkan menjadi konsentrasi 5 μg/mL, 10 μg/mL, 20
μg/mL, 30 μg/mL, 60 μg/mL dan 80 μg/mL dengan menambahkan akuades.
3. Selanjutnya sebanyak 0,5 mL larutan boraks dari masing-masing konsentrasi yang sudah dibuat
dimasukkan ke dalam cawan porselin dan ditambah 0,5 mL larutan NaOH 10%
4. Cawan ini kemudian dipanaskan di atas penangas air sampai larutan kering.
5. Pemanasan dilanjutkan dengan oven pada suhu 1000 ± 50C selama 5 menit.
6. Larutan ditambah 1,5 mL larutan kurkumin 0,125% lalu dipanaskan sambil diaduk selama ± 3
menit.
7. Setelah dingin larutan ditambah 1,5 mL larutan asam sulfat dan asam asetat (1:1), sambil diaduk
sampai tidak ada warna kuning baik pada cawan maupun pada pengaduk lalu didiamkan selama ±
8 menit.
8. Larutan ditambah sedikit etanol kemudian disaring dengan kertas saring lalu dimasukkan ke
dalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan etanol sampai garis tanda.

Penentuan panjang gelombang maksimum digunakan pada larutan standar boraks 5 μg/mL dari boraks
murni. Larutan ini diamati serapannya pada panjang gelombang antara 400 sampai 600 nm.
Penentuan kurva standar boraks
Dilakukan dengan mengukur nilai serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh.
Konsentrasi boraks yang digunakan yaitu 5 μg/mL, 10 μg/mL, 20 μg/mL, 30 μg/mL, 60 μg/mL dan 80
μg/mL.
Penentuan Kadar Boraks pada Sampel Bakso
1. Supernatan hasil isolasi boraks dalam sampel bakso dipipet sebanyak 0,5 mL lalu ditambahkan
sebanyak 0,5 mL larutan NaOH 10% dalam cawan porselin.
2. Cawan ini kemudian dipanaskan di atas penangas air sampai larutan kering. Pemanasan
dilanjutkan dengan oven pada suhu 1000 ± 50C selama 5 menit.
3. Setelah kering, kedalam cawan porselin tersebut ditambahkan 1,5 mL larutan kurkumin 0,125%
dan dipanaskan sambil diaduk selama ± 3 menit. Setelah dingin, kedalam cawan tersebut
ditambahkan 1,5 mL larutan asam sulfat dan asam asetat (1:1), sambil diaduk sampai tidak ada
warna kuning baik pada cawan maupun pada pengaduk lalu diamkan selama ± 8 menit.
4. Larutan yang terbentuk lalu ditambah sedikit etanol absolut kemudian disaring dengan kertas
saring lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan etanol sampai garis
tanda.
5. Hasil saringan larutan yang sudah dipreparasi tersebut dikumpulkan dan diamati serapannya pada
panjang gelombang 428 nm pada alat spektrofotometer UVVIS.
PK VITAMIN C pada CABAI
100 mg cabai merah yang dihaluskan, kemudian ditambahkan dengan sedikit aquades bebas CO2 dan
disaring. Filtrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambah aquades bebas
CO2 hingga mencapai tanda batas. Pengukuran kadar vitamin C dalam cabai merah (Capsicum annum L.)
mengunakan metode spektrofotometri UV-Vis dilakukan dengan menggunakan akuades sebagai blanko
dan larutan standar berupa asam askorbat.
Penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan mengukur nilai absorbansi larutan asam
askorbat 1 ppm rentang panjang gelombang 200 - 300 nm.

Anda mungkin juga menyukai