Anda di halaman 1dari 17

Referat Hipertiroid

I Made Ananta Wiguna (112019124


Patofisiologi
TSH plasma menurun

TSI (Thyroid
Stimulating
Immunoglobulin)

merangsang aktivasi
cAMP dalam sel

kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan


hormon berlebihan

skelenjar tiroid membesar

tremor otot yang halus berkeringat dan suka hawa dingin takikard Eksopthalmus
Gejala Klinis
Gejala Serta Tanda Hipertiroidisme Umumnya
Sistem Gejala dan Tanda Sistem Gejala dan Tanda

Tak tahan hawa panas, hiperkinesis, Labil. Iritabel,


Umum capek, BB turun, tumbuh cepat, Psikis dan saraf tremor, psikosis, nervositas,
toleransi obat, youth paralisis periodik dispneu
fullness

Hiferdefekasi, lapar, makan hipertensi, aritmia, palpitasi,


Gastrointestinal banyak, haus, muntah, disfagia, Jantung
splenomegaly gagal jantung

Limfositosis, anemia,
Muskular Rasa lemah Darah dan limfatik
splenomegali, leher membesar
Oligomenorea, amenorea, Osteoporosis, epifisis cepat
Genitourinaria libido turun, infertil, Skelet
ginekomastia menutup dan nyeri tulang
Rambut rontok, berkeringat, kulit
Kulit basah, silky hair dan
onikolisis
Penegakan Diagnosis
Indeks Wayne
NEW CASTLE INDEX

• Eutiroid (–11) - (+23)

•Prob. Hipertiroid (+24) – (+39)


•Hipertiroid (+40) – (+80)
 Laboratorium:
- T3 , fT4, TSHs USG
- Menentukan jumlah nodul , letak nodul
- Calsitonin - Solid / kistik
- Pengarah biopsi
- Tiroglobulin (pemantauan setelah - Pembesaran KGB
terapi pembedahan) - Menilai respon terhadap supresi

- TSI (Thyroid stimulating Curiga ganas :


immunoglobulins) penyakit Kalsifikasi sentral, tepi tidak rata, pembesaran
Graves KGB, hipoekoik, hipervaskularisasi.
 Sidik Tiroid (I 131)

- Membedakan jinak atau ganas. ○ Thyro-scan (sidik radioaktif)


dengan Tc99m atau I131 
- Memberikan gambaran aktivitas, Gambaran fungsional jaringan tiroid
bentuk dan besar kelenjar tiroid. dengan melihat kemampuan ambilan
unsur radioaktif di atas.

- Memperlihatkan nodul (soliter, ■ Hiperfungsi (nodul panas),


multiple atau retrosternal), mencari hipofungsi (nodul dingin),
occult neoplasma, mengidentifikasi normal (nodul hangat).
sisa jaringan tiroid setelah operasi Keganasan lebih sering pada
tiroid, mengidentifikasi ektopik tiroid, nodul dingin.
mencari daerah metastasis setelah total
tiroidektomi.
Grave Diases Penyakit Gondok Metabolism
Penyakit Graves  sindrom autoimun pembesaran kelenjar tiroid pada keadaan saat kelebihan hormon tiroid
yang biasanya mencakup hipertiroidisme, tenggorokan dan biasa yang bersifat (hipertiroid). Meskipun demikian,
setempat hingga terjadi thyrotoxicosis bisa saja terjadi pada
pembesaran difus tiroid, exophthalmus, dan pembengkakan pada kedua sisi kondisi disfungsi tiroid yang tidak
yang kurang umum pretibial myxedema, kelenjar tiroid. Berat kelenjar tiroid menyebabkan hipertiroid. Contohnya
 adalah sekitar 30 gram, berbentuk adalah pada kondisi tiroiditis. Pada saat
dan thyroid acropachy. dasi kupu-kupu. Kelenjar ini berperan terjadi tiroiditis, yang terjadi adalah
Kelenjar tiroid biasanya membesar secara penting dalam menjaga kesehatan bukan peningkatan produksi hormone
tubuh, mengatur kecepatan tiroid yang berlebihan, melainkan sel
difus, dengan permukaan halus dan metabolisme tubuh dan anak tiroid yang rusak atau mengalami
konsistensi dari lunak sampai keras. kelenjarnya (paratiroid) berfungsi inflamasi akan melepaskan hormon
dalam mengontrol kadar kalsium tiroid berlebihan secara langsung ke
Pada penyakit Grave, hipertiroid muncul dalam darah. dalam pembuluh darah.
dari aksi thyroid-stimulating antibodies
(TSAb) terhadap reseptor tirotropin pada
permukaan sel tiroid.
Tatalaksana
Tirostatika (OAT- Obat Anti Tiroid)

Kelompok obat Efeknya Indikasi


Obat anti tiroid Menghambat sintesis hormon Pengobatan lini
Propiltiourasil (PTU) tiroid dan berefek imunosupresif pertama pada graves.
Metimazol (MMI) (PTU) juga menghambat Obat jangka pendek
Karbimazol (CMZMMI) konversi T4 T3 prabedah / pra RA1
Anatagonis adrenergik – β
β Adrenergic antagonis Mengurangi dampak hormor Obat tambahan
Propranolol tiroid pada jaringan kadang sebagai obat
Metoprolol tunggal pada tirolditis
Atenolol
Nadolol
Bahan mengandung iodine Menghambat keluarnya T4 dab Persiapan
Kalium iodide T3 tiroidektomi Para
Solusi Lugol Menghambat T4 dan T3 serta krisis tiroid
Natrium ipodat Produksi T3 ekstratiroidal Bukan untuk
Asam iopanoat penggunaan rutin
Obat lainya Menghabat transpor yodium Bukan indikasi rutin
Kalium perklorat sintesis dan keluarnya hormon. Pada sub akut
Litium karbonat Memperbaiki efek hormon tiroiditis berat dan
Glukokortikoids dijaringan dan sifat imunologis. krisis tiroid.
Yodium radioaktif (radio active iodium
Tiroidektomi – RAI)

● Operasi baru dikerjakan kalau ● Untuk menghindari krisis


keadaan pasien eutiroid tiroid lebih baik pasien
● Plumerisasi diberikan 3 kali 5
disiapkan dengan OAT
tetes solusio lugol fortior 7-
10 jam preoperatif, dengan menjadi eutiroid, meskipun
maksud menginduksi involusi pengobatan tidak
dan mengurangi vaskularitas mempengaruhi hasil akhir
tiroid. pengobatan RAI.
Terapi eksophtalmus

● Istirahat dengan berbaring terlentang, kepala lebih tinggi


● mencegah mata tidak kering dengan salep mata atau dengan larutan metil selulosa
5%,untuk menghindari iritasi mata dengan penggunaan kacamata hitam
● Tindakan operasi  keadaan yang berat diberikan prednison tiap hari
Komplikasi
• Karena pembedahan :

 Hipoparatiroidisme

 Kerusakan saraf laryngeus rekurens

 Hipotiroidisme

• Gangguan visual  dikarenakan oftalmopati berat

• Miksedema

• Gagal jantung

• Pengurangan massa otot

• Hipoglikemi dan asidosis laktat


Prognosis
● Dubia ad bonam. Individu dengan tes fungsi tiroid normal-tinggi, hipertiroidisme subklinis
dan hipertiroidisme klinis akan meningkatkan risiko atrium fibrilasi. Hipertiroidisme juga
berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung yang mungkin sekunder dari atrium
fibrilasi atau takikardia yang dimediasi kardiomiopati. Gagal jantung biasanya reversibel
bila hipertiroidisme diterapi. Pasien dengan hipertiroidisme juga berisiko untuk hipertensi
pulmonal sekunder peningkatan cardiac output dan penurunan resistensi vaskuler paru. Pada
pasien dengan penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya, hipertiroidisme meningkatkan
risiko kematian. Hal ini juga meningkatkan risiko stroke antara usia 18 hingga 44 tahun.
Hipertiroidisme tidak diobati juga berpengaruh terhadap kepadatan mineral tulang yang
rendah dan meningkatkan risiko fraktur
Ilustrasi kasus
Nn. A berusia 22 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam RS Bayangkara Lampung dengan keluhan berdebar-debar sejak 1
bulan. Pasien juga mengeluhkan sering berkeringat walaupun pada saat tidak beraktivitas berat ataupun cuaca yang terlalu panas,
tangan juga dikatakan selalu lembab seperti berkeringat. Pasien mengatakan lebih nyaman pada suhu ruangan yang dingin. Pasien
mengatakan juga mengalami penurunan berat badan kurang lebih 10 kg selama 3 bulan terkahir. Penurunan berat badan dari 58 kg
menjadi 48 kg dan disertai hilangnya nafsu makan. Pasen mengeluh mudah lelah tidak bertenaga walaupun hanya melakukan
aktivias yang sangat ringan disertai kedua tangan yang sering bergemetar. Keluarga pasien dan teman-tempat tempat bekerja
mengeluhkan kalau mata pasien lebih telihat melotot dibandingkan yang dahulu, ini dirasakan sejak 3 minggu terakhir ini.
Pasien sebelumnya tidak pernah mengeluhkan keluhan seperti saat ini. Riwayat penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi
ataupun penyakit kronis lainnya disangkal oleh pasien Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 124 x/menit, pernapasan 24 x/menit, dan suhu 36,70C, mata eksoftalmus, pemeriksaan leher
didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar TSH <0,01 uIU/ml, T3 3.10 nmol/L, T4
144.59 nmol/L
Ilustrasi Kasus
Tn. S berusia 56 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam RS Bayangkara Lampung dengan keluhan berdebar-debar sejak 2
bulan dan keluhan dirasakan hilang timbul. Pasen mengeluh mudah lelah disertai kedua tangan yang sering bergemetar. Pasien
juga mengeluhkan sering berkeringat walaupun pada saat tidak beraktivitas berat ataupun cuaca yang terlalu panas, tangan juga
dikatakan selalu lembab seperti berkeringat. Pasien mengatakan lebih nyaman pada suhu ruangan yang dingin. Pasien juga
mengeluh nyeri ulu hati, BAB cair 5-6 kali dan BAK dalam batas normal.
Pasien sebelumnya tidak pernah mengeluhkan keluhan seperti saat ini. Riwayat penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi
ataupun penyakit kronis lainnya disangkal oleh pasien Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
tekanan darah 141/84 mmHg, nadi 110 x/menit, pernapasan 22 x/menit, dan suhu 36,5 oC, mata eksoftalmus, pemeriksaan leher
didapatkan pembesaran kelenjar tiroid. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar TSH 0.2 uIU/mlT4 177 nmol/L

Anda mungkin juga menyukai