Anda di halaman 1dari 45

KULIAH HISTOLOGI SISTEM ORGAN HEWAN

SISTEM SARAF

OLEH:
Dr. drh. Tri Wahyu Pangestiningsih, MP
 Sistem saraf merupakan kumpulan organ yang
terbentuk dari jaringan saraf, jaringan ikat dan
komponen vaskularisasi.
 Sistem saraf mampu mendeteksi stimuli
(rangsang), memproses dan menghantarkan
informasi sehingga menghasilkan respon yang
tepat.
Pada bagian tertentu dari otak, informasi yang
diterima diolah menjadi proses belajar (learning)
dan disimpan sebagai memori.
 Organ penyusun sistem saraf memiliki neuron
yang saling berkomunikasi dengan sesama
neuron maupun dengan efektor.
 Neuron merupakan unit anatomis dan fisiologis
pada sistem saraf.
Neuron (sel saraf)
 Merupakan sel yang saling berhubungan untuk membentuk
jalinan informasi melalui penjuluran (prosesus)
sitoplasmanya sehingga bisa menerima stimuli, memproses
informasi dan menimbulkan respon yang tepat .
 Terdiri dari:
 badan sel = perikarion = soma (inti sel beserta
sitoplasma dan membran sel disekitar inti)
 Prosesus sitoplasma:
 Dendrit (membawa informasi kedalam badan sel )
 Axon (membawa informasi keluar dari badan sel)
GAMBARAN SKEMATIS NEURON
ORGANISASI NEURON
SISTEM SYARAF PUSAT
Otak:
Serebrum (korteks dan medula)
Serebelum (korteks dan medula)
Brainstem (batang otak)
Korteks Serebrum

 Korteks serebrum adalah lapisan permukaan


otak yang terdiri dari neuron dan juluran-
julurannya yang membentuk hubungan antar
neuron.
 Adanya konvolusi (lipatan-lipatan)
membentuk sulkus dan girus menunjukkan
semakin luasnya permukaan korteks serebri
yang juga bermakna keunggulan dalam
fungsi.
 Lebih rendah seekor binatang berada dijenjang
filogenik, lebih sedikit sulkus dan girus tampak
pada permukaannya.Otak bajing dan kelinci
tidak bersulkus dan girus. Otak manusia paling
banyak memiliki konvolusi, sedangkan otak
monyet menunjukkan konvolusi yang
sederhana. Otak orangutan memiliki konvolusi
mirip dengan otak manusia.
Pembagian korteks serebri secara anatomi: lobus frontalis,
lobus parietalis, lobus osipitalis dan lobus temporalis
Area granular prefrontal cortex (blue) of the total cortex: human 29%,
Guenon 11,1%, Lemur 8,3%, Marmoset 8,9%, Flying fox 2,3%, and Rabbit
2,2%
PEMBAGIAN
KORTEKS
SEREBRI
BERDASARKAN
AREA
FUNGSIONAL
(PADA MANUSIA)
 Secara makroskopis berwarna abu-abu sehingga
disebut substansia grisea.
 Secara mikroskopis terutama terdiri dari badan
sel/soma/perikarion beserta dendritnya,
neuroglia, pembuluh darah dan sedikit serabut
saraf.
 Neuron tersusun berlapis-lapis membentuk
lamina/stratum. Dari luar ke dalam membentuk
lapisan I, II, III, IV, V, VI
Tipe neuron penyusun korteks serebrum
1. Sel Piramidal;
Berbentuk piramid dengan puncak mengarah ke
permukaan. Dari puncak, sebuah dendrit yang tebal
mengarah ke permukaan dan dendrit pendek yang
terletak di dasar neuron bercabang ke arah horizontal.
Akson menuju ke substasia alba dan sebagaian bersinaps
dengan neuron di lapisan lebih dalam. Semakin besar
ukuran neuron posisinya semakin dalam.

2. Sel stelat (sel granuler).


Berbentuk stelat (seperti bintang), berukuran kecil dengan
sebuah akson pendek mengarah vertikal dan beberapa
dendrit yang pendek. Pengamatan menggunakan
mikroskop cahaya terlihat seperti granula sehinga disebut
sel granuler.
3. Sel Martinotti.
Berbentuk poligonal dengan sebuah akson yang mengarah
ke permukaan kemudian di permukaan bercabang 2 ke arah
horizontal. Dendrit jumlahnya sedikit dan pendek.
4. Sel fusiformis.
Berbentuk spindel (kumparan), berorientasi tegak lurus
terhadap permukaan. Akson keluar dari sisi badan sel
menuju ke permukaan. Dendrit memanjang dari ujung
badan sel, menuju ke permukaan serta ke bagian lebih
dalam
5. Sel horizontal Cajal.
Berbentuk kumparan, kecil dan berorientasi paralel terhadap
permukaan. Hanya ditemukan pada lapisan terluar dan
jumlahnya paling sedikit. Akson dan dendrit keluar dari
badan sel dengan arah paralel
Gambar skematis neuron penyusun korteks serebri
Neuron di korteks cerebri tersusun
membentuk 6 lapisan (layer).
Lapisan dari luar ke dalam adalah:
 Lapisan molekuler (Molecular layer, Plexiform layer,
Layer I) didominasi oleh serabut saraf, dan terdapat
sel horizontal Cajal.
 Lapisan granuler eksterna (External granular layer,
Layer II), mengandung sel granuler dan neuroglia
 Lapisan piramidalis ekterna (External pyramidal
layer, Layer III), mengandung sel piramidal berukuran
kecil dan sedang, sel Martinotti serta neuroglia.
 Lapisan granuler interna (Internal granular layer,
Layer IV), merupakan lapisan tipis, tersusun atas neuron
granuler terkecil dan sangat padat dibandingkan lapisan
lain di korteks serebri. didominasi oleh sel granuler, dan
terdapat sel piramidal dalam jumlah sedikit.
 Lapisan piramidalis interna (Internal pyramidal layer,
Layer V), terdiri dari sel piramidal berukuran besar yang
tersusun berjauhan sehingga kepadatan sel di lapisan ini
paling rendah dibandingkan dengan lapisan lain di
korteks serebri. Diantara sel piramidal terdapat sel
fusiformis.
 Lapisan multiformis (Multiform layer, Fusiform layer,
Layer VI), tersusun atas sel fusiformis yang sangat
bervariasi bentuk dan orientasinya.
Korteks serebrum monyet ekor panjang

Lapisan
molekuler
Lapisan
granuler
ekterna
Lapisan
piramidalis
ekterna
Lanjutan: Korteks serebrum monyet ekor panjang

Lapisan
granularis
interna

Lapisan
piramidalis
interna

Lapisan
multiformis

Subst alba
Medula serebrum

 bagian dari otak yang letaknya di bawah


korteks cerebrum. Berwarna putih karena
didominasi oleh serabut saraf bermielin.
 Berperan sebagai mediator fungsi motoris,
kognisi dan emosi
 terdapat nukleus yaitu basal ganglia dan
sebagian dari komponen sistem limbik,
Basal ganglia

 Kumpulan nukleus yang terdapat di


substansia alba (di bagian basal) korteks
serebri.
 Istilah “BASAL GANGLIA” tidak tepat karena
bukan kumpulan badan sel yang terletak di
luar sistem saraf pusat
 Meliputi: caudate (nukelus kaudatus),
putamen, nucleus accumbens (nukleus
akumben), globus pallidus, substantia
nigra, subthalamic nucleus (nukleus
subtalamus)
Neuron dopaminergik di area substansia nigra pada tikus
putih (Rattus norvegicus albinus)
Neuron dopaminergik di
area substansia nigra
pada tikus putih
(Rattus norvegicus
albinus)
Sistem limbik meliputi girus singulat, talamus, forniks,
hipotalamus, korpus mamilaris, hipokampus, amigdala, bulbus
olfaktorius
Korteks serebelum

Gambar skematis neuron penyusun korteks


serebelum
STRUKTUR HISTOLOGI KORTEKS SEREBELUM
Lapisan molekuler
= sel saraf
berukuran kecil
(sel stelat dan sel
basket) dalam
jumlah sedikit,
sebagian besar
tersusun atas
serabut saraf
Lapisan purkinje
= Sel saraf
berukuran sangat
besar. Akson
menuju ke lapisan
granuler dan
dendrit menuju ke
lapisan molekuler

Lapisan sel granuler = sel saraf kecil dan tersusun padat.


Akson menuju ke lapisan molekuler dan besinaps dengan
dendrit dari sel Purkinje.
Medula Serebelum :
substansia alba, terdapat nukleus

Nukleus di medula serebelum manusia. Dari lateral ke medial yaitu


nukleus dentatus, nukleus emboliformis, nukleus globose dan nukleus
fastigii
Serebelum codot: korteks (A) dan medula (B), sulkus
serebelum (panah hitam) berada diantara dua folia (C),
Neuron pada nukleus dentatus (A), nukleus fastigii
(D)..
Batang otak

Makroskopis otak kelelawar (I) dan anjing (III)


beserta gambaran skematisnya, potongan
midsagital
Makroskopis otak kelelawar (I) dan anjing (III)
beserta gambaran skematisnya, potongan
midsagital
Nukleus dan traktus pada batang otak
(medula oblongata)

Grup A1
Perbesaran kuat neuron katekolaminergik
Medula spinalis
Gambaran mikroskopik
medula spinalis pada:
kornu dorsalis (A); kornu
lateralis (B) dan kornu
ventralis (C)
A

B C
MENINGES
Duramater

 Merupakan jaringan ikat padat yang kuat membungkus otak dan


medula spinalis.

 Tersusun atas serabut kolagen, serabut elastis dan vasa darah.

 Pada otak terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan luar (letaknya


berbatasan dengan periosteum; kaya pembuluh darah) dan lapisan
dalam (miskin pembuluh darah). Di beberapa tempat kedua lapisan
ini berpisah sehingga terbentuk sinus dural.
Lanjutan: Duramater

Sinus dural berfungsi untuk mengumpulkan cairan


serebrospinal dan mengembalikannya ke sistem vaskuler.

 Pada medula spinalis terdiri dari 1 lapisan (dura meningeal)


dan dipisahkan dari periosteum kolumna vertebralis oleh
ruang epidural yang mengandung jaringan kolagen longgar,
jaringan lemak, vena dan sinus venosus. Ruang epidural
merupakan lokasi untuk anastesi epidural.

 Dipisahkan dari arachnoid oleh ruang subdural.


Arachnoidea

 Merupakan membran fibrosa yang memiliki banyak


trabekula di permukaan dalamnya. Jala-jala trabekula
melebar ke piamater dan membentuk rangka penyokong
untuk ruang subarachnoid. Ruang subarachnoid tersebut
terisi oleh cairan serebrospinal dan kaya pembuluh-
pembuluh darah yang tersebar di lantai piamater.

 Tersusun atas serabut-serabut kolagen halus dan serabut-


serabut elastis.
Pia mater

 Merupakan membran pelindung otak dan medula spinalis


yang terdalam yang meluas ke lekuk-lekuk maupun fisura
 Tersusun dari serabut-serabut kolagen halus, serabut elastis
dan vasa-vasa darah kecil.
Cairan serebrospinal

 mengisi sistem ventrikel otak dan kanalis


sentralis medula spinalis).
 Dihasilkan oleh plexus koroideus (sel ependima,
tela koroidea yang berupa jaringan ikat di
piamater, pleksus vaskularis yaitu pembuluh
darah yang berada di jaringan ikat yang halus
dan membentuk plika ke arah sistem ventrikel.
Contoh plexus choroideus di
ventrikel ke 4 (fourth
ventricle).

Anda mungkin juga menyukai