Anda di halaman 1dari 3

1.

Etiologi
Jenis alcohol yang dapat menyebabkan keracunan:
a. Etanol
Etanol (Etil etanol) merupakan hidrokarbon dengan berat molekul rendah yang
berasal dari fermentasi gula. Sering ditemui pada minuman, ekstrak makanan, obat
batuk dan pilek serta pembersih mulut.
b. Metanol
Metanol (metil alkohol) adalah alkohol industri yang dibuat secara sintetis dan biasanya
tersedia dalam konsentrasi tinggi. Ditemukan pada pelarut cat, pembersih, bahan bakar
mobil dan produk industri lainnya. Harganya cenderung murah, bau dan rasa mirip
etanol dan sering digunakan sebagai campuran miras (miras oplosan).
c. Alkohol jenis lain
- Etilen glikol (produk industri)
- Dietilen glikol (produk industri)
- Propilen glikol (kandungan obat seperti etomidate, diazepam, phenobarbital, dll)

2. Patofisiologi
a. Absorbsi
- Kira-kira 10% alkohol yang dikonsumsi diabsorpsi di lambung, dan sisanya di usus
kecil.
- Konsentrasi puncak alkohol didalam darah dicapai dalam waktu 30-90 menit
- Jika konsentrasi alkohol menjadi terlalu tinggi didalam lambung, mukus akan
disekresikan dan katup pilorik ditutup (pilorospasme)
b. Distribusi

c. Metabolisme
90% di metabolisme di hati
Intoksikasi alcohol dapat menyebabkan gangguan fungsi oragn tubuh:

1. SSP (Sistem Saraf Pusat)


• Depresan SSP
• Efek anti anxietas  seperti barbiturat dan benzodiazepin.
• Batas tipis  antara efek anestesi dan efek letal (depresi pernafasan)
• Neurotoksik
• Kronis :
1. berkurangnya fungsi kognitif dan decision making
2. Demensia
3. Penciutan otak
4. Ensefalopati Wernicke
5. Psikosis Korsakoff
• Tua lebih rentan
2. Sistem Kardiovaskuler
• Kardioprotektif  peningkatan HDL Fenomena (“French paradox”)
• Hipertensi  mekanisme pasti belum diketahui
• Aritmia  perpanjangan interval QT, perpanjangan repolarisasi ventrikel dan stimulasi
simpatik
• Kardiomiopati  hipokinesis global pada echocardiografi (akibat ester-ester etil asam
lemak).
• Insidens stroke hemoragik dan stroke iskemik meningkat pada peminum alkohol > 40-60
gr/hari.
3. Otot Rangka
- Miopati  atrofi serabut tipe II
- Mekanisme  penurunan sintesis protein otot
4. Suhu Tubuh
- Perasaan hangat  peningkatan aliran darah kutan dan gastrik
- Konsumsi dalam jumlah besar  depresi pengaturan suhu pusat suhu tubuh
turun lebih besar  hipotermia
5. Diuresis
- Menghambat pelepasan vasopresin dari kelenjar hipofisis posterior  diuresis
meningkat
- Pecandu kronik  toleransi efek diuretic
- Putus obat  sulit BAK
6. Sistem GastroIntestinal
- Penurunan peristaltik esogafus dan penurunan tekanan esofagus bg. Bawah 
konsentrasi alkohol yang tinggi
- Varises esofagus
- Stimulasi sekresi gastrin dan histamin  nyeri epigastrik  gastritis akut dan kronik
- Diare kronis akibat malabsorpsi di usus halus  perubahan struktur dan fungsi usus
halus  vili mukosa usus menjadi pipih, kadar enzim pencernaan menurun 
reversible
- Pengguna alkohol berat  pankreatitis akut dan kronik  akibat efek metabolik
langsung alkohol pada sel-sel asinar pankreatik.
7. Hati
- Dose dependent
- Toksisitas intrinsik  dapat merusak hati tanpa adanya defisiensi makanan
- Efek utama :
1. Infiltrasi lemak  perlemakan hati
2. Hepatitis
3. Sirosis hepatis  penyebab : fibrosis akibat nekrosis jaringan dan inflamasi kronis
8. Darah
- Alkohol secara langsung merusak sumsum tulang, terutama prekursor eritrosit dan
prekursor leukosit, sehingga menimbulkan anemia dan leukopenia

Anda mungkin juga menyukai