KAPITIS
Darwin Manuel
CRANIUM
• Struktur kerangka kepala berfungsi mendukung
bentuk wajah dan melindungi bagian dari otak
manusia
• Secara kolektif
membentuk
cranium & saling
berhubungan
(sutura)
• Pada bayi baru
lahir, celah
membrane belum
membuka besar
(Fontanelles)
S TA ND R I NG . (2 0 2 1 ) . G R AY ' S A N AT OMY:
T HE A N AT O MI C A L B A S I S OF C L I N I C A L
P R A C T I C E 4 T H E D . L ON D O N: E L S E VI E R. 4
A N T E R I O R & L AT E R A L V I E W O F C R A N I U M
ANTERIOR VIEW
Atas tepi orbita (Superciliary
arches)
& Glabella
L AT E R A L V I E W
Coronal suture
Lambdoid suture
Sphenosquamous suture
Occipitomastoid suture
Pterion
SENSORIS MOTORIK
Mendeteksi stimulasi/ransangan terhadap Motorik mengontrol sistem otot rangka,
lingkungan otot jantung, otot polos, sekresi kelenjar.
Ludwig PE, R. V. (2021). Neuroatomy, Central Nervous System (CNS). United States
America: StatPearls.
MENINGES
Memiliki 2 lapisan:
Lapisan Periosteal/Endosteal
Lapisan Meningeal
• ±150 ml diisi oleh LCS. • Gaya berat jenis kurang lebih sama
otak dalam keadaan mengapung dalam
• Mengisi sisterna bagian luar ventirkel,
cairan.
ruang subarachnoid, dan medulla spinalis.
NORMAL P E N G AT U R A N PAT O L O G I S
Posisi Horizontal : 130-195 Oleh Vili Arachnoidalis & Partikel menyumbat Vili
mmH20 (10 mmHg) sebagai katup arachnoidalis tingginya tek.
LCS. (tumor otak)
(500mmH2O/4x l)
22
HALL, J. E. (2011). GUYTON AND HALL TEXTBOOK OF MEDICAL P HYSIOLOGY (12TH ED.). PHI LADELPHIA:
SAUNDERS ELSEVIER
SAWAR DARAH OTAK
(BLOOD B RAIN BARR IER )
• Melindungi unsur ekstraseluler masuk
• Molekul besar hampir tidak dapat melewati BBB
• Terdapat pada pleksus koroideus & membrane
kapiler jaringan & tdp di seluruh parenkim otak
kecuali bbrp daerah hipotalamus, kelenjar
pineal, area postrema
HALL, J. E. (2011). GUYTON AND HALL TEXTBOOK OF MEDICAL P HYSIOLOGY (12TH ED.).
PHILADEL PHIA: SAUNDERS ELSEVIER 24
TR AUMA
KEPALA
DEFINISI :
Cedera mekanik yang secara
langsung/tidak langsung mengenai
kepala, mengakibatkan luka di
kulit kepala, fraktur tulang
cranium, robekan selaput otak &
kerusakan jaringan otak itu sendiri
serta mengakibatkan gangguan
neurologis.
Putri, C. M., Rahayu, & Sidharta, B. (2016). Hubungan antara Cedera Kepala dan
Terjadinbya Vertigo di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Journal
Muhammadiyah Malang, 12(1), 2. 25
TRAUMA KEPALA
TERBAGI
MENJADI:
• Cedera Primer
• Cedera Sekunder
Cedera Primer Cedera Sekunder
Akibat langsung dari trauma Proses patologis yg dimulai pada
kerusakan primer / mekanis saat cedera dengan presentasi klinis
tertunda
KI, M. (2007). TRAUMATIC BRAIN INJURY: ASSESSMENT, RESUSCITATION, AND EARLY MANAGEMENT. 26
BJA, 99 (18), 31
PEMERIKSAAN FISIK
P R I M A RY S U RV E Y
Airway, Breathing, Circulation, Disability and
Exposure (ABCDE)
S E C O N D A RY S U RV E Y
Evaluasi Head to Toe (anamnesis, PF, P.penunjang)
PUPIL mesensefalon
Dilatasi unilateral hernasi lobus temporal
a) Fraktur Kranium
b) Fraktur Basis Cranii
c) Contusio Cerebri
d) Perdarahan Epidural (EDH)
e) Perdarahan Subdural (SDH)
f) Perdarahan Subarachnoid
g) Perdarahan Intraserebral
31
FRAKTUR
KRANIUM
Ditandai jejas pada mata + tidak ditemukannya injeksi konjuntiva ec kerusakan saraf cranial I, II,
kerusakan kiasma optikum III, rinore + epistaksis.
Penyebab: fraktur pars orbita os frontal (pecahnya a.oftalmika mll fisura orbitalis).
Media: memberi bbrpa tanda & gejala sprt battle sign, rinore, otore ec kerusakan saraf cranial III, IV,
dan VI, kerusakan a.karotis (epistaksis, iskemia, infark serebri, fistula karotiko-kavernosus),
kerusakan MT, tulang MIS, hemotipanum.
Penyebab: perdarahan ke dalam mastoid air cells dibawah pericranium, fr. os sfenoid dan os petrosus
(Rinore & Otore)
Posterior: menyebabkan cedera batang otak, cedera saraf kranial (IX, X,XI,XII), fr. kondilus
oksipitalis, ekstensi fraktur ke os petrosus, klivus, selatursika, dan kematian.
Umumnya disebabkan karena fraktur mengenai foramen jugularis & cedera p.darah besar
Lesi otak pada kontusio dg perdarahan bg sentral bercampur area nekrosis non-haemorrhagic dan
sbgn otak mengalami edema (kerusakan jaringan otak tanpa disertai robeknya Piamater)
Tdk ada vaskularisasi jaringan otak pd sentral kontusio/berkurang pada perikontusional edema
Umumnya terletak pada frontal, temporal,temporoparietal akibat robeknya a. menigea media akibat
fraktur cranium
Umumnya pasien :
• “Lucid Interval”
• Kemunduran Neurologik
R OS E NT H AL , S O L OM O N, W E B B , S A NC H EZ , L E E , K I F F IN , . . . H R A N J E C . ( 2 0 1 7 ) . Ansar, J. W., Anggorotomo, W., Utami, D., & Virdaus, N. A. (2021). Gambaran Klinis Pasien
T R AU M AT I C E P I D UR A L HE M ATO M A : PAT I E N T C H A R AC T E R IS T I C S A N D Epidural Hematoma di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Kedokteran 36
M A N AG E M E NT. A M S U R G, 8 3 ( 11 ) , E dan Kesehatan, 8(3), 303.
SUBDURAL
HAEMORRHAGE
(SDH)
Lesi massa intracranial
AKUMULASI DARAH PADA RUANG ARACHNOID & DURAMATER akibat roberkan vena/arteri
yg berada pada duramater dan arachnoid
Perdarahan berasal dari robeknya bridging veins (terutama pada sinus sagitalis sup)
Akut : umumnya akibat laserasi parenkim pd lobus frontal & temporal, robeknya bridging veins
akibat benturan hebat
Kronis: dijumpai pada lansia >60 tahun (atrofi menghasilkan rongga subdural lebih lebar
risiko kecil);termasuk penggunaan antikoagulan jangka lama
R OS E NT H AL , S O L OM O N, W E B B , S A NC H EZ , L E E , K I F F IN , . . . H R A N J E C . ( 2 0 1 7 ) . Ansar, J. W., Anggorotomo, W., Utami, D., & Virdaus, N. A. (2021). Gambaran Klinis Pasien
T R AU M AT I C E P I D UR A L HE M ATO M A : PAT I E N T C H A R AC T E R IS T I C S A N D Epidural Hematoma di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Kedokteran 37
M A N AG E M E NT. A M S U R G, 8 3 ( 11 ) , E dan Kesehatan, 8(3), 303.
PERDARAHAN
SUBARACHNOID
(PSA)
Kegawatdaruratan Medik (Mortalitas dan disabilitas tinggi)
Penyebab: non traumatic pecahnya aneruisma, pecahnya arteri venous malformation (AVM), trauma kepala.
