Anda di halaman 1dari 27

Deteksi Dini Kehamilan Resiko

Tinggi

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


Oleh : Pipi Yustisia Vega
HALO IBU KADER
SANG PROMOTOR KESEHATAN DESA
APAKAH IBU SUDAH TAHU TENTANG
DETEKSI DINI KEHAMILAN RESIKO
TINGGI?

MARI KITA BELAJAR BERSAMA…


ADA MACAM-MACAM FAKTOR RESIKO
KEHAMILAN YANG PERLU KITA
KETAHUI
TERLALU MUDA
• Yaitu ibu hamil pertama dengan umur ≤ 16 tahun.
• Bahaya yg dapat terjadi :
a. Bayi lahir belum cukup bulan.
b. Perdarahan dapat terjadi sebelum atau sesudah bayi lahir.
• Peran kader :
a. Memberikan informasi pada ibu agar memeriksakan kehamilan
secara teratur.
b. Pengenalan dini adanya tanda perdarahan sebelum bayi lahir.
c. Merujuk segera ke bidan atau puskesmas jika ada perdarahan.
d. Membuat perencanaan persalinan bersama ibu hamil, suami,
keluarga, dan tenaga kesehatan.
TERLALU TUA
• Yaitu Ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun
• Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. tekanan darah tinggi.
b. Keracunan kehamilan.
c. Ketuban pecah dini.
d. Persalinan tidak lancar atau macet.
e. Perdarahan setelah bayi lahir.
f. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau < 2500 gram.
• Peran Kader :
a. Menganjurkan ibu agar melakukan perawatan kehamilan teratur.
b. Rujukan kehamilan kepada bidan atau puskesmas.
c. Deteksi dini adanya penyakit ibu atau penyakit dari kehamilan.
d. Merencanakan persalinan aman dengan bidan bersama ibu hamil,
suami, dan keluarga
Anak terkecil umur < 2 tahun

• Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil antara lain :


a. Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih
lemah.
b. Bayi lahir belum cukup bulan, sebelum 37 minggu.
c. Bayi dengan berat badan lahir rendah atau < 2500 gram.
• Peran kader atau pertolongan yang dapat diberikan kader :
a. Memberikan informasi agar ibu melakukan perawatan
kehamilan teratur.
b. Menganjurkan ibu makan dengan nilai gizi seimbang 4
sehat 5 sempurna.
c. Membantu membuat perencanaan persalinan aman
Primi Tua Sekunder

• Yaitu ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥ 10 tahun yang lalu


• Bahaya yang dapat terjadi adalah :
a. Persalinan dapat berjalan tidak lancar.
b. Perdarahan setelah persalinan.
c. Penyakit ibu, seperti hipertensi, diabetes, dan lainnya.
• Peran kader atau pertolongan yang dapat diberikan kader :
a. Memberikan informasi agar ibu melakukan perawatan kehamilan
yang teratur.
b. Menemukan sedini mungkin adanya penyakit dari ibu maupun
kelainan dari kehamilan ini.
c. Membantu merencanakan persalinan aman, agar ibu dan bayi
selamat.
d. Membantu bidan melakukan rujukan terencana dengan kesiapan
mental, biaya, dan transportasi untuk melahirkan di rumah sakit.
Pernah hamil atau melahirkan 4 kali
atau lebih.
• Karena ibu sering melahirkan maka kemungkinan akan banyak
ditemui keadaan :
a. Kesehatan terganggu, seperti kurang darah, kurang gizi.
b. Kekendoran pada dinding perut.
c. Tampak ibu dengan perut menggantung.
d. Kekendoran dinding rahim.
• Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. Persalinan lama
b. Perdarahan setelah persalinan
c. Robekan rahim pada kelainan letak lintang.
d. Kelainan letak, persalinan letak lintang.
• Pada keadaan ini, Kader perlu menginformasikan pada ibu agar
periksa kehamilan secara teratur dan membantu membuat
perencanaan persalinan yang aman.
Tinggi badan 145 cm atau kurang

