Anda di halaman 1dari 60

'

B1NUS UNIVERSITY
People. Innovation. Excellence.

Matakuliah : L0044 – Psikologi Faal


Tahun : 2009 - 2010

SISTEM SARAF TEPI


Pertemuan 14
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Saraf kranial
• Saraf Spinal
• Saraf Otonom
• Saraf Somatik
People. Innovation. Excellence.

i BINUS UNIVERSITY

SISTEM SARAF TEPI


• Membawa Informasi aferen
ke SSP.
• Membawa perintah eferen ke
efektor (co. otot)
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

SARAF KRANIAL
• Saraf otak / saraf kranial  saraf perifer yang
berpangkal pada otak dan batang otak.
• Fungsi : motorik, sensorik dan khusus.
• Yang dimaksud khusus : fungsi yang bersifat
pancaindera.
• Dengan saraf kranial manusia dapat mencium bau,
melihat, mengecap, mendengar, merasakan nyeri
dam perasaan2 protopatik lainnya pada wajah dan
dapat memelihara keseimbangan yang diperlukan
untuk mengatur sikap dan gerakan & menghidupkan
raut muka sesuai dengan keadaan dan suasana.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Terdapat 12 pasang saraf kranial.


• Inti nn.craniales terdapat di:
– Otak CN I
– Mesensefalon CN II,III
– Pons CN IV,V,VI,VII
– Medula Oblongata CN VIII,IX,X,XI,XII
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

From: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta:


Atlas der natomie des menschen, band 1.
München: Elsevier GmbH.

Nn. craniales

I Nn. olfactorii
II N. opticus
III N. oculomotorius
IV N. trochlearis
V N. trigeminus
VI N. abducens
VII N. facialis
VIII N. vestibulocochlearis
IX N. glossopharyngeus
X N. vagus
XI N. accessorius
XII N. hypoglossus

Abb. 45 llbersicht uber das Gehirn


und die Hirnnerven.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
Systems nervosum Systems nervosum

SARAF SPINAL
centrate periphericum

Plexus
cervlcalis

• Saraf spinalis diberi nama


Plexus
txachialis
sesuai daerah kolumna
vertebralis tempat keluarnya.
Nn inter-
costales
• Seperti di otak, substansia
grisea terdiri dari badan2 sel
Plexus
iumbalts
saraf serta dendritnya,
Plexus
antarneuron pendek dan sel2
sacralis

glia; substansia alba tersusun


Plexus
coccygeus

menjadi traktus (jaras) yaitu


berkas serat-serat saraf dengan
fungsi serupa.
From: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta:
Atlas der natomie des menschen, band 1.
München: Elsevier GmbH.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Setiap traktus berawal dan berakhir di dalam daerah


tertentu di otak, dan masing-masing memiliki
kekhususan mengenai informasi yang
disampaikannya.
• Traktus ascendens (korda ke otak)  menyalurkan
sinyal dari masukan aferen ke otak.
• Traktus descendens (otak ke korda) 
menyampaikan pesan-pesan dari otak ke neuron
eferen.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
• Traktus diberi nama berdasarkan asal dan ujungnya.
• Contoh:
• Traktus kortikospinalis  suatu jalur descendens, badan selnya
terutama berasal dari daerah motorik korteks serebrum, dan
akson-aksonnya berjalan ke bawah untuk berakhir di korda spinalis
pada badan-badan sel neuron motorik eferen yang mempersarafi
otot-otot rangka.
• Traktus spinotalamikus lateral  jalur ascendens yang berasal dari
korda spinalis dan berjalan secara lateral di sepanjang korda sampai
bersinaps di talamus. (membawa informasi sensorik mengenai rasa
nyeri dan suhu yang berasal dari berbagai bagian tubuh melalui
korda spinalis ke talamus, yg kemudian menyortir dan menyalurkan
informasi tersebut ke korteks somatosensorik.)
• Perlu diketahui bahwa di dalam korda spinalis berbagai jenis sinyal
dipisah-pisahkan dan dengan demikian, kerusakan daerah tertentu
di korda dapat mengganggu sebagian fungsi tetapi fungsi lain tetap
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• FIGURE 5 - 2 6
From: Sherwood, L. (2007).
Spinal cord i n cross section. Schematic representation of the spinal cord in cross section showing the
Human physiology: From cells
relationship between the spinal cord and spinal nerves.The afferent fibers enter through the dorsal root,
and the efferent fibers exit through the ventral root. Afferent and efferent fibers are enclosed to systems. Belmont, CA:
together within a spinal nerve. Thomson.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

Selubung saraf perifer

• Saraf tepi disusun oleh berkas-berkas serat saraf yang


dipersatukan oleh jaringan ikat.
• Mencakup saraf-saraf spinal yang berhubungan dengan
medula spinalis maupun saraf-saraf kranial yang berhubungan
dengan otak.
• Saraf tepi putih karena mengandung lapisan mielin.
People. Innovation. Excellence.

