Anda di halaman 1dari 3

Seperti kita ketahui bahwa bahan kimia beracun yang dalam suhu kamar (32 o C)

berbentuk cair adalah merupakan bahan toksik yang paling dominan dan banyak
jenisnya. Dan bahan-bahan toksik tersebut ada yang sifatnya mudah menguap dan
menjadi toksik diantara bahan toksik cair tersebut dalam dosis yang kecil dan dalam
larutan sering sengaja dikonsumsi oleh manusia, contohnya alkohol.
Alkohol itu sangat tidak baik bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan toksik
atau keracunan terutama pada jaringan saraf pusat dan bahan lainnya itu seperti nitrat,
nitrit di mana target utama yang dirusak itu adalah sistem kardiovaskuler. Adapun jenis
alkohol yang bersifat toksik yaitu ethanol (ethyl alkohol), methanol (methyl alkohol), dan
isopropil (isopropil alkohol). Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka
semakin tinggi daya toksisitasnya. Tetapi ada pengecualian dalam teori ini ialah
methanol lebih toksik dari pada ethanol. Methanol akan memberikan efek bukan hanya
mempengaruhi kerja saraf seperti ethanol, tetapi sampai mematikan (merupakan racun)
sehingga penting bagi seorang farmasis ataupun siapa saja untuk mengetahui dan
mempelajari toksisitas pada senyawa methanol.
Methanol termasuk golongan racun sangat berbahaya. Dengan dosis 30 mililiter saja
yang dikonsumsi dapat menyebabkan kebutaan permanen karena kerusakan dari serat
saraf mata. Pada dosis 100 mL methanol ini dapat menyebabkan kematian. Methanol
sendiri sebenarnya bukanlah bahan beracun, namun dalam perjalanannya dia
mengalami metabolisme (penguraian zat) menjadi formaldehyde selanjutnya diurai lagi
menjadi asam format ( formic acid ) oleh enzym alcohol dehydrogenase. Asam format
inilah yang mempunyai daya rusak yang kuat pada hati ( lever ) dan ginjal ( kidney ).
Sebagian besar korban meninggal diakibatkan karena gagal hati dan gagal ginjal.
Apa beda etanol dengan metanol?
Etanol dan metanol sebenernya masih bersaudara kandung, sama-sama golongan
alkohol. Yang berbeda adalah rumus kimianya, jika etanol adalah C2H5OH, metanol
berumuskan CH3OH. Dan tentu sifat-sifatnya juga ada perbedaan, walaupun juga
banyak persamaannya. Etanol bisa diperoleh dari hasil fermentasi buah-buahan atau
gandum, dll, dan banyak dikonsumsi sebagai minuman beralkohol seperti beer, wine,
brandy, dll. Sedangkan metanol, umumnya bukan dikonsumsi sebagai minuman, karena
sifatnya yang lebih beracun, dan dipakai sebagai bahan bakar. Jika Anda lihat
spiritus yang berwarna ungu (ada yang pink ngga ya hehe), itulah metanol. Diberi
warna

demikian

supaya

orang

bisa

membedakan

dan

tidak

salah

dalam

penggunaannya.
Mekanisme kerja Methanol dan Ethanol
Metanol merupakan cairan yang jernih, tidak berwarna, dan merupakan cairan yang
mudah terbakar. Metanol dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan karbon
monoksida atau karbon dioksida.

Apa bahaya metanol bagi kesehatan?


Metanol sangat mudah diserap oleh tubuh melalui berbagai rute pemberian (oral,
inhalasi, topikal, dll). Di dalam hati (liver), metanol akan dioksidasi menjadi formaldehid
(formalin) dengan bantuan enzim alcohol dehydrogenase dan kemudian dimetabolisme
lebih lanjut menjadi asam format oleh enzim formaldehid dehidrogenase. Perubahan
dari formaldehid menjadi asam format sangat cepat, dengan waktu-paruh selama 1-2
menit, sehingga tidak sampai terjadi akumulasi formaldehid dalam tubuh. Asam format
selanjutnya dapat diubah menjadi 10-formiltetrahidrofolat yang dapat dimetabolisme
lebih lanjut menjadi karbon dioksida sebagai upaya detoksifikasi dari tubuh. Kecepatan
perubahan

asam

format

menjadi

metabolitnya

tergantung

ketersediaan tetrahidrofolat dalam hati. Namun demikian, waktu paruh asam format di
dalam tubuh cukup panjang, yaitu sampai 20-24 jam. Asam format inilah yang akan
menyebabkan berbagai efek toksik pada tubuh.
Ekskresi metanol dari tubuh relatif lambat, dengan waktu paruh (T1/2) selama 24 jam.
Manusia lebih sensitif terhadap efek toksik metanol jika dibandingkan dengan hewan
non primata. Keparahan toksisitas metanol lebih berkaitan dengan derajat kejadian
metabolik asidosisketimbang konsentrasi metanolnya. Hal ini karena ketoksikan metanol
ditentukan oleh kecepatan pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan hati
untuk mendetoksifikasinya. Minum metanol, walaupun dalam jumlah sedikit, dapat
berbahaya dan menyebabkan gangguan kesehatan serius, meliputi koma, kejang, dan
kebutaan, bahkan kematian. Metanol juga toksik/beracun jika dihirup atau terkena mata,
karena dapat merusak penglihatan. Terdapat variasi signifikan pada manusia mengenai
dosis toksik maupun dosis letal (yg menyebabkan kematian) akibat metanol. Sebuah
studi menyebutkan bahwa dosis letal minimal adalah berkisar 300-1000 mg/kg BB.

Ada lagi yang menyebutkan bahwa dosis letal akibat minum metanol adalah sekitar 15
ml metanol 40%. Ada lagi yang melaporkan osis letal sebesar 500 ml metanol

40%. Bayangkan deh dengan mereka yang minum metanol sampai kadar 99% !! Minum
sedikitnya 4-10 mL metanol dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Di bawah ini dipaparkan fase-fase efek toksik yang bisa terjadi akibat paparan metanol
Fase pertama adalah Penekanan sistem saraf pusat : Dapat terjadi dalam 30 menit- 2
jam, intoksikasi dapat terjadi dalam durasi yang lebih pendek daripada intoksikasi oleh
etanol
Fase kedua adalah fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi sistem saraf pusat :
Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum menunjukkan tanda-tanda
keracunan, walaupun gejalanya mungkin berbeda secara individual.
Fase ketiga terjadi asidosis metabolik berat: Pada fase ini metanol telah dimetabolisme
menjadiasam format dan menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman
darah), yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, dan mungkin sudah mulai ada
tanda-tanda gangguan penglihatan.
Fase keempat adalah toksisitas pada mata, diikuti dengan kebutaan, koma, dan
mungkin kematian: Gangguan visual/penglihatan umumnya terjadi pada 12-48 jam
setelah minum, dan range-nya bervariasi, dari mulai tidak tahan cahaya (fotofobia),
kabur atau berkabut, sampai kebutaan.
Apa yang harus dilakukan jika terkena paparan metanol?
Pertama, tentu harus membersihkan dari dari paparan. Jika terkena pada kulit, segera
cuci daerah yang terkena dengan air hangat dan sabun sedikitnya selama 10-15 menit.
Jika terkena paparan metanol pada mata, maka cuci mata dengan cairan pencuci mata
yang umum digunakan, sedikitnya 10-15 menit. Jika terhirup atau tertelan, segera minta
bantuan kesehatan dari dokter untuk dilakukan usaha-usaha detoksifikasi. Salah satu
cara

detoksifikasi

bikarbonat. Etanol
dehidrogenase 10-20

metanol

adalah

memiliki

afinitas

kali

lebih

kuat

dengan

menggunakan etanol dan

(kemampuan
daripada

mengikat)

metanol,

sehingga

sodium

enzim alkohol
mengurangi

pembentukan asam format sebagai hasil metabolisme metanol. Etanol dapat diberikan
secara per-oral dengan konsentrasi sampai 40%, atau melalui intravena dengan
konsentrasi 10% dalam 5% dekstrosa. Sedangkan sodium bikarbonat digunakan untuk
mengurangi metabolik asidosis akibat asam format.

Anda mungkin juga menyukai