DEFINISI
Keracunan alkohol merupakan
konsekuensi yang bisa diprediksi bila
seseorang meminum alkohol dalam
volume besar dalam jangka waktu
pendek.
5% 5-20 % 20-55 %
METANOL
NAD+ NAD+
ADH ADH
NAD + H+ NAD + H+
Formaldehyde Acetaldehyde
FMD ALDH
Diuresis
Menghambat pelepasan vasopresin dari
kelenjar hipofisis posterior diuresis
meningkat
Pecandu kronik toleransi efek diuretik
Putus obat sulit BAK
Sistem Gastrointestinal
Penurunan peristaltik esogafus dan penurunan
tekanan esofagus bg. Bawah konsentrasi
alkohol yang tinggi
Varises esofagus
Stimulasi sekresi gastrin dan histamin nyeri
epigastrik gastritis akut dan kronik
Diare kronis akibat malabsorpsi di usus halus
perubahan struktur dan fungsi usus halus
vili mukosa usus menjadi pipih, kadar enzim
pencernaan menurun reversibel
Pengguna alkohol berat pankreatitis akut
dan kronik akibat efek metabolik langsung
alkohol pada sel-sel asinar pankreatik.
HATI
Dose dependent
Toksisitas intrinsik dapat merusak hati
tanpa adanya defisiensi makanan
Efek utama :
1. Infiltrasi lemak perlemakan hati
2. Hepatitis
3. Sirosis hepatis penyebab : fibrosis
akibat nekrosis jaringan dan inflamasi
kronis
Darah
Alkohol secara langsung merusak
sumsum tulang, terutama prekursor
eritrosit dan prekursor leukosit,
sehingga menimbulkan anemia dan
leukopenia.
MANIFESTASI KLINIS
Intoksikasi alkohol akut
stupor/koma
Kulit dingin, lembab, kering
(karena dehidrasi), hipotermia
Bau napas bau alkohol
Laju respirasi , denyut jantung
Koma alkoholik pd BAC > 300
mg/dL atau 0,3%
Etanol
<50 mg/dl
Gangguan dalam melakukan tugas yang memerlukan
keterampilan, Banyak bicara, Relaksasi
>100 mg/dl
Gangguan persepsi terhadap lingkungan, Ataksia, Gangguan
dalam pengambilan keputusan, Kehilangan koordinasi, Perubahan
mood, personalitas dan perilaku, nistagmus, Bicara kacau
>200 mg/dl
Amnesia, diplopia, disatria, hipotermia, mual, muntah
>400 mg/dl
Depresi pernapasan, koma, meninggal
Etanol
peningkatan osmolalitas serum, asidosis laktat, dan
hipoglikemia. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan
kadar etanol dalam serum
Metanol
Peningkatan osmolalitas serum, anion gap, asam laktat
serum, dan asidosis metabolik. Diagnosis pasti dengan
pemeriksaan kadar metanol serum
Diagnosis banding
ketoasidosis diabetik
koma hiperglikemia
hiperosmolar non ketotik
hipoglikemia
gagal ginjal akut
Stroke
perdarahan subaraknoid
meningoensefalitis
pankreatitis akut
TATALAKSANA
Penatalaksanaan umum
Stabilisasi
Airway, breathing, circulation
Dekontaminasi
Cegah absorbsi (karbon aktif) pengeluran isi lambung
(induksi muntah, kumbah lambung)
Eliminasi
Hemodialisa
Antidotum
Fomepizole, thiamin (vitamin B1)
Penatalaksanaan spesifik
ETANOL
Indikasi
asidosis metabolik
abnormalitas penglihatan
gagal ginjal
gangguan elektrolit yang tidak membaik dengan
pengobatan konvensional
dan/atau kadar metanol serum >50 mg/dl.
KOMPLIKASI
Etanol
Komplikasi keracunan etanol meliputi:
Hipoglikemia
asidosis laktat
Imbalance elektrolit
Takiaritmia
vasodilatasi perifer
holiday heart syndrom (yang ditandai dengan takiaritmia
atrial atau ventrikular dan timbulnya fibrilasi atrial baru
setelah minum etanol)
depresi pernapasan
pneumonia aspirasi
gastritis erosif
tukak lambung
Pankreatitis
ensefalopati wernicks
kejang-kejang dan koma.
Metanol
Komplikasi keracunan metanol meliputi:
kebutaan permanen
asidosis laktat
Hipokalemia
asidosis metabolik
depresi kardiovaskular
gagal napas akut
pneumonia aspirasi
gagal ginjal akut
perdarahan intrakranial dan koma.
PROGNOSIS
Etanol
Prognosis buruk bila terjadi asidosis
metabolik yang berat dan terdapat
penyakit penyerta pemakaian alkohol
kronik
Komplikasi sindroma ketoasidosis
alkoholik pada kercaunan akut etanol
dijumpai <10%
Angka kematian sindrom ketoasidosis
dilaporkan sebesar 1%.
Metanol
Prognosis buruk bila kadar pH <7,1, asidosis laktat
yang berat, hipotensi yang berat dan kadar serum
metanol >50 sampai 100 mg.dl dan keterlambatan
penanganan lebih dari 24 jam setelah keracunan
Kematian disebabkan oleh komplikasi
Angka kematian keracunan metanol dilaporkan
sebesar 48%
Sekuele yang dijumpai pada pemantauan selama 6
tahun setelah keluar rumah sakit adalah gangguan
neurologis baru (36%) dan gangguan penglihatan
(36%).