i BINUS UNIVERSITY

Selubung saraf tepi


Jaringan ikat yang Pnwwwium

membungkus saraf tepi adalah: Endow u»ium

1. Epineurium (jaringan ikat


fibrosa) Sol Scitwann

2. Perineurium (Jaringan ikat


padat kolagen) Mmkton

3. Endoneurium (Jaringan ikat 3*1 5d*rwwnn

longgar) rJfldufi Finnvie*

S j toolti!snu*
sei Schwann

StrobiJl sju*1
bdak bo rm* I jn
Sarung rnfcUn

AksOH T-ejntAng
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

Serabut Sir al

Rrutorwufiufli

Epinfl Linurn
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
Ascending tracts D e s c e n d i n g tracts

Dorsal columns: Lateral corticospinal


1 . Fasciculus gracilis ----------------------- (crossed; voluntary control of
2. Fasciculus cuneatus --------------------- skeletal muscles)
(conscious muscle sense concerned
with awareness of body position; Rubrospinal (crossed;
crossed touch, pressure, vibration) involuntary control of skeletal
muscle concerned with muscle
Dorsal spinocerebellar (uncrossed; — tone and posture)
unconscious muscle sense — important
in control of muscle tone and posture) Ventral corticospinal
(uncrossed down spinal cord;
Ventral spinocerebellar --------------------- crosses at level of termination
(crossed; unconscious muscle sense) in spinal cord; voluntary control
of skeletal muscles)
Lateral spinothalamic -----------------------
(crossed; pain a n d temperature) Vestibulospinal (uncrossed;
involuntary control of muscle
Ventral spinothalamic ----------------------- tone to maintain balance and
(crossed; touch) equilibrium)
Ventral surface

• FIGURE 5-27
Ascending and descending tracts in the white matter of the spinal cord in cross section
(Source: Adapted from Cecie Starr and Ralph Taggart, Biology: TheUnity and Diversity of Life, Eighth Edition, Fig. 24.10,p.566. From: Sherwood, L. (2007).
Copyright© 1998 Wadsworth Publishing Company.)
Human physiology: From
cells to systems. Belmont,
CA: Thomson.
People. Innovation. Excellence.

1 BINDS UNIVERSITY

From: Sherwood, L. (2007).


Human physiology: From cells
to systems. Belmont, CA:
slice 6
(a) Ascending tracts (b) Descending tracts Thomson.
• FIGURE 5-28
Examples of ascending a n d descending pathways i n the white matter of t h e spinal cord, (a) Cord-to-brain
pathways of several ascending tracts (fasciculus cuneatus and ventral spinocerebellar tract), (b) Brain-to-cord
oathwavs of several descendina tracts (lateral corticosninal and ventral corticosninal tracts)
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Akar ventral dan dorsal di setiap tingkat menyatu membentuk


sebuah saraf spinalis (mengandung serat aferen dan eferen)
yang keluar dari kolumna vertebralis.
• Walaupun mereka berjalan bersamaan namun tidak saling
mempengaruhi, hanya untuk kemudahan.
• Seperti sambungan telepon yang berjalan dalam satu kabel,
namun tiap-tiap sambungan bersifat pribadi dan tidak
mengganggu atau mempengaruhi sambungan lain dalam
kabel yang sama.
• Tigapuluh satu pasang saraf spinal, bersama dengan duabelas
saraf kranial yang berasal dari otak membentuk sistem saraf
perifer.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Pada tingkat yang paling sederhana, korda spinalis


mengintegrasikan banyak refleks evakuatif dan
protektif dasar yang tidak memerlukan partisipasi
kesadaran.
• Misalnya: menarik diri dari suatu rangsangan nyeri
dan mengosongkan kandung kemih.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Korda spinalis memiliki dua fungsi vital.


• Pertama, bagian ini berfungsi sebagai penghubung saraf
antara otak dan sistem saraf perifer.
• Semua komunikasi ke atas dan ke bawah korda spinalis
terletak di jaras-jaras (traktus) ascendens dan descendens
yang berbatas tegas dan independent pada substansia alba
korda spinalis.
• Kedua, korda merupakan pusat integrasi untuk refleks spinal,
termasuk sebagian refleks protektif dan postural serta refleks-
refleks yang berkaitan dengan pengosongan organ-organ
panggul.
• Saraf spinal melekat ke korda spinalis berpasangan di
sepanjang korda.
• Saraf-saraf tersebut mempersarafi daerah-daerah tertentu di
t'

People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Sistem saraf otonom  • Sistem saraf somatik 


cabang involunter divisi cabang volunter divisi
eferen perifer. eferen perifer.
• Mempersarafi otot • Mempersarafi otot
jantung, otot polos, rangka.
sebagian besar kelenjar
eksokrin, dan sebagian
kelenjar endokrin.
Hanya dua neurotransmiter yang dikeluarkan ujung saraf eferen
ini untuk menimbulkan berbagai respons pada hampir semua
organ efektornya – asetilkolin & norepinefrin.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

SISTEM SARAF OTONOM


• Terdiri dari dua divisi:
– Sistem simpatis
– Sistem parasimpatis
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
TABEL 7-1 Perbedaan Karakteristik Sistem Saraf Simpatis dan Parasimpatis

KARAKTERISTIK SISTEM SIMPATIS SISTEM PARASIMPATIS


Asal serat praganglion Daerah torakal dan lumbal korda spinalis Otak dan daerah sakral korda spinalis
Asal serat pasca- Rantai ganglion simpatis (dekat korda spinalis) Ganglion terminal (di dalam atau di
ganglion atau ganglion kolateral (sekitar separuh jalan dekat organ efektor)
(letak ganglion) antara korda spinalis dan organ efektor)
Panjang dan jenis Serat praganglion kolinergik pendek Serat praganglion kolinergik panjang
serat Serat pascaganglion adrenergik panjang Serat pascaganglion kolinergik
(sebagian besar) pendek
Serat pascaganglion kolinergik panjang (beberapa)
Organ efektor yang Otot jantung, hampir semua otot polos, sebagian Otot jantung, sebagian besar otot
dipersarafi besar kelenjar eksokrin, dan sebagian kelenjar sebagian besar kelenjar eksokrin, dan
endokrin polos, sebagian kelenjar endokrin
Jenis reseptor untuk a, P.i, & Nikotinik, muskarinik
neurotransmiter
Dominansi Mendominasi dalam situasi darurat "fight-or- Mendominasi dalam situasi yang
flight"', mempersiapkan tubuh untuk aktivitas tenang dan rileks; mendorong
fisik yang memerlukan kekuatan besar aktivitas "rumah tangga umum"
misalnya pencernaan
Jenis lepas muatan Sering melepaskan muatan secara massal Biasanya lebih melibatkan organ-
sistem keseluruhan; dapat melibatkan hanya organ tersendiri dan jarang melepas
organ-organ tertentu kan muatan secara massal

From: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
TABEL 7-2 Tempat Pengeluaran SE
Asetilkolin dan Norepinefrin

ASETILKOLIN NOREPINEFRIN

Semua ujung (terminal) Sebagian besar


praganglion sistem saraf ujung pascaganglion
otonom simpatis
Semua ujung pascaganglion Medula adrenal ■:■■
parasimpatis
Ujung pascaganglion simpatis Susunan saraf pusat
di kelenjar keringat dan
sebagian pembuluh darah di
otot rangka
Ujung neuron aferen yang
From: Sherwood, L. (2007).
mempersarafi otot rangka Human physiology: From cells
(neuron motorik) to systems. Belmont, CA:
Thomson.
Susunan saraf pusat
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Mengatur aktivitas alat2 dalam tubuh (viseral) yang


dalam keadaan normal di luar kesadaran dan kontrol
volunter.
• Contoh: sirkulasi, pencernaan, berkeringat, dan
ukuran pupil.
• Dianggap sebagai cabang involunter divisi eferen.
• Berbeda dengan cabang volunter somatik, yang
mempersarafi otot rangka dan dapat dikontrol
secara volunter.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
Nasal Lacrimal gland
mucosa

Sympathetic

Spinal

Spinal nerves

-----------c Sympathetic preganglionic fiber


Urinary bladder
From: Sherwood, L. (2007).
-----------<
-----------<
Sympathetic postganglionic fiber
Parasympathetic preganglionic fiber Genitalia
Human physiology: From cells to
< Parasympathetic postganglionic fiber
systems. Belmont, CA: Thomson.
• FIGURE 7-3
Schematic representation of the structures innervated by the sympathetic and parasympathetic
nervous systems
For an interaction related to this figure, see Media Exercise 7.1:
«>•*- Autonomic Nervous System on the CD-ROM.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Sebagian besar organ viseral dipersarafi oleh serat saraf


simpatis dan parasimpatis yang menimbulkan efek
bertentangan pada organ tertentu.
• Simulasi simpatis meningkatkan kecepatan denyut jantung,
sementara parasimpatis menurunkannya.
• Simulasi simpatis memperlambat gerakan pencernaan,
sementara parasimpatis meningkatkan motilitas saluran
pencernaan.
• Perhatikan bahwa satu sistem tidak selalu bersifat eksitatorik
dan yang lain selalu inhibitorik.
• Kedua sistem meningkatkan aktivitas beberapa organ dan
menurunkan aktivitas organ-organ lain.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Sistem simpatis meningkatkan respons2 yang


mempersiapkan tubuh untuk melaksanakan
aktivitas fisik yang berat dalam menghadapi
situasi penuh stres atau darurat.
• Misalnya, ancaman fisik dari lingkungan luar.
• Respon semacam ini disebut sebagai fight-or-
flight response.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Sistem parasimpatis, mendominasi pada


situasi yang tenang dan rileks.
• Pada keadaan yang tidak mengancam, tubuh
dapat lebih memusatkan diri pada aktivitas
“rumah tangga umum”-nya sendiri.
• Misalnya: pencernaan dan pengosongan
kandung kemih.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
TABEL 7-3 Efek Sistem Saraf Otonom pada Berbagai Organ

JENIS RESEPTOR EFEK STIMULASI EFEK STIMULASI


ORGAN SIMPATIS SIMPATIS PARASIMPATIS
Jantung P> Peningkatan kecepatan denyut. Penurunan kecepatan denyut,
peningkatan kekuatan kontraksi penurunan kekuatan kontraksi
(seluruh jantung) (hanya atrium)
Pembuluh darah a (sebagian besar Konstriksi Dilatasi pembuluh yang memper-
organ) darahi penis dan klitoris saja
0, (pembuluh otot Dilatasi
rangka dan jantung)
"Kolinergik (pem Dilatasi
buluh otot rangka)
Paru 02 (jalan napas) Dilatasi bronkiolus (jalan napas) Konstriksi bronkiolus
? (sel-sel kelenjar) Inhibisi (?) sekresi mukus Stimulasi sekresi mukus
Saluran a, 02 (organ-organ) Penurunan motilitas (gerakan) Peningkatan motilitas
pencernaan
a (sfingter) Kontraksi sfingter (untuk men Relaksasi sfingter (untuk memung
cegah gerakan maju isi saluran) kinkan gerakan maju isi saluran)
? (sel-sel kelenjar) Inhibisi (?) sekresi pencernaan Stimulasi sekresi pencernaan
Kandung empedu ? Relaksasi Kontraksi (pengosongan)
Kandung kemih 02 Relaksasi Kontraksi (pengosongan)
Mata a (iris) Dilatasi pupil Penyesuaian mata untuk melihat
jauh
02 (otot siliaris) Konstriksi pupil Penyesuaian mata untuk melihat
dekat
Hati (simpanan 02 Glikogenolisis (pengeluaran Tidak ada
glikogen) glukosa)
Sel adiposa 02 Lipolisis (pengeluaran asam Tidak ada
(simpanan lemak) lemak)
Kelenjar eksokrin
Pankreas a Inhibisi sekresi eksokrin Stimulasi sekresi eksokrin pankreas
eksokrin pankreas (penting untuk pencernaan)
Kelenjar keringat a, kolinergik Stimulasi sekresi oleh kelenjar Tidak ada
keringat
Kelenjar liur a Stimulasi air liur kental yang kaya Stimulasi air liur encer yang kaya
akan mukus dalam jumlah sedikit akan enzim dalam jumlah besar
Kelenjar endokrin
Medula adrenal Kolinergik Stimulasi sekresi epinefrin dan Tidak ada

Pankreas endokrin a
norepinefrin
Inhibisi sekresi insulin; stimulasi
From: Sherwood, L. (2007). Human
Stimulasi sekresi insulin dan
sekresi glukagon glukagon physiology: From cells to systems.
Genitalia a Ejakulasi dan kontraksi orgasme Ereksi (disebabkan oleh dilatasi
(pria); kontraksi orgasme (wanita) pembuluh darah di penis (pria) Belmont, CA: Thomson.
dan klitoris (wanita)]
Aktivitas otak Peningkatan kewaspadaan Tidak ada
ndak jelas apakah reseptor simpatis kolinergik terdapat di pembuluh darah otot rangka manusia, walaupun pada spesies lain sudah dibuktikan ada.
Jenis reseptor tidak diketahui.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

Apa keunggulan persarafan ganda pada


organ dengan serat-serat saraf yang kerjanya
berlawanan satu sama lain?
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Persarafan ganda memungkinkan adanya kontrol


yang akurat terhadap aktivitas organ yang
bersangkutan.
• Serupa dengan pedal gas dan rem untuk mengontrol
kecepatan sebuah mobil.
• Bila ingin berhenti mendadak  mengangkat kaki
dari pedal gas, namun bila ingin lebih cepat 
menginjak pedal rem.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

