Anda di halaman 1dari 17

PATOFISIOLOGI DAN

PENATALAKSAAN
KEGAWADARURATAN PADA PASIEN
GANGGUAN ENDOKRIN

1. Firda alif aulia


2. Kelvin enfi feri pradana
3. Laurie afrillia dara yunie
4. Maulina titania salsabila
5. Melani nur hidayati
6. Nathalia nersita ludji
7. Nita kharismara
8. Peronika suldemi frantona
9. Retriva ayuningtyas
10. Rivaldo ota da costa
11. Sarinah
12. Wellem hens philippus
Pengertian
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
Gawat darurat endokrin adalah keadaan gawat
darurat yang diakibatkan gangguan dari sistem
endokrin, sehingga terjadi kondisi mengancam
jiwa seseorang yang memerlukan pertolongan
segera agar tidak terjadi kematian.
Kondisi gawat darurat sistem endokrin :

• Miksedema / koma miksedema


• Krisis Tirotosik (Tyroid storm)
• Krisis Addison
• Hipoglikemia.
Miksedema / Koma Miksedema
 

Definisi Patofisiologi
Miksedema adalah keadaan lebih • Produksi ATP dan ADP menurun
lanjut yang diakibatkan oleh terjadi kelelahan (intoleransi
karena kadar hormon tiroid aktifitas).
dalam darah berkurang. • Gangguan fungsi pernafasan,
terjadi depresi ventilasi
(hipoventiasi).
• Produksi kalor (panas) turun
terjadi hipotermia.
• Gangguan fungsi
gastroentestinal, terjadi
peristaltik usus menurun
sehingga absorbsi cairan
meningkat terjadi konstipasi.
Etiologi Gambaran Klinis

Koma miksidema diakibatkan • Sistem neuromuskuler.


oleh multifungsi kelenjar tiroid, • Sistem Kardiovaskuler, terjadi
penurunan frekuensi denyut jantung,
hipofisis, atau hipotalamus. pembesaran jantung (jantung
miksedema), dan penurunan curah
jantung.
• Pembengkakkan dan edema kulit,
terutama di bawah mata dan di
pergelangan kaki.
• Penurunan kecepatan metabolisme,
penurunan kebutuhan kalori,
penurunan nafsu makan dan
penyerapan zat gizi dari saluran cerna.
• Sistem pencernaan terjadi konstipasi.
• Sistem pernafasan, terjadi sesak nafas
saat aktifitas, pembengkakan pada
lidah dan apnea pada tidur yang
diamati.
Gambaran klinis

• Sistem neuromuskuler. • Perubahan-perubahan dalam fungsi


• Sistem Kardiovaskuler, terjadi reproduksi siklus menstruasi menjadi
penurunan frekuensi denyut jantung, tidak teratur bagi perempuan.
pembesaran jantung (jantung Kesulitan dalam hamil dan wanita
miksedema), dan penurunan curah hamil mungkin keguguran.
jantung. • Kulit kering dan bersisik serta rambut
• Pembengkakkan dan edema kulit, kepala, alis tumbuh tipis, rapuh dan
• Penurunan kecepatan metabolisme, mudah rontok.
penurunan kebutuhan kalori, • Akibat lebih jauh karena
penurunan nafsu makan dan hipotirodisme ini adalah keadaan
penyerapan zat gizi dari saluran cerna. yang disebut miksidema yang
• Sistem pencernaan terjadi konstipasi. ditandai muka oedema terutama pada
• Sistem pernafasan, terjadi sesak nafas sekitar bibir, hidung dan kelopak
saat aktifitas, pembengkakan pada mata, terjadi bradikardia, hypotermia
lidah dan apnea pada tidur yang tanpa menggigil, hypotensi,
diamati. hypoventilasi dan penurunan
kesadaran sampai koma.
Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan
• T4 serum rendah, TSH Dalam keadaan darurat
meningkat (misalnya koma miksedema),
• Respon dari TSH ke TRH obat yang diberikan antara lain :
meningkat • 500 μg tiroksin i.v sesegera
• Cholesterol meningkat mungkin diikuti dengan
• Hiponatremia, konsentrasi • 100 μg T4 setiap hari dan
pCO2 meningkat • Hidrocortison 100 μg i.v tiap 8
(Hipoksemia) jam
• Pemeriksaan rontgen dada
bisa menunjukkan adanya
pembesaran jantung.
• Pemeriksaan EKG dan enzim-
enzim jantung diperlukan
untuk mengetahui adanya
gangguan fungsi jantung.
Krisis Tirotoksik (Tyroid Storm)

Definisi Patofisiologi
Tyroid Strom juga dikenal • Pada keadaan sehat
sebagai krisis tirotoksik, adalah • keadaan Hipertiroidisme
keadaan klinis hipertiroidisme
paling berat yang mengancam
jiwa.
Etiologi Gambaran klinis
• Sepsis. Gejala umum yang tarjadi pada klien
tiroid strom
• Pembedahan. • Demam,
• Pengaruh anestesi. • Keringat berlebihan.
• Pengaruh radioaktif terafi. • Berat badan menurun.
• Obat-obatan jenis adrenergic • Kesukaran bernafas
• Dan cepat lelah (fatique)
dan anticolinergik seperti
Gejala Sistem Vaskular
pseudoepedrin, jenis NSAID
• Hipertensi dengan denyut nadi yang
golongan salicilat dan obat cepat dan lemah.
kemotherafi. • Tacycardia
• Konsomsi berlebihan makanan • Aritmia.
yang mengandung iodium. Gejala pada sistem saluran cerna :
• Kegagalan dalam pengobatan • Mual dan muntah.
• Diare.
Antitiroid.
• Nyeri perut.
• Keadaan ketoasidosis • Jaundice.
diabetikum. Gejala pada sistem persarafan :
• Trauma pada kelenjar tiroid. • Cemas
• Toxemia pada kehamilan. • Perubahan prilaku
• Penurunan kesadaran sampai koma.
Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan
Pemeriksaan darah untuk • Diagnosis dan memberikan
mengukur kadar HT (T3 dan terafi terhadap penyakit-
T4), TSH dan TRH akan penyakit lain yang diderita.
memastikan keadaan dan • Pemberian terapi Supportive
lokalisasi masalah di sistem saraf • Beri obat anti tirod dosis tinggi
pusat atau kelenjar Tiroid. Contoh: propylthiouracyl sampai
300 mg p.o atau melalui NGT
• Beri propranolol (1- 2 mg iu
sampai total dosis 2 – 10 mg)
– untuk menenangkan
tachycardinya
Krisis Addison

Definisi Patofisiologi
Suatu keadaan gawat darurat Kortek adrenal memproduksi 3
yang berhubungan dengan hormon steroid yaitu hormon
menurunnya atau kekurangan glukokortikoid (kortisol),
hormon yang relatif dan mineralokortikoid (aldosteron,
terjadinya kolaps sistem 11-deoxycoticosterone) dan
kardiovaskuler dan biasanya androgen
gejala gejalanya non spesifik, (dehydroepiandrosterone).
seperti muntah dan nyeri Hormon utama yang penting
abdomen. dalam kejadian suatu krisis
adrenal adalah produksi dari
kortisol dan adrenal aldolteron
yang sangat sedikit.
Insidensi Gejala klinis
Insidensi dari krisis adrenal • Syok yang sulit dijelaskan
sangat jarang yaitu sekitar 4 dari etiologinya biasanya tidak ada
pengaruh dengan pemberian
100.000 orang. resusitasi cairan atau vasopresor.
• Hipotermia atau hipertermia
Etiologi • Yang berhubungan dengan
• Penyebab primer kekurangan kortisol yaitu cepat
• Penyebab sekunder lelah, lemah badan, anoreksia,
mual mual dan muntah , diare,
hipoglikemi, hipotensi,
Faktor resiko hiponatremi.
Stres fisiologik yang berat seperti • Yang berhubungan dengan
sepsis, trauma, luka bakar, kekurangan hormon aldosteron
tindakan pembedahan. yaitu hiperkalemia dan hipotensi
berat yang menetap
• Lain lain tergantung dari penyebab,
mungkin didapatkan panas badan,
nyeri abdomen dan pinggang yang
berhubungan dengan perdarahan
kelenjar adrenal.
Pemeriksaan penunjang • Setelah penderita stabil
• laboratorium lanjutkan dengan
• memeriksa kadar ACTH dan dexametasone 4 mg IV tiap 12
kortisol. jam atau hydrokortison 100 mg
• foto thorax IV tiap 6-8 jam.
• pemeriksaan CT scan abdomen • Obati penyakit dasarnya seperti
• pemeriksaan EKG infeksi dan perdarahan, untuk
• Pemeriksaan histologis infeksi dapat diberikan
antibiotik, untuk meningkatkan
tekanan darah dapat diberikan
Penatalaksanaan
dopamin atau norepineprin.
• Cairan isotonik seperti NaCl 9%
• Terapi pengganti
diberikan untuk menambah
mineralokortikoid dengan
volume dan garam.
fludricortisone
• Jika penderita hipoglikemi
• Penderita harus
dapat di berikan cairan
dikonsultasikan dengan
dextrose 50%
endokrinologist, spesialis
• Steroid IV secepatnya :
penyakit Infeksi, ahli critical
dexametason 4 mg atau care, kardiologis, ahli bedah.
hydrokortisone 100 mg.
Hipoglikemia

Definisi Patofisiologi
Hipoglikemia merupakan penyakit Price (2006) mengutarakan
yang disebabakan oleh kadar gula bahawa hipoglikemia terjadi
darah (glukosa) yang rendah. karena ketidak mampuan hati
Hipoglikemia disebut juga sebagai memproduksi glukosa yang
penurunan kadar gula darah yang dapat disebabkan karena
merupakan keadaan dimana kadar penurunan bahan pembentuk
glukosa darah berada di bawah glukosa, penyakit hati atau
normal, yang dapat terjadi karena ketidak seimbangan hormonal.
ketidak seimbangan antara
makanan yang dimakan, aktivitas
fisik dan obat-obatan yang
digunakan.
Etiologi Manifestasi Klinis
▫ Pelepasan insulin yang • Gejala-gejala hipoglikemia yaitu
berlebihan oleh pancreas fase sub luminal dengan kadar
▫ Dosis insulin atau obat gula darah 60-50 mg/dl gejala
rasa lapar tiba-tiba.
lainnya yang terlalu tinggi,
• Fase kedua adalah aktivasi
yang diberikan kepada
dengan kadar gula darah 50-20
penderita diabetes untuk
mg/dl yang muncul gejala
menurunkan kadar gula
adrenergik seperti palpitasi,
darahnya keringat berlebihan, tremor,
▫ Kelainan pada kelenjar ketakutan, mual, muntah.
hipofisa atau kelenjar • Fase ketiga yaitu neurologi
adrenal dengan kadar gula darah <20
▫ Kelainan pada mg/dl dengan adanya gangguan
penyimpanan karbohidrat fungsi otak serta muncul gejala
atau pembentukan glukosa pusing, pandangan kabur,
di hati. ketajaman mental menurun,
hilangnya skill motorik halus
(Mansjoer, 2001).
Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan
Pemeriksaan penunjang pada Penatalaksanaan pasien dengan
pasien dengan hipoglikemia hipoglikemik dibagi menjadi 2
antara lain dengan pemeriksaan yaitu :
glukosa darah sebelum dan • stadium permulaan (Sadar)
sesudah suntikan dekstrosa. • pemberian glukosa oral 10-
20 gram harus segera
diberikan.
 Jika stadium lanjut (Koma
Hipoglikemia) diberikan
bolus D10% yang diikuti
pemberian larutan glukosa
40% melalui vena sebanyak
2 flakon tiap 10-20 menit
(ulangi 3x) hingga pasien
sadar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai