SARAF
overview
contents
contents
OLEH:
concept
contents
credits
overview
contents
contents
concept
contents
credits
PENGERTIAN
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan
(Feriyawati, 2006).
Untuk memproses beragam informasi dari
lingkungan hewan, sistem saraf harus
berfungsi dalam tiga cara utama, yaitu:
-Aktivasi divisi simpatik berkesesuaian dengan kondisi bangun atau pembangkitan energi
(respons ‘lawan-atau-lari’).
-Divisi enterik SST terdiri dari jejaring-jejaring neuron di dalam saluran pencernaan, pankreas,
dan kandung empedu. Neuron-neuron tersebut mengontrol sekresi serta mengontrol otot-otot
polos yang menghasilkan peristalsis.
Gambar 6. Divisi parasimpatik dan simpatik sistem saraf otonom (Campbell, 2010)
STRUKTUR SEL SARAF
Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan
akson (neurit).
Pada bagian luar akson terdapat
lapisan lemak disebut mielin yang
merupakan kumpulan sel Schwann
yang menempel pada akson.
Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier.
Neuron dapat diklasifikasikan
berdasarkan jumlah tonjolan
tonjolan yang berasal dari badan selnya.
Berdasarkan klasifikasi
ini, terdapat tiga tipe neuron yaitu
neuron multipolar, neuron bipolar, dan
neuron unipolar.
Neuron unipolar memiliki satu akson
yang membawa impuls ke arah atau
menjauh dari akson. Neuron bipolar
memiliki dua proses yang timbul dari
tubuh sel, dan neuron multipolar
memiliki beberapa dendrit di satu ujung,
akson di sisi lain.
MEKANISME KERJA SARAF
Sistem saraf dapat dideskripsikan secara sederhana sebagai suatu agregasi atau
kumpulan dari neuron yang disusun dalam suatu fungsi kerja yang terkoordinasi.
Pada Paramaecium, adanya silia memiliki beberapa peranan yaitu sebagai alat gerak
atau lokomosi dan juga untuk memperoleh makanan di mana makanan diperangkap
dengan silia dan masuk ke mulut. Arah dari gerakan silia dikontrol oleh potensial
membran Paramecium.
2. Jaring-jaring Saraf (Nerve Net)
Jaring-jaring saraf merepresentasikan jaring kerja neuron-neuron di seluruh tubuh
hewan. Beberapa dari jaring tersebut merepresentasikan jalur neural yang
berhubungan dengan fungsi dari bagian tubuh tertentu.
Gambar 11. Tipe jaring-jaring saraf pada jelli fish (Willmer, P, Stone, G, Johnston,
2005: 248 dalam Delfita, 2019)
3. Sistem Saraf Bilateral (Bumbung Neural)
Bumbung neural adalah jalur-jalur neuron yang bergabung bersama pada tempat di
mana informasi ditransmisikan. Hewan paling sederhana yang memperlihatkan
bumbung neural adalah cacing pipih.
Gambar 12. Tipe saraf bilateral pada cacing pipih (Willmer, P, Stone, G, Johnston, 2005: 248) dalam
Delfita, 2019)
4. Sistem Saraf Segmentasi
Beberapa takson invertebrata memiliki tubuh yang bersegmen, khususnya pada
annelida dan artropoda. Segmen saraf tersebut terkonsentrasi ganglionnya.
Gambar 12. Tipe saraf bersegmen pada crustaceae (Willmer, P, Stone, G, Johnston, 2005: 250) dalam
Delfita, 2019)
5. Sepalisasi (Chepalization)
Pada hewan-hewan bersegmen (artropoda), dan beberapa hewan invertebrata yang
tidak bersegmen juga memiliki sistem saraf sudah mulai terlihat terpusat pada
bagian kepala (sepalisasi). Pada vertebrata ditemukan adanya perkembangan otak
sebagai sistem saraf pusat dengan bumbung neural yang berbeda-beda dalam hal
kompleksitasnya antarkelas. Perkembangannya sangat teratur dari kelas pisces,
amfibia, reptilia, aves, dan mamalia. Sistem saraf yang sudah terpusat pada otak.
Sistem Saraf Vertebrata
Gambar 14. Anatomi sistem saraf vertebrata dari sederhana sampai komplek. (a) otak katak; (b). otak mamalia; (c) otak embrio mamal dan otak mamalia setelah dewasa (Delfita, 2019)
1. Sistem Saraf Pisces
Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf
kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh. Terdapat pada
ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang
sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut.
01 SISTEM SARAF IKAN
Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer
serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum
besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan
lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal
berpasangan pada tiap segmen tubuh.
02
SISTEM SARAF AMPHIBI
overview
contents
contents
concept
contents
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan
credit
overview
contents
contents
concept
contents
jarak.
credit
questions
questions
concept
Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Lampung: UIN
concept
model
Raden Intan Lampung
credit
SOCIAL MEDIA
@maricheae @mangjayakusuma