Anda di halaman 1dari 19

KERACUNAN ALKOHOL

KHAIRILARMAL, S.Si, Apt, SpFRS


etanol
PENDAHULUAN
› Etanol merupakan bahan yang banyak digunakan dalam
industri minuman keras, parfum, obat, mountwash,
flavouring angent.
› Sering dikonsumsi sebagai bahan minuman untuk
rekreasi
PATOGENESIS
› Efek utama keracunan etanol adalah depresi susunan saraf pusat,
mempunyai efek aditif denganm bahan depresan SSP lainnya
seperti barbiturat, benzodiazepin, antidepresan, antihistamin dll
› Efek lain adalah hipoglikemik
› Keracunan etanol dapat menyebabkan seseorang rentan terhadap
trauma , hipotermi. Dosis toksik 0,7g/Kg etanol murni (3-4
tegukan) dimana kadat etanol dalam darah akan mencapai 100
mg/dl (0,1g/dl). Kadar diaytas sudah cukup menimkbulkan
hipoglikemia tapi tidak menyebabkan koma
PATOGENESIS
› Batas kadar etanol dalam darah yang dapat menimbulkan koma bervariasi
anta individu. Meskipun secara teoretis kadar diatas 300 mg/dl sudah
menimbulkan koma, pada penderita alkoholisme kronik ,asih dapat tetap
bangun bila kadar 500-600 mg/dl.
› 25% etanolyang ditelan akan diabsorbsi dilambung, sisanya diabsorbsi di
usus halus, air menambah absorbsi, sementara lemak mengurangi
absorbsi, kadar etanol sudah dapat dideteksi dalam daras setelah 5 menit
dan mencapai puncaknya dalam 30-180menit
› 10% etanol diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urine, keringat
dan saluran nafas. Sebagian besar dimetabolisme har=ti menjadi
asetaldehid dengan enzim aldehid dehidrogenase, asetaldehid menjadi
asetil CoA dan akhirnya menjadi CO2 dan H2O
Gejala Klinis: Keracunan akut
› Keracunan ringan sampai sedang : Euforian , inkoordinasi
ringan, ataksia, nistagmus, gangguan refleks dan kemampuan
mempertimbankan sesuatu, , agresif, hambatan bersosialisasi,
hipoglikemik
› Keracunan berat: Koma, depresi pernafasan, dapat terjadi aspirasi
paru, pupil myosis, suhu tubuh, takanan darah dan nadi menurun,
rhabdomyalisis dapat terjadi akibat immobilisasi lama.
Gejala Klinis: Keracunan Kronis
› Dapat timbul perdarahan saluran cerna bagian atas, tukak peptik,
perdarahan varises. Pankreititis, hepatitis, sirosis dan
ensefalopathy jepatik dapat terjadi.
› Terjadi Hipokalemia, hipoposfatemia, ketoasidosis alkoholik,
penurunan kekebalan terhadap infeksi.
› Akut Psikosis alkoholik dapat terjadi dengan gejala gangguan
mental berat, disorientasi, suggestibility dan gangguan memori.
Gejala Klinis: Wthdrawal
› Terjadi pada pemakai alkohol dosis tinggi jangka lama: Tremor,
rasa takut, overaktivitas adrenergik dan konvulsi.
› Pada keadaan berat dapat terjadi delerium tremens, dengan gejala
berupa konvulsi, dan hiperaktivitas saraf otonom.
PENGOBATAN
› Resusitasi : Lindungi jalan nafas terhadap mkemungkinan
aspirasi, kalau perlu intubasi dan alat bantu pernafasan.
› Eliminasi: Semua tidakan eliminasi jarang dibutuhkan dalam
keracunan etanol
› Terapi Penunjang: Infus dekstrosa 5%, Vitamin B1 4x100 mg
1v/1m, Hipotermi dan konvulsi diatasi. Sebagian besar penderita
akan sadar kembali dalam 4-6 jam.
› Tidak ada antidotum spesifik untuk keracunan etanol
METANOL= METHYL ALCOHOL
PENDAHULUAN
› Matanol merupakan cairan yang tidak berwarna, mudah menguap
pada suhu kamar, danm merupakan bahan yang banyak dipakai
dalam industri sebaga pelarut, pembersih.
› Bahan ini juga dipakai oleh pencandu alkohol sebagai pengganti
etanolkarena harganya yang relaif murah
› Meskipun keracunan teruptama dapat menimbulkan gangguan
kesadaran , namumbahan metaboliknya s endiri dapat
menyebabkan asidosis metabolik, kebutaan bahkankematian
setelah periode laten 6-30 jam
PATOGENESIS
› Metanol sendiri tidak berbahaya, yang berbahaya adalah
metabolitnya. Bila tertelan, metanol cepat diserap di saluran
cerna, kadar dalam darah meningkat dalam 30-60 menit. Waktu
paruh sekitar 12 jam
› Metanol dimetabolisir secara perlahan oleh alkohol
dehidrogenase menjadi formaldehid dan selanjutnya oleh alfehid
dehidrogenase menjadi asam format dan asam format akhirnya
menjadi Co2 dan H2O
PATOGENESIS
› Asisdosis sistemik yang timbul disebabkan oleh pembentukan
asam format dan asam laktat.
› Kerusakan mata sisebabkan oleh asam format dan
formaldehidyang diketahui merusak sel-sel retina mata, bahan ini
menghambat sitokrom P-450 dalam saraf matamenghambat
aliran axoplasma.
› Keracunan dapat terjadi karena menelan metanol, inhalasi
maupun lewat kulit.
› Dosis toksik metanol sekitar 30-240 ml (20-150 gram).
Gejala klinis
› Gejala utama keracunan metanol adalah gangguan visus atau
asidosis metabolik. Tanda-tanda keracunan seringkali didahului
denganperiode laten 40 menit -72 jam, dimana penderita sama
sekali tidak menimbulkan gejala apapun.
› Keracunan ringan : rasa lelah, nyeri kepala, nausea, penglihatan
kabur temporer.
› Keracunan sedang : Nyeri kepala hebat, dizzines, mual, muntah,
depresi SSP,. Gangguan visus dapat menetap setelah 2-6 hari.
› Keracunan berat: Gejala makin menghebat, pernafasan cepatm
asidosis, hiperemi, midriasis, koma dan hipotensi
Gejala klinis
› Beberapa jam pertama setelah keracunan timbuk gejala gastritis.
Asidosis biasanya timbul setelah periode laten. Setelah 30 jam
mulai timbul asidosis akibat anion gap yang hebat, gangguan
visus, kebutaan, kejang kejang. Kematian dapat terjadi setiap
saat.
› Bila metanol diminum bersama-sama etanol, periode laten dapat
berlangsung lebih lama.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
› Anion Gap : Peningkatan anion gap 10 mOsm/l sudah dianggap
sebagai keracunan metanol.
› Kadar bikarbonat biasanya menurun < 15 mEq/l
› Kadar metanol serum >20 Meq/dl sudah dianggap mencapai
kadar toksik. Kadar diatas 40 mEq/dl merupakan keracunan
berat. Bila ditemukan asam format dalam darah dipastikan pasien
mengalami keracunan metanol.
Pengobatan
› Resusitasi: Perbaikan jalan nafas yang baik, bila perlu respirasi
mekanik
› Eliminasi : Kumbah lambung : Secepat mungkin, hemodialisis
untuk mempercepat eliminasi metanol dan asam format,
dilakukan sampai kadar metanol <20 mg/dl
ANTIDOTUM
› Asam Folat : dapat mempercepat konversi format menjadi CO2 dan H2O, dosis
50 mg iv setiap 4 jam
› Diberikan etanol.
› Pada keracunan berat diberikan etanol 50-60 ml dalam 50 ml dekstrosa 5% iv
dalam 50 menit, selanjutnya 12 ml/jam
› Pada keracunan ri8ngan etanol; diberikan per oral dengan dosis 1,5 mg/kg
dalam dekstrosa 5% diikuti 0,5-1 ml/Kg tiap 2 jam selama 4 hari
› Indikasi etanol :
1. Minum metanol, anion gap >5 mOsm/l
2. Asidosis metabolik
3. Kadar metanol darah diatas 20 mg/dl
TERAPI PENUNJANG
› Asidosis metabolik diatasi dengan natrium bikarbonat
› Diatasi kejang atau koma bila terjadi
› Bila terjadi kedinginan berikan selimut
› Bila penderia gelisah deberikan fenobarbital 100 mg tiap 6-12
jam atau diazepam 10 mg iv perlahan-lahan

Anda mungkin juga menyukai