Anda di halaman 1dari 11

EPILEPSI

Definsi

Serangan berulang secara periodic dgn atau tanpa kejang yang timbul secara spontan dalam
waktu singkat atau berkala.

Gejala utama

Gejala khas pada epilepsi adalah serangan berkala atau berulang yang disebabkan oleh
lepasnya muatan listrik neuronneuron otak secara berlebihan (Harsono, 2011).

Penyebab

Karena terjadi pelepasan muatan listrik yang mendadak, secara cepat dan berlebihan pada
neuron tertentu dalam otak yang disebabkan oleh adanya luka diotak (abses, tumor,
arteriosklerosis), keracunan timah hitam, serta pengaruh obat yang memprovokasi serangan
epilepsy.

Jenis/Klasifikasi Kejang

1. Kejang umum (generalized seizure)


Kejang terjadi ketika terdapat aktivasi yang terjadi pada kedua hemisfer otak (belahan
otak) secara bersama.
a) Tonic clonic convulsion (Grand Mal) paling banyak terjadi
Gejala :
 Kehilangan kesadaran; dapat di dahului jeritan atau sentakan;
 Kaku (fase tonik) 10-30 dtk, kemudian kelojotan pd ekstremitas (fase klonik)
30-60dtk; dapat keluar air liur, sianosis, mengompol, mulut berbusa,atau
menggigit lidah; terjadi beberapa menit kemudian lemas, bingung dan
ketiduran
b) Absence (Petit Mal) jarang terjadi
Terjadi pada anak muda atau remaja.
Gejala :
 Gangguan kesadaran selama 5-10 detik; motorik terhenti dan diam tanpa
reaksi; mata melotot / berkedip-kedip; kepala terkulai; sering tidak di sadari
c) Myoclonic
Terjadi kontraksi muskuler seperti syok singkat pada wajah, tubuh dan ekstrimitas.
Gejala :
 Gerakan menyentak secara tiba-tiba, sangat singkat, sekali atau berurutan.
d) Atonic
Gejala :
 Pasien terjatuh dan Kehilangan kekuatan otot secara tiba-tiba, berlangsung
sangat singkat
e) Tonic
Gejala :
 Kontraksi otot kaku atau ekstremitas; durasi 30 detik; mata mendelik ke
atas; pernafasan terganggu; kebingungan setelah kejang
f) Klonic
Gejala :
 Bersifat berulang ulang atau ritmik, pola pergantian antara gerakan dan
kejang
g) Spasme infantile
Gejala :
 Spasme infantil atau yang dikenal dengan west syndrome yang ditandai
dengan adanya sentakan tiba-tiba dan penegangan, lutut tertarik ke atas dan
tubuh membengkuk ke depan, biasanya terjadi pada penderita usia 3 sampai
12 bulan dan umumnya berhenti pada usia 2 sampai 4 tahun (Hantoro,
2013; Ikawati, 2011).
2. Kejang parsial/fokal
Dimulai dari satu hemisfer otak dan menghasilkan kejang asimetris. Jika berubah secara
sekunder menjadi kejang umum. Kejang terjadi karena perubahan fungsi motor, gejala
sensori, somatosesori serta gerakan otomatis.
a) Simple parsial / parsial sederhana (jika tanpa kehilangan kesadaran)
Gejala :
 Tidak terjadi gangguan kesadaran; berupa gerakan motorik, sensorik,
otonom atau psikis; dapat dimulai dari tangan lalu menyebar kebagian yg
sama
b) Kompleks parsial (jika dengan kehilangan kesadaran)
Gejala :
 Terjadi gangguan kesadaran; didahului aura; diikuti gerakan yg tidak
terkendali seperti mengunyah, menelan, meringis kemudian bingung
3. Status Epileptikus
Yaitu terjadi ketika serangan brtahan selama lebih dari 30 menit secara beruntun
dengan cepat tanpa diselingi keadaan sadar. Keadaan ini dapat berakibat fatal seperti
krusakan SSP, bahkan kematian akibat kesulitan pernafasan dan otak kekurangan
oksigen

Penggolongan obat ;
Menurut pedoman dari The American Academy of Neurology penghentian Obat Anti Epilepsi
(OAE) dapat dipertimbangkan jika pasien mngalami bebas kejang Selma 2-5 tahun. Penghentian
OAE harus secara bertahap.

