DAN MUSKULOSKELETAL
Kezia Arihta
1906400646
IBD B28
I. SISTEM SARAF
1. JELASKAN STRUKTUR DAN
FUNGSI SEL SARAF DAN SEL
PENUNJANG SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah rangkaian organ yang dibentuk
oleh jaringan saraf
Otak
o Merupakan pusat komputer dari seluruh alat tubuh.
o Jaringan Otak dibungkus oleh selaput otak dan tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam kavum
kranii.
o Otak dibungkus oleh tiga selaput otak (meningen) dan dilindungi oleh tulang tengkorak. Meningen
merupakan selaput pembungkus otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi sebagai:
pelindung struktur saraf yang halus
membawa pembuluh darah dan cairan sekresi serebrospinalis
memperkecil benturan atau getaran pada otak dan sumsum tulang belakang.
Referensi: Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco:
Pearson Education, Inc; 2012.
Otak Tengah (Mesensefalon)
oTerletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besardan sumsum tulang belakang).
oDi depan otak tengah (diencephalon)
Talamus (Pusat pengatur sensoris)
Hipotalamus (Pusat pengatursuhu, Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan
tubuh). Bagian atas ada lobusoptikus (pusat refleks mata).
Referensi : Syaifuddin, Haji. Ilmu Biomedik dasar: Anatomi I Fisiologi Untuk Keperawatan & Kebidanan.
Jakarta, 2019.
Saraf Otonom (saraf tidak sadar)
oSaraf yang mempersarafi alat-alat dalam tubuh seperti kelenjar, pembuluh darah, paru, lambung, usus, dan
ginjal.
oBerfungsi untuk mengatur motilitas dan sekresi pada kulit, pembuluh darah, dan organ visceral dengan cara
merangsang pergerakan otot polos dan kelenjar eksokrin.
Referensi : Syaifuddin, Haji. Ilmu Biomedik dasar: Anatomi I Fisiologi Untuk Keperawatan
& Kebidanan. Jakarta, 2019.
3. JELASKAN PROSES
PEMBENTUKAN POTENSIAL
BERJENJANG DAN POTENSIAL
AKSI!
POTENSIAL BERTINGKAT
Perubahan lokal dalam potensi membran yang terjadi dalam berbagai tingkat atau derajat magnitudo
atau kekuatan dan tidak dapat menyebar jauh dari lokasi stimulasi.
Setiap stimulus yang membuka saluran gated menghasilkan potensi bertingkat
Repository.unpas.ac.id
STRUKTUR SINAPS
Zulliesikawati.staff.ugm.ac.id
FUNGSI SINAPS
Jusuf, A. A. (2009). Aspek histologis dalam neurosains. Depok: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
5. SEBUTKAN PELINDUNG SISTEM
SARAF PUSAT DAN TEPI!
STRUKTUR PELINDUNG SISTEM SARAF
3. Pia mater: Lapisan terdalam yang halus dan tipis serta mengandung banyak
pembuluh darah untuk menyuplai jaringan saraf.
Cairan Cerebrospinal:
- Terdapat di ruang subaraknoid pada otak dan medulla spinalis.
- Cairan ini hampir sama seperti plasma darah, namun tidak mengandung protein.
- Cairan ini dihasilkan oleh:
Pleksus Koroid: jaringan-jaringan kapilar berbentuk bunga kol yang menonjol
dari pia mater ke dalam dua ventrikel otak.
Sekresi oleh sel-sel ependymal.
- Fungsi:
Sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis.
Media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla
spinalis.
Blood-Brain Barrier (Sawar Darah Otak):
- Membran yang sangat selektif untuk membatasi akses bahan-bahan di dalam darah untuk masuk ke jaringan otak
yang rentan.
- Sawar darah otak membatasi penggunaan obat untuk terapi gangguan otak dan medulla spinalis karena
sawar ini tidak dapat ditembus oleh banyak obat.
Referensi
Sherwood L. Introduction to human physiology. 8th ed. Virginia: Brooks/Cole,
Cengage Learning; 2013. p. 134
6. PEMBULUH DARAH APAKAH
YANG MEMBERIKAN
VASKULARISASI PADA OTAK?
