Bill Kartolo
Hormon tiroid yang bebas hanya sedikit sekali Hanya hormon bebas yang memiliki akses ke reseptor di sasaran dan bisa menimbulkan efek
Hipotiroid:
o Kegagalan primer kelenjar tiroid
Hipotiroid
Gejala yang timbul disebabkan penurunan laju metabolisme secara keseluruhan
Tidak toleran terhadap dingin (efek kalorigenik tidak ada) Pertambahan berat badan (pembakaran bahan bakar tubuh lambat)
Mudah lelah
Penurunan kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung denyut nadi lemah dan lambat Perlambatan reflek dan kemampuan mental Kewaspadaan berkurang, sulit mengingat
Miksedema
Ireversibel jika keadaan hipotiroid dibiarkan hingga beberapa bulan setelah lahir
Terapi: pemberian hormon tiroid eksogen, pemberian makanan beriodium jika penyebabnya karena defisiensi iodium
Hipertiroid
Kelebihan produksi dan sekresi hormon tiroid pada tubuh seseorang
Yang paling umum:
Diffuse toxic goiter (Penyakit Grave) Toxic multinodular goiter (sering pada orang tua) Toxic adenoma
Etiologi:
Autoimun, drug-induced, infeksi, idiopatik, iatrogenik, maupun malignancy.
Penyakit Grave
Autoimun, penyebab tersering hipertiroidisme
Tubuh membentuk Thyroid-stimulating Immunoglobulin (TSI) sasarannya adalah reseptor TSH di kelenjar tiroid TSI merangsang sekresi dan pertumbuhan kelenjar tiroid sama seperti TSH Bedanya: TSI tidak mengalami mekanisme umpan balik inhibisi TSI meningkatkan uptake iodium, sintesis protein, pertumbuhan kelenjar tiroid
Yang terjadi:
Meningkatnya laju metabolisme basal
Peningkatan pembentukan panas tubuh pasien tidak tahan panas, keringat berlebihan Peningkatan kebutuhan metabolik nafsu makan naik, BB turun karena kecepatan pembakaran bahan bakar Degradasi simpanan lemak, karbohidrat, protein pasien tampak kurus dan lemas Dada berdebar efek pada kardiovaskular Mudah cemas, tersinggung efek pada SSP
Hasil dari penilaian dengan indeks Wayne adalah jika kurang dari 11 maka eutiroid, 11 sampai 18 adalah normal, dan jika lebih dari 19 adalah hipertiroid. Gejala Angka Subyektif Dispnoe deffort Palpitasi Lelah Tahan terhadap -5 suhu panas Tahan dingin Keringat banyak Nervous Tangan basah Nafsu makan +3 bertambah Nafsu berkurang Berat badan naik Berat turun Fibrilasi atrium +3 20 : hipertiroid badan +3 >90 xmenit +3 -3 makan -3 80-90 x/menit <80x/menit -3 +5 +3 +2 +1 Lid Lag Hiperkinesis Tangan panas Nadi +1 +4 +2 -2 -2 Lid Retraction +2 +1 +2 +2 Tiroid Teraba Bising tiroid Eksoftalmus +3 +2 +2 -3 -2 Gejala Obyektif Ada Tidak
Penatalaksanaan
Obat antitiroid:
PTU
menghambat formasi dan penggabungan iodotirosin pada tiroglobulin menghambat konversi T4 ke T3
Methimazole
Lebih poten, waktu paruh lebih panjang Efek samping alergi dan kerusakan hepar akut
Penatalaksanaan
Iodine radioaktif
Lebih populer di Amerika Serikat Efek yang timbul lebih cepat daripada PTU ataupun methimazole
Tidak boleh pada wanita hamil menembus sawar plasenta fetus mengalami hipotiroid
Penatalaksanaan
Prognosis pengobatan dengan obat anti tiroid ataupun iodine radioaktif memberikan hasil yang memuaskan, Tiroidektomi jarang dilakukan
Tiroidektomi dilakukan atas beberapa indikasi:
Anak-anak dengan hipertiroid yang berat
Ibu hamil yang tidak berhasil atau tidak dapat mentoleransi pengobatan antitiroid farmakoterapi
Goiter yang sangat besar Memiliki gangguan ophtalmopathy yang berat
Indikasi tiroidektomi
Pasien yang menolak terapi iodine radioaktif
Pasien dengan hipertiroidisme yang diinduksi amiodarone yang refrakter
Preoperatif
Pemberian obat antitiroid, iodine treatment, beta blocker
Pemberian obat antitiroid diberikan hingga eutiroid 4-8 minggu Propanolol di titrasi target HR < 80x/menit Lauratan potasium iodide 1-2 tetes 2x/hari selama 10-14 hari sebelum operasi
Pemberian iodide mengurangi sekresi hormon tiroid + mengurangi aliran darah pada kelenjar tiroid
Dexamethasone 8mg mencegah nausea, vomiting, nyeri, memberikan prognosis baik untuk pita suara
Intraoperatif
Tanda-tanda vital pasien harus selalu dipantau
Thiopental pilihan baik untuk induksi memiliki efek antitiroid pada dosis tinggi Pasien dengan goiter besar dikelola sesuai pasien dengan gangguan jalan napas intubasi Obat-obat anestesi yang merangsang saraf simpatis sebaiknya tidak diberikan kemungkinan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung Tujuan manajemen intraoperatif yang utama:
Mencapai kedalaman anestesi yang mencegah peningkatan respon SSP terhadap stimulasi pembedahan
Postoperatif
Ancaman badai tiroid
Hiperpireksia Takikardi Penurunan kesadaran (agitasi, delirium, koma)
Dapat muncul intraoperatif (menyerupai hipertermi maligna) atau 6-24 jam pasca pembedahan
Postoperatif
Penanganan:
Infus esmolol / propanolol IV (0,5 mg dan ditingkatkan hingga HR < 100x/menit) propylthioruacil (250-500 mg/6 jam secara oral /nasogastric tube) sodium iodida (1g intravena dalam 12 jam) koreksi faktor yang mempresipitasi (misal: infeksi) Kortisol (100-200 mg tiap 8 jam) direkomendasikan untuk mencegah komplikasi supresi kelenjar adrenal yang muncul
Komplikasi
Cedera nervus laryngeal suara serak
Hematom airway comprimised Hipoparatiroid akibat terpotongnya paratiroid hipokalsemi dalam 12-72 jam Resiko hipotiroid sebanyak 60% (subtotal tiroidektomi), sedangkan pada total tiroidektomi hampir semua mengalami hipotiroid
Thank You