Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

A. IDENTITAS
Nama : Ny. R
Umur : 78 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Status Pernikahan : Cerai
Agama : Islam
Masuk RS tanggal : 10 Mei 2017
Tanggal Pemeriksaan : 12 Mei 2017
Bangsal : Edelweiss

Dokter yang merawat : dr. Eko Medio S., Sp.OT


Ko-asisten : Almira Dyah Puspitarini

A. SUBJEKTIF (ALLOANAMNESIS)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Jogja pada tanggal 10 mei 2017 diantar oleh ambulance
rujukan dari RS Panembahan Senopati. Pasien datang dengan keluhan nyeri di paha kanan dan tidak
dapat berjalan. Pada pagi hari, pasien terpeleset di dapur dan terjatuh dengan posisi kaki kanan
menempel di lantai.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa (+), sudah pernah jatuh 6x sebelumnya, pertama kali jatuh
sekitar 5 tahun yang lalu dan terakhir terjatuh 1 tahun yang lalu, semua dibawa ke
tukang pijat
Riwayat operasi (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat konsumsi obat rutin ()
Riwayat konsumsi jamu rutin (+) sewaktu masih berjualan, hampir setiap hari,
namun sudah berhenti sekitar 20 tahun yang lalu
Riwayat Menarche (+) sudah berhenti sekitar usia 50 tahun
Riwayat merokok (-)

1
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

B. OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
Kesan umum
Kesadaran : CM
Kesan Gizi : Kurang
Vital Signs
o Tekanan Darah : 120/70 mmHg
o Suhu Tubuh : 36,2 C
o Frekuensi Nafas : 20 x/menit
o Frekuensi Nadi : 62 x/menit
Status Gizi : Kurang
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 155 cm
40 40
Index Massa Tubuh(IMT): 2 = 1,552 = 2,4 = 16,67 (Kurang)

Berat Badan Ideal (BBI) : 90% x (TB 100) x 1 kg =


= 90% x (155 100) x 1 = 90% x 55 x 1 = 49,5 kg
10 kg.
1. Kepala
Mata
Konjunctiva anemis ( + / + ), Sklera ikterik ( - / - ), Pupil isokhor ( + / + )
Telinga
Discharge ( - / - ), nyeri telinga ( - / - ), Gangguan pendengaran ( - / - )
Mulut
Karies gigi ( + ), Mukosa kering ( - ), Bibir sianosis ( - ), Stomatitis ( - )
2. Leher
Benjolan ( - ), Limfonodi teraba ( -)
3. Thorax
Inspeksi
o Simetris (+)
Palpasi
o Benjolan (-)

2
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

o Ictus cordis teraba (-)


Perkusi
o Sonor (+)
Auskultasi Paru
o Vesikuler (+/+)
o Wheezing (-/-)
o Ronkhi (-/-)
Auskultasi Jantung
o S1-S2 reguler (+)
o Bising jantung (-)
4. Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani (+)
Palpasi
o Nyeri tekan ( - )
o Hepar lien tidak teraba
o Ascites ( - ) dengan pemeriksaan undulasi dan shifting dullness.
o Nyeri ketok ginjal ( - )
5. Ekstremitas
Akral hangat (+)
Nadi kuat regular
Capillary refill time 1

Pemeriksaan Status Lokalis

Ekstremitas Bawah
Kiri Kanan
Tidak tampak luka Deformitas (+)
Look Tidak tampak hematom Shortening (+), True length :
Tidak bengkak Dextra 71 cm, Sinistra 77 cm

Feel Tidak ada kelainan Nyeri

3
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

Movement Tidak ada kelainan Functio Laesa

b. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Foto Rontgen Pre-OP AP Pelvis

Kesan : Fraktur intertrochanter femur dextra


2. EKG

Kesan : Normal Sinus Rythm

4
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

3. Pemeriksaan Hematologi (10 Mei 2017)


PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hematologi
Leukosit 6,7 4,00 - 10,6 103 / uL
Eritrosit 3,29 L 4,50 - 6,00 106 / uL
Hemoglobin 8,4 L 13,0 - 18,0 g/dL
Hematokrit 27,7 L 42,0 - 52,0 %
MCV 84,2 81 - 99 fL
MCH 25,7 L 27 - 31 pg
MCHC 30,5 L 33 - 37 g/dL
RDW-CV 20,5 H 11 - 16 %
Trombosit 579 H 150 450 103 / uL
Differential Telling
Neutrofil % 78,0 H 50 - 70 %
Limfosit % 7,9 L 20 - 40 %
Monosit % 8,8 3,0 - 12 %
Eosinofil % 4,9 0,5 - 5,0 %
Basofil % 0,4 0-1 %
Neutrofil # 5,22 2-7 103/uL
Limfosit # 0,52 L 0,8 - 4,0 103/uL
Monosit # 0,59 0,12 - 1,20 103/uL
Eosinofil # 0,33 0,02 - 0,50 103/uL
Basofil # 0,03 0 -1 103/uL
Masa Pendarahan 230 <6 menit
Masa Penjendalan 800 <12 menit
Kimia
GDS 105 70 140 mg/dL

Ginjal
Ureum 36 10 - 50 mg/dL
Creatinin 1,1 H <1,1 mg/dL
Hati
SGOT 26 <31 U/I
SGPT 18 <32 U/I

C. ASSESSMENT
Fracture Intertrochanter Femur Dextra

5
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

D. PLANNING
Farmakologis Pre OP:
Cebactam (Cefoperazone + Sulbactam)
Ketorolac
Tofedex
Hyphobac
Paracetamol
Transfusi PRC 2 kolf
Tindakan : Pro Extended Hemiarthroplasty Bipolar
Diet Bebas : TKTP

