Anda di halaman 1dari 7

3.

HISTOLOGI SSP

1. Sel
a. Sel saraf (Neuron)

- Badan sel saraf (Perikarion), Ukuran 4-135 mm, Bentuk: piramid, lonjong,
bulat, Struktur :
>Inti (mata burung hantu / owl eye, bulat, lonjong, Pucati tengah perikarion,
Pucat, Di tengah perikarion, Memiliki banyak eukromatin & 1 anak inti
>Sitoplasma
 Organel (Sitoskeleton, Neurofilamen (penyokong), Mikrotubulus &
mikrofilamen (transportasi zat-zat), Apparatus Golgi, Mitokondria,
Retikulum endoplasmik kasar & ribosom (Badan Nissl), HE: basofilik,
Substansia Tigroid, Sentriol, Pasca lahir ( - )
 Badan inklusi

- Dendrit
Penjuluran sitoplasma, makin ke dendrit jumlah organel makin sedikit kecuali
jumlah mitokondria bertambah banyak.

- Akson hillock
Area berbentuk kerucut dari badan sel dimana terdapat pangkal akson. Di area
ini tidak terdapat ribosom dan kebanyakan organel sel lainnya, kecuali elemen
sitoskeletal dan organel yang ditransportasikan ke akson.
Area antara axon Hillock dan awal dari lapisan mielin dikenal dg segmen inisial
 Umumnya area ini yg mjd lokasi anatomis dari inisiasi potensial aksi

- Akson
 Penjuluran sitoplasma badan sel saraf yang bertanggung jawab untuk
menghantarkan impuls saraf menuju neuron lain, organ target maupun
otot.
 Akson tunggal memanjang dari axon Hillock
 Tidak mengandung kompleks Golgi dan Nissl body, tetapi mengandung
SER, RER & mitokondria yg memanjang, serta banyak mikrotubulus &
neurofilamen
 Bisa terdapat percabangan akson, disebut akson kolateral
 Dapat diselubungi oleh lapisan mielin, dg area-area tertentu yg tidak
tertututpi mielin (Nodus Renvier)
 Akson kolateral membentuk cabang yang kecil-kecil (disebut
teleodendria) yg kemudian berujung di lempeng terminal
(pd otot disebut motor end plate)

- Sinaps (terminal)

b. Neuroglia (Sel Penunjang)


 Sel-sel yang melakukan fungsi tambahan, bukan fungsi komunikasi
 Meliputi sekitar separuh dari volume SSP
 Ukuran lebih kecil dari sel saraf
 Dapat melakukan mitosis
 mitosis hebat terjadi saat pembentukan tumor glioma
 Terdiri dari 4 jenis sel di SSP (yaitu: astrosit, oligodendrosit, mikroglia &
ependima), serta 2 jenis sel di SST (yaitu: sel Schwann & sel satelit)

1) Astrosit
 Sel berbentuk bintang, mempunyai banyak juluran dari badan
sel.
 Ukuran sel terbesar dari seluruh neuroglia, dg inti bult lonjong
& besar.
 Terdapat di sekitar pembuluh darah pada parenkim otak,
membentuk blood-brain barrier.
 2 jenis, yaitu astrosit fibrosa (pada substansia alba) dan astrosit
protoplasmatis (pada substansia grisea).
2) Oligondrosit
 jenis neuroglia terbanyak.
 menghasilkan mielin pd SSP.
 sel mempunyai inti padat, kecil, bulat & hanya sedikit juluran
pendek, sitoplasma banyak mengandung mitokondria, RER dan
kompleks golgi yg besar.
3) Mikroglia
Berasal dari monosit sumsum tulang, berfungsi fagositosis.
Ukuran sel kecil, memanjang, banyak cabang pendek & inti padat.
4) Sel Ependyma
 Merupakan sel-sel epitel kuboid yang membatasi kanalis
sentralis medulla spinalis dan ventrikel otak.
 Bagian apeks memiliki silia & mikrofili.
 Pada pleksus koroid, sel-sel tersebut menghasilkan cairan
serebrospinal.

2. Cerebrum

Korteks cerebri adalah lapisan substansia grisea, yang mengelilingi medulla yaitu
substansia alba di sebelah dalamnya.

a. Korteks
Sel-sel neuron dalam cortex cerebri tersusun dalam lapisan:
– Stratum moleculare  terdapat sel horizontal (cajal) yang pipih yg dendrit
& aksonnya yg berkontak dg sel-sel di lapisan di bawahnya
– Stratum granulare externum  t.d sel-sel piramidal kecil yg dendritnya
mengarah ke lapisan molekular & aksonnya ke lapisan di bawahnya, sel
granular (stellate) dan sel-sel neuroglia
– Stratum pyramidale externum  sel-sel piramidal sedang yg dendrit
mengarah ke lapisan molekular & akson ke substansia alba
– Stratum granulare internum  lapisan tipis namun paling padat, banyak
mengandung sel granular (stellate), piramidal dan neuroglia
– Stratum pyramidale internum  lapisan paling jarang, terdiri dari sel-sel
piramid yg sangat besar (sel Batz) dan sedang, sel stellate dan sel Martinotti
(sel saraf multipolar yg kecil) dg dendrit mengarah ke lapisan atas dan akson
ke lateral)
– Stratum polymorphocellulare (t.d sel-sel multiformis)

b. Medula
Substansia alba  akson bermielin

Sel Piramid

• Mempunyai bentuk badan sel yang secara kasar berbentuk piramid dan satu juluran
panjang dari akson menonjol dari dasarnya.
• Mempunyai banyak dendrit dengan cabang-cabang yang panjang dan di daerah
dimana ratusan ujung sinapsis dar neuron korteks lainnya bersentuhan
• Tergolong pada kelompok neuron Golgi tipe I. (contoh lainnya adalah: neuron motoris
di kornu anterior Medulla Spinalis).

3. Cerebellum

Substansia
alba

Substansia
grisea

Lapisan
molekuler

Lapisan
mo

Lapisan
molekuler
Permukaan cerebellum melipat-lipat ke dalam secara sejajar, yang melibatkan cortex
cerebelli (substantia grisea) dengan ketebalan 1 mm dan medulla cerebelli (substantia
alba)

a. Korteks:
1) Stratum moleculare
terdiri dari sel keranjang (sel basket) dg cabang akson mengelilingi sel
Purkinje.
2) Stratum ganglionare
terdiri dari sel purkinje (merupakan sel neuron khas di korteks cerebelli)
dg akson masuk ke dalam stratum granulare.
3) Stratum granulare
terdiri dari sel granulare/multipoler yg dendritnya berada di lapisan ini
namun aksonnya ke stratum moleculare.

Sel Basket
• Ukuran kecil
• Bentuk badan sel globular dan ireguler
• Akson ramping yg menonjol melalui lapisan granuler ke dalam substansia alba
• 3-5 dendrit utama yg selanjutnya berupa percabangan dendritik seperti pohon
di daerah dimana ratusan ujung sinapsis dari neuron korteks lainnya
bersentuhan
• Tergolong pada kelompok neuron Golgi tipe I

Sel Purkinje
• Bentuk badan sel yg bulat
• Akson ramping yg menonjol melalui lapisan granuler ke dalam substansia alba
• 3-5 dendrit utama yg selanjutnya berupa percabangan dendritik seperti pohon
di daerah dimana ratusan ujung sinapsis dari neuron korteks lainnya
bersentuhan
• Tergolong pada kelompok neuron Golgi tipe I

b. Medulla:
Serat saraf, serat jaringan ikat, neuroglia, fibrosit.

4. Medulla Spinalis

Bentuk:
- Silindris panjang, mengisi canalis vertebralis
- Pada setiap segmen keluar sepasang n. Spinalis
Mikroskopis:
- Substantia grisea
a. Bentuk potongan: seperti kupu-kupu
1. Cornu dorsalis : berisi badan sel neuron motoris, masuk radix
dorsalis n. Spinalis
2. Cornu ventralis/anterior: nucleus ventralis ---> rad. Ventralis
 Kornu Anterior di substansia griesea:
 Bagian yang paling banyak mengandung neuron
 Sel saraf multipolar Besar
 Inti bulat besar
 Perikarion dan dendrit mengandung Nissl body
 Akson hilock dan akson tidak mengandung badan Nissl
 Akson keluar sebagai serat alfa efferen yang
mempersarafi otot skelet
 Sel saraf multipolar yang lebih kecil
 Akson keluar sebagai gamma efferen yang mempersarafi
serat otot intrafusal Gelendong otot (Muscle Spindle)
3. Kornu intermedia  berisi badan sel neuron otonom
b. Ditengah: canalis centralis
Kanalis sentralis adalah lubang kecil di tengah medula spinalis yg
dibatasi oleh sel-sel eppendim, berisi cairan serebrospinalis dan
berhubungan dg ventrikel-ventrikel otak
c. Sel-sel neuron membentuk nucleus
- Substantia alba
a. Sulcus medianus dorsalis
b. Sebagian besar serabut-serabut saraf yang memanjang membentuk
berkas (fasciculus) yang menuju otak atau dari otak

5. Selubung SSP (Meninges)


3 Lapisan:
• Duramater  lapisan luar yg keras
• Terbagi atas 2 lapisan :
• Lapisan periosteum duramater
• Lapisan fibrosa
• Pada medula spinalis di antara keduanya terdapat ruang epidural terisi
oleh jaringan ikat longgar, pembuluh darah, sel lemak
• Kedua lapis duramater di dalam tengkorak orang dewasa menyatu,
kecuali pada beberapa tempat tertentu terpisah membentuk sinus-sinus
venosus
• Ruang potensial untuk terjadi perdarahan epidural hematom
• Arachnoid
• Membran tipis, halus, avaskular
• Membentuk trabekula dalam ruang ruang subarachnoid
• Ruang subarachnoid berisi LCS
• Villus arachnoid Menyalurkan cairan LCS ke sinus venosus
• Piamater
• Menutupi langsung permukaan susunan saraf pusat
• Makroskopis
Membran tipis menyelubungi dekat seluruh permukaan susunan
saraf pusat dan tepi, tetapi tidak berhubungan dengan jaringan
saraf yang dibungkusnya
• Mikroskopis
• Dengan jaringan saraf dipisahkan oleh anyaman sel-sel
neuroglia
• Banyak mengandung pembuluh darah
• Mengikuti pembuluh darah yang menembus jaringan saraf
tetapi dipisahkan oleh celah: spatium perivasculare
• Piameter tidak menyelubungi kapiler darah
• Dalam jaringan saraf, kapiler diselubungi oleh anyaman ujung-
ujung tonjolan neuroglia

Anda mungkin juga menyukai