Kelompok 2
Muhamad Fathurrahman Zain 2218012197
Alberto Taolin 2218012131
Gusti Destiana 2218012217
Ni Putu Swastini 2218012216
Shaffa Aulia Shabrina 2218012183
Wildan Kautsar Irawan 2218012177
Identitas pasien
Keluhan Utama
Pucat sejak satu tahun sebelum masuk rumah sakit sebelum masuk rumah sakit (SMRS), lemas
dan mengeluhkan urin berwana gelap seperti teh sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Perut terasa membesar sejak 3 bulan SMRS dan demam naik turun 1 minggu
SMRS
ANAMNESIS
Riwayat Persalinan
Pasien lahir pada tanggal 25 Maret 2016 dengan persalinan pervaginam, dengan usia gestasi
cukup bulan. Berat badan lahir = 2.500 gram dan panjang badan lahir = 46 cm, jenis kelamin
perempuan. Saat lahir bayi langsung menangis kuat dan bergerak aktif. Keadaan umum kepala,
kulit, telinga, hidung, tenggorokan, mulut, leher, dada, paru, jantung, dan abdomen seluruhnya
baik dengan anus (+).
Riwayat Imunisasi:
Imunisasi primer/dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra 2 jari media.
Perkusi : Pembesaran jantung (-)
Auskultasi : BJ 1 dan 2 (+), murmur (-), gallop (-)
Paru-Paru
Inspeksi : Tampak simetris, retraksi (-), benjolan (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi :Vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Datar, lesi (-), benjolan (-)
Auskultasi : Bising usus terdengar 8x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepatomegaly (+), splenomegali (+) kira-kira schufnner V
Anogenital
Jenis Kelamin : Laki-laki, epispadia (-), hipospadia (-), fimosis (-), parafimosis (-), edema (-), testis (+) ukuran normal
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, CRT <3 detik
Inferior : Akral hangat, CRT <3 detik
PEMERIKSAAN LAB (22/5/2023)
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Hematokrit 11 % 31-43
MCV 51 fl 72-88
MCH 18 pg 22-44
Parameter Hasil
Parameter Hasil
Trombosit Jumlah normal, morfologi dalam batas normal
Pada pemeriksaan penunjang terakhir didapatkan kesan anemia (penurunan kadar hemoglobin, eritrosit,
hematokrit), penurunan kadar leukosit. Kemudian didapatkan pula kesan hiperbilrubinemia (peningkatan
kadar bilirubin direk dan indirek). Pada pemeriksaan morfologi darah tepi ditemukan gambaran mikrositik
hipokrkom, anisopoikilositosis, normoblast(+).
DAFTAR MASALAH DIAGNOSIS KERJA
Pucat
Urine berwarna gelap Anemia Hemolitik ec Susp
Hepatomegali Anemia
Facies Cooley
TATALAKSANA
• Infus NaCl 0,9% 15 tpm
• Atasi anemia: Transfusi 2 unit PRC
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad sanationa : dubia ad malam
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
ANEMIA
• Keadaan dimana massa eritrosit dan/atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
• Kriteria klinik anemia berupa Hb < 10 g/d, Ht <30% dan eritrosit < 2,8 juta/mm 3
Warna kulit
Purpura
Kuku
Pemeriksaan fisik Mata
Mulut
Pendekatan anemia
Kadar Hb
Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan hematologi
Sumsum tulang
Atas indikasi khusus
Pemeriksaan non
hematologi
Herediter - Familier
Gangguan lntrakorpusku
ler
Didapat
Anemia Hemolitik
Gangguan Ekstrakorpusk
Didapat
uler
Didapat
Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH)
Imun
Drug associated
Autoimun: warm antibody type, cold antibody type
Aloimun: Hemolytic transfusion reactions, Hemolytic drsease of new born, Altograft
Red cell fragmentation syndromes
Mikroangiopatik
Thrombotic Thrombocytopenic purpura (TTP)
Hemolytic uremic syndrome (HUS)
Dissemlnated intravascular coagulation (DIC)
Pre-eklamsia
March Hemoglobinuria
Infeksi
Bahan kimia dan fisik
Hipersplenisme
• Ikterus
• Pucat, sianosis, ikterus • Splenomegali • AIHA ditandai hemolisis
• Petechie, ekimosis • Hepatomegali ekstravaskular. Sering disertai anemia
• Koilonikia • Kolelitiasis berat dengan gejala akut febril illness,
• • Ulkus pada kaki icterus dan splenomegaly
Konjungtiva pucat
• Perdarahan gusi, stomatitis • Kelianan ulang • Defisiensi G6PD yang mendapat obat
angularis, atrofi papil lidah • krisis anti oksidan syok, prostration,
gagal ginjal akut, sakit kepala, kram
perut, oligouri atau anuri, pucat
B. Tanda hemolisis
3. Apusan darah tepi: anisositosis, polikromasi dengan normoblast, lekosit bergeser ke kiri. Polikromasi
menunjukkan adanya peningkatan retikulosit yang di produksi sumsum tulang
4. Apus sumsum tulang: hiperplasia eritropoesis
5. Peningkatan aktivitas dehidrogenase laktat serum
6. Penurunan haptoglobin serum
7. Penurunan hemoglobin terglikolisasi
8. Tanda-tanda hemolisis intravaskuler (hemoglobinemia, hemoglobinuria, hemosiderinuria, methemalbuminemia,
penurunan kadar hemopeksin serum)
9. Kompensasi sumsum tulang (retikulosis, polikromasia pada darah tepi)
(Bakta IM, 2014)
TATALAKSANA
01 02 03
TERAPI TERAPI
TERAPI GAWAT
SUPORTIF- KAUSAL
DARURAT
SIMPTOMATIK
• Pada hemolisis akut • Sebagian besar beraifat
(intravaskuler) idiopatik
Syok pertahankan • Tujuan : untuk
menekan proses • Apabila etiologi jelas
keseimbangan cairan dan seperti paparan bahaya
elektrolit hemolitik pada limpa
splenektomi kimia, fisik atau obat serta
• Anemia berat infeksi maka harus
Pertimbangakan tranfusi dihentikan.
darahcross matching
Thalasemia Alfa
• Thalasemia Alfa Minor
• Thalasemia Alfa Mayor
• Hydrops Fetalis
Thalasemia Beta
• Thalasemia Beta Minor
• Thalasemia Beta Mayor
Tranfusi
Pengkelatan
Besi
Transplatasi
Tatalaksana
sel induk
Terapi gen
Spleenektom
i
( Kemenkes RI, 2017).
Diagnosis anemia merupakan proses yang terdiri dari 4 tahap
Kecurigaan akan anemia dari pemeriksaan fisik dan dikonfirmasi dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin pada pemeriksaan darah
Mencocokan etiologi anemia dengan temuan klinis pada pasien, dapat juga
dilakukan pemeriksaan diagnostik tambahan (seperti endoskopi) untuk
menemukan penyebab anemia
ANEMIA
• Pasien atas nama An. NAP
● Pemeriksaan fisik yang dapat
dengan usia 7 tahun datang
ditemukan yaitu pucat, gejala
tidak jelas kelesuan, kelemahan,
dengan keluhan utama pucat
dan kelelahan (Kalantri et.al., yang sudah dialami sejak 1
2015) tahun yang lalu
● Penurunan di bawah normal • Hasil pemeriksaan kadar
kadar hemoglobin, hitung hemoglobin yang
eritrosit dan hematokrit (Bakta menunjukkan hasil 3,7 g/dL
IM, 2014)
BAGAIMANA PENEGAKAN
PENEGAKAN ANEMIA
ANEMIA PADAPADA PASIEN?
PASIEN
Tranfusi
Pasien ini telah
Pengkelatan mendapatkan 2 unit PRC
Besi
Tatalaksana Transplatasi
thalasemia sel induk
Terapi gawat darurat pada anemia berat dapat
Terapi gen dipertimbangkan tranfusi PRC (Bakta IM, 2014)
Spleenektom
i
(Kemenkes, 2018)
PROGNOSIS
Dipengaruhi :
4 1. Pengetahuan mengenai
talasemia
2. Kepatuhan tranfusi dan
pengkelatan besi
3. Sosio-ekonomi pasien