Anggota Kelompok:
Harris Utama 2015041
Angga Trie Buana 2015025
Eaufira Mereditha P 2015034
Euodia Eunike 2015007
Priska Gabriella 2015024
Putri Nabila 2015012
Reyhan Martaleo 2015049
Rut Tabita Haryono 2015022
Pembimbing :
dr. Arief Budiono, Sp.OG
Identitas Pasien
Nama: Ny. C
Umur: 28 tahun.
Pendidikan terakhir: S1
● Thorax:
- Cor: BJM, murmur (-).
- Pulmo: VBS ka=ki; Rh (-/-); Wh (-/-).
● Abdomen: Datar, soepel, BU (+) normal.
● Ekstremitas: oedem (-); CRT < 2 detik.
● KGB inguinal tidak teraba membesar.
Status Ginekologis
● Inspeksi
○ Vulva : tidak ada kelainan
○ Vagina: tidak ada kelainan
○ Fluor : (+) putih keabu-abuan , cair, homogen
● Pemeriksaan Spekulum
○ Serviks uteri: eritem, sekret putih keabu-abuan, encer, homogen
○ Tumor : -
○ Fluksus: -
● Fluor:
○ + putih keabu-abuan, cair , homogen
○ - mukopurulen , - gumpalan putih tebal seperti keju, - seropurulen
kuning hijau
● Pemeriksaan dalam tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang Kasus
Laboratorium
Apus cervix
● Preparat Gram : Tidak ditemukan diplococcus Gram negatif intra dan
ekstraseluler
● Leukosit: 20/LPB
● Epitel: 10-20/LPB
Apus fornix posterior
● Preparat Na CI Fisiologis: tidak ditemukan adanya Trichomonas vaginalis
Apus dinding vagina
● Preparat KOH: Tidak ditemukan adanya Pseudohifa dan yeast cell
● Preparat Gram: clue cell (+)
● Pemeriksaan pH vagina dg menggunakan kertas pH: 5.5
● Pemeriksaan Whiff test : Positif
Diagnosis Banding
● Bakterial Vaginosis
● Bakterial Vaginosis + Trichomoniasis
Diagnosis Kerja
● Vulvovaginitis (Fluor albus) e.c. Bacterial vaginosis.
Pemeriksaan Rencana Terapi Kasus
Penunjang Lanjutan : ● Clindamycin 2x300 peroral selama 7 hari
● Skrining IMS : HIV, VDRL, ● Metronidazole 2 X 500 mg selama 7 hari
TPHA, Hepatitis C ● Konseling
○ Stop pemakaian pencuci vagina
○ Perilaku hidup sehat
○ Pemeriksaan dan skrining pada suami
○ Hindari pakaian bahan sintetis yang ketat
○ Rajin mengganti pakaian dalam
○ Jaga kebersihan daerah kewanitaan
Prognosis
● Quo ad Vitam : ad bonam
● Quo ad Functionam : ad bonam
● Quo ad Sanationam : ad bonam
Definisi
Keputihan (fluor albus, leukorea, vaginal discharge) adalah
keluarnya cairan dari genitalia seorang wanita yang bukan
darah.
Nikmah S.U, Widyasih H. Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour Albus Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir,
Yogyakarta. Jurnal IMKM. 2018. (14)1.
Etiologi
1. Fisiologi
2. Benda asing
3. Infeksi
4. Hormon
5. Neoplasma
6. Vaginitis atrofikans
Sumber Cairan:
1. Vulva
2. Vagina
3. Serviks
4. Uterus
5. Tuba
Panduan Praktis Klinis Obstetri & Ginekologi. RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2015
Epidemiologi
● Menyerang wanita usia muda, usia reproduksi, dan usia tua.
● Banyak pada tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah.
Penyebab terbanyak dari Leukore adalah infeksi. Kuman penyebab terjadinya infeksi:
1. Infeksi bakteri
- Neisseria gonorrhoeae → Gonore
- Chlamydia trachomatis → Klamidiasis
- Gardnerella vaginalis → Vaginosis
- Mycoplasma hormonis dan Ureaplasma urealyticum
→ Mikoplasmosis.