• Bahaya yang dapat terjadi yaitu persalinan


dapat berjalan tidak lancar dan bayi sulit lahir,
karena kemungkinan luas panggul ibu dan
besar kepala janin tidak seimbang.
• Kader perlu menginformasikan pada ibu agar
periksa kehamilan secara teratur dan
membantu membuat perencanaan persalinan
yang aman.
Riwayat Kehamilan Jelek
(slide 1)
• Keadaan ini meliputi ibu hamil dengan :
a. Kehamilan kedua, dimana kehamilan yang pertama mengalami
keguguran, lahir belum cukup bulan, lahir mati, lahir hidup lalu mati
umur ≤ 7 hari.
b. Kehamilan kedua atau lebih, dimana kehamilan terakhir janin mati
dalam kandungan.
c. Kehamilan ketiga atau lebih, dimana kehamilan yang lalu pernah
mengalami keguguran ≥ 2 kali.
(slide 2)
• Bahaya yang dapat terjadi antara lain :
a. Kegagalan kehamilan dapat berulang dan terjadi lagi, dengan tanda-
tanda pengeluaran buah kehamilan sebelum waktunya, keluar darah,
perut kencang.
b. Penyakit dari ibu yang menyebabkan kegagalan kehamilan, misalnya
kencing manis (Diabetes Melitus), radang saluran kencing, dan lain-lain.
• Peran Kader :
a. Mencari tahu kepada ibu tentang sebab-
sebab dari kegagalan kehamilan yang lalu.
b. Menganjurkan ibu agar melahirkan di
rumah sakit.
c. Sebelum ada tanda-tanda proses
persalinan, membantu bidan merujuk ibu ke
rumah sakit.
Bekas Operasi Sesar
• Pada ibu hamil dengan persalinan yang lalu dilakukan
operasi sesar, maka dinding rahimnya terdapat cacat bekas
luka operasi. Ada kemungkinan mudah robek pada
kehamilan atau persalinan berikutnya yang disebut robekan
rahim
• Peran Kader :
a. Memberikan informasi dan edukasi agar ibu
memeriksakan kehamilan secara teratur.
b. Membantu membuat perencanaan persalinan yang
aman serta rujukan terencana untuk melahirkan di
rumah sakit.
c. Membantu adanya kesiapan mental, biaya, dan
transportasi
Anemia (kurang darah)
• Keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah : Lemas, badan lesu, cepat lelah, Mata
berkunang-kunang, Jantung berdebar.
• Dengan diperiksa pandang, kader menemukan pucat pada wajah, kelopak mata, lidah,
dan telapak tangan ibu hamil, bila diperiksa melalui tes laboratorium didapatkan
Hemoglobin (Hb) ibu kurang dari 11 gr%.
• Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia berat, yaitu Hb kurang dari 6
gr% yaitu :
a. Kematian janin dalam kandungan.
b. Persalinan kurang bulan.
c. Persalinan lama.
d. Perdarahan setelah persalinan.
• Peran atau pertolongan yang dapat diberikan kader :
a. Pengenalan dini adanya anemia dengan bantuan bidan terdekat.
b. Memberikan anjuran untuk memperbanyak istirahat dan kerja ringan.
c. Menganjurkan mengonsumsi makanan yang mengandung protein (seperti tahu,
tempe, dll) serta sayuran hijau.
d. Memberi informasi perawatan kehamilan teratur ke bidan atau puskesmas.
e. Membuat perencanaan persalinan dengan bidan di desa atau puskesmas, pada ibu
dengan anemia berat membutuhkan persalinan di rumah sakit.
Pre-eklamsi atau Keracunan Kehamilan
• Tanda-tandanya :
a. Edema (pembengkakan), terutama tampak
pada tungkai dan wajah.
b. Tekanan darah tinggi.
c. Dalam air seni terdapat zat putih telur
(pemeriksaan urin laboratorium).
• Bahayanya :
a. Pertumbuhan janin dalam rahim terganggu
dan bayi dapat lahir lebih kecil.
b. Bayi mati dalam kandungan.
• Peran kader atau pertolongan yang dapat diberikan kader :
a. Membantu menemukan tanda-tanda bengkak tungkai
atau edema sedini mungkin. Caranya yaitu dengan
menekan pada tulang kering selama 1 menit. Jika timbul
cekungan pada tempat yang ditekan dan tidak mudah
rata kembali, maka hal tersebut merupakan tanda
adanya edema. Cara lain untuk melihat adanya edema
dengan cara :
1) Sandal atau sepatu tidak cukup lagi.
2) Cincin terasa sesak.
3) Muka lebih sembab.
b. Merujuk dengan cepat ke bidan atau puskesmas
terdekat.
c. Memberikan penyuluhan agar ibu hamil mau dirujuk
untuk mendapatkan pertolongan persalinan di rumah
sakit
Hamil Kembar
• Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan kembar :
a. Keracunan kehamilan.
b. Kembar air (air ketuban banyak sekali).
c. Ibu kurang darah.
d. Persalinan kurang bulan dan berat bayi lahir rendah.
e. Kelainan letak janin.
f. Persalinan sulit.
g. Timbul perdarahan setelah bayi atau plasenta keluar
• Peran kader atau pertolongan yang bisa diberikan kader :
a. Membantu menemukan adanya kehamilan kembar
dengan tanda-tanda perut membesar lebih cepat tidak
sesuai umur kehamilan, gerakan janin terasa di banyak
tempat.
b. Menyarankan bila ada dugaan kehamilan kembar untuk
memeriksakan kehamilan teratur kepada bidan atau
puksesmas dan melahirkan di rumah sakit.
c. Membantu bidan merujuk sedini mungkin bila ada tanda-
tanda keracunan kehamilan, tanda-tanda kurang darah,
dan tanda-tanda permulaan persalinan
Janin Mati dalam Kandungan
• Keluhan yang dirasakan ibu jika janin mati
dalam kandungan adalah gerakan janin tidak
ada sama sekali dalam waktu 12 jam.
• Bahaya yang dapat terjadi yaitu dapat timbul
gangguan pada ibu jika janin mati sudah
terlalu lama berada dalam rahim, seperti
gangguan pembekuan darah akibat dari zat-
zat yang berasal dari jaringan mati yang masuk
ke dalam darah ibu
• Peran kader :
a. Membantu menemukan sedini mungkin
adanya kematian janin dalam kandungan,
dengan cara menanyakan apakah ibu hamil
: Tidak merasakan gerakan janin, Perut dan
payudara terasa mengecil.
b. Memberi saran untuk segera datang ke
bidan terdekat
Hamil Lebih dari 42 Minggu
• Bahaya yang dapat terjadi yaitu janin menjadi kurus
dan janin dapat mati dalam rahim. Umur kehamilan
cukup bulan yaitu 9 bulan atau 40 minggu atau 280
hari.
• Peran kader atau pertolongan yang bisa diberikan
kader :
a. Memberikan pengertian pada ibu tentang hamil
lebih bulan, bahaya, dan pertolongan yang
diperlukan.
b. Memberikan komunikasi, informasi, edukasi agar ibu
datang ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaan
janin
Letak sungsang
• Letak sungsang ialah pada kehamilan 8 sampai 9 bulan, letak rahim
dengan kepala diatas dan bokong atau kaki dibawah.
• Bahaya yang dapat timbul antara lain : Persalinan dapat macet pada bahu,
kepala sangat sukar dilahirkan, akibatnya bayi lahir bebang putih yaitu
gawat napas yang berat dan bayi dapat mati.
• Peran kader :
a. Menemukan sedini mungkin letak sungsang, dengan cara menanyakan
pada ibu hamil 8-9 bulan :
1) Adakah rasa “nggandol” pada perut sebelah atas?
Jika “ya”, berarti kepala dalam rahim terletak sebelah atas.
2) Apakah terasa banyak gerakan di perut bagian bawah?
Jika “ya”, berarti kaki janin dalam rahim terletak di bawah.
b. Merujuk ke bidan atau puskesmas bila ada dugaan sungsang.
c. Mendorong dan membantu merencanakan persalinan di rumah sakit
Letak Lintang
• Letak lintang merupakan kelainan letak dalam janin di dalam rahim pada umur kehamilan 8-9
bulan, yaitu kepala ada disamping kanan atau kiri dalam rahim ibu.
• Bahaya yang dapat terjadi pada kelainan letak lintang :
a. Pada persalinan yang tidak ditangani dengan benar dapat terjadi robekan rahim yang
mengakibatkan :
1) Bahaya bagi ibu : perdarahan
2) Bahaya bagi janin : dapat menyebabkan kematian.
• Peran kader :
a. Menemukan sedini mungkin adanya letak lintang dengan cara menanyakan kepada setiap
ibu hamil 8-9 bulan :
1) Untuk mengetahui letak dari kepala dalam rahim, pada perut terasa :
a) “Nggandol” di kanan atau kiri.
b) Terasa berat disamping kanan atau kiri.
2) Untuk mengetahui letak kaki menanyakan dimana terasa banyak gerakan, dikanan atau
kiri.
b. Merujuk ke bidan atau puskesmas jika ada dugaan letak lintang.
c. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga agar merencanakan persalinan di rumah sakit
dengan kesiapan mental, biaya dan transportasi
Perdarahan
• Perdarahan ini bervariasi mulai dari jumlah sedikit-
sedikit tapi terus menerus dan sekaligus banyak. Ibu
hamil yang mengalami perdarahan perlu segera
diperiksa untuk mengetahui penyebabnya agar bisa
dilakukan solusi medis yang tepat untuk
menyelamatkan kehamilan.
• Peran kader atau pertolongan yang dapat diberikan
kader :
a. Melapor ke bidan atau puskesmas terdekat.
b. Membantu bidan memasang infus.
c. Membantu memberikan informasi kepada ibu dan
keluarga untuk segera dirujuk ke rumah sakit
KESELAMATAN IBU ADALAH
TANGGUNG JAWAB KITA BERSAMA
TERIMAKASIH IBU KADER SUDAH
BERPERAN SERTA MEWUJUDKAN
KELUARGA BAHAGIA 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai