Anda di halaman 1dari 24

SISTEM KOORDINASI

SARAF
overview
contents
contents

OLEH:
concept
contents
credits

1. MARICHA MARULINA NAINGGOLAN


(1913024009)
2. NYOMAN TRIJAYA KUSUMA
(1953024003)
Pusat Perintah dan Kontrol
Pencitraan resonansi magnetik fungsional
adalah teknologi yang dapat merekonstruksi peta aktivitas otak tiga
dimensi

overview
contents
contents

concept
contents
credits
PENGERTIAN
Sistem saraf adalah sistem koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan pemberi tanggapan rangsangan
(Feriyawati, 2006).
Untuk memproses beragam informasi dari
lingkungan hewan, sistem saraf harus
berfungsi dalam tiga cara utama, yaitu:

-Menerima rangsangan eksternal dan


internal untuk memberikan informasi
sensorik tentang dirinya dan
lingkungannya sendiri;
-Mengintegrasikan semua informasi ini
sehingga interpretasi yang berarti dari
data yang dimasukkan oleh organ
sensorik dapat diterjemahkan; dan
-Mengatur aktivitas intraseluler untuk
menjaga koordinasi gerakan seluruh
organisme, misalnya melibatkan stimulasi
otot, kelenjar dan neuron yang berkaitan
dengan persepsi, pembelajaran dan
memori, dan lain-lain. Gambar 2. Struktur lokasi fungsional tiga kelas neuron (Sherwood, L, Klandrof,
H, Yancey, 2013: 159. dalam Delfita, 2019)
UNIT PENYUSUN
SISTEM SARAF

Gambar 3. Sistem saraf vertebrata (Campbell, 2010)


1. Sistem Saraf Pusat
Terdiri dari otak dan medula spinalis
Otak
Otak depan: menerima dan memproses
informasi sensorik, berpikir, memahami,
produksi dan pemahaman bahasa, dan
pengendalian fungsi motorik.
Otak tengah: terlibat dalam tanggapan
pendengaran dan visual serta fungsi
motorik.
Otak Belakang
1) Metencephalon: menjaga keseimbangan
dan keseimbangan, koordinasi gerakan,
dan informasi konduksi sensorik.
2) Myelencephalon : mengontrol fungsi
otonomik seperti pernapasan, denyut
jantung, dan pencernaan.
2. Sistem Saraf Tepi
Secara struktural, SST vertebrata terdiri dari pasangan kiri-kanan saraf kranial dan
spinal serta ganglia.

Sistem motorik (motor system) terdiri


dari neuron-neuron yang membawa
sinyal ke otot rangka, terutama
sebagai respons terhadap
rangsangan eksternal.

Sistem saraf otonom (autonomic


nervous system) meregulasi lingkungan
internal dengan mengontrol otot polos
dan jantung serta organ-organ sistem
pencernaan, kardiovaskular, eksresi,
dan endokrin. Gambar 5. Hierarki fungsional sistem saraf tepi vertebrata (Campbell, 2010)
- Sistem Saraf Otonom
Tiga divisi –simpatik, parasimpatik, dan enterik– bersama-sama menyusun sistem saraf
otonom

-Aktivasi divisi simpatik berkesesuaian dengan kondisi bangun atau pembangkitan energi
(respons ‘lawan-atau-lari’).

-Aktivasi divisi parasimpatik umumnya menyebabkan respons berlawanan yang mendorong


penenangan diri dan pengembalian fungsi pemeliharaan-diri (‘istirahat dan mencerna’).

-Divisi enterik SST terdiri dari jejaring-jejaring neuron di dalam saluran pencernaan, pankreas,
dan kandung empedu. Neuron-neuron tersebut mengontrol sekresi serta mengontrol otot-otot
polos yang menghasilkan peristalsis.
Gambar 6. Divisi parasimpatik dan simpatik sistem saraf otonom (Campbell, 2010)
STRUKTUR SEL SARAF
Setiap neuron terdiri dari satu
badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel.
Dari badan sel keluar dua macam
serabut saraf, yaitu dendrit dan
akson (neurit).
Pada bagian luar akson terdapat
lapisan lemak disebut mielin yang
merupakan kumpulan sel Schwann
yang menempel pada akson.
Bagian dari akson yang tidak
terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier.
Neuron dapat diklasifikasikan
berdasarkan jumlah tonjolan
tonjolan yang berasal dari badan selnya.
Berdasarkan klasifikasi
ini, terdapat tiga tipe neuron yaitu
neuron multipolar, neuron bipolar, dan
neuron unipolar.
Neuron unipolar memiliki satu akson
yang membawa impuls ke arah atau
menjauh dari akson. Neuron bipolar
memiliki dua proses yang timbul dari
tubuh sel, dan neuron multipolar
memiliki beberapa dendrit di satu ujung,
akson di sisi lain.
MEKANISME KERJA SARAF

Gambar 9. Mekanisme kerja saraf (Campbell, 2008)


ORGANISASI SISTEM SARAF
Hewan dengan tubuh memanjang dan bilateral simetri memiliki sistem saraf
spesialisasi yang lebih baik. Hewan ini biasanya sudah memiliki satu tali saraf atau
lebih yang membentang dari bagian anterior ke arah ujung posterior. Tali saraf ini
berhubungan dengan sel-sel saraf di bagian tubuh lainnya.

Invertebrata yang lebih kompleks, misalnya cacing bersegmen dan artropoda


memiliki lebih banyak neuron. Hewan ini sudah memiliki struktur otak yang lebih
rumit dan dilengkapi dengan tali saraf ventral. Tali saraf ventral dilengkapi dengan
ganglia, berupa gugusan neuron yang terdapat pada setiap segmen tubuhnya.
Gambar 10. Sistem organisasi saraf. (Campbell, 2010)
1. Organisasi Sistem Saraf Hewan Uniseluler

Sistem saraf dapat dideskripsikan secara sederhana sebagai suatu agregasi atau
kumpulan dari neuron yang disusun dalam suatu fungsi kerja yang terkoordinasi.

Pada Paramaecium, adanya silia memiliki beberapa peranan yaitu sebagai alat gerak
atau lokomosi dan juga untuk memperoleh makanan di mana makanan diperangkap
dengan silia dan masuk ke mulut. Arah dari gerakan silia dikontrol oleh potensial
membran Paramecium.
2. Jaring-jaring Saraf (Nerve Net)
Jaring-jaring saraf merepresentasikan jaring kerja neuron-neuron di seluruh tubuh
hewan. Beberapa dari jaring tersebut merepresentasikan jalur neural yang
berhubungan dengan fungsi dari bagian tubuh tertentu.

Gambar 11. Tipe jaring-jaring saraf pada jelli fish (Willmer, P, Stone, G, Johnston,
2005: 248 dalam Delfita, 2019)
3. Sistem Saraf Bilateral (Bumbung Neural)
Bumbung neural adalah jalur-jalur neuron yang bergabung bersama pada tempat di
mana informasi ditransmisikan. Hewan paling sederhana yang memperlihatkan
bumbung neural adalah cacing pipih.

Gambar 12. Tipe saraf bilateral pada cacing pipih (Willmer, P, Stone, G, Johnston, 2005: 248) dalam
Delfita, 2019)
4. Sistem Saraf Segmentasi
Beberapa takson invertebrata memiliki tubuh yang bersegmen, khususnya pada
annelida dan artropoda. Segmen saraf tersebut terkonsentrasi ganglionnya.

Gambar 12. Tipe saraf bersegmen pada crustaceae (Willmer, P, Stone, G, Johnston, 2005: 250) dalam
Delfita, 2019)
5. Sepalisasi (Chepalization)
Pada hewan-hewan bersegmen (artropoda), dan beberapa hewan invertebrata yang
tidak bersegmen juga memiliki sistem saraf sudah mulai terlihat terpusat pada
bagian kepala (sepalisasi). Pada vertebrata ditemukan adanya perkembangan otak
sebagai sistem saraf pusat dengan bumbung neural yang berbeda-beda dalam hal
kompleksitasnya antarkelas. Perkembangannya sangat teratur dari kelas pisces,
amfibia, reptilia, aves, dan mamalia. Sistem saraf yang sudah terpusat pada otak.
Sistem Saraf Vertebrata

Gambar 14. Anatomi sistem saraf vertebrata dari sederhana sampai komplek. (a) otak katak; (b). otak mamalia; (c) otak embrio mamal dan otak mamalia setelah dewasa (Delfita, 2019)
1. Sistem Saraf Pisces
Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan
diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf
kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh. Terdapat pada
ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang
sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut.
01 SISTEM SARAF IKAN
Ikan mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer
serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum
besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan
lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal
berpasangan pada tiap segmen tubuh.
02
SISTEM SARAF AMPHIBI

overview
contents

contents

concept
contents
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan
credit

bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf


pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan
ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.

03 SISTEM SARAF REPTIL


Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral,
2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke
korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan
saraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang saraf
kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit
tubuh.
04
SISTEM SARAF AVES
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus
olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal
serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus. Saraf
optik memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai
skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap
warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai

overview
contents
contents

concept
contents
jarak.
credit

SISTEM SARAF MAMALIA 05


Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak.
Serebelum juga besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur
transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Mempunyai
telinga luar. Gelombang suara disalurkan melalui meatus
auditori eksternal ke membran tympani. Telinga tengah
mengandung 3 buah osikel auditori. Koklea agak berkelok.
DAFTAR PUSTAKA
-Campbell, N. A., Reece, J. B, et al. 2008. Biologi Jilid 3 Edisi 8.
Terjemahan D,T Wulandari. Jakarta: Erlangga.
-Delfita, R. 2019. Fisiologi Hewan Komparatif. Jakarta: Prenadamedia
Group Isnaeni, Wiwi. 2019. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: PT Kanisius
-Ngarofah, Lailatul. 2020. Modul Pembelajaran Fisiologi Hewan.

questions
questions

concept
Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Lampung: UIN

concept
model
Raden Intan Lampung

credit
SOCIAL MEDIA

@maricheae @mangjayakusuma

Anda mungkin juga menyukai