PEMBULUH DARAH PADA OTAK
Dibagi menjadi 2 arteri
Arteri basilaris
MATA
Struktur :
a) Sklera
b) Kornea
c) Iris
d) Pupil
e) Lensa
f) Retina
FOTORESEPTOR
(Sherwood, 2013)
BAGIAN TELINGA LUAR
Pinna (daun telinga) : lipatan menonjol tulang rawan yang dilapisi oleh kulit yang berfungsi
mengumpulkan gelombang suara yang akan diteruskan ke saluran telinga.
Meatus auditarius eksternus (saluran telinga) : Mengarahkan gelombang suara ke membran timpani.
Membran timpani : membran tipis yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah.
Meneruskan gelombang suara sehingga tulang-tulang telinga tengah bergetar.
TELINGA TENGAH
Encharta
Encyclopedia
SISTEM PENGINDERAAN PENGHIDU
Pada bagian rongga hidung atas memiliki tiga sel:
Sel penunjang mengeluarkan mukus yang berfungsi sebagai pelapis saluran hidung.
Sel basal adalah prekursor yang digunakan untuk sel reseptor olfaktorius baru yang diubah setiap
dua bulan.
Indera penghidu saat bergantung pada sel reseptor olfaktori yang berfungsi sebagai pendeteksi bau
atau aroma.
STRUKTUR SISTEM PENGHIDU
Sherwood, L. (2013)
Reseptor Penghidu
Bagian reseptor dari sel reseptor olfaktorius terdiri dari sebuah benjolan yang membesar dan
mengandung beberapa silia panjang yang bergererak ke permukaan mukosa. Silia mengandung
tempat untuk mengikat odoran yang merupakan molekul yang mudah dihidu.
Agar dapat mudah dihidu, suatu bahan harus :
1. Mudah menguap sehingga molekul dapa masuk ke dalam melalui proses inspirasi.
2. Larut dalam air sehingga dapat masuk ke lapisan mukus yang menutupi mukosa olfaktorius
yang merupakan bercak mukosa pada atap rongga hidung.
REFERENSI
Nurwendah. Hidung dan Telinga. Available on:
https://my.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Hidun g-dan-Telinga-
2011/konten3.html
Listyawati. Sistem Indera pada Manusia. Available on:
https://my.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Siste m-Indera-pada-Manusia-
/konten2.html
Sherwood, L. (2013). In S. Alexander (Ed.), Introduction to Human Physiology (8th ed.). US:
Brooks/Cole, Cengage Learning.
E. Organ yang Berperan pada Sistem
Penginderaan Pengecap Beserta Reseptor
dan Fungsinya
STRUKTUR MULUT
Lidah dibagi menjadi dua bagian simetris oleh
septum yang disebut lingual frenulum
Ada 2 macam otot rangka di lidah:
1. Ekstrinsik: berasal dari luar lidah dan masuk
ke dalam, menggerakan lidah dari sisi ke sisi
dan keluar serta masuk untuk memanipulasi
makanan
2. Intrinsik: berasal dan masuk ke dalam,
mengubah ukuran dan bentuk lidah untuk
berbicara dan menelan
STRUKTUR LIDAH
Permukaan atas dan samping lidah tertutupi
papilla, yang merupakan proyeksi lamina propria
yang ditutupi epitel. Papilla membuat permukaan
lidah kasar.
Papilla filiform ditemukan di depan lidah, kasar
dan penting untuk menjilat
Papilla fungiform dan papilla circumvallate
ditemukan menuju belakang lidah, semua
mengandung perasa (taste buds).
Terdapat 5 rasa yaitu asam, manis, pahit, asin, dan
umami
Rasa mami diidentifikasi oleh para peneliti jepang,
yang mendeteksi msg (monosodium glutamate),
rasa yang berbeda yang popular di makanan asia.
SEL RESEPTOR DALAM LIDAH
Reseptor dalam lidah adalah perasa (taste
buds) yang terdapat pada papilla yang
menutupi permukaan lidah
Perasa (taste buds) adalah sebuah kapsul
epitel yang mengandung beberapa sel
reseptor rasa. Sebuah sel reseptor rasa dapat
merespon lebih dari satu kategori rasa.
Membran plasma di ujung setiap sel
reseptor rasa memiliki mikrovili yang
meluas ke pori rasa pada permukaan lidah,
dimana terendam di saliva
Reseptor rasa mendeteksi zat kimia terlarut
dalam air liur
REFERENSI
Rizzo, D. C. (2010). Fundamentals of Anatomy Physiology, Third Edition.
Michigan: Delmar, Cengage Learning.
Solomon, E. P., Berg, L. R., & Martin, D. W. (2008). Biology, Eigth Edition.
Capital America: Thomson HIgher Education.
F. Organ yang Berperan pada Sistem
Penginderaan Somatosensorik Beserta Reseptor
dan Fungsinya
Somatosensorik: sistem penginderaan yang mendeteksi
sentuhan, tekanan, dan juga pun suhu.
Sistem somatosensori dasar meliputi aferen dari reseptor perifer
yang berakhir di medula spinalis atau batang otak, semua
neuron orde dua dari struktur ini ke thalamus, proyeksi dari
thalamus ke berbagai daerah neokorteks, dan sejumlah
somatosensori korteks yang saling berhubungan area yang
diproyeksikan ke korteks motorik, area kortikal lain, dan
struktur subkortikal.
ORGAN YANG TERDAPAT PADA
SOMATOSENSORIK
Kulit: memiliki reseptor yang dapat merasakan sentuhan, panas, dingin, tekanan, dan juga pun
sakit.
Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke epidermis.
Reseptor untuk rangsangan sentuhan dan panas ujungnya terletak di dekat epidermis.
Reseptor rangsangan pada tekanan berada di dermis jauh dari epidermis.
REFERENSI
- UNIVERSITAS LAMPUNG. (N.D). SISTEM RANGKA
MANUSIA. RETRIEVED 2 NOVEMBER 2019, FROM
HTTP://DIGILIB.UNILA.AC.ID/6846/14/BAB%/2011.PD
F
- TORTORA, G.J., DERRICKSON, B. 2012. PRINCIPLES OF
ANATOMY & PHYSIOLOGY (13.ED). AMERIKA: QUAD
GRAPHICS.
III. MUSKULOSKELETAL
1. SEBUTKAN JENIS-JENIS TULANG
BERDASARKAN BENTUKNYA,
SERTA BERIKAN CONTOHNYA!
JENIS-JENIS TULANG
1. Tulang Sutural
2. Tulang Irregular
3. Tulang Pendek
4. Tulang Panjang
5. Tulang Pipih
6. Tulang Sesamoid
TULANG SUTURAL
Atau tulang wormian: tulang kecil, datar, berbentuk
tidak teratur, berada di antara tulang datar
tengkorak.
2. Komponen organik :
Protein kolagen 90%
Protein non kolagen, seperti proteoglikan, sialoprotein.
Fungsi komponen ini berhubungan pada sifat ketegangan.
Sel-sel penyusun tulang :
1. Osteoblas
Sel yang berfungsi dalam pembentukan tulang. Sel ini berperan dalam mineralisasi matriks
organik.
2. Osteosit
Sel yang berfungsi daam pemeliharaan fungsi tulang.
3. Osteoklas
Sel ini disebut sel pemecah tulang. Sel ini bertanggung jawab atas resorpsi tulang.
Martini, Nath and Bartholomew, 2012
REFERENSI
Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. (2012). Fundamentals of anatomy &
physiology. San Francisco: Benjamin Cummings.
Sherwood, L. (2011). Human Physiology from Cells to systems (8th edition). Belmont:Brooks/Cole.
Trihapsari, E. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Densitas Mineral Tulang
Wanita≥ 45 Tahun di Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta Pusat Tahun 2009. Depok:
Universitas Indonesia.
3. SEBUTKAN ORGANISASI SISTEM
RANGKA!
Sistem Rangka Aksial
1. Menyokong dan melindungi otak,
Medulla spinalis,
dan organ pada thorax
2. Rangka aksial memiiki 80 tulang
3. Komponen :
Tengkorak (8 tulang kranial dan 14 tulang wajah)
Tulang-tulang yang menempel pada tulang kepala (6
auditory ossicles dan tulang hyoid)
Tulang-tulang punggung (24 tulang
punggung/belakang, tulang kelangkang, and tulang
ekor)
tulang yang melindungi dada atau kerangka dada
(tulang dada dan 24 tulang rusuk)
Referensi: Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco:
Pearson Education, Inc; 2012.
ORGANISASI SISTEM RANGKA
Sistem Rangka Apendikular
1. Sistem rangka ini terdiri dari ekstremitas
atas dan bawah, serta ada elemen penyokong
(girdle) yang menghubungan ekstremitas-
ekstremitas dengan sistem rangka aksial
2. Sistem rangka ini berfungsi untuk
menyokong tubuh saat melakukan
pergerakan
Referensi: Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco:
Pearson Education, Inc; 2012.
4. JELASKAN PERAN KALSIUM
DALAM PEMBENTUKAN
TULANG
KALSIUM
Kalsium merupakan zat gizi mikro dan
merupakan mineral terbanyak yang terdapat di
dalam tubuh; 1,5 – 2% dari berat badan orang
dewasa atau kurang lebih 1 kilogram. (Almatsier,
2001)
Di dalam tulang, hampir seluruh kalsium
berperan sebagai sentral (pusat) dalam struktur
dan kekuatan tulang dan gigi.
Sumber utama kalsium terdapat pada susu dan
hasil olahnya (keju, yoghurt, dsb.)
Sherwood, 2009
PERAN KALSIUM DALAM PEMBENTUKAN
TULANG
Sebagai pembentuk struktur tulang dan
gigi. Kalsium berperan sebagai pencegah
osteoporosis; tulang panggul, vertebrae,
deformitas, dan tulang belakang.
Pada tulang, kalsium dalam bentuk
garam (hydroxpatite/kalsium fosfat)
membentuk matriks pada kolagen
protein pada struktur tulang membentuk
rangka untuk menyangka tubuh dan
menempelnya otot.
Sherwood, 2011
REFERENSI
[1] Rachmiaty, R. (2009). Gambaran Asupan: Kalsium. Depok: Universitas
Indonesia
[2] Sherwood, L. (2011). Human Physiology from Cells to Systems: Chapter 18. (8th
edition). Belmont: Brooks/Cole
5. JELASKAN MENGENAI PROSES
BONE REMODELING
Sepanjang hidup, tulang secara berkala akan mengalami pembentukan kembali (remodelling).
Proses ini meliputi resorpsi dan formasi.
Pada saat resorpsi, tulang yang tua akan hancur dan akan dipindahkan oleh sel osteoklas.
Pada saat formasi. Jarigan tulang yang baru akan menggantikan tulang yang telah rusak, dan
hal ini dilakukan oleh sel osteoklas.
Pembentukan tulang kembali digambarkan dengan keseimbangan fungsi osteoblas dan
osteoklas. Proses ini terjadi pada tiap permukaan tulang, berlanjut sepanjang hidup (tiap
tahun).
Fungsi proses tulang kembali yaitu untuk melindungi efek kerukakan dan menjaga kekuatan
tulang.
DAFTAR PUSTAKA
File:///C:Users/MyPc/AppData/Local/Temp/digital_124731-S-57922-Faktor-
faktor%20yang-Literatur-1.pdf
6. SEBUTKAN KOMPONEN
PENYUSUN SENDI
1. KAPSUL ARTIKULAR
Terbagi menjadi 2 macam:
1. Membran fibrosa
Membran berserat yang memiliki daya regang yang besar. Fungsinya
adalah membantu mencegah tulang agar tidak berpindah lokasi pada saat
bergerak, sekalipun pada gaya regan yang besar.
2. Membran sinovial
Adalah akumulasi jaringan adiposa, yang disebut bantalan lemak articular.
Fungsinya ialah menyediakan ruang pemisahan atau pemutusan antara
jaringan padat sehingga gerakan terjadi lancar tanpa ada gesekan apapun.
Selain itu, juga mengendalikan volume cairan yang ada pada rongga
sinovial.
2. TULANG RAWAN HIALIN
Fungsi:
Melindungi kedua ujung tulang sehingga ketika terjadi pergerakan tidak terjadi benturan atau
gesekan pada kedua tulang tsb.
3. CAIRAN SINOVIAL
Fungsi:
Cairan ini berfungsi sebagai cairan pelumas pada ruang sendi sehingga sendi akan lebih
mudah bergerak dan tidak menimbulkan gesekan yang keras.
DAFTAR PUSAKA
Tortora, Gerard & Bryan Derrickson. 2014. 14th Edition: Principles of Anathomy &
Physiology. United States of America: Quad Graphics/Versailles.
7. SEBUTKAN JENIS SENDI
BERDASARKAN BENTUK DAN
GERAKANNYA! DAN BERIKAN
CONTOHNYA!
BENTUK-BENTUK SENDI
Synarthrosis (sendi mati) • Terdapat empat tipe sendi sinartrosis:
adalah sendi yang tidak bisa
digerakkan. - Sutura: persendian antar tulang tengkorak melalui
hubungan dua tulang yang saling mengunci dan
Tersusun atas tulang fibrosa disatukan oleh jaringan ikat fibrosa.
atau kartilago
- Gomphosis: persambungan antara gigi dengan soket
pada maksila dan mandibular. Dihubungkan oleh
fibrosa yang disebut ligament periodontal.
- Sinkondrosis: penghubung antar dua tulang yang
bersifat kaku.
- Sinostosis: persambungan tulang tanpa adanya
jaringan penghubung dan bersifat sangat kaku.
Gliding Movement
- Gliding joint (sendi luncur)
permukaan sendi datar atau sedikit
melengkung. Bergerak bergeseran antar
permukaan tulang datar lainnya.
Contoh: intercarparl and intertarsal joints.
- Hinge joint (sendi engsel)
sendi yang memungkinkan pergerakan satu
arah saja, ditekuk atau diluruskan.
Contoh: elbow joint, knee joint.
- Pivot joint (sendi putar)
sendi yang berputar terhadap tulang lain.
Contoh: sendi pada tulang atlas.
(Marieb, 2012)
OTOT JANTUNG
Penampilan dan fitur mikroskopis : serat silindris bercabang dengan inti sel berada di pusat tengah; cakram selingan bergabung dengan serat sel tetangga; lurik
Lokasi : jantung
Diameter serat : besar (10–20 mikromili).
Komponen jaringan ikat : endomysium dan perimisium
Panjang serat : panjang
Protein kontraktil diatur menjadi sarkomer : iya
Retikulum sarkoplasma : beberapa
Tubulus melintang : iya, selaras dengan masing-masing Z
Celah antarserat : disk interkalasi berisi gap junction dan desmosom
Autorhytmicity : iya
sumber ca2+ untuk kontraksi : reticulum sarkoplasma dan cairan interstitial
Protein regulator untuk kontraksi : troponin dan tropomiosin
Kecepatan kontraksi : moderat
Kontrol saraf : tidak sadar (sistem saraf otonom)
Regulasi kontraksi : asetilkolin dan norepinefrin dilepaskan oleh neuron motoric otonom; beberapa hormon
Kapasitas untuk regenerasi : terbatas, dengan kondisi tertentu
(Marieb, 2012)
OTOT POLOS
Penampilan dan fitur mikroskopis : serat paling tebal ditengah meruncing di setiap ujung, dan satu inti sel diposisikan; tidak lurik
Lokasi : dinding rongga viscera, saluran udara, pembuluh darah, iris dan siliaris mata, otot pili pengatur folikel rambut
Celah antarserat : gap junction berada di otot polos visceral; tidak terdapat di otot polos multiunit
Protein regulator untuk kontraksi : kalmodulin dan miosin rantai pendek kinase
Regulasi kontraksi : asetilkolin dan norepinefrin dilepaskan oleh neuron motoric otonom; beberapa hormone; perubahan kimia lokal; peregangan
(Tortora & Derrickson, 2012)
Kapasitas untuk regenerasi : cukup besar (dibandingkan dengan jaringan otot lainnya, tetapi terbatas dibandingkan dengan epitel), melalui perisit.
FUNGSI: MENDORONG ZAT ATAU BENDA (BAHAN MAKANAN,
URIN, BAYI) DI SEPANJANG LORONG INTERNAL
(Marieb, 2012)
9. SEBUTKAN KELOMPOK OTOT
BERDASARKAN GERAKAN
YANG DIHASILKANNYA
FLEKSI DAN EKSTENSI
Fleksi dan ekstensi adalah gerakan yang terjadi dalam bidang sagital dan melibatkan gerakan
anterior atau posterior tubuh atau anggota tubuh.
Fleksi (fleksi anterior) adalah pembengkokan leher atau tubuh ke depan, sementara ekstensi
melibatkan gerakan yang diarahkan ke belakang, seperti meluruskan dari posisi tertekuk atau
membungkuk ke belakang.
Fleksi lateral adalah penekukan leher atau tubuh ke arah kanan atau kiri.
Pada tungkai, fleksi mengurangi sudut antara tulang (menekuk sendi), sementara ekstensi
meningkatkan sudut dan meluruskan sendi.
Untuk ibu jari, ekstensi menjauhkan ibu jari dari telapak tangan, dalam bidang yang sama
dengan telapak tangan, sementara fleksi membawa ibu jari kembali ke jari telunjuk atau ke
telapak tangan. Gerakan ini terjadi di sendi carpometacarpal pertama.
Pada tungkai bawah, menggerakkan paha ke depan dan ke atas adalah fleksi pada sendi
panggul, sementara setiap gerakan paha posterior adalah ekstensi.
Abduksi dan Adduksi
• Gerakan abduksi dan adduksi terjadi di dalam
bidang koronal dan melibatkan gerakan medial-
lateral tungkai, jari, jari kaki, atau ibu jari.
• Abduksi adalah gerakan menjauh dari garis
batas longitudinal tubuh.
• Adduksi adalah gerakan mendekat pada garis
batas longitudinal tubuh.
• Circumduction adalah gerakan dari suatu
wilayah tubuh secara melingkar, di mana salah
satu ujung wilayah tubuh yang dipindahkan
tetap relatif diam sementara ujung lainnya
menggambarkan sebuah lingkaran. Ini
melibatkan kombinasi berurutan dari fleksi,
adduksi, ekstensi, dan abduksi pada sendi. Jenis
gerakan ini ditemukan pada sendi biaxial
condyloid dan saddle, dan pada ball-and-socket
joint multiaxial
ROTASI
• Rotasi leher atau tubuh adalah gerakan
memutar yang dihasilkan oleh
penjumlahan gerakan rotasi kecil yang
tersedia antara vertebra yang berdekatan.
• Rotasi tangan atau kaki : rotasi lateral
(eksternal) dan rotasi medial (internal)
PRONASI DAN SUPINASI
• Supinasi dan pronasi adalah gerakan
lengan bawah.
• Supinasi, gerakan memutar lengan bawah
sehingga telapak tangan menghadap ke
depan atau ke atas.
• Pronasi, gerakan memutar lengan bawah
sehingga telapak tangan menghadap ke
belakang atau ke bawah.
INVERSI DAN EVERSI
Sherwood, Lauranlee. (2010). Human Physiologi: From cells to system 7th edition.
US: Brooks/Cole, Cengage Learning.
Anatomy and Physiology : Types of Body Movements. (n.d.). Retrieved from
https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/9- 5-types-of-body-
movements/.
10. JELASKAN PROSES KONTRAKSI
OTOT RANGKA MULAI DARI
ADANYA IMPULS DI SARAF MOTORIK
HINGGA RELAKSASI KEMBALI
(EXCITATION-CONTRACTION
COUPLING).
(Excitation-Contraction Coupling:
Contraction : -menghasilkan interaksi antara aktin dan myosin sehingga otot akan
berkontraksi
PROTEIN YANG TERLIBAT
1. Filamen
Kontraksi sel otot bergantung pada interaksi antara struktur protein yang disebut
filamen tipis dan tebal.
Komponen filamen tipis yang paling banyak jumlahnya adalah protein aktin globular.
Dalam filamen tipis, dua helai aktin globular ini akan terpolimerisasi dan menggulung
satu sama lain membentuk mikrofilamen, yang berfungsi dalam motilitas, atau
kemampuan sel untuk bergerak secara independen dengan menggunakan energi
metabolik. Aktin (filamen tipis), akan bergerak jika terjadi suatu interaksi dengan
filamen tebal.
Komponen filamen tebal adalah susunan molekul myosin yang tidak rata. Mysosin
merupakan enzim (ATPase) yang bergerak di sepanjang filamen aktin dengan
menggabungkan hasil hidrolisis ATP, yaitu ADP ke perubahan konformasi (perubahan
penataan atom/molekul). Jenis enzim ini, yang mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik, disebut enzim mechanochemical atau protein motor (protein yang bergerak).
Campbell, 2016
SARKOMER
Sarkomer, atau kontraktil dasar unit otot rangka, tersusun atas Filamen tebal dan filamen tipis.
Pada keadaan otot relaksasi, Filamen tipis, atau aktin berada pada garis Z, yaitu garis yang
memisahkan antara sarkomer satu dengan sarkomer lainnya, yang terletak di ujung sarkomer,
sementara filamen tebal berada di tengah sarkomer, atau garis M.
2. Protein Regulatori
Protein yang terikat dengan aktin memainkan peran penting dalam mengendalikan kontraksi otot.
Dalam serat otot saat istirahat, tropomyosin, protein regulator (protein yang mempertahankan
lingkungan agar tetap konstan) dan kompleks troponin, satu set protein regulator tambahan, akan
terikat pada untaian aktin filamen tipis. Tropomyosin akan menutup tempat myosin-binding di
sepanjang filamen tipis, yang mencegah aktin dan miosin dari berinteraksi
Campbell, 2016
PROSES EXCITATION-
CONTRACTION COUPLING
TAHAP EXCITATION
Akson-akson pada sel-sel saraf yang berada di sumsum tulang belakang akan
melekat pada setiap serat otot, lalu membentuk ikatan neuromuskular. Kemudian,
potensial aksi melewati saraf, yang mengakibatkan saraf melepaskan Ca2+ ke dalam
sitosol sel melalui . Kalsium ini akan melepaskan Acetylcholine (ACh).
ACh akan berikatan dengan reseptor pada membran sel otot dan membuka
kanal Na+, Na+ langsung masuk ke dalam sel dan menyebabkan depolarisasi (bagian
dalam membran sel lebih positif)
Karena terjadi depolarisasi, Ca2+ keluar dari retikulum tersebut dan membersihkan ikatan
tropomyosin yang memerangkap aktin dengan cara berikatan dengan kompleks troponin sehingga
troponin berubah bentuk.
Campbell, 2016
TAHAP KONTRAKSI
Campbell, 2016
TAHAP AKHIR
Setelah potensial aksi selesai, kanal ion K+ akan terbuka dan kanal ion Na+
akan tertutup, yang menyebabkan terjadinya repolarisasi (bagian dalam kembali negatif),
dan pengaktifan kembali troponin yang memerangkan situs pengikatan aktin.
149
11. JELASKAN SUMBER ENERGI
PADA OTOT?
Fosfokreatin yang mengandung banyak ATP, dapat langsung digunakan oleh otot, tetapi cepat
habis (sekitar 5-8 detik)
Proses glikolisis dari glikogen yang dapat menghasilkan asam piruvat dan asam laktat. Reaksi ini
tidak memerlukan oksigen (anaerob) dan mekanisme pembentukan energinya lebih cepat dari
mekanisme fosforilasi oksidatif (sekitar 2,5 kali lebih cepat). Namun otot biasanya mudah mengalami
kelelahan dalam beberapa menit karena akumulasi asam laktat.
Fosforilasi oksidatif merupakan kombinasi antara oksigen dengan produk yang dihasilkan dari
proses glikolisis, tetapi dalam proses ini membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan energi.
Umumnya 95% energi pada otot didapatkan dari sumber ini.