Anda di halaman 1dari 150

Jurusan : Keperawatan

STANDAR Kode Dokumen :


OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL
(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIUM Nilai :

KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PEMASANGAN AKSES INTRAVENA

Kategori : Fisiologi Sub Kategori : Sirkulasi

Defenisi :

Menyiapkan jalur masuk ke dalam pembuluh darah vena perifer untuk pemberian cairan,obat-obatan,dan
produk darah.

Diagnosa Keperawatan :

Penurunan Curah Jantung Resiko Syok


Hipervolemia Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Penurunan Curah Jantung Resiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Resiko Ketidak Seimbangan Cairan Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Perpusi Miokard Tidak Efektif Resiko Perfusi Gastronintestinal Tidak Efektif
Diare Hipovolemia
Resiko Perifer Tidak Efektif Penurunan Kapasitas Adaptif Intracranial
Ikterik Neounatus Resiko Hipovolemia
Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Resiko Infeksi

Luaran Keperawatan :

Curah Jantung Meningkat Irkulasi Spontan Meningkat


Integroitas Kulit Dan Jaringan Perfusi Gastronintestinal Meningkat
Perfisu Miokard Meningkat Status Cairan Membaik
Tingkat Syok Menurun Kapasitas Adaptif Intracranial Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Keseimbangan Cairan Meningkat
Perfusi Renal Meningkat Eliminasi Fekal Membaik
Tingkat Infeksi Menurun

0 1 2 3 4
ASPEK YANG DINILAI

Identifikasi pasien menggunakan minimal dua ldentitas (nama


1.
lengkap,tanggal lahir,dan/atau nomor rekam medis).
2. Jelaskan tujuan & Langkah-langkah prosedur

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :

a. Sarung tangan bersih


b. Torniket
c. Kateter intravena sesuai ukuran (bayi/anak no.24,dewasa no.20
atau 22 geriatri no. 22 atau 24.
3. d. Alchol swab
e. Balutan transparan (transparent dressing ) atau kasa
f. Plester
g. Set infus atau injection plug
h. Cairan infus,jika perlu
i. Pengalas
j. Bengkok

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langka

Siapkan cairan infus (jika akan diberikan terapi cairan)

a. Sambungkan set infus dengan wadah cairan


5. b. Pastika rol klem terkunci dan isi setengah bilik (chamber) infus
dengan cairan infus
c. Alirkan cairan infus hingga seluruh selang terisi cairan infus
d. Pastikan tidak ada gelembung udarah di sepanjang selang infus

6. Atur posisi senyaman mungkin

Pilih vena yang akan diinsersi

a. Vena pada ektremitasi non-dominasi,kecuali kontraindikasi


7. (seperti terdapat luka,fistula,untuk dialysis,Riwayat mastektomi)
b. Vena yang lurus,cukup besar,dapat di palpasi,dan jatuh dari
persendihan

8. Letakkan pengalas di bawah lengan pasien

9. Pasang sarung tangan bersih


Dilantasikan vena dengan memasang torniket 15-20 cm di atas vena yang
akan diinsersi,dan/atau beberapah metode ini:
a. Posisikan area insersi lebih rendah dari jantung
b. Kepalkan telapak tangan
10.
c. Ketuk-ketuk dengan lembut menggunakan ujung jari
d. Masase dari arah distal ke proksimal di bawah vena yang akan
diiinsersi
e. Kompres hangat pada area insersi
11. Bersihkan daerah yang akan diinsersi dengan menggunakan alcohol swab
Regangkan kulit di bawah vena yang akan diinsersi dengan menggunakan
12.
tangan yang tidak dominan

13. Insersikan kateter pada vena dengan sudut 10-30odengan tangan dominan

Rendahkan sudut insersi saat terlihat darah pada ruang kateter dan tarik
14
sedikit stilet
15. Dorong kateter hingga mencapai pangkalnya
16. Lepas torniket
Tekan ujung kateter yang berada di dalam vena dan lepaskan stilet dari
17.
kateter

18. Sambungkan kateter intravena dengan set infus atau injection plug

19. Pasang balutan transparan (transparent dressing) pada area insersi

20. Berikan label pada dressing pada tulisan tanggal dan waktu pemasangan

21. Rapikan pasien dan peralatan yang telah di gunakan

22. Lepaskan sarung tangan

23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

24. Dokumentasikan prosedur yang telah di lakukan dan respons pasien


Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus

2 = Dilakukan dengan bantuan sering

3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang

4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)

Referensi :

Berman, A., Synder, S. Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s fundamentais of nursing (10thed).USA:
Perason Education.
Perry, A.G & Potter, P. A (2015).Nursing skills &procedures (8th ed.) St louis : mosby Elsevier

PPNI (2016). Standar Diagnosis keperawatan Indonesia : definisi dan indikator diagnostik (1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI

PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia : definisi dan indikator diagnostik (1st ed.).

Jakarta : DPP PPNI

PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia : definisi dan indikator diagnostik (1st ed.).

Jakarta : DPP PPNI

Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M.H (2016) fundamentals of nursing (3rd
ed.).philadelphia : F.A Davis company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN LARYNGEAL AIRWAY (LMA)
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam laring melalui mulut
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Aspirasi Penurunan Kapasitas Adaptif Intraksi
Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun Kapasitas Adaptif Intracranial Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Laryngeal mask airway sesuai ukuran
b. Stetoskop
c. Plester dan gunting
d. Connector (selang penyambung)
e. Suction
f. Sarung tangan
g. Masker
h. Jeli
i. Spuit 20 cc
j. Bag-valve-mask (BVM)
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan dan masker
6. Periksa integritas balon LMA
7. Lumasi bagian posterior LMA dengan jeli
8. Posisikan pasien telantang dengan kepala ekstensi
9. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
10. Lakukan suction,jika perlu
11. Masukan LMA ke dalam faring dan teruskan hingga terasa ada tahanan
12. Kembangkan balon LMA
13. Sambungkan LMA dengan BVM
14. Periksa ketepatan posisi LMA dengan auskultasi bunyi paru
15. Fiksasi LMA dengan plester
16. Sambungkan LMA dengan conector sumber oksigen
17. Rapikan pasien dengan alat-alat yang digunakan
18. Lepaskan sarung tangan dan masker
19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dengan respons pasien

Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir X 100% =
Jumlah Item x 5

Keterangan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :
Aehiert, B. (2017). ACLS study guide (5thed.). st.louis:elseiver.
American heart association (2016).ACLS provider manual supplementary material. USA:AHA
American nurses association (2018). Sheehy’s emergency nursing: principle and practice (7thed.). St. Louis:
Elsevier.
Burns, s. m. (2014). AACN essentials of critical care nursing (3th ed.). new York: McGraw-Hill Education.
Derr,p.,McEvoy,m.,& tardiff,j. (2014). Emergency & critical care (8th ed.). USA: jones & barlett Learning.
PPNI (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia: definisi dan indikator diagnostic (1st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia :definisi dan tindakan keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar luaran keperawatan Indonesia:definisi dan criteria hasil keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PEMBERIAN DEFIBRILASI
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Memberikan terapi kejut listrik dengan menggunakan alat defibrillator untuk mengatasi gangguan
kelistrikan jantung yang mengancam jiwa, berupa takikardi ventrikel tanpa nadi (pVT) dan fibrilasi
ventrikel (VF).

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Sirkulasi Spontan

Luaran Keperawatan :
Sirkulasi Spontan Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Jeli
c. Mesin defibrillator
d. Paddle ataupad defibrillator
e. Elektroda
f. tisu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Lakukan resutitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
7. Hidupkan mesin defibrilator
8. Tempelkan elektroda dan sambungkan dengan kabel EKG dari mesin
defibrillator.
9. Pastikan irama EKG henti jantung shockable (VF atau pVT)
10. Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle atau pasang pad
11. Atur jumlah energy dengan mode asynchronized sebesar 200 joule (pada
bifasik), atau 360 joule (pada monofasik), atau gunakan energy tertinggi
(jika tidak diketahui), atau 2 – 4 joule/kg BB pada anak
12. Tempelkan paddle atau pad sternum pada sisikanan sternum dibawah
klavikula (ICS 2-3) dan paddle atau pada peks pada garis midklavikula
setinggi elektroda V6 (ICS 4-5)
13. Isi energy dengan menekan tombol charge pada paddle arau pada mesin
defibrillator dan tunggu hingga energi yang diinginkan tercapai
14. Teriak bahwa defibrillator telah siap (missal “I’m clear, you’re clear,
everybody’s clear” atau “saya siap, area siap”
15. Hentikan RJP dan pastikan tidak ada yang menyentuh pasien
16. Lepaskan energy dengan menekan tombol discharge
17. Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama
yang muncul pada monitor
18. Lanjutkan RJP selama 2 menit
19. Evaluasi irama dan ulangi pemberian defibrilasi jika masi irama henti
jantung shockable
20. Bersihkan area dada dengan tisu
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
22. Lepaskan sarung tangan
23. Lakukan kebersihan 6 langkah
24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5th ed.). ST. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2016). ACLS Providr Manual Supplementary Material. USA: AHA
American Nurses Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing Principles and Pratice(7th ed.). St. Louis:
Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik(1st ed. ).
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonesia :DefinisidanTindakanKeperawatan( 1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan(1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. &Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan

STANDAR Kode Dokumen :


OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL
(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIUM Nilai :

KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PENGUBAHAN POSISI ENDORTACHEAL TUBE ( ETT)

Kategori : fisiologi Sub Kategori : Respirasi

Defenisi :

Memindahkan posisi ETT secara rutin untuk mencegah terjadinya resiko luka insersi pada bibir, mulut dan
jalan nafas.

