Anda di halaman 1dari 22

Alkohol

Pembimbing : dr. Noorman Herryadi, Sp.F, SH


Anna Thalia Indriani 2115153
Daniel Christian Hohakay 2115146
Jessica Febrianti Sutardi 2115144
Mugi Nurhuda Hudayat 2115145
Risna Ulinawaty Pasaribu B 2115129
Surya Waisnawa 2115114
Theresia Euralia Pasaribu 2115151
Verine Angeline 2115121
DORLAND EDISI 31 KBBI

D Salah satu dari sekelompok


senyawa organik yang dibentuk dari
Cairan tidak berwarna yang mudah
menguap, mudah terbakar, dipakai
E hidrokarbon melalui pertukaran satu dalam industri dan pengobatan,
F atau lebih gugus hidroksil dengan
atom hidrogen dalam jumlah yang
merupakan unsur ramuan yang
memabukkan dalam kebanyakan
I sama minuman keras; C2H5OH; etanol

N PERPRES No 74 Tahun 2013 Pasal 1


I Minuman Beralkohol adalah minuman
S yang mengandung etil alkohol atau
etanol (C2H5OH) yang diproses dari
i bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau
fermentasi tanpa destilasi.
klasifikasi
a. Minuman Beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil
alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar sampai dengan 5%

b. Minuman Beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil


alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 5% (lima persen)
sampai dengan 20%

c. Minuman Beralkohol golongan C adalah minuman yang mengandung etil


alkohol atau etanol (C2H5OH) dengan kadar lebih dari 20% sampai dengan
55%
Metanol, Metil alkohol (CH3OH) adalah cairan
tidak berwarna dengan bau yang menyengat.
Ini adalah zat beracun yang dapat diserap
CDC

melalui mata, kulit, paru-paru, dan sistem


pencernaan. Paparan berlebihan dapat
menyebabkan kematian.

https://www.cdc.gov/niosh/topics/methyl-alcohol/default.html
● Metanol akan dimetabolisme menjadi
formaldehida kemudian menjadi asam
format. Asam format yang terakumulasi
inilah yang menyebabkan toksik.
● Asam format bebas dapat menembus
blood-brain barrier (BBB) menyebabkan
toksisitas sistem saraf pusat.
● Selain itu asam format ini juga merupakan
inhibitor sitokrom-c oksidase sehingga dapat
menyebabkan oksigenasi jaringan terganggu
yang menyebabkan pernafasan jaringan
menjadi pernafasan anaerob →
menghasilkan asam laktat yang juga dapat
menyebabkan asidosis.

Katzung BG. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-10. Jakarta: EGC; 2012.
https://pediaa.com/difference-between-ethanol-and-methanol/
Efek terhadap tubuh
● Sistem Kardiovaskular
○ Kerusakan mitokondria dan retikulum sarkoplasma kardiomiosit
(perubahan keseimbangan ion kalsium)
○ Fibrosis jantung
○ Stres oksidatif miokard, gangguan kontraksi kardiomiosit,
hipertensi
● Sistem Respirasi
○ Mekanisme protektif berkurang ← stres oksidatif
● Sistem Muskuloskeletal
○ Penurunan respon terhadap Growth Factor, pertumbuhan otot
rangka terhambat
○ Gangguan remodeling tulang
Efek etanol
terhadap tubuh

Obad Adam, Peeran Ahmed, Little


Janay I., Haddad Georges E.,
Tarzami Sima T. Alcohol-Mediated
Organ Damages: Heart and Brain.
Frontiers in Pharmacology Vol.9.
2018.
Image, source : prod. healthline
BAC of ethanol
Efek Akut Alkohol
➢ 1-2 unit
○ Heart rate meningkat, vasodilatasi → tubuh terasa hangat, lebih sosial-banyak bicara
➢ 4-6 unit
○ Sistem saraf, otak → pusing, mempengaruhi reaction time & koordinasi, mempengaruhi
kesadaran (pengambilan keputusan, penilaian, lebih sembrono)
➢ 8-9 unit
○ Reaction time melambat, bicara → kurang jelas, penglihatan → buram (kehilangan fokus)
○ Hangover
➢ 10 to 12 unit (toxic levels) → efek depresan
○ Koordinasi sangat terganggu → risiko serius terjadi kecelakaan. Dehidrasi → pusing,
mual-muntah, gangguan pencernaan, diare
➢ >12 unit → intoksikasi

National Health Service (NHS) United Kingdom.


The Alcohol Advisory Council of New Zealand (ALAC)
Efek Akut etanol Yang Menyebabkan Kematian
● Kematian akibat ethanol tidak jarang dan bisa terjadi ketika kadar etanol
dalam darah 300mg/100ml.
● Penyalahgunaan ethanol merupakan penyebab atau paling tidak sebagai
faktor pencetus dari kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri serta berbagai
tindak pidana lainnya.
● Pecandu etanol→ kesadarannya terganggu → seringkali mati terbakar
oleh karena lupa mematikan rokok, kompor, lampu dan lain sebagainya.
● Pecandu etanol → sering terlibat dengan trauma yang fatal. Hal ini bisa
dipicu oleh prilaku agresif yang di sebabkan dari penggunaan alkohol.
Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh pemabuk maupun pemabuk
yang meyebrang jalan merupakan hal yg sering terjadi. Bisa juga seperti
terjatuh dari tangga dan trauma yang terjadi di kepala

Buku Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan


● Kematian akibat kebakaran atau keracunan karbon monoksida bisa
disebabkan ketika merokok saat intoksikasi. Misalnya tertidur di
tempat tidur saat mabuk ketika merokok
● Tenggelam kadang-kadang terjadi, terutama di daerah sungai atau
dermaga. Kematian kadang bukan disebabkan karena tenggelam
namun akibat sudden vagal cardiac arrest karena syok terkena air
dingin

Buku Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan


Intoksikasi metanol
● Intoksikasi metanol dapat menyebabkan mual muntah dan
depresi saraf pusat ringan yang dilanjutkan dengan periode
laten sekitar 12-24 jam kemudian dan dilanjutkan demam,
kondisi asidosis metabolik, gangguan penglihatan berupa
mata kabur sampai kebutaan dan kematian.
● Paparan metanol terlalu banyak → coma dan kematian,
selain itu intoksikasi yang parah akan menyebabkan
kerusakan permanen untuk SSP dan kebutaan permanen.
● Angka mortalitas rata - rata pada beberapa studi bervariasi
antara 8-36% namun meningkat sampai 50-80% ketika kadar
bikarbonat serum <10 mEq/L dan atau pH darah <7,1.4

Katzung BG. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-10. Jakarta: EGC; 2012.
Undang-undang yang mengatur perihal Alkohol (ETANOL)
● Peraturan Presiden Nomor 74 tahun 2013 tentang Pengendalian
dan Pengawasan Minuman Beralkohol
● Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/9/2009
tentang Ketentuan Pengadaan, Pengedaran, Penjualan,
Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol
● Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014
tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan,
Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol
● Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 71/M-IND/PER/7/2012
tentang Pengendalian dan Pengawasan Industri Minuman
Beralkohol
● Peraturan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Nomor
4/PDN/PER/4/2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
pengendalian peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol
● UU tentang psikotropika No. 23 tahun 2020
https://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online/MINUMAN%20BERALKOHOL%20DILARANG%20ATAU%20DIAWASI%20PEREDARANNYA.pdf
https://lbhmasyarakat.org/wp-content/uploads/2016/01/280116_Policy-Brief-Kebijakan-Minuman-Beralkohol_LBH-Masyarakat-1.pdf
Undang-undang yang mengatur
● Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan (pasal 86, 89, 90, 91,
97, 99, dan 104)
● Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan
Gizi Pangan.
● Peraturan Presiden Nomor 74 tahun 2013 tentang Pengendalian dan
Pengawasan Minuman Beralkohol,
● Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/9/2009 tentang
Ketentuan Pengadaan, Pengedaran, Penjualan, Pengawasan dan
Pengendalian Minuman Beralkohol → perubahan : permendag no
43/M-DAG/PER/9/2009; permendag no. 53/M-DAG/PER/12/2010;
permendag no. 11/M-DAG/PER/3/2012; permendag no.
15/M-DAG/PER/3/2012; permendag no. 54/M-DAG/PER/8/2012; permendag
Nomor 53/M-DAG/PER/12/2010
● Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 71/M-IND/PER/7/2012 tentang
Pengendalian dan Pengawasan Industri Minuman Beralkohol
● Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/4/2014 tentang
Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan
Penjualan Minuman Beralkohol → perubahan permendag no.
6/M-DAG/PER/1/205, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 tahun 2019
sebagai perubahan atas

Anda mungkin juga menyukai