Anda di halaman 1dari 21

Almira Dyah Puspitarini

2016
Pembimbing :
dr. Sri Adilla Nurainiwati, Sp. KK
Identitas Penderita
Nama : Sdri. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 13 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Pringgokusuman
Tanggal pemeriksaan : 5 8 2017
Keluhan Utama: Keputihan
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang
ke poli kulit dan kelamin RSUD Kota
Yogyakarta pada tanggal 5-8-2016 dengan
keluhan keputihan yang menetap. Pasien 1
minggu yang lalu telah datang ke poli dan
sudah diberikan obat namun pasien
mengeluh masih keputihan. Keputihan
warna putih bergumpal seperti susu pecah,
tidak ada bau disertai gatal. Pasien sering
menggunakan sabun kewanitaan diarea
kemaluan.
Riwayat Penyakit Dahulu:
- Dulu tidak pernah sakit seperti ini
- Riwayat alergi dan asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
- Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa
Riwayat Sosial:
- Sering menggunakan sabun kewanitaan
diarea kemaluan.
- Pasien mengaku telah aktif berhubungan
seksual sejak usia 11 tahun tanpa pengaman.
Pasien mengaku hanya berhubungan dengan
seorang pria yang sering berganti-ganti
pasangan. Pasangan pasien tidak memiliki
keluhan serupa.
Status Generalisata
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Kepala : Dalam batas normal.
Leher : Dalam batas normal.
Thorax : Dalam batas normal.
Abdomen : Dalam batas normal.
Ekstremitas atas : Dalam batas normal.
Ekstremitas bawah : Dalam batas normal.
Et regio genitalia
externa terdapat
discharge warna
putih, sedikit,
bergumpal seperti
susu pecah, bau (-).
Pemeriksaan
penunjang tidak
dilakukan.
Diagnosis Banding
Candidiasis vulvovaginitis

Trikhomoniasis vaginitis.

Diagnosis Banding
Trikhomoniasis vaginitis.

Planning Terapi
A.

B.

C.
Menjelaskan kepada pasien tetang penyakit (Def-
prog).
Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari
faktor predisposisi seperti tidak menggunakan
sabun kewanitaan pada vagina.
Menjelaskan kepada pasien untuk mencuci
vagina cukup dengan air saja tanpa sabun.
Menjelaskan pada pasien untuk tidak
menggunakan pakaian yang terlalu ketat.
Menjelaskan kepada pasien tentang pengobatan
yang diberikan dan efek sampingnya.
Definisi
Kandidiasis (atau kandidosis, monoliasis,
trush) merupakan berbagai macam penyakit
infeksi yang disebabkan oleh Candida
albicans dan anggota genus kandida lainnya.
Kandidiasis vulvovaginitis ialah penyakit
jamur candida yang mengenai mukosa vagina
dan vulva.
Etiologi
Candida albicans merupakan penyebab
80-90% KVV, dan Candida glabrata
merupakan spesies yang paling sering
terlibat selanjutnya.
Candida membentuk pseudohifa ketika
tunas-tunas terus tumbuh tetapi gagal
melepaskan diri sehingga
menghasilkan rantai sel yang
memanjang yang terjepit atau tertarik
pada septa di antara sel.
Candida albicans bersifat dismorfik
(ada juga yang menyebutnya
polimorfik); selain ragi dan
pseudohifa, Candida albicans juga
bisa menghasilkan hifa sejati.
Sekitar 3-4 dari semua wanita akan
mengalami episode KVV seumur
hidupnya. KVV mempengaruhi banyak
wanita paling sedikit satu kali selama
hidupnya, paling sering pada usia
mampu melahirkan, diperkirakan 70-
75%, 3-5 dari 40-50% akan mengalami
kekambuhan.
Banyak studi mengindikasikan KVV
merupakan diagnosis paling banyak
diantara wanita muda, mempengaruhi
sebanyak 15-30% wanita yang bersifat
simptomatik yang mengunjungi dokter.
Faktor Endogen:
Kehamilan, karena perubahan pH vagina
Diabetes Mellitus, HIV/AIDS
Pemberian antimikroba yang intensif (yang
mengubah flora bakteri normal)
Terapi progesterone, kontrasepsi
Terapi kortikosteroid
Immunodefisiens

Faktor Eksogen:
Kebersihan diri
Kontak dengan penderita, yang punya aktifitas
seksual tinggi maupun yang tidak punya, baik muda
maupun tua
PATOGENESIS
Kandida memasuki lumen vagina datang dari faktor perianal
atau kontaminasi dari traktus gastrointestinal

Invasi hifa ke dalam epitel jaringan akan


menyebabkan terjadinya proses keradangan dan
akhirnya merusakkan sel-sel epitel tersebut.

Proses ini menyebabkan reaksi inflamasi pada mukosa


yang mengakibatkan pembengkakan, eritema, dan
deskuamasi sel epitel vagina.

Selain proses tersebut di atas mungkin kandida


menimbulkan simtom vaginitis karena reaksi
hipersensitivitas, khususnya pada wanita yang mengalami
VVC rekuren yang idiopatik.
Manifestasi Klinis

Rasa gatal / iritasi serta keputihan tidak


berbau atau kadang berbau asam
Discharge berwarna putih seperti susu
pecah dan kental
Pada vulva dan vagina terdapat tanda-
tanda radang yang kadang disertai
maserasi, pseudomembran, fisura, lesi
satelit papulo pustular
DIAGNOSA

PEMERIKSAAN
Diagnosis ditegakkan
PENUNJANG
berdasarkan pada:
KOH 10% atau Anamnesis.
dengan pewarnaan gambaran klinis.
gram,
pemeriksaan penunjang.
terlihat sel ragi,
blastospora, atau
hifa semu.
Menghindari atau menghilangkan faktor
predisposisi. Sistemik dapat diberikan:
Miconazole/clotrimazole 200 mg intravaginal
perhari selama 3 hari.
Clotrimazole 500 mg intravaginal dosis
tunggal.
Nystatin 100.000 IU intravaginal perhari
selama 14 hari.
Tablet ketokonazole sehari 2 kali 1 tablet
selama 7 hari.
Itrakonazol 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari.
Prognosis baik bila faktor predisposisi dapat
diminimalkan.
Kandidiasis vulvovaginitis ialah penyakit jamur
candida yang mengenai mukosa vagina dan vulva.
Penyebabnya yang tersering biasanya adalah candida
albicans. Nama lain dari penyakit ini adalah
kandidosis vulvovaginitis atau MycoticVulvovaginitis.
Kandidiasis vulvovaginitis dapat terjadi apabila ada
faktor predisposisi baik eksogen maupun endogen.
Tanda khasnya adalah flour albus bewarna putih
kekuningan disertai gumpalangumpalan seperti
kepala susu. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, gejala klinis,disertai dengan pemeriksaan
penunjang antara lain kerokan kulit atau usapan
mukosa diperiksa dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan gram. Pada pewarnaan gram
terlihat sel lagi, blastospora dan hifa semu.

Anda mungkin juga menyukai