E. FOLLOW UP (13 MEI 2017)


S Pasien mengeluh nyeri
O TD 120/80
N 90x/menit
RR 20x/menit
t 36,8
VAS : 4

Kepala, Tho, Abd dbn


Ekstremitas:
Luka bekas operasi rembesan (-)
True Length : dextra 71cm, sinistra 72,5cm
Apparent Length : dextra 77cm, sinistra 79cm
ROM terbatas
A Post OP hemiarthroplasty bipolar dextra
P Ciprofloxacin 2x1
Paracetamol 3x1
Calos 3x1
Mobilisasi
Cabut IV line

6
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

Posisi tungkai abduksi

F. Foto Pelvis AP Post OP

7
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

DASAR TEORI

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan
sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh
tekanan yang berlebihan. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma
langsung dan trauma tidak langsung. Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada
tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma
dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan
ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada clavicula, pada keadaan ini biasanya jaringan lunak
tetap utuh. Trauma penyebab fraktur dapat bersifat trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Fraktur femur proksimal, adalah fraktur yang paling banyak terjadi pada pasien usia lebih
dari 50 tahun. Di seluruh dunia prevalensinya diperkirakan 4,5juta, 740.000 kematian dan 1,75
juta kecacatan di dunia per tahun. Terdiri dari fraktur neck femur, fraktur intertrochanter femur
dan fraktur subtrochanter. Untuk kasus terbanyak adalah fraktur intertrochanter femur dan lebih
banyak diderita oleh kaum wanita. Definisi fraktur intertrochanter femur adalah terputusnya
kontinuitas tulang pada area di antara trochanter mayor dan trochanter minor yang bersifat
ekstrakapsular.

Etiologi Fraktur
o Trauma
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan otot yang tiba-tiba dan berlebihan,
yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran, atau penarikan. Bila
terkena kekuatan langsung, tulang dapat patah pada tempat yang terkena; jaringan lunak
juga pasti rusak. Bila terkena kekuatan tak langsung, tulang dapat mengalami fraktur pada
tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan itu; kerusakan jaringan lunak di tempat
fraktur mungkin tidak ada.
o Kompresi
Retak dapat terjadi pada tulang, sama halnya seperti pada logam dan benda lain,
akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering ditemukan pada tibia atau fibula
atau metatarsal, terutama pada atlet, penari, dan calon tentara yang jalan berbaris dalam
jarak jauh.
o Patologik

8
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

Fraktur dapat terjadi karena tekanan yang normal apabila tulang itu lemah (misalnya
oleh tumor) atau apabila tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit paget).
Mekanisme injury
Direk : trauma langsung ke trochanter mayor. Mayoritas merupakan hasil jatuh dari suatu
tempat.
Indirek : lewat otot yang bertransmisi ke intertrochanteric area

Klasifikasi Fraktur Intertrochanter

Berdasarkan Evans Classification:

Tipe I : garis primary fraktur memanjang dari trochanter minor proksimal dan selanjutnya
dibagi menjadi initial stability dan stability after reduksi.
Tipe II : Reverse oblique fracture

9
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

Penatalaksanaan

Tipe Cedera dan Kelompok Pasien Terapi


Fraktur intertrokanter stabil dan tak Reduksi terbuka atau tertutup dan
stabil fiksasi dengan sliding hip screw

Fraktur intertrokanter oblik Intramedular hip screw atau reduksi


terbuka dan fiksasi dengan membentuk
sudut 95 derajat

Pada pasien geriatri, penanganan fraktur disarankan dengan tindakan operasi


hemiarthroplasty. Tindakan reduksi terbuka dan fiksasi tidak dianjurkan pada tulang yang
osteoporosis. Penggantian prosthetic lebih dipilih daripada fiksasi internal pada orang usia
lanjut karena resiko perlu dilakukan operasi berulang kecil.
Arthroplasty atau Hemiarthroplasty dibagi menjadi dua yaitu : unipolar (misalnya
Thompson dan Austin Moore) dan bipolar (misalnya Hastings). Secara teori keuntungan dari
protese bipolar adalah mengurangi penggunaan asetabulum, mengurangi nyeri, kerusakan
sendi dan masalah mobilitas. Jalur pembedahan hemiarthroplasty adalah anterolateral atau
posterior dan yang dianjurkan adalah jalur anterolateral. Pada jalur posterior sering terjadi
dislokasi dan trombosis. Sedangkan pada jalur anterior, waktu operasi yang dibutuhkan lebih
lama, kehilangan darahnya lebih banyak dan mudah terjadi infeksi. Pembagian lain yaitu
digunakannya semen atau tidak pada femur. Penggunaan semen tulang berhubungan dengan
morbiditas intraoperatif. Hal ini dapat dikurangi dengan intramedullary lavage den teknik
penyemenan moderen. Tidak digunakannya semen berhubungan dengan bertambahnya nyeri
dan penurunan fungsional. Semen harus digunakan pada hemiarthroplasty kecuali jika ada
komplikasi cardiorespirasi.

10
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA
2017

PRESENTASI KASUS NO. RM: 705251

DAFTAR PUSTAKA
1. Solomon L, warwick DJ, Nayagam S. Appleys system of orthopaedics and fractures. Eight
edition. New York :Oxford university press, 2001.
2. Sjamsuhidajat & de jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta: EGC

Yogyakarta, 15 Mei 2017


Dokter Pembimbing,

dr. Eko Medio S., Sp.OT

11

Anda mungkin juga menyukai