Tipe aneurisma paling sering menyebabkan PSA Aneurisma Berry (saccular). Lokasinya di percabangan dari arteri
besar sirkulus Willisi (85%)
Gejala Klinis klasik: nyeri kepala thunderclap (Nyeri kepala aku sangat hebat disertai penurunan kesadaran) disertai
muntah, kaku kuduk dan ransang meningeal lainnya.
Kriteria Diagnosis:
b. Bukti CT-Scan dan MRI T2/flair/bukti cairan LCS dari PSA non-traumatic dengan/atau tanpa tanda-tanda klinik
Purwata, T. E. (2014). Nyeri Kepala pada Perdarahan Subaraknoid. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 38
45(3), 165-6.
PERDARAHAN
INTRASEREBRAL
TRAUMA KEPALA
Akibat KLL, jatuh dari ketinggian, tergelincir, penyerangan,
cedera terkait olahraga, trauma tembus (luka tembak;etc).
Pemeriksaan radiologi utk triase awal dan tindak lanjut, cepat dan
akura utk mendeteksi cedera primer & sekunder
8/ 06/ 20 XX Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: 41
PIT CH DECK Imaging Patterns
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
CT SCAN
VS MRI
CT SCAN MRI
• Enhanced and non-enhanced CT-Scan • Sensitif utk mendeteksi cedera
intracranial, terutama EDH, SDH, kontusio
• Skrining awal dg kecepatan, aksesbilitas
kortikan non-haemorrhagic, cedera batang
dan sensitivitasnya untuk menggambarkan
otak, cedera aksonal.
cedera otak
• Terbatas dalam hal keamanan,
• Lebih sensitive untuk melihat volume,
ketersediannya, waktu lebih lama,
herniasi dan juga infark
kepekaan thd gerakan dan biaya yang lebih
• Sensitivitasnya jauh lebih tinggi tinggi
mendeteksi adanya fraktur yg terkait dg
kejadian EDH, cedera vaskular, kebocoran
LCS/CSF
Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
FRAKTUR KRANIAL
Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns 43
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
FRAKTUR CRANIAL
F R A K T U R T E M B U S e c L u k a Te m b a k
FRAKTUR ec Penekanan
8/ 06/ 20 XX Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns 45
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
S U B D U R A L H E M AT O M A ( S D H )
Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns 46
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
SUBARACHNOID HAEMORRHAGE
(SAH)
Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns 47
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
CONTUSIO CEREBRI
Schweitzer, A., Niogi, S., Whitlow, C., & Tsiouris, J. (2019). Traumatic Brain Injury: Imaging Patterns 48
dan Complications. RadioGraphics 2019, 39(6), 1571-1592.
TATALAKSANA
PRINSIP PRIMARY AND SECONDARY SURVEY
Secondary Survey dilakukan saat TTV sudah normal, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan
Dash, H. H., & Chavali, S. (2018). Management of traumatic brain injury patients. Korean Journal of
Anesthesiology, 71(1), 13.
TATA L A K S A N A
KONTUSIO/ABLASI TATA L A K S A N A L A S E R A S I
• Bersihkan area • Rambut sekitar • Pemberian • Jika terdapat
luka dicukur terlebih anestesi local fraktur, diperlukan
dahulu debridement yang
• Antibiotik topical • Periksa luka lebih luas oleh Sp.
• Irigasi dengan secara teliti BA dan
• Kompres dingin larutan saline
• Jika luka tidak pemberian
steril + povidone Antibiotik
iodine menembus
galea hecting
Burrhole Craniotomy
Trauma merupakan penyebab tertinggi kematian pada usia di bawah 45 tahun dan lebih dari 50%
trauma merupakan trauma kapitis. Trauma kapitis diklasi fikasikan menjadi ringan, sedang, dan berat
berdasar kan Glasgow Coma Scale untuk menentukan penatalaksanaannya. tidak semua pasien
trauma kapitis perlu dirawat inap di rumah sakit dilakukan pemeriksaan CT-scan ataupun dioperasi.
terdapat kriteria tertentu untuk tindakan operasi masing-masin g jenis trauma kapitis. Indikasi
pembedahan ditentukan berdasarkan pemeriksaan klinis dan radiolo gi.
52
THANK YOU
53