Anda di halaman 1dari 81

Sistem Saraf,

Penginderaan, dan
Muskuloskaletal
Zalfa Zahira 2206028964 (FKUI 2022)
Daftar Pertanyaan
SISTEM SARAF SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Jelaskan struktur dan fungsi sel saraf dan sel penunjang sistem saraf. 1. Sebutkan organisasi sistem rangka.
2. Uraikan klasifikasi sistem saraf secara anatomi dan fisiologi. 2. Sebutkan jenis-jenis tulang berdasarkan bentuknya serta berikan contohnya.
a. Sebutkan bagian sistem saraf pusat dan fungsinya. 3. Jelaskan substansi yang menyusun tulang dan fungsinya.
b. Sebutkan bagian sistem saraf tepi dan fungsinya. 4. Jelaskan secara garis besar peran kalsium pada pembentukan tulang.
3. Jelaskan perbedaan potensial berjenjang dan potensial aksi. 5. Sebutkan komponen penyusun sendi.
4. Jelaskan tentang struktur sinaps, fungsi, dan proses yang terjadi pada sinaps 6. Sebutkan jenis sendi berdasarkan bentuk dan gerakan yang dihasilkannya serta
secara singkat. otot yang
5. Sebutkan pelindung sistem saraf pusat dan tepi. berperan dalam gerakan tersebut.
6. Pembuluh darah apakah yang memberikan vaskularisasi pada otak? 7. Uraikan struktur otot rangka.
8. Jelaskan proses kontraksi otot rangka mulai dari adanya impuls di saraf motorik
SISTEM PENGINDERAAN hingga
Jelaskan secara garis besar anatomi dan histologi organ penginderaan relaksasi kembali (excitation-contraction coupling).
1. Khusus 9. Jelaskan sumber energi pada otot?
a. Bola mata
b. Telinga (pendengaran)
c. Telinga (keseimbangan)
d. Hidung
e. Lidah (pengecapan)
2. Umum
a. Somatosensorik
SISTEM SARAF
Struktur dan fungsi sel saraf
1. Badan sel
• Meneruskan sinyal dari dendrit ke akson
• Terdiri dari nucleus yang dikelilingi sitoplasma dan organel
• Terdapat Badan nissl 🡪 RE kasar
• Ganglion 🡪 kumpulan badan sel di luar CNS

2. Dendrit
• Menerima sinyal, memiliki banyak reseptor
• Pendek dan bercabang
• Sitoplasmanya memiliki badan nissl, mitokondria, dan
organel lainnya

3. Akson
• Menghantarkan sinyal
• Panjang dan silindris
• Terdapat Nodus Ranvier 🡪 tidak ada myelin
• Sitoplasmanya memiliki mitokondria, mikrotubul, dan
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology.neurofibril
15th ed. New Jersey:tanpa
Wiley; 2017. ada RE kasar
Struktur dan fungsi sel saraf

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Struktur dan fungsi sel penunjang sistem saraf

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Struktur dan fungsi sel penunjang sistem saraf
Neuroglia di system saraf pusat
1) Astrosit
- Memiliki mikrofilamen untuk menyokong neuron
- Mempertahankan blood brain barrier
- Pada embrio menyekresikan zat untuk pertumbuhan neuron
- Regulasi zat kimia seperti ion K+, neurotransmitter, dan nutrient lain
- Berperan pada peroses belajar dan memori dengan membentuk sinapsis
2) Oligodendrosit 🡪 Membentuk dan mempertahankan selubung myelin
3) Mikroglia🡪 Fagosit
4) Sel ependymal
- Memiliki mikrovili dan cilia
- Melapisi vetrikel
- Membentuk dan mengatur sirkulasi cairan serebrospinal

Neuroglia di system saraf tepi


1) Sel schwann 🡪Tortora
membentuk selubung myelin dan regenerasi axon
GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Klasifikasi sistem saraf secara anatomi

Sistem saraf pusat (CNS)


- Otak
- Spinal cord

Sistem saraf tepi (PNS)


- Sistem saraf somatic
- Sistem saraf autonomi

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Klasifikasi sistem saraf secara fisiologi

❖ Saraf sensorik/aferen
- Aferen somatic
- Aferen visceral

❖ Interneuron

❖ Sistem motoric/eferen
- Sistem saraf somatic
- Sistem saraf autonomi:
simpatik dan parasimpatik
- Sistem saraf enterik
Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Terdiri dari 2 substansi:

- Substansi grisea 🡪 tersusun dari badan sel, dendrit, dan bagian awal
akson yang tidak bermielin, astrosit, dan sel mikroglia

-
Sistem Substansi alba 🡪 tersusun dari sel bermiolin dan oligodendrosit
penghasil mielin, tidak terdapat badan sel tetapi terdapat mikroglia

saraf pusat

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
A. Bagian otak

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
A. Bagian otak
Cerebrum
Fungsi sereberum:
• Cerebral cortex
- Area sensori
- Area motoric
- Area asosiasi (integrasi dari pergerakan
sadar)
• Ganglia basal 🡪 pergerakan
• Sistem limbik
- Amygdala 🡪 emosi dan memori
Cerebelum
- Hippocampus 🡪 pembelajaran dan
memori
Koordinasi gerak

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
A. Bagian otak

Diensefalon
• Thalamus 🡪 pusat integrasi dan
meneruskan informasi sensori dan
motoric
• Kelenjar pineal 🡪 sekresi melatonin
• Hipotalamus 🡪 Kontrol homeostasis
dan kontrol perilaku
• Kelenjar pituitary🡪 sekresi hormon

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
A. Bagian otak
Brain stem
• Midbrain (otak tengah) 🡪
pergerakan mata
• Pons
- penghubung cerebrum dan
cerebellum
- koordinasi pernafasan
• Medulla oblongata 🡪 kontrol fungsi
yang tidak sadar
• Formasi retikuler
- Rangsang
- Kontrol tidur
- Tonus otot
- Modulasi rasa nyeri
Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
B. Bagian spinal cord

• Terbagi menjadi kanan dan


kiri karena adanya anterior
(ventral) median fissure
dan posterior (dorsal)
medial sulcus

• White matter terdapat di


pinggir,
• Gray matter berada di
tengah (H shaped)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
B. Bagian spinal cord
Gray matter: mengandung badan sel saraf,
sel dendrit, akson tidak bermielin, akson
terminal, dan neuroglia.

Dibagi lagi menjadi 3 bagian:


- Posterior gray horns 🡪 badan sel, akson
interneuron, dan akson neuron sensorik
- Anterior gray horns 🡪 badan sel somatik
neuron motoric
- Lateral gray horns 🡪 terdapat hanya di
thoracic dan lumbar bagian atas,
mengandung badan sel autonomy
neuron motorik

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
B. Bagian spinal cord

White matter: mengandung akson


bermielin dan dibagi menjadi 3 bagian
white columns (anterior, lateral, dan
posterior).

Setiap column mengandung beberapa


tracts:
• Sensory tracts (ascending) 🡪
akson yang mengarah ke otak
• Motor tracts (descending) 🡪 akson
yang keluar turun dari otak

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
- Saraf autonom 🡪 gerak tidak sadar, terdiri dari simpatik dan
parasimpatik

- Saraf somatic 🡪 gerak sadar

Sistem
saraf tepi

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Sistem
saraf tepi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
A. Sistem saraf somatik
12 pasang saraf kranial Keluar dari tengkorak
menuju foramina menyuplai struktur di kepala
dan leher dengan serat sensorik dan motoric,
kecuali saraf vagus

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
A. Sistem saraf somatik
Terdapat pula 31 pasang saraf spinal
Keluar dari columna vertebralis melalui
foramina invertebralis
• 8 Pasang saraf serviks
• 12 Pasang saraf toraks
• 5 Pasang saraf lumbal
• 5 Pasang saraf sakral
• 1 Pasang saraf koksiks

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
B. Sistem saraf autonom

Silverthorn D. Human physiology: an integrated approach. 8th ed. Harlow: Pearson Education; 2018.
B. Sistem saraf autonom
Perbandingan antara saraf simpatik dan parasimpatik

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Potensial berjenjang
vs Potensial aksi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
A. Potensial berjenjang
• Potensial berjenjang adalah penyimpangan kecil dari membran
istirahat akibat adanya stimulus yang membuka kanal ion
- Hyperpolarizing (lebih terpolarisasi)
- Depolarizing (kurang terpolarisasi)

• Bersifat lokal
• Decremental conduction

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
A. Potensial berjenjang
Sifat potensial
berjenjang Summation

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
B. Potensial aksi
• Potensial aksi atau
impuls adalah sinyal
yang terjadi dengan
cepat dan merambat
jauh, terjadi ketika
threshold tercapai
(hukum all or none)

• Terdiri dari fase


depolarisasi,
repolarisasi,
hiperpolarisasi, dan
refraktori

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
B. Potensial aksi
• Sekali threshold tercapai,
amplitudo dari potensial aksi
selalu sama dan tidak
bergantung pada intensitas
stimulus.

• Semakin besar kekuatan


stimulus di atas ambang batas,
semakin besar frekuensi
potensial aksi sampai tercapai
frekuensi maksimum yang
ditentukan oleh periode
refraktori.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Pengertia
n sinapsis
Sinapsis adalah lokasi atau
celah untuk terjadinya
komunikasi antara dua
neuron atau antar neuron
dan sel efektor (sel otot
atau sel kelenjar)
Terdapat dua jenis sinapsis,
yaitu sinapsis elektrik (gap
junction) dan sinapsis kimia
(menggunakan
neurotransmitter)

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Proses yang terjadi pada sinaps
1) Impuls sampai pada ujung akson
presinaps.
2) Kanal Ca2+ terbuka dan Ca2+ masuk
ke dalam sel.
3) Eksositosis neurotransmitter ke
synaptic cleft
4) Neurotransmitter berdifusi dan
berikatan pada reseptor neuron
postsinaptik.
5) Neurotransmitter membuka kanal
dan membuat ion tertentu masuk ke
neuron postsinaptik.
6) Terbentuk potensial postsinaptik.
7) Ketika melewati threshold akan
terbentuk potensial aksi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Pelindung sistem saraf pusat (otak dan saraf spinal)
1) Scalp
2) Tulang kranial dan kanal vertebral
3) Selaput meninges (membungkus,
melindungi, dan memberi nutrisi), terdiri dari
Duramater:
- paling tebal
- berkolagen,
- ada rongga berisi pembuluh darah (sinus dura
dan sinus venosus)
Arachnoid:
- berbentuk seperti sarang laba-laba,
- ada ruang subarachnoid
- terdiri dari jaringan ikat dan sistem trabekula
yang mengandung fibroblast dan kolagen
Pia mater:
- halus dan tipis,
- banyak pembuluh darah,
- melekat langsung dengan organ sistem saraf
pusat

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Pelindung sistem saraf pusat (otak dan saraf spinal)
4) Cairan serebrospinal
- Dihasilkan pleksus koroideus
- Perlindungan mekanik: shock
absorbing medium
- Perlindungan kimia: menyediakan
ion dan zat kimia yang akurat untuk
persinyalan neuron
- Sirkulasi: pertukaran nutrient dan
zat sisa
5) Blood-brain barrier, terdiri dari
tight junction yang menutup rapat sel
endotel, merupakan lapisan yang
selektif terhadap material yang akan
masuk ke otak.
*Blood-spinal cord barrier pada spinal
cord

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Pelindung saraf spinal
Setiap saraf tulang belakang dan saraf
kranial terdiri dari banyak akson individu
dan mengandung lapisan pelindung
jaringan ikat yang menutupi
1) Epineurium : lapisan fibroblast dan
kolagen yang tebal dan mengisi
ruang antar fasicle
2) Perineurium : melapisi setiap fascicle
yang terdiri atas fibroblast dan
kolagen
3) Endoneurium : selapis tipis jaringan
ikat longgar mengelilingi kapiler dan
berhubungan langsung dengan
lamina eksternal yang dihasilkan sel
schwann

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Pelindung saraf tepi
• Tidak dilindungi oleh tulang ataupun lapisan meninges 🡪 lebih rentan terhadap
cedera
• Memiliki pelapis berupa selubung myelin yang menutupi akson dengan nodus
ranvier di antara mereka dan suatu lapisan sel hidup di atas selubung myelin yang
bernama neurilemma yang berfungsi membantu menumbuhkan ulang dan
menyembuhkan serat saraf yang luka.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Suplai darah ke otak
Otak menerima darah dari dua sumber:

Arteri karotid internal

• Arteri vertebral kanan dan kiri berasal


dari arteri subklavian dan naik ke
dalam foramina transversal cervical
vertebrata

• masuk ke kranium melalui magnum


foramen dan berfusi pada permukaan
ventral medula oblongata untuk
membentuk arteri basilar

Arteri vertebralis

• Masuk rongga kranial melalui foramen


karotis di tulang temporal dan muncul
di rongga tengkorak dekat dasar tulang
hypophoseal pada tulang sphenoid

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Suplai darah ke otak
❖ Arteri vertebral kanan dan kiri menyatu
menjadi arteri basilar dan akan bercabang
menjadi
- Posterior cerebral
- Cerebellar
✔ Menyuplai bagian posterior cerebrum,
cerebellum, pons, and inner ear

❖ Arteri carotid internal bercabang menjadi


- Anterior serebral
- Anterior communicating
- Middle cerebral
- Posterior communicating
✔ Menyuplai bola mata dan bagian sekitarnya,
telinga, bagian hidung dan rongganya, lobus
frontal, temporal, parietal pada sereberum,
kelenjar pituitari, dan pia mater.

Circle of willis: susunan beberapa arteri pada


bagian dasar otak

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
SISTEM
PENGINDERAAN
Anatomi mata

Terdiri dari tiga lapisan :


• Lapisan fibrosa
eksternal: sklera dan
kornea.
• Lapisan pembuluh
darah tengah: koroid,
badan siliaris, dan iris.
• Lapisan sensorik bagian
dalam: retina.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Fungsi bagian mata

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Fungsi bagian mata

Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016.
Struktur mikroskopik

Histologi mata

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Anatomi telinga

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga bagian tengah
Merupakan rongga kecil berisikan udara yang
didalamnya terdapat tulang-tulang pendengaran
yang dilapisi oleh epithelium, yaitu:
1. Malleus 🡪 melekat pada jendela timpani
2. Incus
3. Stapes 🡪 melekat pada jendela oval

Terdapat otot yang melekat pada tulang


pendengaran, yaitu:
- Tensor tympani (diatur oleh saraf trigeminal V):
mengurangi pergerakan dan meningkatkan
tegangan gendang telinga
- Stapedius (diatur oleh saraf facial (VII)):
mengurangi kekuatan suara untuk melindungi
jendela oval

Dinding anterior telinga tengah berhubungan


dengan auditory tube atau eustachian tube yang
menghubungkannya dengan nasofaring.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga bagian dalam Terbagi menjadi dua bagian:
- Labirin tulang 🡪 berisi perilymph
- Labirin membrane 🡪 berada dalam
labirin tulang, berisi reseptor untuk
pendengaran dan kesetimbangan,
dan berisi endolymph

Labirin tulang, merupakan rongga dalam


petrous portion dari tulang temporal,
terbagi lagi menjadi:
1. Kanal semisirkular, memiliki tiga
kanal anterior, posterior, dan lateral
yang pada ujungnya terdapat bagian
menggelembung yang disebut
ampulla
2. Vestibula, terdapat utrikula dan
sakula
3. Koklea

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga bagian dalam Koklea, terdiri dari:
1. Skala media atau ductus koklearis
2. Skala vestibula
3. Skala timpani

Helikotrema 🡪 pengubung skala vestibula dan


skala timpani

Terdapat dua membrane:


• Membrane vestibular 🡪 memisahkan ductus
koklearis dengan skala vestibula
• Mebrane basilar 🡪 memisahkan skala
vestibula dengan skala timpani

Pada membrane basilar terdapat organ


spiral/organ cortii yang memiliki sel rambut (inner
dan outer) yang berhubungan dengan saraf
vestibulocochlear (VIII)

Sel rambut memiliki stereosilia


Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga untuk
pendengaran 1. Aurikula menghantarkan suara ke saluran
pendengaran
2. Menggetarkan gendang telinga
3. Getaran melalui tulang pendengaran
4. Stapes meneruskan getaran ke jendela oval
dengan efisien
5. Muncul gelombang getaran pada perilymph
di skala vestibula pada koklea
6. Gelombang ditransmisikan dari skala
vestibula ke skala timpani kemudian ke
jendela bundar
7. Terbentuk gelombang pula pada endolymph
di ductus koklearis
8. Gelombang menggetarkan membrane
basilar, menggerakkan sel rambut yang
merupakan reseptor. Kemudian sinyal
dilanjutkan oleh saraf koklear.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga untuk
kesetimbangan
Vestibular aparatus: mendeteksi dan
menjaga keseimbangan tubuh Berada
pada bagian dalam telinga. Mendeteksi
rotasi, gravitasi, dan akselerasi

Terdiri atas dua organ:


1.) Saluran semisirkular
Mendeteksi rotasi kepala
Tersusun atas:
- Ampulla -> area reseptor sensorik
untuk mengatur keseimbangan
dinamis
- Crista ampullaris -> Ampulla yang
memiliki hair cells
- Cupula -> struktur gelatin pelapis hair
cells

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Telinga untuk
kesetimbangan
2.) Organ otolith (utrikula dan sakula)
Tersusun atas makula, fungsi untuk
keseimbangan ketika ada akselerasi linear,
keseimbangan statis
- Makula di utrikula 🡪 gerakan horizontal
- Makula di sakula 🡪 gerakan vertical

Penyusun makula:
- Hair cells. Terdapat 80-100 stereosilia,
setiap hair cell ada silia besar yang
disebut kinocillium. Hair cells berperan
sebagai reseptor gerakan pada otolit.
- Supporting cells. Berbentuk columnar,
melapisi sel reseptor dan serat aferen
sensorik

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Anatomi hidung
Epitel olfaktori melapisi bagian inferior keping
cribriform dan bagian superior septum nasal serta
konka etmoid

Epitel olfaktori yang terdiri atas:


1) reseptor olfaktori
2) sel penyokong, dan
3) sel basal (stem cells)

Reseptor olfaktori adalah:


- Neuron bipolar
- Pada dendrit reseptor terdapat silia olfaktori
nonmotile yang berfungsi untuk transduksi
olfaktori
Terdapat kelenjar olfaktori atau kelenjar bowman
yang memproduksi mukus

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Histologi hidung

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Reseptor rasa terletak pada taste buds. Setiap
taste buds terdiri dari tiga jenis sel epitel:
-Supporting cells
-Gustatory receptor cells
Anatomi lidah
-Basal cells

Taste buds dapat ditemukan pada tonjulan


yang disebut papilla. Terdapat tiga jenis papilla
yang memiliki taste buds:
1. Papila sirkumvalata, berbentuk V di bagian
belakang lidah
2. Papila fungiform, tersebar di seluruh
bagian lidah
3. Papila foliat, terletak pada bagian lateral
lidah, tetapi terdegenerasi di awal masa
anak-anak
Papila filiform 🡪 tidak memiliki taste buds,
tetapi memiliki reseptor tactile, memudahkan
pergerakan makanan
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Histologi Lidah

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Anatomi organ
somatosensorik

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Macam-macam organ somatosensorik dan letaknya
Tipe reseptor Struktur dan lokasi Sensasi Laju adaptasi

1. Reseptor taktil

Korpuskel sentuhan Kapsul berisi dendrit pada papilla Sentuhan dan getaran dengan cepat
(korpuskel Meissner) dermal dari kulit tidak berambut frekuensi rendah
Pleksus akar rambut Ujung saraf bebas yang mengelilingi Pergerakan di kulit yang cepat
folikel rambut mempengaruhi rambut
Type 1 cutanerous Ujung saraf berbentuk piringan yang Sentuhan dan tekanan yang lambat
mechanoreceptor bersentuhan dengan sel epitel taktil kontinu
(diskus taktil) di epidermis
Type II cutaneous Kapsul Panjang berisi dendrit yang Peregangan kulit dan tekanan lambat
mechanoreceptor terletak pada dermis, ligament, dan
(korpuskel ruffini) tendon
Korpuskel berlamela Kapsul berlapis dan oval berisi Getaran dengan frekuensi cepat
(korpuskel pacini) dendrit, terletak pada dermis, tinggi
lapisan subkutan, submucosa,
persendian, periosteum, dan
beberapa visera
Reseptor gatal dan geli Ujung sarag bebad di kulit dan Gatal dan geli Cepat dan
membrane mukosa lambat
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
Macam-macam organ somatosensorik dan letaknya

Tipe reseptor Struktur dan lokasi Sensasi Laju adaptasi

2. Termoreseptor

Reseptor panas dan dingin Ujung saraf bebas pada kulit dan Panas dan dingin Awalnya
membrane mukosa mulut, vagina, dan cepat, lalu
anus lambat
3. Reseptor rasa nyeri

Nosireseptor Ujung saraf bebas di deluruh jaringan Rasa nyeri Lambat


tubuh kecuali otak
4. Propioreseptor: untuk megenali bagian tubuh, letaknya, dan pergerakan yang terjadi

Spindel otot Saraf yang mengelilingi area sentral dari Panjang otot Lambat
serat otot pada hampir seluruh otot
skeletal
Organ tendon Kapsul berisi saraf dan serat kolagen Ketegangan otot Lambat
pada perlekatan antara tendon dan otot
Reseptor kinestetik sendi Korpuskel berlamela, type II cutaneous Letak sendi dan Cepat
mechanoreceptor, organ tendon, dan pergerakan
ujung saraf bebas
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. New Jersey: Wiley; 2017.
SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sebutkan organisasi sistem rangka

Sistem Rangka

Axial Appendicular

Tengkorak Tulang-tulang Tungkai atas Tungkai bawah


badan dan pelvis

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 195.
Bentuk-bentuk tulang dan contohnya

Tulang panjang Tulang pipih


Contoh: humerus Contoh: sternum (dada)
(lengan)

Tulang iregular
Contoh: vertebra (tulang
belakang)

Tulang pendek Tulang sesamoid


Contoh: trapezoid, Contoh: patella (lutut)
tulang pergelangan
tangan

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 197.
Substansi penyusun tulang

Jaringan tulang

Matriks Sel

Air Serat Kristal garam Osteoprogenitor Osteoblast Osteosit Osteoclast


15% kolagen mineral
30% 55%

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 174.
Substansi penyusun tulang
Sel

1. Osteoprogenitor: stem cell mesenkim yang belum terspesialisasi, satu-satunya


sel tulang yang melakukan pembelahan, berkembang menjadi osteoblast.
2. Osteoblast: Mensintesis serat kolagen dan komponen organik lain untuk
membentuk matriks, berkembang menjadi osteosit.
3. Osteosit: Sel tulang yang sudah dewasa, mempertahankan metabolisme dengan
pertukaran nutrien dan zat sisa.
4. Osteoclast: Sel besar, hasil fusi 50 sel monosit, terkonsentrasi di endosteum.
Berfungsi untuk penghancuran matriks (resorpsi) dan mengatur kadar kalsium
darah.
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 175.
Peran kalsium pada pembentukan tulang

Kalsifikasi
Osifikasi
intramembran

Osifikasi
Peran kalsium endomembran

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 174-80.
Peran kalsium pada pembentukan tulang
Kalsifikasi

Matriks ekstraseluler jaringan tulang mengandung paling banyak garam mineral


kalsium. Yang paling banyak adalah kalsium fosfat (Ca3(PO4)2) yang berkombinasi
dengan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) membentuk kristal hydroxyapatite
(Ca10(PO4)6(OH)2). Kristal tersebut berkombinasi lagi dengan Mg, F, K, SO4
dan mengkristal yang membuat tulang menjadi keras.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 174.
Peran kalsium pada pembentukan tulang
Osifikasi Intramembran

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 179.
Peran kalsium pada pembentukan tulang
Osifikasi Endomembran

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 180.
Komponen penyusun sendi
1. Membran fibrosa: lapisan luar kapsul articular, jaringan
ikat padat tidak teratur serat kolagen, sebagian
membrane fibrosa membentuk ligament.
2. Membran synovial: lapisan dalam kapsul articular,
jaringan ikat areolar serat elastis, mensekresi cairan
sinovial
3. Rongga synovial: ruangan di antara tulang, berisi cairan
synovial
4. Cairan synovial: mengandung asam hyaluronic, cairan
interstisial, dan sel fagotik
5. Kartilago articular: tulang rawan hialin untuk
mengurangi gesekan dan tekanan
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 264-5.
Jenis sendi berdasarkan pembentuknya
Tulang disatukan
Sendi fibrosa dengan jaringan ikat
padat tidak teratur
Tulang disatukan oleh
Sendi kartilago tulang rawan
(kartilago)
Tulang disatukan oleh
Sendi sinovial kapsul artikular yang
berisikan cairan sinovial

Sendi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 261.
Jenis sendi berdasarkan pergerakannya

Sendi Tidak bisa bergerak


sinartrosis
Sendi Pergerakan terbatas
amfiartrosis

Sendi diartrosis Pergerakan bebas

Sendi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 261.
Jenis sendi berdasarkan gerakannya
Sendi diartrosis

A. Uniaxial (satu arah)

Sendi engsel (hinge joint) Sendi putar (pivot joint)


Contoh: siku, lutut Contoh: tulang atlas dan tengkorak, radius ulna

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 272.
Jenis sendi berdasarkan gerakannya
Sendi diartrosis

B. Biaxial (dua arah)

Sendi pelana (saddle joint) Sendi kondiloid (condyloid joint)


Contoh: ibu jari dan pergelangan tangan Contoh: pergelangan tangan
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 272.
Jenis sendi berdasarkan gerakannya
Sendi diartrosis

C. Triaxial (tiga arah)

Sendi geser (plane joint) Sendi peluru (ball and socket joint)
Contoh: antartulang pergelangan Contoh: pangkal paha
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 272.
Struktur otot rangka

Otot rangka terdiri atas fasikula-fasikula, fasikula berisikan


beberapa serat otot, serat otot merupakan kumpulan
myofibril, myofibril tersusun atas sarkomer-sarkomer dari
filament aktin dan myosin.

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 195.
Hall JE, Hall ME. Guyton and hall textbook of medical physiology. 14th ed. Canada: Elyse O’Grady; 2021. p. 80.
Struktur otot rangka
Struktur Fasikula
1. perimysium: lapisan yang membungkus
bagian luar fasikula
2. Endomysium: lapisan yang mengelilingi serat
otot
3. Sel satelit: stem cell dari sel otot
4. Serat otot: kumpulan sel myoblast

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 298.
Struktur otot rangka

Struktur serat otot


1. sarkolema: membrane plasma sel otot
2. Inti sel: berada di bawah sarkolema
3. Tubulus transvers: ribuan lipatan sarkolema
berisikan sel intratisial

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 298.
Struktur otot rangka
Struktur myofibril dan reticulum sarkoplasma
1. myofibril: organel kontraktil dari otot rangka, memiliki
garis gelap terang
2. Retikulum sarkoplasma: mengelilingi myofibril,
merupakan reticulum endoplasma dari sel otot, ujung
reticulum sarkoplasma disebut terminal cistern
3. Triad: 1 tubulus transvers dan 2 terminal cistern

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 298.
Struktur otot rangka
Sarkomer terdiri dari:
1. Myosin (filament tebal): memiliki bagian kepala
yang bisa menggeser aktin
2. Aktin (filament tipis)
Bagian-bagian sarkomer:
1. Pita A: sepanjang filament tebal
2. Pita I: bagian yang hanya filament tipis
3. Zona H: bagian pita A yang hanya filament tebal
Hall JE, Hall ME. Guyton and hall textbook of medical physiology. 14th ed. Canada: Elyse O’Grady; 2021. p. 80.
Struktur otot rangka

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 301.
Kontraksi relaksasi otot
1. Potensial aksi dari saraf motoric memicu secret
asetilkolin
2. Asetilkolin bekerja membuka kanal kation
3. Kanal kation membuka dan ion sodium difusi ke dalam
membrane serat otot, terjadi depolarisasi, kanal sodium
membuka dan terjadi potensial aksi pada membrane
4. Potensial aksi memicu pelepasan Ca2+ ke sarkoplasma

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 307-8.
Hall JE, Hall ME. Guyton and hall textbook of medical physiology. 14th ed. Canada: Elyse O’Grady; 2021. p. 81-2.
Kontraksi relaksasi otot

5. Ca2+ berikatan dengan troponin pada aktin dan bagian


myosin-binding site terekspos
6. Kontraksi terjadi, kepala myosis berikatan dengan aktin
dan aktin digeser menuju tengah sarkomer, sarkomer
memendek

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 307-8.
Hall JE, Hall ME. Guyton and hall textbook of medical physiology. 14th ed. Canada: Elyse O’Grady; 2021. p. 81-2.
Kontraksi relaksasi otot

7. Kanal Ca2+ menutup, Ca2+ ATP-ase mengembalikan


kadar Ca2+
8. Ca2+ melepas troponin, tropomyosin kembali menutup
myosin-binding site pada aktin
9. Otot relaksasi

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 307-8.
Hall JE, Hall ME. Guyton and hall textbook of medical physiology. 14th ed. Canada: Elyse O’Grady; 2021. p. 81-2.
Sumber energi otot

• Kreatin fosfat • Glikolisis anaerob (2 ATP) • Respirasi aerob (32 ATP)


• Pembentukan cepat • Oksigen terbatas misal saat • Pembentukan lambat
• Energi cepat habis lari • Butuh oksigen
• Tumpukan asam laktat jadi
pegal
Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 15th ed. USA: John Willy & Sons; 2009. p. 313.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai