Ns.NURLIAH ,M.Kep
1
PENDAHULUAN
• Hipertiroidisme terjadi sebgai akibat sekresi
hormon tiroid yang berlebihan
• Gejala/tanda klinis yang muncul sebagai
akibat stimulasi hormon tiroid pada jaringan
disebut tiroktosikosis
• Hormon tiroid terutama mempengaruhi
proses metabolisme tubuh
• Intervensi pada pasien hipertiroidisme
difokuskan pada pengendalian efek kelebihan
tiroid, mengembalikan kadar tiroid yang
normal, dan menghilangkan gejala/tanda yang
dialami pasien. 2
PENGERTIAN
3
Patofisiologi
• Kelebihan hormon tiroid akan menyebabkan
kondisi hipermetabolik yang disertai
peningkatan aktifitas simpatis, sehingga
menyebbakan :
- peningkatan cardiac output
- Peningkatan konsumsi oksigen
- Peningkatan aliran darah tepi
- Peningkatan suhu tubuh
4
Lanjutan
• Kelebihan tiroid juga mempengaruhi metbaolisme
karbohidrat, lemak dan protein:
- Pemecahan protein melebihi sintesis
- Penurunan tolertansi glukosa
- Peningkatan pemecahan triglisrida (Kekurangan
lipid)
defisiensi nutrisi dan kalori
• Bila hipertiroid terjadi sebelum dewasa
kelambatan pertumbuhan seksual
• Jika terjadi setelah pubertas : menstruais tidak
teratur, infertility, penurunan libido.
5
PENYEBAB-PENYEBAB
Herediter
Toksik Adenoma
Tumor kelenjar hipofise
Tiroiditis sub akut
Kanker tiroid
Terapi hormon tiroid berlebihan
6
FAKTOR RESIKO
• Terjadi lebih banyak pada wanita
dari pada laki-laki
• Pada usia lebih dari 50 tahun
• Post trauma emosional
• Peningkatan stress
7
MANIFESTASI KLINIS
• Apatis
• Mudah lelah
• Kelemahan otot
• Mual
• Muntah
• Gemetaran
• Kulit lembab
• Berat badan turun
• Takikardi
• Mata melotot, kedipan mata berkurang
8
9
KOMPLIKASI
• Penyakit jantung
• Gagal ginjal kronis
• Fraktur
• Krisis tiroid
10
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk menegakkan diagnosa, perlu dilakukan
pemeriksaan tentang ada atau tidaknya pembesaran di
daerah leher dan tes darah. Dalam tes darah, bila kadar
thyroxine stimulating hormone (TSH) melebihi 20
mikro-unit per liter, berarti pasien terkena hipertiroid.
Normalnya, kadar TSH 1-5 mikro-unit per liter.
Mengenai benjolan, perlu diperhatikan bagaimana
benjolannya, sebab pada penyakit gondok (hipotiroid),
juga terdapat benjolan. Hanya saja pembesaran di
sekitar leher pada penyakit gondok tak merata, yaitu
biasanya di bagian depan leher, sedangkan pada
hipertiroid, pembesaran yang terjadi merata di sekitar
leher sehingga kurang kelihatan.
11
Test Doagnostik Lain
• RAIU (Rdaioactive iodone uptake) lebih dari
35 %
• USG tiroid ukuran, bentuk kelenjar
• EKG : takikardi, atrial fibrilasi
12
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat
antitiroid seperti propiltiourasil atau
metimazol yang diberikan paling sedikit
selama satu tahun. Obat – obat ini
menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.
• Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah
terapi propiltiourasil prabedah\
• Pengobatan dengan yodium radioaktif
13
• Intervensi Pembedahan , dilakukan bila :
- goiter terlalu besar Mendesak trakhea
- Tidak responsive terhadap obat anti tiroid
• Jenis pembedahan : tiroidektomy total/parsial
14
Pengkajian keperawatan
• Riwayat - Sesak nafas
Keluhan Utama : - Gangguan penglihatan :
- Penurunan berat badan ganda, kabur, mudah
- Peningkatan nafsu keluar air mata
makan - Fatigue, kelemahan,
- Diare insomnia
- Tidak tahan panas - Perubahan menstruasi :
- Diaporesis amenirhea, penurnan
jumlah darah
- Palpitasi menstruais, penurunan
- Nyeri dada liobido
15
Pemeriksaan Fisik
• Opthalmopaty : eyelid • Bila kelenjar tiroid
lag, globe lag, eyelid membesar perlu
retraction. diauskultasi ada
• Exofthalmus (pada bruits
penyakit grave’s) • Hiperaktif refleks tendon
• Konjungtivitis, dalam
photopobia, keluar air • Tremor
mata • Demam derajad rendah
• Kelenjar tiroid • Rambut halus, lembut
membesar pada Grave’s mengkilat
• Kulit lembab dan lembut
16
Exofthalmus (pada penyakit
grave’s)
17
Diagnosa Keperawatan
• Resiko penurunan kardiac output b.d. status
hieprmetabolik
• Gangguan nutrisi b.d. peningkatan kebutuhan
kalori (status hipermetabolik)
• Resiko gangguan persepsi sensoris
penglihatan b.d. opthalmopati infiltratif
• Koping individu tidak efektif b.d. emosi labil
• intoleransi aktifitas b.d. peningkatan
kecepatan metabolisme
• Diare b.d. peningkatan katifitas metabolik
18
Pengakajian psikosoial
- Emosi labil
- Iritabilitas
- Penurunan rentang perhatian
- Perilaku maniak
- Mood berfluktuasi (kadang sedih kadang
gembira)
- Kadang hiperaktif
19
Perawatan Pre Operasi
• Normalkan kadar tiroid (eutiroid) dg pemberian anti tiroid
untuk mengurangi skeresi hormon tiroid dan pemberian iodin
untuk mengurangi ukuran kelenjar mengurangi resiko
perdarahan.
• Perbaiki status nutrisi : diit tinggi protein dan karbohidrat
• Atasi gangguan jantung
• Ajarkan nafas dalam dan batuk
• Ajarkan cara mengurangi ketegangan pada leher saat
bergerak dan batuk
• Jelaskan bahwa mungkin klein akan mengalami suara serak
akibat pemasnagn ET
• Berikan penjelasan secara tenang tentang prosedur dan
perawatn post operasi
20
Perawatan Post Operasi
• Monitor VS tiap 15 menit sampai stabil, kemudian tiap 30 menit
• Kaji rasa nyeri
• Pasang bantal pasir untuk menyangga leher dan kepala
• Jika klien sadar , atur posiis semi fowler
• Berikan obat penghilang nyeri bila diperlukan
• Berikan pelembab udara (humidifier)
• Bantu nafas dalam dna batuk efektif tiap 30 menit – 1 jam
• Monitor tanda perdarahan: takikardi, distres pernafasan,
adanya darah yang keluar di tempat insisi.
• Monitor distres ernafasan
• Monitor tanda hipokalsemia : mati rasa sekitar mulut dan jari,
cvosteks sign, trsuseou’s sign
• Cek perubahan suara
21
JAZAAKUMULLAH
22