Anda di halaman 1dari 18

Intoksikasi alkohol

1. Etanol
• Banyak beredar : minuman, ekstrak makanan, obat batuk pilek,
pembersih mulut

• 25 - 50 mg/dL : perasaan senang (euforia) & disorientasi


• 50-100 mg/dL : inkoordinasi otot, menurunnya reaksi reflek, ataksia.
• 100 -250 mg/dL : ataksia, nystagmus (cerebellar dysfunction)
• > 250 mg/dL : koma
• > 400 mg/dL : depresi pernafasan, hilangnya reflex protective, kematian
GABA Menghambat  Kerja  Proses
N-Methyl-D- dopamin, Glukoneo-
Aspartat serotonin & genesis
neurokimia
lain

Efek Sedatif Mempengaruh


i reseptor Hipoglikemi
opioid
Vasodilatasi
Warm sensation, flushed
Mempercepat evaporasi panas tubuh
Hipoglycemia
Ringan:
Euphoria, Agitasi, Combative
Sedang:
Melantur, nystagmus, ataxia, diskoordinasi gerakan
Berat:
Depresi nafas dan koma
Tatalaksana
• Perhatikan associated injuries dan social injuries
• Metadoxine 300-900 mg IV dosis tunggal
• Hemodialisis
• Suportive 
• Dextrose 5% mencegah hipoglikemia, jg pada kasus berat ketoasidosis
• Jika penurunan kesadaran 
• Thiamine 500mg IV diencerkan dalam 100cc NS/infus dlm 30menit/8jam
slm 2-3hr
• Lanjutkan dosis 250mg/hr IV/IM 3-5hr
• Profilaksis 250mg/hr 3-5hr
2. Methyl Alcohol (Methanol)
• Ditemukan pada: cairan pelarut (cairan pembersih), parfum, BBM.
• Dosis toksik: 15-500 cc methanol 40%
• Komplikasi:- Kebutaan Permanen
- Asidosis Laktat
- Asidosis Metabolik
- Hiperkalemia
- Perdarahan Intrakranial
Asam format Formaldehyde Asam Laktat

Inhibisi sitokrom oksidasi di


mitokondria Asidosis Metabolik

Penurunan produksi ATP

Kerusakan selubung myelin dan


hilangnya penglihatan

Nervus Optikus

SSP Target
Organ

Basal Ganglia
Tatalaksana
• Koreksi asidosis 
• Natrium Bikarbonat 1-2mEq/L IV
• Natrium Bikarbonat 150 mEq/L dlm 1L Dekstrosa 5% imfus
• Sampai pH 7,35-7,45
• Antidot  hambat ADH jk konsentrasi plasma >20mg/dL atau pH <7,3
• Fomepizole 15mg/IV loading dose
• Maintenance : 10mg/kg IV 12- 48hr  15mg/kg IV
• Etanol : pertahankan pd konsentrasi 100-150 mg/dL
• Co-factor  asam folinic 50mg IV / as. Folat 50mg IV/6jam
• Hemodialisa
3. Ethylen Glycol
• Banyak digunakan : produk industri, pendingin mobil, cairan
pembersih RT
• Dosis toksis 10-30cc pada kadar 80%-90%
• Gejala & tanda klinis :
• Abnormalitas neurologis
• Disfungsi kardiorespirasi
• Disfungsi ginjal
As. Mengganggu Asidosis laktat
Glikolat respirasi seluler

Asidosis
metabolik

As.
Oksalat
Ginjal  GGA Jaringan 
 oliguria hipokalemia

Paru-paru  Jantung  Otak 


disfungsi  disfungsi gangguan
sesak, miokardium  neurologis 
hiperventilasi gagal jantung stupor, defisit
kongestif neurologis
fokal
Tatalaksana
• Hambat ADH dan LADH  etanol & fomepizol
• Kadar Ethylene Glycol > 20 mg/dl
• pH arterial <7,3
• HCO3 serum <20 mEq/L
• Osmolal gap >10 mOsm/L
• Kristaluria oksalat
• Pada pecandu/gizi kurang 
• Tiamin 100 mg qid dan piridoksin 50 mg qid selama 2 hari
• hemodialisis
4. ISOPROPANOL
• Ditemukan di : produk rumah tangga, produk dagang, larutan
pembersih, pembersih tangan, produk untuk kulit dan
rambut, pelarut untuk aplikasi industri
• Paling sering tertelan setelah etanol
• Cepat diserap oleh saluran pencernaan
• Gejala timbul jika kadar mencapai 50-100mg/dL
Aseton

Letargi Ataksia Penurunan


Koma Disartria inotropi
jantung

Depresi Iritasi kulit


SSP
Hipotensi

Vasodilatasi
perifer
Edema paru
Hematemesis
Trakeobronkitis
hemoragik
Tatalaksana
• Terapi suportif jika pasien tidak koma/ hipotensi
• Hemodialisis jk  kadar serum >200mg/dL
Komplikasi
etanol : metanol : Etilen glikol : Isopropanolol :
• Hipoglikemia • Kebutaan • Asidosis laktat • Depresi sistem
• Asidosis laktat permanen • Asidosis kardiovaskular
• Hipokalemia • Hiperkalemia metabolik
• Trakeobronkiti
• Asidosis laktat • Disfungsi
• Hipomagnesemi s hemoragik
miokardium
a • Asidosis • Edema paru
metabolik • Hipotensi
• Kejang
• Gagal jantung • Aspirasi
• Koma • Gagal napas
akut kongestif penumonia
• Tukak lambung • Gagal napas akut
• Gagal ginjal akit • Hematemesis
• pankreatitis
Tatalaksana umum
 A = Airway (Jalan Napas)
• Bebaskan jalan napas dari sumbatan bahan muntahan, lendir, gigi palsu, dll. B = Breathing
(Pernapasan)
• Jaga agar pasien dapat bernapas dengan baik dan oksimetri,jika meragukan, menggunakan pengukurn
gas darah Arteri. Bila perlu berikan bantuan dengan alat respirator.
 C1 dan C2
• C1 = Circulation
• Peertahankan Tekanan darah,denyut nadi, urine yang keluar dan evaluasi perfusi perifer diper
• tahankan dalam batas normal.
• C2 = Cerebral Metabolic
• Pada gangguan mental menyebabkan terjadinya Hipoksia yang tidak terdeteksi sehingga
• harus mendapat ”challenge Test”
Dekontaminasi
→ Efektif dalam 30-60 menit setelah Ingesti
1. Emesis
Diinduksi dengan sirup Ipecac (bukan Ekstrak Ipecac),biasanya digunakan untuk mengobati ingesti pada anak

2. Lavase Lambung
 Dalam kaadan pasien bangun atau bila jalan napas dilindungi oleh pipa endotrakea.menggunakan suhu larutan
Lavase (cairan Saline 0,09%) yang sesuai dengan suhu tubuh untuk mencegah hipotermia

3. Arang Aktif
Hanya mengikat sedikit dosis toksin pada toksin metanol dan sianida.

Hemodialysis
 Asidosis metabolik (pH <7,25-7,30)
 kelainan Penglihatan
 Gagal ginjal
 kelainan elektrolit tidak responsif terhadap pengobatan konvensional
 Ketidak stabilan hemodinamika terhadap pengobatan perawatan intensif
 konsentrasi serum > 50 mg /dL

Anda mungkin juga menyukai