Pesan-pesan dari SSP disampaikan ke otot


jantung, otot polos, dan kelenjar melalui saraf
otonom, tetapi bagian-bagian mana dari SSP
yang mengatur keluaran otonom?
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Sebagian refleks otonom, misalnya berkemih, defekasi,


dan ereksi, terintegrasi di tingkat korda spinalis, tetapi
semua refleks spinal ini dapat dikontrol oleh tingkat
kesadaran yang lebih tinggi.
• Medula di dalam batang otak adalah bagian yang secara
langsung paling bertanggungjawab untuk keluaran
otonom.
• Pusat-pusat untuk mengontrol aktivitas kardiovaskuler,
respirasi, dan pencernaan melalui sistem otonom
terletak di sini.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Hipotalamus berperan penting dalam


mengintegrasikan respons otonom, somatik, dan
endokrin yang otomatis menyertai berbagai keadaan
emosi dan perilaku.
• Sebagai contoh, peningkatan kecepatan denyut
jantung, tekanan darah, dan aktivitas pernafasan
yang berkaitan dengan rasa marah atau takut
ditimbulkan oleh hipotalamus melalui jalur medula.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Aktivitas otonom juga dapat dipengaruhi oleh


korteks frontalis melalui keterlibatan dalam ekspresi
emosi yang khas untuk kepribadian individu.
• Contoh, timbulnya kemerahan pada wajah saat
seseorang merasa malu, yang disebabkan oleh
dilatasi pembuluh darah kulit di daerah pipi.
• Respons seperti ini diperantarai oleh jalur-jalur
hipotalamus-medula.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

SISTEM SARAF SOMATIK


• Akson-akson neuron motorik yang mempersarafi
otot rangka.
• Terdapat pada tanduk ventral korda spinalis.
• Bagian terminal akson neuron motorik
mengeluarkan asetilkolin, yang menimbulkan eksitasi
dan kontraksi serat-serat otot yang dipersarafi.
• Neuron motorik hanya dapat merangsang otot
rangka, berbeda dengan serat otonom yang dapat
merangsang atau menghambat organ2 efektornya.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Dendrit saraf motorik dan badan selnya banyak


dipengaruhi oleh sinaps konvergen
(eksitatorik/inhibitorik).
• Sebagian masukan ini adalah bagian dari jalur refleks
spinal yang berasal dari reseptor2 sensorik perifer.
• Yang lain adalah bagian dari jalur-jalur desendens yang
berasal dari otak.
• Daerah2 di otak yang mengontrol gerakan otot rangka
meliputi daerah2 motorik korteks, nukleus basal,
serebelum, dan batang otak.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Neuron motorik dianggap sebagai jalur bersama terakhir (final


common pathway).
• Sistem somatik dianggap berada di bawah kontrol kesadaran
(volunter), tetapi banyak aktifitas otot rangka yang
melibatkan postur, keseimbangan dan gerakan2 stereotipik
dikontrol di alam bawah-sadar (involunter).
• Anda dapat memutuskan untuk mulai berjalan, tetapi anda
tidak perlu secara sadar melakukan kontraksi dan relaksasi
bergantian pada otot-otot yang berperan karena gerakan
tersebut sudah dikoordinasi secara involunter oleh pusat-
pusat otak yang lebih rendah.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

• Badan sel neuron motorik dapat dirusak secara


selektif oleh virus polio.
• Akibatnya  paralisis otot-otot yang dipersarafi oleh
neuron yang terkena tersebut.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
"5 TABEL 7-5 Perbandingan Antara Sistem Saraf Otonom dan Sistem Saraf Somatik

SIFAT SISTEM SARAF OTONOM SISTEM SARAF SOMATIK

Tempat asal Otak atau tanduk lateral korda spinalis Tanduk ventral korda spinalis
Jumlah neuron dari Rantai dua-neuron (praganglion dan Neuron tunggal (neuron motorik)
tempat asal di SSP pascaganglion)
sampai ke organ efektor
Organ yang dipersarafi Otot jantung, otot polos, kelenjar eksokrin Otot rangka
dan sebagian kelenjar endokrin
Jenis persarafan Sebagian besar organ efektor dipersarafi Organ efektor dipersarafi hanya oleh
secara ganda oleh kedua cabang sistem neuron motorik
yang antagonistik ini (simpatis dan
parasimpatis)
Neurotransmiter di Mungkin asetilkolin (ujung parasimpatis) Hanya asetilkolin
organ efektor atau norepinefrin (ujung simpatis)
Efek pada organ efektor Stimulasi atau inhibisi (efek antagonistik Hanya stimulasi (inhibisi hanya dapat
dari kedua cabang) teijadi secara sentral melalui IPSP di
badan sel dari neuron motorik)
Jenis kontrol Dikontrol oleh bawah-sadar (involunter); Dikontrol oleh kesadaran (volunter);
dapat dikontrol secara volunter dengan banyak aktivitas yang dikoordinasikan
teknik umpan balik hayati dan latihan secara bawah-sadar
Pusat-pusat yang lebih Korda spinalis, medula, hipotalamus, Korda spinalis, korteks motorik, nukleus
tinggi di otak yang ikut korteks frontalis basal, serebelum, batang otak
mengontrol
From: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont, CA: Thomson.
t'

People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
TABEL 7-6 Perbandingan Jenis-jenis Neuron

NEURON EFEREN
SIFAT NEURON AFEREN Sistem Saraf Otonom Sistem Saraf Somatik ANTARNEURON

M Reseptor di ujung perifer; Rantai dua-neuron; neuron Badan sel neuron motorik Berbagai bentuk; terdapat
struktur, akson perifer memanjang, pertama (serat praganglion) terdapat di korda spinalis; seluruhnya di dalam SSP;
lokasi yang berjalan di saraf tepi; berasal dari SSP dan ber akson panjang berjalan sebagian badan sel berada di
badan sel terletak di gang akhir di sebuah ganglion; di saraf tepi otak, dengan akson panjang
lion akar dorsal; akson neuron kedua (serat pasca- berjalan ke bawah di korda
sentral pendek memasuki ganglion) berasal dari spinalis dalam jalur
korda spinalis ganglion desendens; sebagian ber
pangkal di korda spinalis,
dengan akson panjang ber
jalan ke atas ke otak dalam
jalur asendens; sebagian
yang lain membentuk
hubungan pendek lokal

Berakhir di Antameuron* Organ efektor (otot jantung, Organ efektor (otot rangka) Antar neuron lain dan
otot polos, kelenjar eksokrin neuron eferen
dan sebagian kelenjar
endokrin)

Fungsi Membawa informasi Membawa instruksi dari Membawa instruksi dari Mengolah dan menginte
mengenai lingkungan eks SSP ke organ efektor SSP ke organ efektor grasikan masukan aferen;
ternal dan internal ke SSP mengawali dan mengko-
ordinasikan keluaran eferen;
bertanggung jawab dalam
berpikir dan fungsi mental
saraf yang lebih tinggi lain

Konvergensi Tidak ada (satu-satunya Ah Ah Ah


masukan di masukan dari reseptor)
badan sel

Pengaruh Hanya dapat dieksitasi Dapat dieksitasi atau Dapat dieksitasi atau Dapat dieksitasi atau
masukan (melalui potensial reseptor diinhibisi (melalui EPSP diinhibisi (melalui EPSP diinhibisi (melalui EPSP
pada neuron yang diinduksi oleh dan IPSP di neuron dan IPSP; harus mencapai dan IPSP; harus mencapai
rangsangan; harus men pertama; harus mencapai ambang agar timbul ambang agar timbul
capai ambang agar timbul ambang agar timbul potensial aksi) potensial aksi)
potensial aksi) potensial aksi)

Tempat inisi Bagian pertama membran Axon hillock Axon hillock Axon hillock
asi potensial yang dapat dieksitasi yang
aksi dekat dengan reseptor
Divergensi Ya Ah Ah Ah From: Sherwood, L. (2007). Human
keluaran
physiology: From cells to systems.
Pengaruh ke Hanya menyebabkan Serat pascaganglion dapat Hanya menyebabkan Dapat mengeksitasi atau
luaran pada eksitasi tereksitasi atau terinhibisi eksitasi menginhibisi Belmont, CA: Thomson.
struktur tem
pat bersinaps

tfarai aferen berakhir langsung di neuron motorik alfa pada refleks regang monosinaps (lihat h. 145).
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

Reaksi Akson
Berdasarkan lokasi terjadinya reaksi akson:
1. Reaksi lokal (pada tempat traumanya)
2. Reaksi anterograde (pd bagian distal dari tempat trauma)
3. Reaksi retrograde (pd bagian proksimal dari tempat trauma)

• Beberapa reaksi berlangsung serentak, yang lain mingguan


atau bulanan.
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY
Clwntcr 'f ■ Pkervoi is 1 issue

B 2 weeks ettei injury

Ak ■’j'rfi h a i u

E Monlhs alter injury

Fi,™ ■fcMrtU.rqQajyiuig
People. Innovation. Excellence.

BINUS UNIVERSITY

References
1. Carlson, N. R. (2007). Physiology of behavior (9th ed.). Boston: Pearson.
2. Lesson, T. S., Leeson, C. R., Paparo, A. A. (1988). Text/atlas of histology.
Philadelphia: W. B. Saunders.
3. Mardjono, M. & Sidharta, P. (2000). Neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian
Rakyat.
4. Pinel, J. P. J. (2006). Biopsychology (6th ed.). Boston: Pearson.
5. Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta: Atlas der natomie des menschen,
band 1. München: Elsevier GmbH.
6. Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont,
CA: Thomson.
7. Young, B. & Heath, J. W. (2005). Wheather’s Functional Histology.
Churchill Livingstone.
igUSTlIWU
\— Brain

Spinal cord
OTOMOeW
— Peripheral nerve

dr. AL-MUQSITH, M . S i
SSP dan SST
CtrtMdum

Sf i r-1 ' cora

MulO-JdHLnliriM'jl
n«rvt
Inlfi tlp.

Thoracic
spinal
nen/es £ eediul Mrv*
tymt+r
ntori p+ iMJ.
6*ar a I
■G«n4ar nKr " ptacul
M.-.H
rvnwfl npryc
C-tHuriinr
□►■Vi P frKMI n*TH
Sacral
Ulrir iT*r-rt
spinal
nen/es
( S i - S 5)

&! ■r -*Trt'
SjpMftbul n*fva

Tibnll X<rt

1
Cranial Nerves (S.S Tepi)
• I : Olfactorius
• II : Opticus [factory bulb
and tract

• III : Oculomotorius Optic nerve


Oculomotor nerve

• IV : Trochlearis Trochlear nen/e Ophthalmic nerve

• V : Trigeminus [CN VI]

Maxillary nerve

• VI : Abducens Abduce re
n erve
[CN V2]

Mandibular nerve

• VII : Facialis Facial nerve


[CN V3]

Trigeminal nerve
• VIII : Vestibulocochlearis Glosso
pharyngeal

• IX : Glossopharyngeal nerve

Hypoglossal
o i y nerve
• X : Vagus nerve

• XI : Accessorius Vagus nerve


*ADAM
• XII : Hypoglossus
Filaments of --------
olfactory nerve (I) Frontal lobe

Olfactory bulb —
Olfactory tract —
Optic nerve (II)
Temporal lobe
Optic chiasma —
Optic tract ---------
Oculomotor __2
nerve (III) Infundibulum
Trochlear Facial nerve (VII)
nerve (IV)
Trigeminal ------ Vestibulocochlear
nerve (V) nerve (VIII)

Abduce n s Glossopharyngeal
nerve (VI) nerve (IX)
Vagus nerve (X)
Cerebellum --------- Accessory nerve (XI)
Medulla oblongata
Hypoglossal nerve (XII)
— sensory ftbres Olfactory (I) Intermediate Glossopharyngeal (IX)
— motor fibres motor: motor:
submaxillary and pharyngeal
sublingual gland musculature
Optic (II)
sensory: eye sensory: sensory:
anterior part of longue posterior part
and soft palate of tongue,
Intermediate tonsil, pharynx
nerve
Vestibulocochlear ( VIII)
sensory:
inner ear
II
Trochlear (IV)
motor: superior
oblique muscle

Abducent (VI) Vagus (X)


motor: external Oculomotor (III) motor:
rectus muscle motor: all eye heart, lungs,
muscies except bronchi,
those supplied by gastrointestinal
IV and V I tract
sensory:
heart, lungs,
bronchi, trachea,
larynx pharynx,
gastrointestinal
Trigeminal (V) tract, external ear
sensory: face,
sinuses, teeth, etc.

motor: muscles motor: Accessory (XI)


of mastication muscles
Hypoglossal (XII) motor sterno
motor: muscles cleidomastoid and
of the
ot the tongue trapezius muscles
© 2007 Encyclopaedia Britannica, Inc. face
No Nama Komponen Asal Fungsi
I N. Olfactorius Viseral aferen spesial Neuron olfaktorius Penciuman
bipolar dlm
mukosa olfaktorius
II N. Opticus Somatik aferen spesial Lapisan sel Penglihatan
ganglion dan retina
III N. Somatik eferen Nukleus Mm. Rektus
Okulomotorius okulomotorius superior, inferior,
(otak tengah) medialis; M. Oblikus
inferior; M. Levator
palpebra

Viseral eferen Nukleus Edinger- M. Sfingter pupillae;


(parasimpatik) Westphal M. Siliaris

Somatik aferen Propioseptor otot- propiosepsi


otot mata
IV N. troklearis Somatik eferen Nukleus troklearis M. Oblikus superior
(otak tengah)

Somatik aferen propioseptor propioseptor


No Nama Komponen Asal Fungsi
V N. Trigeminus Somatik aferen Sel bipolar pada Sensibilitas kulit
ganglion semilunar wajah dan mukosa
hidung dan mulut

Arkus brankial I Brankial eferen Nukleus motorik V Otot-otot


pengunyah

Somatik aferen Propioseptor pada propiosepsi


otot pengunyah
VI N. abdusen Somatik eferen Nukleus abdusen M. Rektus lateralis

Somatik aferen Propioseptor propioseptor


VII N. Facialis Brankial eferen Nukleus fasialis Otot-otot ekspresi
wajah; platisma; M.
stilohioideus; M.
Digastrikus

Arkus brankialis Viseral eferen Nukleus Nasal; lakrimal;


II salivatorius kelenjar liur
superior (sublingua dan
submandibula)
No Nama Komponen Asal Fungsi
N. intermediat Viseral aferen spesial Ganglion genikuli Pengecapan 2/3
anterior lidah

Somatik aferen Ganglion genikuli Telinga luar, bagian


kanalis auditorius,
permukaan luar
membran timpani
(sendibilitas)
VIII N. Vestibulo- Somatik aferen spesial Ganglion Keseimbangan;
koklearis vestibularis krista kanalis
semilunaris; makula
utrikuli dan sakuli

Ganglion spiralis Pendengaran; organ


korti
IX N. Brankial eferen Nukleus ambigus M. Stilofaringeus;
glossofaringeus otot faring

Viseral eferen Nukleus Salivasi; glandula


salivatorius inferior parotis
No Nama Komponen Asal Fungsi
Arkus brankialis Viseral aferen spesial Ganglion inferius Pengecapan (1/3
III posterior lidah)

Viseral aferen Ganglion superius Sensibilitas; 1/3


posterior lidah dan
faring (refleks
muntah)

Somatik aferen Ganglion superius Telinga tengah;


kanalis eustachii
(sensibilitas)
X N. vagus Brankial eferen Nukleus ambiguus Otot-otot faring dan
laring

Viseral eferen Nukleus dorsalis Visera rongga dada


(parasimpatik) saraf vagus dan abdomen
(motorik)

Viseral aferen spesial Ganglion inferius Pengecapan,


(nodosum) epiglotis
No Nama Komponen Asal Fungsi
Somatik aferen Ganglion superius Kanalis auditorius,
(jugularis) dura (sensibilitas)
XI N. asesorius Brankial eferen Nukleus ambiguus Otot-otot faring dan
(radiks kranialis) laring

Somatik eferen Sel kornu antrior M.


(radiks spiralis) Sternokleidomastoi
deus; M. trapezius
XII N. hipoglosus Somatik eferen Nukleus hipoglosus Otot-otot lidah
Kesimpulan
• Nervus cranial sensorik: hanya mengandung serat saraf aferen (sensorik)
– ⅠN. olfactorius
– ⅡN. opticus
– Ⅷ N. vestibulocochlearis
• Nervus cranial motorik: hanya mengandung serat saraf eferen (motorik)
– Ⅲ N. occulomotorius
– Ⅳ N. trochlearis
– Ⅵ N. abducens
– Ⅺ N. accesorius
– Ⅻ N. hypoglossus
• Mixed nerves: mengandung kedua serat saraf sensorik dan motorik
– Ⅴ N. trigeminalis
– Ⅶ N. facialis
– Ⅸ N. glossopharingeus
– Ⅹ N. vagus
Nervus Spinalis
Sistem
saraf kranial

Sistem
saraf spinal
Nervus Spinalis (S.S perifer)
• Nervus spinalis terbagi ke dalam ramus
dorsalis (tipis) dan ramus ventralis (tebal)
• Ramus dorsalis otot dan kulit bagian
belakang
• Ramus ventralis  otot dan kulit bagian
depan serta anggota gerak
 Dermatomes and myotomes
Base
vertebra r.sllasl

Cl plexus
Cervical plexus —
C2 vertebra vertebra
Cervical
C8 spinal vertebra nerves
plexus
C | —C o
11 spinal Brachial plexus —
I st rib Spt i.il dura mater
Cervical --------------
Filaments o l enlargement
spinal n e r v e
roots CT" anciT"-:
Intercostal
nerves
112 Intercostal ----------- T horaoc
vertebra
T 1 2 S5"na1
nerves ne nres
T t - T ta
■I ' l l I | l | .

12ih

Hicri¥vpc>£.iMrk
nerve
L u m b a r ------
SuIk 01l.ll
nerve —
enlargement

L I spinal nerve I niruiiridl


Conus nerve

plexus Lumbar
Cauda nerves
IS vertebra
L5 spinal L u m b a r plexus — L, ’ U
Femoral nerve
S1 spinal
Sacral plexus
Sacrum (art
S u p e r i o r a n d inferior
F i l u m 1errn male internum ghiteal n e r v e s Sacra*
Fr-rmin.il nn ol dural vac. Sciatic nerve S a c r a l p l e x u s ----- nerves
Filum ferminale femoral
Si-S*
ICOCtygral liga.'nrnl) ri/Linso-fs nisve
S 5 spina)

Coccygeal
Coccygeal
Cauda equina nerve
Co
Pleksus

Anda mungkin juga menyukai