Macam Obat pilihan utama Obat alternative/tambahan


kejang
Kejang parsial Karbamazepin Gabapentin
Fenitoin Topiramat
Lamotrigin Levetirasetam
Asam valproat Zonisamid
Okskarbazepin Tiagabin,
Pirimidon, fenobarbital, felbamat
Kejang umum
Absence Asam valproat, Lamotrigin, levetrirasetam
Etosuksinimida, mesuksimida
Myoklonik Asam valproat, klonazepam Lamotrigin, topiramat, felbamat,
zonisamid, levetirasetam
Tonik klonik Fenitoin, Karbamazepin, Fenobarbital, Lamotrigin, topiramat,
Asam valproat Pirimidon, levetrirasetam,
Okskarbazepin
Mekanisme kerja OAE

Menurunkan neurotransmisi rangsangan listrik di sinaps sel-sel saraf. Zat yang meghambat
neurotransmisi adalah GABA (Gamma Amino Butiric Acid) dan glisin. Obat yang menunjang
kerja GABA digunakan sebagai epilepsy

a. Memperkuat efek GABA ; asam valproat dan vigabatrin


b. Menghambat kerja aspartat dan glutamate (asam amino yang merangsang
neurotransmisi) : lamotrigin, valproat, karbamazepin, fenitoin.
c. Memblokir saluran Na, K, Ca yang berperan penting dalam timbulnya muatan listrik :
etosuksimida, asam valproat, karbamazepin, fenitoin, lamotrigin, pregabalin,
topiramat.
d. Meningkatkan ambang serangan dengan jalan menstabilkan membrane sel : felbamat
e. Mencegah timbulnya pelepasan muatan listrik abnormal di pangkal SSP : fenobarbital
dan klonazepam
f. Menghindari menjalannya hiperaktifitas muatan listrik tersebut pada neuron otak lain :
klonazepam dan fenitoin
Penatalaksanaan Epilepsi

Efek samping obat

Efek samping akut


Efek samping kronik
OAE
Tergantung kadar obat Idiosinkratik
Asam valproat Gangguan saluran Gagal hepar akut Berat badan bertambah
cerna Pancreatitis akut Hiperammonemia
Sedasi Alopesia
Goyah/tdk dapat tegak
Tremor
Trombositopenia
Etosuksimid Ataksia Diskarsia darah Perubahan perilaku
(ketidakseimbangan) Kemerahan pd kulit Sakit kepala
Mengantuk
Gangguan pencernaan
Goyah
Cegukan
Felbamat Anoreksia Anemia aplastik Belum ditentukan
Mual muntah Gagal hati akut
Insomnia
Sakit kepala
Fenitoin Ataksia Diskarsia darah Perubahan perilaku
Nystagmus Kemerahan pd kulit Sindrom serebral
Perubahan perilaku Reaksi imunologi Perubahan jaringan
Pusing konektif
Sakit kepala Penebalan kulit
Inkordinasi Hyperplasia gusi
Sedasi Kulit wajah menjadi kasar
Letargia Jerawat
Gangguan kognitif Gangguan kognitif
Kelelahan Penyakit metabolism
Penglihatan kabur tulang
Sedasi
Fenobarbirtal Ataksia Diskarsia darah Perubahan perilaku
Hiperaktivitas Kemerahan pd kulit Gangguan jaringan
Sakit kepala konektif
Sedasi Gangguan intelektual
Mual Penyakit metabolism
tulang
Gangguan mood
Sedasi
Gabapentin Pusing Kaki bengkak Berat badan meningkat
Kelelahan
Somnolen
Ataksia
Karbamazepin Diplopia Diskarsia darah Hiponatremia
Pusing Kemerahan pd kulit
Mengantuk
Mual
Goyah
Lemah
Lamotrigin Diplopia Kemerahan pd kulit Belum ditemukan
Pusing
Goyah
Sakit kepala
Levetirasetam Sedasi Belum ditentukan Belum ditemukan
Gagguan perilaku
Okskarbazepin Sedasi Kemerahan pd kulit Hiponatremia
Pusing
Ataksia
Mual
Pirimidon Perubahan perilaku, Diskarsia darah Perubahan perilaku
Sakit kepala Kemerahan pd kulit Gangguan jaringan
Mual konektif
Sedasi Gangguan kognitif
Goyah Sedasi
Tiagabin Pusing kelelahan Spike-wave stupor Belum ditemukan
Sulit berkonsentrasi
Gelisah
Tremor
Pandangan kabur
Depresi
Lemah
Topiramat Sulit berkonsentrasi Asidosis metabolic Gangguan ginjal
Psikomotorik lambat Acute-angle Berat badan menurun
Gangguan glaucoma
bicara/bahasa Oligohirolisis
Somnolen
Kelelahan
Pusing, sakit kepala
Zonisamid Sedasi Diskarsia darah Gangguan ginjal
Pusing Kemerahan pd kulit Berat badan menurun
Gangguan kognitif
Mual

Anda mungkin juga menyukai