Anda di halaman 1dari 47

Penyakit Jantung Tiroid

By: WINANGUN
Tyroid gland
PENGERTIAN
• Thyroid Heart Disease atau penyakit jantung
tiroid adalah suatu keadaan kelainan pada
jantung akibat pengaruh tiroid atau suatu
penyakit jantung dengan berbagai
manifestasinya yang timbul akibat keadaaan
peningkatan kadar hormone tiroksin bebas
dalam sirkulasi darah.
PJT
STRUMA
• Kelainan glandula tyroid dapat berupa
gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya,
seperti penyakit tyroid noduler.

• Berdasarkan patologinya, pembesaran tyroid


umumnya disebut struma
Efek tyroid
Hipertiroid

• Pengeluaran hormone tiroid yang berlebihan


terjadi akibat stimulasi abnormal kelenjar
tiroid oleh immunoglobulin dalam darah
• Hipertiroidi ialah sekresi hormone tiroid yang
berlebihan, dimanifestasikan melalui
peningkatan metabolisme tubuh dg berbagai
gejala klinis.
Siklus tyroid
Struma multi noduler.
Hipertiroidisme
• (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana
didapatkankelebihan hormon tiroid karena ini
berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis
danbiokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan
memberikan hormon tiroid berlebihan.
• Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai
akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat dari
fungsi tiroid yang berlebihan.
• Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan
disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara
berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang
berlebihan
Manifestasi Klinis

• Hipertiroid
– Gelisah (peka rangsang berlebihan emosional), mudah
marah, ketakutan, tidak dapat duduk dengan tenang,
menderita karena palpitasi, nadi cepat dalam istirahat
dan latihan.
– Toleransi terhadap panas buruk dan banyak
berkeringat, kulit kemerahan dan mudah menjadi
lunak,hangat dan lembab.
– Pasien lansia mengeluhkan kulit kering gatal-gatal
menyebar
– Tremor halus tangan
– Eksoftalmus
Gejala lain
• Peningkatan nafsu makan dan masukan diet,
penurunan berat badan progresif,otot secara
abnormal mudah letih, kelemahan,amenore, dan
perubahan fungsi usus (diare)
• Takikardia nadi >> 100 kali permenit, tekanan
darah sistolik (bukan diastolic) meningkat.
• Fibrilasi atrium dan dekompensasi jantung dalam
bentuk gagal jantung kongestif, terutama pada
pasien lansia.
• Osteoporosis dan fraktur
KRISIS TYROID
• Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis
hipertiroidisme yang paling berat mengancam
jiwa, umumnya ini timbul pada pasien dengan
dasar penyakit Graves atau Struma multinodular
toksik,
• Krisis tiroid dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar
tiroid, hipofisis, atau hipotalamus, peningkatan
TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik
negatif HT terhadap pelepasan keduanya.
PENYEBAB KRISIS TYROID
• Penyebab utama
– Penyakit Grave
– Toxic multinodular
– “Solitary toxic adenoma”
• Penyebab lain
– Tiroiditis
– Penyakit troboblastis
– Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
– Pemakaian yodium yang berlebihan
– Kanker pituitari
– Obat-obatan seperti Amiodarone
Efek TRH terhadap kelenjar tiroid :

• Meningkatkan proteolisis yang disimpan dalam


folikel
• Meningkatkan aktivitas pompa natrium sehingga
terjadi peningkatan iodide trapping dalam sel-sel
kelenjar
• Meningkatkan iodinasi tirosin dan meningkatkan
proses penggandengan (coupling)
• Meningkatkan ukuran dan aktivitas sekretorik sel-
sel tiroid
• Meningkatkan jumlah sel-sel tiroid
Siklus tyroid
GAGAL JANTUNG

• Sindroma klinik dimana jantung tak mampu


melaksanakan fungsinya yaitu mempertahankan
keseimbangan perfusi jaringan sesuai dengan
kebutuhan metabolisme tubuh walau darah balik
dari vena masih normal.
PPATOGENESIS PJT
• Hormon tiroid akan menstimulasi kerja
jantung dengan mempengaruhi fungsi
ventrikel,
• Peningkatan sintesis protein kontraktil jantung
atau peningkatan fungsi dari reticulum
sarkoplasma Ca-ATPase sehingga pada pasien
hipertiroid akan didapati jantung yang
hipertrofi. ( kardiomegali)
Pengaruh tidak langsung hormon
tiroid terhadap sistem kardiovaskular
• Keadaan hipermetabolisme dan peningkatan
produksi panas tubuh akibat pengaruh hormon
tiroid secara tidak langsung akan mempengaruhi
sistem kardiovaskuler dengan adanya suatu
kompensasi, antara lain :
• Hormon tiroid meningkatkan aktivitas sistem
simpatoadrenal
• Kerja jantung meningkat
• Hipertrofi otot jantung akibat kerja jantung yang
meningkat
Penyebab

• Penyebab yang paling sering adalah


• Grave’s Disease,
• struma multinoduler,
• struma nodosa soiter,
• tumor trofoblastik akibat produksi Human
Chorionik Gonadotropin (HCG) yang
berlebihan, juga metastase karsinoma tiroid
folikular.
Struma toksik
MANIFESTASI KINIS
• 1.Fibrilasi atrium
• Fibrilasi atrium sering dihubungkan dengan
respon ventrikel yang cepat. Denyut ventrikel
biasanya lebih cepat dibanding fibrilasi atrium
pada penderita eutiroid.
• 2.Hipertrofi jantung
• Peningkatan sintesis proten kontraktil jantung
sebagai akibat tidak langsung dari hormon tiroid
serta akibat peningkatan kerja jantung
menyebabkan terjadinya hipertrofi jantung.
• 3.Hipertensi sistolik
• Hipertensi sistolik mungkin disebabkan oleh
ketidakmampuan pembuluh darah
mengakomodasi peningkatan cardiac output dan
stroke volume. Sebagian penderita hipertiroid
akan mengalami hipertensi.
• 4.Angina pectoris
• Mekanisme yang mungkin berperan terhadap
terjadinya angina pectoris, antara lain adanya
penyakit obstruksi arteri koroner yang menetap,
peningkatan kebutuhan oksigen, dan iskemik.
• 5. Superimposed hyperthyroid cardiomyopathy
• Pada hipertiroid akan terjadi peningkatan fraksi
ejeksi ventrikel kiri saat istirahat (LVEF), tetapi
akan menurun secara bermakna pada latihan.
• 6. Gagal jantung
• Gagal jantung dapat terjadi pada hipertiroid yang
tidak terkontrol sebagai penanganan fibrilasi
atrium yang tidak terkontrol.
• Dapat juga berhubungan dengan superimposed
dilalation cardiomyopathy terutama saat latihan.
Manifestasi klinis

• Peningkatan frekuensi denyut jantung


• Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas,
peningkatan kepekaan terhadap katekolamin
• Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan
pembentukan panas, intoleran terhadap panas,
keringat berlebihan
• Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu
makan baik)
• Peningkatan frekuensi buang air besar
• Gondok yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
GEJALA KLINIS DEKOMP.
• DYSPNEU ON EFFORT, sesak bila kerja,
• Lelah letih , debar2, napas pendek,mual muntah
kencing kurang, perut buncit, kaki bengkak. batuk
kadang berdarah, parau atau serak. EDEM terutama
pd tungkai bawah pada sore hari,
• TANDA / PEMERIKSAAN FISIK:
• Tampak sesak, Jvp meningkat, ictus bergeser,
hepatosplenomegali, asites oedem, cyanosis,
kardiomegali, hypertensi,
• Gangguan EKG, Rontgen, dan laboratorium sesuai
penyakit yang mendasari.
Pencetus gagal jantung
• FAKTOR PENCETUS:
• - infeksi berat,sepsis. - Stress pskh
• - Latihan berat, - hamil.
• - Obesitas,kegemukan - overhydrasi,
• - Perdarahan, anemia - Gg elektrolit
• - Infark miokard baru, - emboli paru
Normal Sinus Rhythm

 Pacemaker- sinoatrial node


 Rate- 60-100
 Rhythm-Regular
 P waves- precede each QRS with normal unchanging contour
Ventricular Tachycardia (V-Tach)
Ventricular Fibrillation (V-Fib)
Gejala lain
• Gangguan reproduksi
• Tidak tahan panas
• Cepat letih karena gagal jatung
• Tanda bruit
• Haid sedikit dan tidak tetap
• Pembesaran kelenjar tiroid
• Mata melotot (exoptalmus)
Pemeriksaan Diagnostik

• Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan
TRH atau kelenjar tiroid.
• TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
• Bebas T4 (tiroksin)
• Bebas T3 (triiodotironin)
• Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultra bunyi untuk
memastikan pembesaran kelenjar tiroid

• Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid


• Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum

• Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan


hiperglikemia

USG TYROID.
Atrial Flutter
 Flutter- result from a irritable atrial focus.
 Rate- Atrial- 240-360; Ventricular-~120-150
 Rhythm-Atria regular; ventricular- 2:1, 3:1, or 4:1 (reg or irreg)
 P waves- sawtooth appearance.
 PR interval- not measurable to due atrial response
 QRS interval- normal
 Significance- more common in the presence of heart disease.
atrial “flutter”
FLUTER DG BLOCK
Polymorphic ventricular tachycardia in 5 year old
girl
Penatalaksanaan

• Konservatif
• Tata laksana penyakit Graves
• Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat produksi hormon tiroid. Jika
dosis berlebih, pasien mengalami gejala hipotiroidisme.Contoh obat
adalah sebagai berikut :
– Thioamide
– Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
– Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal
2.000 mg/hari
– Potassium Iodide
– Sodium Ipodate
– Anion Inhibitor
• Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini adalah untuk
mengurangi gejala-gejala hipotiroidisme. Contoh: Propanolol
ACE INHIBITOR
• ACEI direkomendasikan sebagai “first line therapy”.
• • Efek klinisnya :- Menghambat “angiotensin-converting
enzyme”  meningkatkan CO (stroke work dan cardiac index),
tanpa meningkatkan HR.
• dimulai dengan dosis rendah kemudian dititrasi.
• • Manfaat pemberian ACEI :- improve patients symptom
status, exercise tolerance and reduce hospitalisation.
• - increase ejection fraction (compared with placebo).
• • Contra indications/precautions:- pregnancy,-
• angioneurotic oedema,- hypotension,- renal vascular
disease,- hyperkalemia
BETA BLOKER
• Beta–blocking agents = Beta-blockers ACEI menghambat
pengaruh yang jelek dari aktivasi kronis sistim neurohormonal
pada miokard ( dalam hal ini SSS).
• •Beta-blockers dianjurkan pada penderita CHF :
• - baik yang ringan, sedang maupun yang berat,
• - kausa kardiomiopati iskemik maupun non-iskemik,
• - fraksi ejeksi LV rendah- NYHA class II-IV.
• • Hanya diberikan pada penderita yang telah stabil dengan
terapi standard, HANYA SELEKTIF bisoprolol, carvedilol,
metoprolol
DOSIS DIGOXIN
• Dosis harian DIGOXIN (oral) : 0,25 – 0,375 mg bila
serum creatinine dalam batas normal (pada orang
tua, dosis lebih rendah 
• 0,0625-0,125 mg, kadang-kadang 0,25 mg).
• Tidak perlu “loading dose” bila diberikan pada
penderita CHF kronis dapat dimulai dengan 0,25
mg dua kali sehari selama 2 hari.
• Sebelum terapi, fungsi renal dan kadar K darah harus
selalu diperiksa
Anticoagulants/Antithrombotic

• Pada CHF berat (NYHA IV), ada kecenderungan


peningkatan terjadinya tromboemboli yang
berasal dari trombus mural LV.•
• Juga insiden timbulnya trombosis vena dan
emboli paru ↑.
• INDIKASI ANTIKOAGULAN :
• Moderate-severe CHF (NYHA III-IV) Atrial
fibrillation (AF).
• CHF with valve disease in AF.
Anti arrhythmic drugs

• Tidak ada indikasi umum pemberian obat anti-aritmik


pada CHF.
• Indikasinya bersifat individual (bila ada AF, SVT atau
takhikardia,ventrikel . Jenis obat :
• Sulfas chinidine, beta-blocker, amiodarone.
• “AMIODARONE” Dosis oral--- 200 mg (3xsehari) dosis
pemeliharaan : 200 mg/h
• Contraindication :• Bradycardia,porphyria
• Iodine sensitivity,,• pregnancy, breast-feeding
• Pre-existing interstitial lung disease/ severe liver disease
REHABILITASI MEDIS.
• Setiap penderita gagal jantung terutama post
miokard infark dan PJT perlu menjalani rehabilitasi
medis  pemulihan fungsional.
• Mulai MOBILISASI RINGAN di tempat tidur,
• Belajar duduk secara bertahap
• Jalan disekitar tempat tidur,
• Aktivitas rutin  makan dan mandi pelan2
• Jalan kaki 5-10 m disekitar rumah sakit
• Perjalanan lebih jauh untuk persiapan pulang
• Rehabilitasi juga dalam pola makan, lunak-> padat

Anda mungkin juga menyukai