By: WINANGUN
Tyroid gland
PENGERTIAN
• Thyroid Heart Disease atau penyakit jantung
tiroid adalah suatu keadaan kelainan pada
jantung akibat pengaruh tiroid atau suatu
penyakit jantung dengan berbagai
manifestasinya yang timbul akibat keadaaan
peningkatan kadar hormone tiroksin bebas
dalam sirkulasi darah.
PJT
STRUMA
• Kelainan glandula tyroid dapat berupa
gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya,
seperti penyakit tyroid noduler.
• Hipertiroid
– Gelisah (peka rangsang berlebihan emosional), mudah
marah, ketakutan, tidak dapat duduk dengan tenang,
menderita karena palpitasi, nadi cepat dalam istirahat
dan latihan.
– Toleransi terhadap panas buruk dan banyak
berkeringat, kulit kemerahan dan mudah menjadi
lunak,hangat dan lembab.
– Pasien lansia mengeluhkan kulit kering gatal-gatal
menyebar
– Tremor halus tangan
– Eksoftalmus
Gejala lain
• Peningkatan nafsu makan dan masukan diet,
penurunan berat badan progresif,otot secara
abnormal mudah letih, kelemahan,amenore, dan
perubahan fungsi usus (diare)
• Takikardia nadi >> 100 kali permenit, tekanan
darah sistolik (bukan diastolic) meningkat.
• Fibrilasi atrium dan dekompensasi jantung dalam
bentuk gagal jantung kongestif, terutama pada
pasien lansia.
• Osteoporosis dan fraktur
KRISIS TYROID
• Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis
hipertiroidisme yang paling berat mengancam
jiwa, umumnya ini timbul pada pasien dengan
dasar penyakit Graves atau Struma multinodular
toksik,
• Krisis tiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar
tiroid, hipofisis, atau hipotalamus, peningkatan
TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik
negatif HT terhadap pelepasan keduanya.
PENYEBAB KRISIS TYROID
• Penyebab utama
– Penyakit Grave
– Toxic multinodular
– “Solitary toxic adenoma”
• Penyebab lain
– Tiroiditis
– Penyakit troboblastis
– Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
– Pemakaian yodium yang berlebihan
– Kanker pituitari
– Obat-obatan seperti Amiodarone
Efek TRH terhadap kelenjar tiroid :
• Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan
TRH atau kelenjar tiroid.
• TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
• Bebas T4 (tiroksin)
• Bebas T3 (triiodotironin)
• Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultra bunyi untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid
• Konservatif
• Tata laksana penyakit Graves
• Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika
dosis berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat
adalah sebagai berikut :
– Thioamide
– Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
– Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal
2.000 mg/hari
– Potassium Iodide
– Sodium Ipodate
– Anion Inhibitor
• Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk
mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. Contoh: Propanolol
ACE INHIBITOR
• ACEI direkomendasikan sebagai “first line therapy”.
• • Efek klinisnya :- Menghambat “angiotensin-converting
enzyme” meningkatkan CO (stroke work dan cardiac index),
tanpa meningkatkan HR.
• dimulai dengan dosis rendah kemudian dititrasi.
• • Manfaat pemberian ACEI :- improve patients symptom
status, exercise tolerance and reduce hospitalisation.
• - increase ejection fraction (compared with placebo).
• • Contra indications/precautions:- pregnancy,-
• angioneurotic oedema,- hypotension,- renal vascular
disease,- hyperkalemia
BETA BLOKER
• Beta–blocking agents = Beta-blockers ACEI menghambat
pengaruh yang jelek dari aktivasi kronis sistim neurohormonal
pada miokard ( dalam hal ini SSS).
• •Beta-blockers dianjurkan pada penderita CHF :
• - baik yang ringan, sedang maupun yang berat,
• - kausa kardiomiopati iskemik maupun non-iskemik,
• - fraksi ejeksi LV rendah- NYHA class II-IV.
• • Hanya diberikan pada penderita yang telah stabil dengan
terapi standard, HANYA SELEKTIF bisoprolol, carvedilol,
metoprolol
DOSIS DIGOXIN
• Dosis harian DIGOXIN (oral) : 0,25 – 0,375 mg bila
serum creatinine dalam batas normal (pada orang
tua, dosis lebih rendah
• 0,0625-0,125 mg, kadang-kadang 0,25 mg).
• Tidak perlu “loading dose” bila diberikan pada
penderita CHF kronis dapat dimulai dengan 0,25
mg dua kali sehari selama 2 hari.
• Sebelum terapi, fungsi renal dan kadar K darah harus
selalu diperiksa
Anticoagulants/Antithrombotic