2. Infeksi virus
- Herpes virus (H. simpleks, H. zoster, Varicella)
- Pox virus → Moluskum kontagiosum
- Papova virus → Kondiloma akuminata
3. Infeksi jamur
- Candida albicans → Kandidiasis
4. Infeksi protozoa
- Trichomonas vaginalis → Trikomoniasis
- Entamoeba histolytica → Amubiasis vagina
5. Infeksi cacing
Panduan Praktis Klinis Obstetri & Ginekologi. RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2015
- Enterobius vermicularis
Etiologi ● Gardnerella vaginalis
○ Kelas : actinobacteria
○ Bakteri gram (-)
○ Ukuran : 0,4x10-15 µm
○ Fakultatif anaerob, tidak
berkapsul, katalase dan oksidase
(-)
○ Beta hemolysis pada LAD
○ Non motil
● Trichomonas vaginalis
○ Berbentuk ovoid
○ Ukuran = 10-20 mikro
○ Motil
○ Pembelahan longitudinal
○ Mudah mati bila terpapar sinar matahari
dan air selama 35-40 menit
○
● Candida albicans
○ Kingdom : Fungi
○ Division : Ascomycota
○ Class : Saccharomycetales
○ Order : Saccharomycetaceae
○ Genus : Candida
○ Spesies : Candida albicans
Faktor Risiko
● Bacterial Vaginosis:
○ Memiliki pasangan seks lebih dari satu
○ Sering menggunakan pencuci vagina
○ Memiliki kekurangan bakteri Lactobacillus di vagina
● Trichomoniasis:
○ Memiliki pasangan seks lebih dari satu
○ Melakukan hubungan seks tanpa kondom
○ Memiliki riwayat infeksi menular seksual
● Candidiasis Vaginal:
○ Memiliki diabetes yang tidak terkontrol
○ Penggunaan antibiotik
○ Penggunaan kortikosteroid
○ Pasien HIV
○ Peningkatan kadar estrogen
Patogenesis dan Patofisiologi
● Vagina normal → terdapatnya Lactobacillus acidophilus dalam jumlah
normal yang merupakan flora normal vagina untuk fungsi proteksi.
● Lactobacillus acidophilus → endogen peroksida yang toksik terhadap
bakteri patogen.
● Lactobacillus & asam laktat → pH vagina ↓ (3,8- 4,5) → menghambat
pertumbuhan bakteri lain.
Bakterial Duh vagina banyak Keluanya cairan dari > 4,5 Clue cells (>20%) Laktobasilus banyak
Vaginosis (putih dan tipis) vagina yang bewarna putih Pergeseran Flora berkurang
Semakin Berbau keabuan homogen dan Bau amis setelah Jumlah kokus, basilus
tipis ditambahkan kalium dan kuman batang
hikdroksida pada wet dengan lekukan kecil
mount meningkat
Kandidiasis Duh vagina banyak Keputihan tebal seperti < 4,5 Hifa atau Spora Dapat bercampur
(putih, tebal) keju dengan infeksi bakterial
Gatal Eritema vagina vaginosis T. Vaginalis
Disuria atau keduanya dalam
Terbakar mempunyai pH yang
lebih tinggi
Trikomoniasis Duh tubuh Keputihan yang kental dan > 4,5 Trikomonas yang Gejala lebih nyata pada
meningkat kekuningan dengan atau bergerak ph vagina yang lebih
(kekuningan dan tanpa eritema vaginal atau Meningkatnya sel putih tinggi
kental) servikal (white cells)
Semakin berbau
Gatal
Disuria
Pemeriksaan fisik:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edosi Ketujuh. (Cetakan keenam 2019). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
D. Gonore
- Pemeriksaan mikroskopis sediaan langsung duh tubuh dengan pewarnaan gram
untuk menemukan kuman gonokokus gram negarif, intra atau ekstraseluler.
- Pada pria sediaan diambil dari daerah fossa navikularis, dan wanita dari uretra,
muara kelenjar bartolin, serviks dan rektum.
- Pemeriksaan lain bila diperlukan:
o Kultur
o Tes oksidasi dan fermentasi
o Tes beta-laktamase
o Tes Thomson dengan sediaan urine
E. Klamidiasis
- Pemeriksaan Gram
- Pemeriksaan Direct Immunoflorosens Assay (DFA)
- Kultur CT dapat dilakukan dengan menggunakan media McCoy, HEp-2 ataupun sel
HeLa.
- Pemeriksaan Enzim immuno Assay (EIA)
- Pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edosi Ketujuh. (Cetakan keenam 2019). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Pemeriksaan Penunjang
- Hamil dan menyusui: Metronidazol 2x400 mg PO, 5-7 hari atau Metronidazol gel.
Tidak direkomendasikan 2 gr PO.
- Tidak perlu pemeriksaan pasangan.
- Pasien BV dengan IUD tembaga dianjurkan mengganti metode kontrasepsi.
Sudoyo A.W., et al. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 6 Jilid I. h. 847-53.
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Ed. 1. h. 429-30.
Liwang F., Yuswar P.W., Wijaya E., Sanjaya N.P. 2020. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 5 Jilid II. Media Aesculapius. H. 663-8
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edosi Ketujuh. (Cetakan keenam 2019). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. H. 451
B. Vulvovaginitis candidiasis
a. Clotrimazole suppositoria intravaginal, 1x200 mg, 3 hari ATAU 500
mg SD → malam hari sebelum tidur, pilihan utama.
b. Fluconazole 150 mg, SD.
- Hamil: hindari antifungi oral, berikan imidazol topikal, 7 hari.
- Berulang: pengobatan 6 bulan.
- Tidak perlu pemeriksaan pasangan.
- Pasien BV dengan IUD tembaga dianjurkan mengganti metode
kontrasepsi.
Sudoyo A.W., et al. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 6 Jilid I. h. 847-53.
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Ed. 1. h. 429-30.
Liwang F., Yuswar P.W., Wijaya E., Sanjaya N.P. 2020. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 5 Jilid II. Media Aesculapius. H. 663-8.
C. Trikomoniasis
Sudoyo A.W., et al. 2016. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed. 6 Jilid I. h. 847-53.
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Ed. 1. h. 429-30.
Liwang F., Yuswar P.W., Wijaya E., Sanjaya N.P. 2020. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 5 Jilid II. Media Aesculapius. H. 663-8
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edosi Ketujuh. (Cetakan keenam 2019). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. H. 451
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
.
E. Chlamydiasis
a.Lini I
i. Azithromycin 1 gr PO, SD
ii. Doksisiklin 2x100 mg PO, 7 hari (lini I).
b. Lini II
i. Eritromisin 4x500 mg PO, 7 hari.
ii. Ofloxacin 300 mg twice daily for 7 days.
iii. Erythromycin ethyl succinate 4x800 mg, 7 hari.
iv. Ofloxacin 2x300 mg, 7 hari.
v. Levofloxacin 500 mg 1x1 PO, 7 hari.
Hoffman B., Schorge J.O., Schaffer J.I., Halvorson L.M., Bradshaw K.D., Cunningham F.G. 2012. Williams Gynecology 2nd ed. McGraw-Hill. P. 88.
Liwang F., Yuswar P.W., Wijaya E., Sanjaya N.P. 2020. Kapita Selekta Kedokteran Ed. 5 Jilid II. Media Aesculapius. H. 658, 681.
F. Gonore
Pilihan terapi untuk infeksi gonore tanpa komplikasi
o Sefiksim 400mg,peroral dosis tunggal
o Levofloksasin 250 mg, per oral dosis tunggal
o Tiamfenikol 3,5 gram per oral dosis tunggal
o Kanamisin 2 gram IM.
o Spektinomisin 2 gram IM.
Pilihan terapi untuk infeksi gonore dengan komplikasi
o Lama pengobatan oral 5 hari atau injeksi 3 hari
▪ Sefiksim 1 X 400 mg, per oral
▪ Levofloksasin 1X250 mg, per oral
▪ Tiamfenikol 1 X 3,5 gram, per oral
▪ Kanamisin 2 gram IM
▪ Spektinomisin 2 gram IM
Catatan:
o Levofloksasin dan tiamfenikol tidak boleh diberikan pada ibu hamil, menyusui dan
anak-anak.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edosi Ketujuh. (Cetakan keenam 2019). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut permenkes
o Pemberian farmakologi dengan antibiotik:
▪ Tiamfenikol, 3,5 gr per oral (p.o) dosis tunggal, atau
▪ Ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau
▪ Kanamisin 2 gram IntraMuskular (I.M) dosis tunggal, atau
▪ Spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal.
▪ Catatan: tiamfenikol, ofloksasi dan siprofloksasin merupakan
kontraindikasi pada kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan
dewasa muda.
Pencegahan
● Pendidikan kesehatan masyarakat dan konseling
● Pola hidup sehat
● Menjaga higenitas dengan baik terutama daerah kewanitaan
● Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan ke belakang tiap
kali selesai buang air kecil ataupun buang air besar
● Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena
dapat mengganggu keseimbangan flora normal vagina
● Setia pada satu pasangan
● Pasangan seksual penderita harus dievaluasi dan diobati untuk mencegah
reinfeksi dan memutus penyebaran penyakit lebih lanjut
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
Komplikasi
● Infeksi pada saluran kemih
● Abses kelenjar bartholin
● Kelahiran prematur pada ibu hamil yang mengalami keputihan
akibat infeksi trikomonas
● Infeksi yang menyebar ke atas atau ke organ reproduksi seperti
endometrium, tuba fallopi, dan serviks → penyakit inflamasi
pada panggul (PID) → komplikasi jangka panjang dari PID
termasuk sterilitas dan risiko kehamilan ektopik
● Meningkatkan risiko terjadinya HIV
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi VI. Interna Publishing.
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam