GANGGUAN REPRODUKSI
GALIH RATNA
RATNA SARI
TINGKAT II REGULER B
Definisi Skrining
Skrining sama artinya dengan deteksi dini
atau pencegahan sekunder. Dasar skrining
adalah bila diagnosis dan pengobatan dapat
dilakukan sebelum timbul tanda dan gejala
sehingga prognosis keberhasilan akan lebih
baik dari pada bila sudah terjadi tanda/gejala
INFERTILITAS
Pengertian Infertilitas
Infertilitas adalah suatu kondisi dimana
pasangan suami istri belum mampu memiliki
anak walaupun telah melakukan hubungan
seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam
kurun waktu 1 tahun dengan tanpa
menggunakan alat atau metode kontrasepsi
dalam bentuk apapun
Jenis Infertilitas
Infertilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
• Infertilitas primer, jika pasangan suami istri
belum mampu dan belum pernah memliki
anak.
• Infertilitas sekunder, yaitu jika pasangan suami
istri telah atau memiliki anak sebelumnya,
tetapi saat ini belum mampu memliki anak
lagi.
Faktor yang mempengaruhi
INFERTILITAS
• Masalah air mani
• Masalah vagina
• Masalah cerviks
• Masalah uterus
• Masalah tuba
• Masalah ovarium
• Masalah peritoneum
• Usia
• Frekuensi Hubungan Seksual
• Lingkungan
• Gizi dan Nutrisi
PEMERIKSAAN
1. Periksa Dalam
Periksa dalam memberikan gambaran
tentang alat kelamin wanita secara umum
2. Pemeriksaan Pada Ovulasi
Pemeriksaan ovulasi dapat dilakukan
dengan pemeriksaan suhu basal didalam tubuh,
uji lendir rahim dan sitologi wanita, dan biopsi
lapisan didalam rahim.
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Pemeriksaaan Histerektomi
2. Pemeriksaaan Laparoskopi
3. Pemeriksaan Ultrasonografi
4. Pemeriksaan Uji Pasca Senggama
5. Pemeriksaan Hormonal
PEMERIKSAAN INFERTILE PADA LAKI-
LAKI
Setelah melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik, evaluasi lebih lanjut untuk
menegakkan diagnose infertile adalah
pemeriksaan semen. Analisa semen dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kelompok:
1. Pemeriksaan makroskopik
Terdapat lima hal yang diukur pada
pemeriksaan makroskopik, yaitu PH,
koagulasi/pengenceran, warna, viskositas dan
volume semen.
2. Pemeriksaan mikroskopik
a. Aglutinasi sperma. Melalui metode ini, keberadaan sperma dan
motilitas subjektif dapat diketahui
b. Jumlah dan konsentrasi. Pemeriksaan ini di lakukan setelah
terjadi pengenceran semen. Jumlah sperma normal >20 juta
sperma per mili. Bila kurang dari 20 juta maka disebut
oligospermia.
c. Motilitas. Motilitas sperma merupakan refleksi pengembangan
normal dan kematangan spermatozoa dalam epididimis.
Menurut WHO tahun 2010, motilitas sperma dapat
dikelompokkan menjadi:
1) Rrogressive motility, spermatozoa bergerak bebas baik lurus
atau lingkaran besar dan dalam kecepatan apapun.
2) Non-progressive motility, semua jenis spermatozoa yang
tidak memiliki kriteria progresif, seperti berenang dalam
lingkaran kecil, ekor yang sulit menggerakkan kepala, atau
hanya ekor saja yang bergerak.
3) Immotility, spermatozoa tidak bergerak sama sekali
GANGGUAN HAID
PENGERTIAN HAID
Haid adalah perdarahan secara periodic
dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium
SIKLUS HAID
Siklus adalah jarak antara tanggal mulainya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutya.
Hari mulainya perdarahan dinamakan hari
pertama siklus. Siklus haid normal antara 21-
35 hari
KELAINAN DAN GANGGUAN HAID
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
perdarahan haid:
• Hipermenorea atau menoragia, yaitu perdarahan yang
lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal
• Hipomenorea, yaitu perdarahan yang lebih pendek
atau kurang dari biasanya
Kelainan siklus:
• Polimenorea, yaitu Siklus haid lebih pendek dari
biasanya kurang dari 21 hari
• Oligomenorea, yaitu siklus haid lebih panjang lebih dari
35 hari
• Amenore, yaitu keadaan tidak haid sedikitnya 3 bulan
berturut-turut
Gangguan lain yang berhubungan
dengan haid
• Premenstrual tension, yaitu keluhan-keluhan
yang biasanya mulai timbul satu minggu
sampai beberapa hari menjelang haid dan
menghilang saat haid datang
• Mittelschmerz, adalah nyeri saat ovulasi
• Disminore, yaitu nyeri yang timbul saat haid
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Penyakit menular seksual (PMS) adalah
penyakit infeksi yang ditularkan dari seseorang
ke orang lain melalui hubungan seksual.
Trichomoniasis
Penyebabnya adalah tricomonas vaginalis. Gejalanya:
1. Pada Wanita:
• Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau berhubungan
seksual
• Nyeri pada perut bagian bawah
• Pengeluaran lender vagina atau alat kelamin
• keputihan berwarna putih susu bergumpal di sertai
rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin
• keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk
dan gatal
• timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan
seksual
• bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
Gejala pada pria:
• Bintil-bintil berisi cairan
• Lecet atau borok pada penis atau alat kelamin
• Luka tidak sakit
• Merah pada alat kelamin
• Rasa gatal yang hebat
• Sakit saat kencing
• Bengkak, panas dan nyeri pada pangkal paha
yang kemudian berubah menjadi borok.
Pencegahan dan penularan
Kebiasaan melakukan seks bebas ternyata
dapat memicu timbulnya trichomoniasis
sehingga upaya pencegahan infeksi lebih di
titik beratkan pada perilaku manusia. Dengan
hanya berhubugan seks terhadap pasangan
sah dapat menekan penyebaran penularan
infeksi parasit ini.
Pengobatan
• Konsultasi dengan dokter
• Terapy metronidazol 3 x 500 mg oral selama 5
hari
• Lakukan konseling terhadap upaya preventif
lanjutan dan pengobatan tuntas.
Candidiasis
Kandidiasis merupakan salah satu jenis IMS yang
di sebabkan oleh jamur. Gejala kandida genital mirip
dengan infeksi menular seksual lain, biasanya keluhan
gatal kelamin dan merasa terbakar.
PENGOBATAN
• konsultasi dokter
• Terapy nistatin atau ketokenazol 2 x 20 mg oral
selama 5 hari. Bila pasien tidak ingin pemberian per
oral berikan melalui tablet vaginal nistatin atau
klotrimazol 500 mg dosis tungal
FLUOR ALBUS
• Keputihan atau fluor albus kondisi vagina saat
mengeluarkan cairan atau lender menyerupai
nanah yang disebabkan oleh kuman.
Terkadang, keputihan dapat menimbulkan
rasa gatal, bau tidak enak, dan berwarna hijau.
PENYEBAB Fluor Albus
• Penggunaan tisu yang terlalu sering untuk
membersihkan organ kewanitaan.
• Mengenakan pakaian berbahan sintesis yang
ketat sehingga ruang yang ada tidak memadai..
• Seringkali menggunakan WC yang kotor
• Jarang mengganti panty liner
• Sering bertukar celana dalam atau handuk
dengan orang lain
• Kurang perhatian terhadap organ kewanitaan
• Membasuh organ kewanitaan dari sisi yang salah
CIRI-CIRI KEPUTIHAN YANG
ABNORMAL
• Keputihan dengan cairan berwarna kuning dan
bau atau keruh.
• Keputihan dengan cairan berwarna kuning
atau hijau, berbusa dan berbau sangat
menyengat
• Keputihan berwarna pink
• Keputihan berwarna abu-abu atau kuning
yang disertai dengan bau amis
PENCEGAHAN
• Pola hidup yang sehat
• Setia kepada pasangan
• Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan
menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab
• Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali
buang air yaitu dari arah depan ke belakang
• Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak
berlebihan
• Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan
penularan seperti meminjam handuk orang lain
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan keputihan tergantung
dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri,
atau parasit. Umumnya di berikan obat-
obatan untuk mengatasi keluhan dan
menghentikan proses infeksi sesuai dengan
penyebabnya
EROSI PORTIO
DEFINISI
Erosi adalah pengikisan lapisan dari mulut
rahim. Erosi porsio adalah bentuk perlukaan
ujung leher rahim.
PENYEBAB
• Infeksi pada mulut rahim, misalnya karena
keputihan yang lama dan diobati.
• Pelepasan IUD
• Luka portio oleh abortus atau partus
GEJALA
• Pengeluaran secret putih kekuningan
• Pada portio uteri di sekitar ostium uteri
internum, tampak daerah kemerahan yang
tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio
di sekitarnya. Secret yang di keluarkan terdiri
atas mucus bercampur nanah
• Keluar darah dari kemaluan saat berhubungan
intim
PENANGANAN
Dengan obat-obatan antibiotic serta
antiseptic yang dimasukkan lewat vagina,
mulut dan parenteral. Jika radang menahun
mencapai endocerviks, di lakukan
pengangkatan sebagian mukosa
endocervikalis. Deteksi dini dapat dilakukan
melalui pemeriksaan pap smear
ULKUS PORTIO
Ulkus portio adalah pengikisan mulut
rahim yang di sebabkan oleh keterpaparan
oleh benda yang dapat mengakibatkan radang
dan kemudian infeksi
Penyebab
• Pemakaian pil
• Perlakuan seksual yang tidak sehat
• Keterpaparan suatu benda saat pemasangan
AKDR
• Penggunaan IUD
• Infeksi
GEJALA
• Portio kemerahan dengan batas tidak jelas
• Portio teraba tidak rata
• Adanya contact bleeding
• Adanya fluxus
• Dapat berdarah atau tidak
PENANGANAN DILAKUKAN
BERDASARKAN PENYEBAB
• Jika karena infeksi, maka harus setia terhadap
pasangan
• Jika karena keputihan, maka harus selalu
menjaga kebersihan vagina
• Jika karena ekspulsi IUD maka pemasangan
IUD harus sesuai standar, sesuai ukuran
uterus, melepas IUD
POLIP
Polip rahim adalah benjolan yang berasal
dari jaringan di daerah mulut rahim dengan
bentuk seperti jari, berwarna merah dan
kenyal
Penyebab
Pada dasarnya, polip merupakan suatu
radang, penyebabnya sebagian besar belum
diketahui. Karena pada dasarnya reaksi
radang, maka kemungkinan:
• Radang sembuh sehingga polip mengecil atau
hilang dengan sendirinya
• Polip menetap ukurannya
• Polip membesar
GEJALA
• Perdarahan abnormal pada vagina
• Keputihan yang sulit disembuhkan
• Timbul rasa tidak nyaman
• Kontak berdarah, terdapat infeksi
PENCEGAHAN
• Pakai celana katun atau stoking tidak terlalu
ketat
• Pakailah kondom setiap berhubungan seksual
untuk mencegah penularan
PENANGANAN
• Tindakan konservatif
• Tindakan agresif (Kuretage)
KOMPLIKASI PMS
• Kemandulan
• Bayi buta
• Kehamilan ektopik
• Kanker cerviks
• Infeksi berat, AIDS
• Kematian
TUMOR JINAK
• Mioma uteri (Fibromyoma)
• Tumor Payudara (Fiboadenoma mammae)
Mioma uteri (Fibromyoma)