Diagnosa Keperawatan :

Ganguan integritas kulit Resiko infeksi


Luaran Keperawatan :

Integritas kulit dan jaringan tingkat infeksi menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4

Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,


1.
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur


Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :

3. a. Sarung tangan bersih


b. Spuit 20 cc
c. Plaster
d.stetoskop

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


5. Pasang sarung tangan bersih

6. Pasang plester ETT

7. Periksa batas intensitas ETT sebelumnya

8. Kempiskan balon ETT

Pindahkan posisi ETT dari sisi pinggir bibir sebelumnya ke sisi bibir yang
9.
sebenarnya

10. Periksa ulang batas insersib ETT

11. Kembangkan balon ETT

12. Plestaer ETT

13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

14. Lepaskan sarung tangan

15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

Dokumentasikan tanggal dan waktu, posisi ETT, pengisian balon, ukuran ETT,
16.
dan batas insersi ETT, serta respon pasien.

Jumlah :

Nilai :

Jumlah Nilai Akhir x 100 % =

Jumlah Item x 5

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus

2 = Dilakukan dengan bantuan sering

3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang

4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)


Referensi :

American nurses associton (2018), sheehy’s emergency ursing : principles and praction (7 th ed.),

st, louis : Elsevier.

Burns, S. M. (2014), AACN essentials of critical care nursing (3th ed.). New yourk : McGraw-hill

Education.

Derr, P.,McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & critical care (8thed.), USA : Jones & Barlett

Learming.

PPNI (2016), standar diaknosis keperawatan indonesia : definisi dan indikator diagnostik (1 sted.),

Jakarta : DPP PPNI.

PPNI (2018), standar luaran keperawatan Indonesia : definisi dan kriteria hasil keperawatan (1 st ed.),

Jakarta : DPP PPNI.


Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP EDUKASI MANAJEMEN NYERI
Kategori: Psikologis Sub Kategori : Nyeridan Kenyamanan
Defenisi :
Memberikan informasi pengelolaan nyeri pada pasien dan keluarga tentang rasa nyeri dan
strateg iuntuk meredakan dan mengendalikan rasa nyeri.

Diagnosa Keperawatan :
Defisit Pengetahuan
Nyeri Akut
LuaranKeperawatan :
Tingkat Pengetahun Menurun
Tingkat Nyeri Menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Media edukasi
b. Alatperaga, jika perlu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7. Jelaskan penyebab, periode dan strategi meredakan nyeri
8. Anjurkanmemonitornyerise cara mandiri
9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
10. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
11. Berikan kesempatan untuk bertanya
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % = Jumlah
Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. &Fradsen, G. (2016). Kozier&Erb’s Fundamentals of nursing( ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures ( ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2014). Nursing Skills & Procedures ( ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik ( ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan ( ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia : DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan (
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. &Smith , M. H. (2016). Fundamentals of Nursing ( ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP BANTUAN PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASAH
Kategori:fisiologis Sub Kategori : respirasi
Defenisi :mengumpulkan dan menganalisis data untuk menilai ketidak normalan ekuilibrium antara ion
hidrogen di ruangan intraseluler dan ekstraseluler
DiagnosaKeperawatan :
Bersihan jalan napas tidak efektif
Hipovolemia
Gangguan pertukaran gas
Hipervolemia
Pola napas tidak efektif
Perfusi perifer tidak efektif
Risiko aspirasi
Risiko perfusi perifer tidak efektif
Gangguan ventilasi spontan
Risiko perfusi miokardtidak efektif
Gangguan penyapihan ventilator
Risiko syok
Penurunan curah jantung
Gangguan sirkulasi spontan
Risiko penurunan curah jantung
Risiko gangguan sirkulasi spontan
LuaranKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas
Meningkat Curah Jantung Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat
Status Cairan Membaik
Pola Napas Membaik
Perfusi Perifer Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun
Perfusi Perifer Meningkat
Ventilasi Spontan Meningkat
Tingkat Syok Menurun
Penyapihan Ventilator Meningkat
Tingkat Syok Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. ldentifikasi pasien menggunakan minimal dua Identitas(nama
lengkap,tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Monitor frekuensi dan ke dalama nnapas
4. Monitor irama dan frekuensi jantung
5. Monitor status neurologi (tingkat kesadaran, status mental)
6. Monitor perubahan pH, PaCO2 dan HCO3
7. Informasikanhasilpemantauan, jikaperlu
8. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
9. Dokumentasikan hasil pemantauan

Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus-menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York:McGraw-Hill Education

Derr, P., McEvoy, M., &Tardiff, J. (2014). Emergency& Critical Care (8th ed.). USA: Jones &Barlett Learning

Lewis S. L, Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical

nursing: AssSessment and Management of Clinical Problems (9th ed.). St. Louis, Missouri:Mosby Elsevier.

PPNI (2016), Jakarta: DPP PPNI. Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik (1 sted.).jakarta:


DPP PPNI.
PPNI(2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan (1 sted.).Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018) StandarLuaranKeperawatanndonesia: DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan (1 sted.). Jakarta:
DPP PPNI
Ruholl L (2006). Arterial blood gases: analysis and nursing responses. MEDSURG Nursing, 15(6)343-351.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP BANTUAN PEMASANGAN JALAN NAFAS BUATAN ENDOTRACHEALTUBE (ETT)
Kategori:fisiologis Sub Kategori : respirasi
Defenisi :memasukan pipa jalan nafas buatan ke dalam trakea melalui mulut

DiagnosaKeperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Gangguan pertukaran gas
Pola nafas tidak efektif
Resiko aspirasi
Gangguan ventilasi spontan
Gangguan penyapihan ventilator
Gangguan sirkulasi spontan
Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Luaran Keperawatan :
Bersihan jalan napas meningkat
Pertukaran gas meningkat
Pola nafas membaik
Tingkat aspirasi menurun
Ventilasi spontan meningkat
Penyapihan ventilator meningkat
Sirkulasi spontan meningkat
Kapasitas adaptif intracranial meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Ldentifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Scope (laringoskop dan stetoskop)
b. Tube (ETT sesuai ukuran)
c. Airway (pipa orofaring atau nasofaring)
d. Tape (plester dan gunting untuk fiksasi)
e. Introducer (mandarin atau stylet)
f. Connector (selang penyambung)
g. Suction
h. Sarung tangan steril
i. Masker
j. Jeli
k. Spuit 20 cc
l. Bag-valve-mask (BVM)
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan dan masker
6. Periksa integritas balon ETT
7. Pasang mandrin pada bagian dalam ETT
8. Lumasi ETT dengan jeli
9. Posisikan pasien teletang dengan leher ekstensi
10. Lakukan pendampingan pasien selama pemasangan dilakukan operator:
a. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan
telunjuk)
b. Masukkan blade laringoskop dengan tangan kiri sampai epiglotis
terlihat jelas
c. Masukkan ETT melewati epiglottis dengan tangan kanan
d. Kembangkan balon ETT
e. Angkat blade laringoskop dari mulut pasien
f. Pegang ETT dengan satu tangan dan lepas mandari dengan tangan
lainnya
11. Lakukan suction, jika perlu
12. Sambungkan ETT dengan BVM
13. Periksa ketepatan posisi ETT dengan auskultasi bunyi paru
14. Fiksasi ETT dengan plester
15. Sambungkan ETT dengan connector sumber oksigen
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
17. Lepaskan sarung tangan dan masker
18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5 ed.). St. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American Nurses Association (2018). Sheehy's Emergency Nursing: Principles and Practice
(7ed.).St.Louis:Elsevier.
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3 ed.). New York: MCGraw-HillEducation.
Derr, P., McEvoy. M., &Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8h ed.). USA: Jones &Barlett learning
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding. M. M. (2014). Medical-surgical
Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (9 ed.). St.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik (1st ed.).Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan (1st ed.).
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKitenaHasilKeperawatan (1sted.). Jakarta:
DPP PPNI,Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP DUKUNGAN VENTILASI DENGAN BAG VALVE MASK (BVM)
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memfasilitasi dalam memprtahankan pernapasan spontan untuk memaksimalkan pertukaran gas di paru-
paru.
Diagnosa Keperawatan :
Pola Napas Tidak Efektif
Gangguan Pertukaran Gas
Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Penyampihan
Luaran Keperawatan :
Pola Napas Membaik
Pertukaran Gas Meningkat
Ventilasi Sontan Meningkat
Penyampihan Ventilator Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih b. BVM
c. Selang EndtoEnd
d. Suplai oksigen
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Atur posisi telentang
7. Sambungkan kanul BVM ke nipplenut
8. Atur kadar oksigen 10-15 L/menit atau sesuai kebutuhan oksigen
9. Pasangkan masker BVM ke area hidung dan mulut dengan teknik EC-Cla
10. Pompa BVM, sesuai perkiraan volume tidal
11. Hentikan prosedur, jika pasien bernapas spontan secara adekuat
12. Angkat masker BVM dari hidung dan mulut pasien
13. Ganti BVM dengan NRM 10-15 L/menit
14. Atur posisi pasien semi-Fowler
15. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukandan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :

Aehlert, B. (2017) ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation (2018). Sheehy'sEmergencyNursing: PrinciplesandPractice (7th ed.).
St. Louis: Elsevier.
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials ofCriticalCareNursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvoy, M., &Tardiff, J. (2014). Emergency&CriticalCare (8th ed.). USA: Jones &Barlett
Learning.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan PPNI (2018).
Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP EKSTUBASI SELANG ENDOTRAKHEAL

Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi


Defenisi :
Melepaskan selang endotrakhea dari jalan napas melalui mulut.
Diagnosa Keperawatan :
Pola Napas Tidak Efektif
Gangguan Pertukaran Gas
Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator
Luaran Keperawatan :
Pola Napas Membaik
Pertukaran Gas Meningkat
Ventilasi Spontan meningkat
Penyapihan Ventilator meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal Lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Identifikasi indikasi pelepasan selang endotrakeal
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit 20 cc
c. Selang oksigen
d. Kasa pengganti (seperti RM, NRM), sesuai kebutuhan
e. Selang suction, ukuran sesuai kebutuhan
f. Mesin suction
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Posisikan pasien telentang. Atau sesuai kebutuhan
8. Lakukan penghisapan lendir pada selang endotrakeal dan mulut, jika
perlu
9. Kempiskan balon endotrakheal menggunakan spuit 20 cc
10. Lepaskan fiksasi luar
11. Tarik selang endotrakheal melalui mulut
12. Ulangi penghisapan lendir, jika perlu
13. Bersihkan area bibir dengan kasa, jika perlu
14. Berikan oksigen via selang oksigen pengganti, sesuai kebutuhan
15. Atur aliran oksigen, sesuai kebutuhan
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang di gunakan
17. Lepaskan sarung tangan
18. Lakukan kebersihan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan repons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017) ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis: Elsevier.
American HeartAssociation (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation (2018). Sheehy'sEmergencyNursing: PrinciplesandPractice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier.
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials ofCriticalCareNursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvoy, M., &Tardiff, J. (2014). Emergency&CriticalCare (8th ed.). USA: Jones
&BarlettLearning.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL PembimbingLab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWATDARURAT
SOP PEBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN JAW THRUST

Kategori: Fisiologis Sub Kategori: Respirasi


Defenisi :
Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendorong rahang ke
arah depan
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaraan Gas
Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif
Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Aspirasi
Gangguan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Luaran Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Meningkat
Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat
Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Tidak Membaik
Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun
Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat

ASPEKYANGDINILAI 0 1 2 3 4
Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas( nama lengkap,
1.
Tanggal lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

4. Pasang sarung tangan bersih

5. Atur posisi perawat di bagian atas kepala pasien


6. Letakkaan kedua tangan di samping kanan dan kiri rahang pasien
Dorong rahang ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan
7.
barisan gigi atas
8. Hindari adanya ekstensi pada leher
9. Lepaskan sarung tangan
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100% =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert,B.(2017).ACLSStudyGuide(5thed.).St.Louis:Elsevier.
AmericanHeartAssociation(2016).ACLSProviderManualSupplementaryMaterial.USA: AHA
AmericanNursesAssociation(2018).Sheehy'sEmergencyNursing:PrinciplesandPractice(7 thed.).
St.Louis:Elsevier.
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCritical Care Nursing (3 th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr,P.,McEvoy,M.,&Tardiff,J.(2014).Emergency&CriticalCare(8 thed.).USA:Jones&BarlettLearning.
PPNI(2016).StandarDiagnosisKeperawatanIndonesia:DefinisidanIndikatorDiagnostik(1 sted.).Jakarta:DPP
PPNI.
PPNI(2018).StandarIntervensiKeperawatanIndonesia:DefinisidanTindakanKeperawatan(1 sted.).Jakarta:DPP
PPNI.
PPNI(2018).StandarLuaranKeperawatanIndonesia:DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan(1 sted.).Jakarta:DPP
PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEGAMBILAN SPESIMEN
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : sirkulasi
Defenisi :
Mengambil bahan contoh untuk pemeriksaan laboratorium
Diagnosa Keperawatan :
Hipovolemia
Penurunan Curah Jantung
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Hipovolemia
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko PerfusiMiokard Tidak Efektif
Risiko Syok
Diare
Hipervolemia
Risiko Ketidakseimbangan Cairan Risiko
Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Gangguan Integritas Kulit / Jaringan
Risiko Infeksi
Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik
Curah Jantung Meningkat
PerfusiPerfier Meningkat
PerfusiMiokard Meningkat
Tingkat Syok Menurun
Eliminasi Fekal Membaik
Keseimbangan Cairan Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Perfusi Serebral Meningkat
Perfusi Renal Meningkat
Perfusi Gastrointestinal Meningkat
Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
Tingkat Infeksi Menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b . Penampung ( container ) spesimen , sesuai kebutuhan
4. Ambil spesimen sesuai kebutuhan
5. Tampung spesimen dalam penampung ( container ) yang tepat
6. Ajarkan cara mengambil atau menampung spesimen , jika perlu
7. Tutup rapat penampung spesimen untuk mencegah kebocoran dan
kontaminasi
8. Simpan spesimen yang telah diambil sesuai prosedur
9. Labeli spesimen dengan data - data yang diperlukan ( nama pasien ,
nomor rekam , tanggal dan waktu pengambilan spesimen )
10. Lengkapi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman , A. , Snyder , S. &Fradsen , G. ( 2016 ) . Kozier&Erb'sFundamentalsofNursing ( 10th ed . ) . USA
PerasonEducation .
Dougherty , L. & Lister , S. ( 2015 ) . Manual ofClinicalNursingProcedures ( 9th ed . ) . UK : The Royal
Marsden NHS Foundation Trust .
Lean , P. & Lebon , M. ( 2011 ) . ClinicalNursingSkill A NursingProcessApproach ( 3rd ed . ) . Philadelphia :
WolterKluwerLippincot Williams &Wilkins .
Perry , A.G. &Potter , P. A. ( 2015 ) . NursingSkills&Procedures ( 8th ed . ) . St Louis : MosbyElsevier.
PPNI ( 2016 ) . Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed . ) .
Jakarta : DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ) . Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st
ed . ) . Jakarta : DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ) . Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1 ed . ) .
Jakarta : DPP PPNI .
Wilkinson , J. M. , Treas , L. S. , Barnett , K. & Smith , M. H. ( 2016 ) . FundamentalsofNursing ( 3rd ed . ) .
Philadelphia : F. A. Davis Company .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMANTAUAN INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN
Kategori :Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh

Diagnosa Keperawatan :
Penurunan Curah Jantung
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Hipervolemia
Hipovolemia
Risiko Hipovolemia
Diare
Nausea
Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Syok
Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Luaran Keperawatan :
Curah Jantung Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Keseimbangan Cairan Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Eliminasi Fekal Membaik
Tingkat Mual Menurun
Tingkat Syok Menurun
Perfusi Renal Meningkat
Perfusi Gastrointestinal Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Gelas ukur
c. Format Pemantauan intake dan output cairan
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Ukur volume output cairan (meliputi urine, defekasi, muntah,NGT, dan
drain
7. Ukur volume input cairan (meliputi minum dan cairan intravena)
8. Hitung balans cairan
9. Lepaskan sarung tangan
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Hitung insensible water loss (IWL), jika perlu
12. Hitung balans cairan sesuai periode waktu yang dibutuhkan ( misal per
jam, per 8 jam, per 12 jam, per 24 jam), jika perlu
13. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan 6 langkah
17. Lakukan koordinasi untuk pemindahan bayi keruang intensif neonatus
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukandan kondisi bayi
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental of Nursing (10th ed.). USA:Perason
Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden NHS
Foundation Trust.
Perry, A. G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisa dan Tindakan Keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP Pemantauan kepatenan selang nasogastrik
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan cairan
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data tentang ketepatan posisi dan ketepatan selang yang di pasang
melalui hidung, melewati tenggorokan sampai ke dalam lambung.

DiagnosaKeperawatan :
Resiko aspirasi. Disfungsi mobilitas Gastrointestinal
Defisit Nutris. Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Resiko devisit nutrisi

LuaranKeperawatan :
Tingkat aspirasi menurun. Motilitas Gastrointestinal membaik
Status nutrisi membaik

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan;
a. Sarung tangan bersih
b. Stetoskop
c. Plester
d. Catheter tip atau spuit sesuai ukuran
e. Kertas pH, jika perlu
4. Lakukan keberhasilan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Periksa ketepatan posisi selang nasogastrik dengan aspirasi cairan
lambung atau auskultasi hembusan udara, atau cek keasaman cairan
lambung dengan kertas pH
7. Periksa ketepatan fiksasi selang nasogastrik sesuai batas penandaan
8. Lepas sarung tangan
9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir X 100% =
Jumlah Itemx 5

Keterangan :
0= tidak di lakukan
1= dilakukan dengan bantuan terus menerus
2= dilakukan dengan bantuan sering
3= dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4= dilakukan tanpa bantuan ( mandiri )

Referensi :
Berman, A Snyder, S.&Fradsen, G (2016). Kozier &Erb's Fundamentals of Nursing peranan education .
Dougherty, L & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Prosedures Marsden NHS Foundation trust.
Perry. A.G. & Potter, P. A. (2015) Nursing Skills & Prosedures (B Ed). St Louis Mosby
PPNI (2016) standar diagnosis keperawatan Indonesia: definisi dan indikator diagnostik (1 ed.)
Jakarta DPP PPNI.
PPNI (2018) Standar intervensi keperawatan Indonesia: Devinisi dan tindakan keperawatan (1 ed.) Jakarta
DPP PPNI.
PPNI (2018) Standar luaran keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria hasil keperawatan (1 ed.) Jakarta
DPP PPNI.
Wilkinson , J.M. Treas, L, S. Barnett, K. & Smith, M.H. (2016) Fundamentals of Nursing (3 ed.) Ploudevia F.
A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPERVOLEMIA
Kategori : fisiologis Sub Kategori : Cairan dan Nutrisi
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data tanda dan gejala yang mengindikasikan peningkatan volume cairan
dalam tubuh

Diagnosa Keperawatan :
Hipervolemia
Resioko Ketidakseimbangan Cairan

Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik
Keseimbangan Cairan Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 Langkah
4. Monitor Tanda Dan Gejala, Seperti :
a. Ortopnea
b. Dispnea
c. Paroxysmal Nocturn Dyspnea (PND)
d. Edema Anasarka Dan/Atau Edema Perifer
e. Berat Badan Meningkat Dalam Waktu Singkat
f. JVP Atau CVP Meningkat
g. Refleks Hepatojugularis Positif
h. Distensi Vena Jugularis
i. Terdengar Suara Napas Tambahan
j. Kadar HB Atau HT Turun
k. Oliguria
l. Intake Lebih Banyak Dari Output (Balans Cairan Positif)
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
8. Dokumentasikan :
a. Tanda dan Gejala yang tampak
b. Waktu munculnya tanda dan gejala
c. Durasi munculnya tanda dan gejala
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % = Jumlah
Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman,A., Snyder, S & Fradseb, G (2016). Kozier & Erb’s foundamentals of nursing (10th ed). USA: Perason
Education
Dougherty, L & Lister, S.(2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G.& Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator dan Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI(2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed)
Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J.M., Treas, L. S.,Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentais of of Nursing (3" ed.).
Philadelphi: F. A. Davis Company
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing :
(SOP)
Lab
LABORATORIUM Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOGLIKEMIA
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data tanda dan gejala yang mengindikasikan penurunan kadar glukosa
darah di bawah batas normal.

Diagnosa Keperawatan :
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Luaran Keperawatan :
Kestabilan Kadar Glukosa Darah Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Monitor tanda dan gejala, seperti:
a. Mengantuk
b. Pusing
c. Lapar
d. Palpitasi
e. Gemetar
f. Kesadaran menurun
g. Berkeringat
h. Berperilaku aneh
i. Kadar Glukosa darah/urine turun
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
8. Dokumentasikan:
a. Tanda dan gejala yang tampak
b. Waktu munculnya tanda dan gejala
c. Durasi munculnya tanda dan gejala
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % = Jumlah Item
x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed). USA:
Perason Education
Doughrty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Lous: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteris Hasil Keperawatam (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J.M., Treas, L. S., Barnelt, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR
KodeDokumen :
OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL
(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIUM
Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOVOLEMIA
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data tanda dan gejala yang mengidentifikasi penurunan volume cairan
dalam tubuh.

Diagnosa Keperawatan :
Hipovolemia
Resiko Ketidakkseimbangan Cairan
Resiko Hipovolemia

Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik
Keseimbangan Cairan Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua indentitas
(namalengkap,tanggal lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Monitor tanda dan gejala, seperti:
a. Merasa lemah
b. Mengeluh haus
c. Frekuensi nadi meningkat
d. Nadi teraba lemah
e. Tekanan darah menurun
f. Tekanan nadi menyempit
g. Turgor kulit menurun
h. Membran mukosa kering
i. Suhu tubuh meningkat
j. Volume urine menurun
k. Kosentrasi urine meningkat
l. Berat badan turun tiba-tiba
m. Hemotokrit meningkat
n. Output lebih banyak dari input (balans cairan negatif)
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
8. Dokumentasikan
a. Tanda dan gejala yang tampak
b. Waktu munculnya tanda dan gejala
c. Durasi munculnya tanda dan gejala
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir X 100% =
Jumlah Item x 5

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :

Berman, A., Snyder, S. &Fradsen, G (2016). Koizer&Erb’s Fundamentals of nursing (10 th ed.). USA Perason
Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 th ed.). UK : The royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan indikatorDiagnostik (1 st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan(1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: Definisi Dan KriteriaHasilKeperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN
Kategori :Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengidentifikasi dan merawat bersihan dan kepatenan jalan nafas serta mencegah komplikasi akibat
pemasangan trakeostomi
DiagnosaKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Resiko infeksi

LuaranKeperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Tingkat infeksi menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Sarung tangan steril
c. Masker dan goggle atau masker visor
d. Handuk atau tisu
e. Kasa steril dan kapas lidi steril
f. Set ganti balutan steril
g. Kom steril dan cairan steril
h. Kasa gulung atau tali trakeostomi
i. Gunting
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien semi-fowler
6. Pasang tisu atau handuk
7. Pasang masker dan sarung tangan bersih
8. Lepaskan balutan kotor
9. Lepaskan sarung tangan
10. Lakukan bersihan tangan 6 langkah
11. Buka set ganti balutan steril
12 Isi komsterildengancairansteril
13 Pakai sarung tangan steril dan pertahankan tangan yang dominan tetap steril
selama prosedur
14 Lepaskan oksigen dengantangan non-dominan, jikaterpasangoksigen
15 Lepaskan inner kanultrakeostomi dengan tangan non-dominan
16 Bersihkan inner kanul dengan menggunakan tangan dominan dengan sikat
steril dan bilas dengan cairan steril
17 Pasangkembali inner kanul
18 Bersihkan stoma dan kulit sekitar dengan kasa lembab steril atau kapas lidi
steril
19 Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
20 Lepaskan ikatan trakeostomi yang kotor
21 Pasang balutan steril dan ikatan pada trakeostomi
22 Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23 Lepaskan sarung tangan
24 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25 Dokumentasikan tanda-tanda infeksi sekitar stoma, perdarahan, dan
karakteristik sputum, serta respon pasien.
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus-menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A Snyder, S. &Fradsen G. (2016). Kozier&Erb’s Fundamental of Nursing ( ed.) USA: Peraon
Education.
Burns, S. M (2014) AACN Essential of Critical Care Nursing ( ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Dougherty, L.&Lister , S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures ( ed.) UK: The Royal Marsden
NHS foundation Trust.
Lynn, P. &LeBon, M. (2011). Skill Checklist For Taylo’s Clinical Nursing Skills, A Nursing Process Approach (
ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A.G. & Potter, P. A (2015. Nursing Skills & Procedures ( ed). ST Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2018). Standar DiagnosisKeperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik( ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan( ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan( ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M. H (2016). Fundamentals of Nursing ( ed.).
Philadelpia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN BIDAI
Kategori: Fisiologi Sub Kategori : Aktivitas dan Istirahat
Defenisi :
Melakukan pemasangan penopang untuk menstabilisasi, mengimobilisasi dan memproteksi bagian tubuh
yang cedera.
DiagnosaKeperawatan : Gangguan
intregitas jaringan Risiko Gangguan
intregritas jangan Risiko Difungsi
Neurovaskuler Perifer
Gangguan Mobilitas Fisik
Nyeri Akut
Risiko Luka Tekan

LuaranKeperawatan :
Integritas jaringan meningkat
Neurovaskuler perifer meningkat
Mobilitas Fisik Meningkat Tingkat
Nyeri Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rakam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah langkah prosuder
3. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan:
a. Sarung tangan
b. Bidai sesuai ukuran (melewati dua persendian ekternitas yang
cedera)
c. Mitela atau perban eleastis
d. Kasa steril, jika perlu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Buka pakaian yang menutupi area fraktur
8. Lakukan penghentian pendarahan dengan balut, jika terjadi perdarahan
9. Lakukan perawatan luka, pada fraktur terbuka atau terdapat luka
10. Periksa pulsasi, motorik dan sensorik (PMS)
11. Pasang bidai melewati dua persendian
12. Fiksasi bidai dengan mitela atau perban elastis
13. Periksa kembali pulsasi, motoric dan sensorik (PMS)
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah di lakukan dan respon pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100% =
Jumlah item x 5

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
American Nurses Assiciation (2018). Emergency Nursing: Principles and practice (7th ed). St, Lous: Elsevier
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergecy & Critical Care (8th ed,). USA: Jones & Barlet Learning
PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan indicator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Keperawatan (1st ed.) ed
Jakarta : DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN NASOPHARINGEAL AIRWAY (NPA)
Kategori : fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memasukkan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui hidung

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Aspirasi

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. NPA sesuai ukuran
b. Sarung tangan bersih
c. Jeli
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
7. Bersihkan lubang hidung, jika perlu
8. Pilih ukuran NPA yang tepat (panjang NPA sama dengan jarak antara
lubang hidung ke ujung daun telinga)
9. Lumasi ujung NPA dengan jeli
10. Masukan NPA kedalam lubang hidung dengan bevel menghadap ke secara
perlahan hingga paring posterior
11. Rapikan pasien dengan alat-alat yang di gunakan
12. Lepaskan sarung tangan
13. Lakukan kebersihan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :

Jumlah Nilai Akhir X 100% =


Jumlah Item x 5

Keterangan :

0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :

Achiert, B. (2017). ACLS Study Guide (5 th ed.). St Louis: Elsevier.


American Heart Assoclation (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American Nurses Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (7 th ed.)
St. Louis: Elselver.
Burns, S, M. (2014) AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: Mcgraw-HWI Education
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014), Emergency & Critical Care (8 th ed.), USA: Jones & Barlett
Learning.
PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator diagnostic (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Devinisi dan tindakan keperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN OROPHARINGEAL AIRWAY (OPA)
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memasukkan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui mulut .

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Aspirasi Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
c. OPA sesuai ukuran
d. Sarung tangan bersih
e. Spatel lidah
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
7. Bersihkan rongga mulut , jika perlu
8. Pilih ukuran OPA yang tepat (panjang OPA sama dengan jarak antara ujung
mulut ke ujung daun telinga)
9. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
10. Metode 1: Masukkan OPA terbalik (sisi lengkung menghadap ke atas)
sampai menyentuh palatum mole, lalu putar 180˚. Metode 2: Tekan lidah
dengan spatel lidah dan masukkan OPA ke daerah faring posterior
11. Lepaskan sarung tangan
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir X 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
5 = Tidak dilakukan
6 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
7 = Dilakukan dengan bantuan sering
8 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
9 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert , B. ( 2017 ). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis : Elsevier .
American HeartAssociation ( 2016 ). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation ( 2018 ). Sheehy's Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier .
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCritical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. ( 2014 ). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett
Learning .
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN MONITOR JANTUNG
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :Memasang elektroda untuk mendapatkan sadapan potensial jantung tertentu secara kontinu
yang dihasilkan oleh aktivitas jantung.

DiagnosaKeperawatan :
Penurunan Curah Jantung
Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intoleransi Aktivitas
Resiko Intoleransi Aktivitas
LuaranKeperawatan :
Curah Jantung Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Toleransi Aktivitas Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Mesin monitor jantung
b. Kabel monitor jantung
c. Elektroda
d. Alkohol swab, jika perlu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Jaga privasi pasien
7. Nyalakan mesin monitor jantung
8. Sambungkan kabel dengan alat elektroda
9. Bersihkan permukaan kulit di area yang akan dipasangi elektroda
10. Tempelkan elektroda di dada pasien sesuai dengan petunjuk penggunaan :
a. Kabel RA dengan elektroda di area dada kanan atas
b. Kabel LA dengan elektroda di area dada kiri atas
c. Kabel LL dengan elektroda di area perut kuadran kiri atas
d. Kabel RL dengan elektroda di area perut kuadran kanan atas
e. Kabel V (jika ada) di pertengahan dada
11. Pastikan irama EKG muncul pada layar monitor
Rapika
12. Pasien dan alat yang digunakan
13. Lakukan kebersihan 6 langkah
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5

Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman,A., Snyder,S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals Of Nursing (10 th ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual Of Clinical Nursing Procedures (9 th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Faundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8 th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator Diagnostik (1 st ed). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Criteria Hasil Keperawatan (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Faundamentals Of Nursing (3 rd ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan cairan
Defenisi :
Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui hidung, melewati tenggorokan sampai ke
dalam lambung.

Diagnosa Keperawatan :
Defisit Nutrisi Gangguan Menelan
Risiko Defisit Nutrisi Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Risiko Aspirasi Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal

Luaran Keperawatan :
Status Nutrisi Membaik Status Menelan Membaik
Tingkat Aspirasi Menurun Motilitas Gastrointestinal Membaik
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Selang nasogastrik sesuai ukuran
c. Jeli
d. Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
e. Stetoskop
f. Plester
g. Tisu
h. Bengkok
i. Pengalas
j. Kertas pH, jika perlu
4. Lakukan keperbesihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisi semi-Fowler
7. Letakkan pengalas di dada pasien
8. Tentukan panjang selang nasogastrik dengan mengukur dari ujung hidung

ke telinga lalu ke prosesus xiphoideus


9. Tandai panjang selang yang telah diukur
10. Periksa kepatenan lubang hidung
11. Lumasi ujung selang nasgastrik sekitar 10 cm dengan jeli
12. Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas
yang telah diukur
13. Anjurkan menundukkan kepala saat sedang nasogastrik mencapai
nasofaring
14. Anjurkan menelan saat selang nasogastrik dimasukkan
15. Periksa posisi ujung selang dengan cara:
a. Memasukkan sekitar 10 mL udara ke dalam selang dan auskultasi
bunyi udara pada lambung
b. Aspirasi cairan lambung
c. Cek keasaman cairan lambung dengan kertas pH
16. Fiksasi selang nasogastrik pada hidung dengan plester
17. Rapikan pasien dengan alat-alat yang telah digunakan
18. Lepaskan sarung tangan
19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20. Dokumentasikan ukuran NGT, panjang NGT yang dimasukkan, lubang
hidung yang digunakan, pengecekan posisi NGT yang dilakukan dan
respons pasien selama prosedur
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir X 100 =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakuan tanpa bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A, Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental of Nursing (10th ed.), USA: Perason
Education.
Dougherty, L & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.), UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A. G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.), St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnosis (1th ed.), Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.),
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.),
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. &Smith, M. H. (2016). Fundamental of Nursing (3th ed.),
Philadelphia: F. A. Davis Company.

Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN SELANG OROGASTRIK
Kategori :Fisiologis Sub Kategori :Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukkan melalui mulut, melewati tenggorokan
sampai ke dalam lambung.

DiagnosaKeperawatan :
DefisitNutrisi GangguanMenelan
Risiko Defisit Nutrisi Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Risiko Aspirasi Risiko Disfungsi Mobilitas Gastrointestinal
LuaranKeperawatan :
Status Nutrisi Membaik Status Menelan membaik
Tingkat Aspirasi Menurun Mobilitas Gastrointestinal Membaik
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(namalengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Selang orogastrik sesuai ukuran
c. Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan
d. Stetoskop
e. Plester
f. Tisu
g. Bengkok
h. Pengalas
i. Kertas pH, jikaperlu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisikan semi-Flower
7. Letakkan pengalas di dada pasien
8. Tentukan Panjang selang orogastric dengan mengukur dari ujung
mulut ketelinga lalu ke proses usxiphoideus
9. Tandai Panjang selang yang telah di ukur
10. Lumasi ujung selang yang telah di ukur
11. Masukkan selang perlahan tapi tegas melalui mulut sampai batas
yang telah diukur
12. Anjurkan menelan saat selang orogastric dimasukkan
13. Periksa posisi ujung selang dengan cara:
a. Memasukkan sekitar 10 ml udara kedalam selang dan
aukultasi bunyi udara pada lambung
b. Aspirasi cairan lambung
c. Cek keasaman cairan lambung dengan kertas pH
14. Fiksasi selang pada salah satusisi mulut dengan plester
15. Rapikanpasien dan alat-alat yang telah digunakan
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan ukuran OGT, Panjang OGT yang dimasukkan,
Pengecekan posisi OGT yang dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilai Akhir x 100 % =
JumlahItemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 = DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. &Fradsen, G. (2016). Kozier &Erb’s Fundamentals of Nursing (10thed.).
USA :Perason Education.
Daugherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK : The
Royal Marsden NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Producers (8th ed.). St Louis : Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis KeperawatanIndonesia :DefinisiIndikatorDiagnostik(1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonesia :Definisi dan Tindakan Keperawatan(1st
ed.). Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatanIndonesia :Definisi dan KriteriaHasil Keperawatan(1st
ed.). Jakarta : DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M.H. (2016). Fundamentals of Nursing(3st
ed.). Philadelphia : F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN HEAD-TILT DAN CHIN-LIFT
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendongakkan kepala
dan mengangkat dagu .

DiagnosaKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Fentilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Spontan Meningkat
Risiko Aspirasi

LuaranKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Gangguan Fentilasi Spontan
Pertukaran Gas Meningkat Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama Lengkap,
tanggal lahir dan/atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga, jika
memungkinkan
3. Lakukan kebersihan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi perawat di samping kepala pasien
6. Letakkan telapak tangan di dahi
7. Tekan dahi ke bawah hingga posisi kepala tengadah
8. Pegang tulang dagu dengan ibu jari dan jari telunjuk
9. Angkat dan dorong tulang dagu ke depan
10. Lepaskan sarung tangan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert , B. ( 2017 ). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis : Elsevier .
American HeartAssociation ( 2016 ). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation ( 2018 ). Sheehy'sEmergencyNursing : Principlesand Practice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier .
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCriticalCare Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. ( 2014 ). Emergency&Critical Care (8th ed.). USA: Jones
&BarlettLearning .
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA
Kategori:Fisiologis Sub Kategori :Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan cairan melalui jalur intravena.

DiagnosaKeperawatan :
Hipovolemia
Diare
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Syok
Risiko Hipovolemia
Risiko Ketidak seimbangan Cairan
Risiko Ketidak seimbangan Elektrolit
Penurunan Curah Jantung
Risiko Penurunan Curah Jantung
Perfusi Perifer Tidak efektif

LuaranKeperawatan :
Keseimbangan Cairan Meningkat
Eliminasi Fekal Membaik
Tingkat Syok Menurun
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Curah Jantung Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Cairan sesuai kebutuhan
c. Bengkok

4. Identifikasi indikasi pemberian cairan intravena


5. Periksa jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa, jenis cairan dan kerusakan
wadah
6. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
7. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
8. Pasang sarung tangan bersih
9. Periksa kepatenan aksesi ntravena
10. Pertahankan teknik aseptic
11. Berikan cairan pada suhu kamar melalui intravena sesuai program
12. Gunakan infussion pump, jika perlu
13. Lakukan pembilasan selang infuse setelah pemberian larutan pekat
14. Monitor aliranakses IV dan area penusukan kateter selama pemberian
cairan
15. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus-menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. &Fradsen, G. (2016). Kozier &Erb's Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA:
perason education
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan IndikatorDiagnostik (1th ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OBAT INTRAMUSKULER
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui jalur intramuskuler.

DiagnosaKeperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas
Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator
Gangguan Sirkulasi Spontan
Ganggguan Integritas Kulit/Jaringan
Nyeri Akut
Resiko Alergi
Disrefleksia Otonom
Perilaku Kekerasan
Risiko Bunuh Diri
LuaranKeperawatan :
Pertukaran Gas Meningkat
Ventilasi Spontan Meningkat
Penyapihan Ventilator Meningkat
Integritas Kulit/Jaringan Meningkat
Tingkat Nyeri Menurun
Status Neurologis Membaik
Kontrol Diri Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir, dan/ arau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit, sesuai kebutuhan
c. Obat intramuskuler
d. Alcohol swab
e. Plester
f. Safety box
4. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dan
dokumentasi)
5. Lakukan Kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Tarik obat ke dalam spuit dari ampul/vial
8. Pilih area injeksi yang sesuai ( seperti vastur lateral, ventrogluteal, deltoid)
9. Hindari area yang mengalami memar, radang, edema, lesi, atau perubahan
warna
10. Desinfeksi area injeksi dengan alcohol swab
11. Gunakan teknik z-track untuk mencegah obat keluar ke jaringan subkutan
dan kulit
12. Tusukkan jarum dengan sudut 900
13. Lakukan aspirasi dan pastikan tidak ada darah
14. Injeksi obat secara perlahan
15. Cabut jarum
16. Hindari melakukan masase pada area penusukan
17. Tutup area penusukan dengan plester
18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
19. Lepaskan sarung tangan
20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5

Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)

Referensi :
Berman, A., Syinder, S, & Fransend, G. (2016) Kozier & Erb’s Fundamentals of nursing (10 th ed,). USA :
Perason Education.
Dougherty, L & Lister, S (2015). Manual of Clinical Nursing Proderes (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
Kategori : fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis yang di programkan melalui pembuluh darah vena

Diagnosa Keperawatan :
Nausea Risiko Alergi
Nyeri Akut Risiko Infeksi

Luaran Keperawatan :
Tingkat Nausea Menurun Tingkat Alergi Menurun
Tingkat Nyeri Menurun Tingkat Infeksi Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Obat IV sesuai order
c. Alcohol swab
d. Spuit sesuai kebutuhan
e. Cairan Pelarut, Jika perlu
f. Torniket
g. Pengalas
h. Bengkok
i. Safety box
4. Campurkan obat dengan cairan pelarut, sesuai kebutuhan
5. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dan
dokumentasi)
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Pasang sarung tangan bersih
8. Pilih area vena yang akan dilakukan penusukan
9. Pasang pengalas dibawah area vena yang dipilih
10. Lakukan pembendungan dengan memasang torniket 5-10 cm di atas area
penusukan
11. Anjurkan membuka dan mengepalkan tangan beberapa kali untuk
membantu vena berdilatasi
12. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
13. Lakukan penusukan dengan sudut 20-30 ͦ dengan bevel menghadap ke
atas
14. Tarik sedikit plunger spuit sampai terlihat darah pada plunger spuit
15. Lepaskan torniket
16. Injeksikan obat intravena
17. Keluarkan jarum dari vena secara perlahan
18. Buang jarum dan spuit ke dalam safety box tanpa recapping (menutupi
kembali jarum)
19. Lakukan penekanan pada area penusukan
20. Berikan balutan dengan kasa steril, jika perlu
21. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
22. Rapikan pasien dengan alat-alat yang di gunakan
23. Lepaskan sarung tangan
24. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakakukan dan respons pasien

Jumlah :

Nilai :

Jumlah Nilai Akhir X 100% =


Jumlah Item x 5

Keterangan :

0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :

Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G (2016). Koizer & Erb’s Fundamentals of nursing (10 th ed.).
USA Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 th ed.). UK : The royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lean, P . & Lebon, M. (2011). Clinical Nursing Process Approach (3rd ed.). Philadelphie Wolter Kluwer
Lippincot Williams & Wilkins.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan indikator Diagnostik (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Keperawatan Dan Tindakan
Keperawatan(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui subkutan mendapatkan efek lokal maupun
sistemik.
Diagnosa Keperawatan :
Ketidakstabilan Kadar Glukosa darah
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Infeksi
Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Luaran Keperawatan :
Kestabilan Kadar Glukosa Darah meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Tingkat Infeksi Menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih
a. Obat sesuai program
b. Spuit dan jarum sesuai kebutuhan
c. Alcohol swab
d. Bak suntik
e. Bengkok
4. Lakukan prinsip 6 benar pemberian obat (pasien, obat, dosis, waktu, nute
dokumentasi)
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Pilih lokasi penyuntikan yang bebas dari luka, nyeri, bengkak dan inflamasi
8. Bersihkan area penyuntikan dengan alcohol swab
9. Genggam dan cubit area yang mengelilingi lokasi penyuntikan (pada
pasien kurus) atau meregangkan kulit (pada pasien gemuk)
10. Pegang spuit dengan tangan yang dominan di antara ibu jari dan jari
telunjuk
11. Tusukkan jarum secara cepat dengan sudut 45-90°
12. Lakukan aspirasi dan injeksikan obat secara perlahan, jika tidak tampak
darah
13. Tarik jarum dan jangan memijat area penyuntikan
14. Usap dengan alcohol swab
15. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukandan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL PembimbingLab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWATDARURAT
SOP PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MASKER REBREATHING DAN NON-REBREATHING

Kategori:Fisiologis SubKategori:Respirasi
Defenisi :
Memberikan tambahan oksigen dengan masker rebreathing atau non-rebreathing untuk mengatasi kondisi
kekurangan oksigen jaringan
DiagnosaKeperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Risiko Syok
Gangguan Pertukaraan Gas Risiko Perfusi Parifer Tidak Efektif
Penurunan Curah Jantung Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Perfusi Perifer Tidak Efektif Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Penurunan Curah Jantung Intoleransi Aktivitas
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Risiko Intoleransi Aktivitas

Luaran Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Meningkat Tingkat Syok Menurun
Pertukaran Gas Meningkat Perfusi Perifer Meningkat
Curah Jantung MeningkatPerfusi Serebral Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Sirkulasi Spontan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat Toleransi Aktivtas Meningkat

ASPEKYANGDINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas( nama lengkap,
Tanggal lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskantujuandanlangkah-langkahprosedurkepadakeluarga
3. Siapkan alat dann bahan yang diperlukan:
a. Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral)
b. Selang masker rebreathing atau non-rebreathing
c. Flowmeter oksigen
d. Humidifier
e. Cairan steril
f. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
6. Pasang flowmeter dan humidifier ke sumber oksigen
7. Sambung selang masker rebreathing atau non-rebreathing ke humidifier
8. Atur aliran oksigen 8-12 L/menit (untuk masker rebreathing) atau 10-15
L/menit (untuk masker non-rebreathing)
9. Pastikan oksigen mengalir melalui selang
10. Pastikan oksigen mengisi kantung reservoir hingga mengembang
11. Pasang masker menutupi hidung dan mulut
12. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
13. Bersihkan kulit area mulut dan hidung serta masker setiap 2-3 jam jika
pemberian oksigen dilakukan secara kontinu
14. Monitor cupin, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguaan
integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
15. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas, upaya
napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
16. Pasang tanda “Oksigen sedang Digunakan” di dinding di belakang tempat
tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
18. Lakukan kebersihan tanngan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien:
a. Metode pemberian okssigen
b. Kecepatan oksigen
c. Respon pasien
d. Efek samping
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100%
=JumlahItem x 5
Keterangan :
0=Tidak dilakukan
1=Dilakukan dengan bantuanterusmenerus
2= Dilakukandenganbantuansering
3=Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4=DilakukantanpaBantuan(Mandiri)
Referensi :
Berman, A, Snyder, S: & Fraadsen, G.(20016). Kozier & Erb’ Fundamentals of Nursing (10 th ed.). USA:
Perason Education
Doughery, L & Listen, S. (2015). Manual of Cliniical Nursing procedures (9 th ed). Uk: The Royal
marsden NHS Fundation Trust
Lynn, P . & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor’s Cilnical Nursing Skills, A Nursing process
Approach (3thed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A.G. & Potter, P . A (2015) Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI(2016).StandarDiagnosisKeperawatanIndonesia:DefinisidanIndikatorDiagnostik(1 sted.). Jakarta:DPP
PPNI.
PPNI(2018).StandarIntervensiKeperawatanIndonesia:DefinisidanTindakanKeperawatan(1sted.).
Jakarta:DPP PPNI.
PPNI(2018).StandarLuaranKeperawatanIndonesia:DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan(1sted.).
Jakarta:DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MASKER WAJAH (SIMPLE MASK ATAU FACE MASK)
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memberikan tambahan oksigen dan masker wajah atau sungkrup sederhana (simple mask) untuk
mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Gangguan Pertukaran Gas
Penurunan Curah Jantung
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Syok
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Perfusi Selebral Tidak Efektif
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intoleransi Aktivitas
Risiko Intoleransi AKtivitas.
Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat
Curah Jantung Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Tingkat Syok Menurun
Perfusi Perifer Meningkat
Perfusi Selebral Meningkat
Sirkulasi SPontan Meningkat
Toleransi Aktivitas Meningkat.
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. SIapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sumber oksigen (tabung oksigen atau tabung sentral)
b. Selang masker wajah (simple mask)
c. Flowmeter oksigen
d. Humidifier
e. Cairan steril
f. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Tuangkan cairan steril
6. Pasang flowmeter dan humidifier sesuai batas
7. Sambungkan selang masker waah ke humidifier
8. Atur aliran oksigen 5-10 L/menit sesuai kebutuhan
9. Pastikan oksigen mengair melalui selang sungkup sederhana
10. Pasang masker wajah menutupi hidung dan mulut
11. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
12. Bersihkan kulit dan masker setiap 2-3 jam jika pemberian oksigen
dilakukan secara kontinu
13. Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan
integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
14. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas,
upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai
Indikasi
15. Pasang tanda “Oksigen sedang Digunakan” di dinding belakang tempat
tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
17. Lakukan pembersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasi orisedur yang telah dilakukan dan respon pasien
a. Metode pemberian oksigen
b. Kecepatan oksigen
c. Respon pasien
d. Efek samping/merugikan yang terjadi
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed). USA :
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed). UK : The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor’s Clinicalc Nursing Skills, A Nursing Procces, A Nursing
Process Approach (3rd ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A. G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis : Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator DIagnostik (1 st ed). Jakarta :
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
Watkinson, . M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMBERIAN PRODUK DARAH
Kategori : Fisiologis Subkategori: Sirkulasi
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan produk darah dengan menggunakan set transfusi.
Diagnosa Keperawatan :
Hipovolemia Risiko Hipovolemia
Perfusi Perifer Tidak Efektif Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif Risiko
Syok Risiko Alergi
Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik Perfusi Perfier Meningkat
Tingkat Syok Menurun Tingkat Alergi Menurun.
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan a.Produk
darah, sesuai kebutuhan
a. Sarung tangan bersih
b. Set transfusi (blood set)
c. Cairan NaCl 0,9%
d. Kateter IV
e. Spuit 3 cc
f. Alcohol swab
g. Pengalas
h. Bengkok
i. Plester
j. Gunting
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Lakukan pengecekan ganda (double check) pada label darah (golongan
darah, mesus, tanggal kadaluwarsa, nomor seri, jumlah dan identitas
pasien)
7. Pasang akses intravena, jika belum terpasang
8. Periksa kepatenan akses intravena, flebitis dan tanda infeksi lokal
9. Berikan NaCl 0,9% 50-100 ml sebelum transfusi dilakukan.
10. Sambungkan kantung darah dengan set transfusi
11. Atur kecepatan transfusi 2 mL/menit pada 15 menit pertama dan jika
tidak terjadi respons alergi maka transfusi dapat dipercepat sesuai target
dan kondisi pasien
12. Berikan transfusi dalam waktu maksimal 4 jam (untuk WB, PRC, PRC-LD, WE
2 jam (untuk TC), atau 6 jam (untuk FFP dan cryoprecipitate)
13. Bilas selang dengan mengalirkan cairan NaCI 50-100 ml
14. Monitor TTV dan adanya tanda/gejala respons alergi (saat transfusi
dimulai, 15 menit setelah transfusi dimulai, saat transfusi selesai, 4 jam
setelah transfusi selesai)
15. Hentikan transfusi jika terdapat reaksi transfusi
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
17. Lepaskan sarung tangan
18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA
Perason Education.
Booth, C. & Allard, S. (2017). Blood transfusion. Medicine, 45(4), 244-250.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lean, P. & Lebon, M. (2011). Clinical Nursing Skill A Nursing Process Approach (3rd ed.). Philadelphia
Wolter Kluwer Lippincot Williams & Wilkins.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.
Perry, A.G.& Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M.H. (2016). Fundamentals Of Nursing (3st ed.).
Philadelphia: F.A Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI
Kategori :Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengambil sampel darah arteri untuk mendapatkan nilai tekanan parsial oksigen dan koarbondioksida,
asam-basa darah, serta saturasi oksigen.
DiagnosaKeperawatan :
Hipovolemia
Hipervolemia
Penurunan Curah Jantung
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Gangguan Sirkulasi Spontan
Ikterik Neonatus
Risiko Hipovolemia
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Parifer Tidak Efektif
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Ketidakseimbangan Cairan, Risiko
Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Ikterik Neonatus.
LuaranKeperawatan :
Status Cairan Membaik
Curah Jantung Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Keseimbangan Cairan Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat.
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Siput AGD atau spuit 3 cc
c. Heparin, jika menggunakan spuit AGD
d. Karet
e. Alcohol Swab
f. Plester
g. Bantalan
h. Pengalas
i. Bangkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Lakukan Allen test sebelum menusuk nadi radialis
7. Bilas spuit dengan heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
8. Tentukan area penusukan dengan merasakan denyut nadi
9. Pasang alas di bawah area penusukan
10. Pasang bantalan di bawah area pergelangan tangan, jika perlu
11. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
12. Stabilisasi arteri dengan meregangkan kulit
13. Tusukan jarum dengan sudut 45-90° dengan bevel menghadap ke atas
14. Aspirasi sampel darah 1-3 cc
15. Cabut jarum dari arteri secara perlahan
16. Tusukan jarum spuit pada karet
17. Berikan penekanan pada area penusukan selama 5-15 menit
18. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
19. Berikan label pada sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
21. Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
Jumlah :
Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
American Nurses Association (2018), Sheehy’s Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed). St.
Louis : ELsevier.
Berman, A., Snyder, S, & Fradsen, G, (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed). USA :
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S, (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 th ed). UK : The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P, & LeBon, M, (2011). Skill Checklist For Taylor’s Clinical Nursing Skills, A Nursing Process Approach
(3rd ed). USA Lippincott Williams & Willkins.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis : Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar DIganosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator DIagnostik (1st ed). Jakarta :
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
Walkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed).
Philadelphia : F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWATDARURAT
SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
Kategori:Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengambil sampel darah melalui intravena untuk pemeriksaan laboratorium
Diagnosa Keperawatan :
Hipovolemia
Risiko Penurunan Curah Jantung
Hypervolemia
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Penurunan curah jantung
Risiko Perfusi
Miokard Tidak Efektif
Perfusi perifer tidak efektif
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Ikterik Neonatus
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Hipovolemia
RisikoI kterik Neonatus

Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik
Integritas Kulit Dan Jaringan Meningkat
Curah Jantung Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Keseimbangan Cairan Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Keseimbangan Elekrolit Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap, tanggal lahir
dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkanalatdanbahan yang diperlukan :
a. Sarungtanganbersih
b. Spuitatauvacutainer sesuaiukuran
c. Alcohol swab
d. Tabung sampel darah, sesuaikebutuhan
e. Tomiket
f. Plester
g. Pengalas
h. Bengkok
i. Safety box
4. Melakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Pilih vena yang akan dilakukan penusukan
7. Pasang pengalas di bawah area vena yang di pilih
8. Lakukan pembedungan dengan memasang torniket 5-10 cm di atas area penusukan
9. Anjurkan membuka dan mengepalkan tangan beberapa kali untuk membantu vena
berdilatasi
10. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
11. Lakukan penusukan dengan sudut 20-30°dengan bevel menghadap keatas
12 Aspirasi sampel darah sesuai kebutuhan (jika menggunakan spuit) atau pegang adapter
lalu tekan tabung vakum dan biarkan darah masuk sampai sesuai kebutuhan
(jikamenggunakan vacutainer )
13. Lepaskan torniket
14. Keluarkan jarum dari vena secara perlahan
15. Lakukan penekanan pada area penusukan
16. Berikan balutan dengan kasa steril, jika perlu
17. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
18. Pindahkan darah dari spuit kedalam tabung vakum (jika menggunakan spuit)
19. Berikan label pada tabung sampel darah dan kirim segera kelaboratorium
20. Buang jarum pada safety box
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang di gunakan
22. Lepaskan sarung tangan
23. Lakukankebersihantangan 6 langkah
24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. &Fraden, G. (2016). Kozier&Erb’s Fundamentals of Nursing ( 10 th ed.). USA: person
Education
Dougherty, L. & Lister, S. (2015) Skill checklist for taylor’s clinical nursing skills, A Nursing Process Approach
(3rded). USA Lippincott Williams & Wilkins
Perry, A.G. & Potter, P.A (2015). Nursing Skill & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik(1sted). Jakarta: DPP
PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan(1sted). Jakarta: DPP
PPNI
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidankriteriaHasilKeperawatan(1st ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.). Philadelphia:
F.A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGATURAN VENTILASI MEKANIK
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengelola pemberian sokongan napas buatan, baik melalui alat bantu napas non – invasif
maupun invasif.
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Nafas Membaik
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan :
a. Mesin ventilator
b. Bag Valve Mask
c. Set sirkuit ventilator
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Hubungkan mesin ventilator dengan sumber oksigen
5. Rangkai set sirkuit pada ventilator
6. Hidupkan mesin ventilator
7. Lakukan kalibrasi ventilator dan tes kebocoran
8. Atur mode ventilator, sesuai kebutuhan
9. Hubungkan alat bantu napas (ETT, LMA, masker CPAP) dengan
sirkuit ventilator
10. Siapkan BVM di samping tempat tidur untuk antisipasi malfungsi
mesin
11. Monitor respons pasien terhadap ventilasi mekanik
12 Rapikan pasien dan alat – alat yang di gunakan
13 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14 Dokumentasikan mode ventilator yang diberikan dan respons
pasien terhadap ventilasi mekanik
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
American Nurse Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (
ed.). St. Louis: Elsevier
Burns, S. M (2014) AACN Essential of Critical Care Nursing ( ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvory, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care ( ed.). USA: Jones &
Barlett Learning.
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M. H (2016). Fundamentals of Nursing ( ed.).
Philadelpia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGGUNAAN SYRINGE PUMP
Kategori: fisiologis Sub Kategori : sirkulasi
Defenisi : Membuat luka dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan pendarahan
DiagnosaKeperawatan :
Hipovelemia
Resiko hipovelemia
Resiko syok
Prefusi prerifer tidak efektif
LuaranKeperawatan :
Status cairan membaik
Prefusi parifer meningkat
Tingkat syok menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien mengunakan minimal dua identitas( nama, tanggal
lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
1) Sarung tangan
2) Kasa steril
3) Plester
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Tinggikan bagian tubuh yang cedera di atas level jantung, jika tidak ada
fraktur
7. Anjurkan membatasi gerak pada area cedera
8. Tutup luka dengan kassa
9. Tekan kassa dengan kuat di atas luka sampai tidak timbul pendarahan
10. Tekan arteri( pressure poin) yang mengarah kea rah pendarahan
11. Fiksasi kassa dengan plester
12. Rapikan pasian dengan posisi nyaman
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Brock. N (2011) principles of ALS care, Massachusetts, jones and Bartlett publisher.
Clarke, S & santy-tomlinson J ( 2014) orthopaedic and trauma nursing. An evidence-based
Approach to musculoskeletal care. UK wiley-blackwell
Cole E (2019) trauma care, essential clinical clinical skills for nurses. UK : wiley- Blackwell
Derr, P , McEvoy, M., & tardiff, J (2014). Emergency & critical care (8end). USA : jones & barlett learning
Graves, I., & porter, K (2007) , oxford handbook of pre-hospital care, new York: oxford
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik(1 st ed. ).
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonesia :DefinisidanTindakanKeperawatan( 1 st ed.). Jakarta
: DPP PPNI
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan(1 st ed.). Jakarta
: DPP PPNI.
Wilkison J.M, treas, L.S, Barnett, K. & smith, M.H. (2016), fundamentals of nursing Philadelphia : F. A
Davis company
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGHISAPAN JALAN NAPAS
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction bertekanan negative kedalam
mulut,nasofaring,trekea dan/atau endotracheal tube (ETT)

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Gangguan Menelan
Gangguan Ventilasi Spintan Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Tingkat Aspirasi Menurun
Ventilasi Spontan Meningkat Status Menelan Meningkat
Penyapihan Ventilator Meningkat Sirkulasi Spontan Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama
Lengkap, tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril (untuk naso-faring, trakea dan ETT)
b. Masker dan google,jika perlu
c. Selang suction, sesuai ukuran
d. Selang penyambung
e. Mesin suction
f. Kom steril berisi cairan steril
g. Tisu
h. Pengalas
i. Sumber oksigen
j. Stetoskop
k. Oksimetri nadi
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan semi- Fowler
6. Aulkultasi suara nafas
7. Pasang oksimertri nadi
8. Letakkan pengalas dibawah dagu atau di dada
9. Hubungkan selang penyambung ke mesin suction
10. Hubungkan selang penyambung dengan ujung selang suction
11. Nyalakan mesin suction dan atur negative,sesuai kebutuhan ( dewasa
120- 150 mmHg,bayi 60-100 mmHg)
12. Berikan oksigenasi 100% minimal 30 detik dengan selang oksigen
13. Pasang sarung tangan steril
14. Lakukan penghisapan tidak lebih dari 15 detik
15. Lakukan penghisapan pada ETT terlebih dahulu lalu hidung dan mulut,
jika pasien terpasang ETT
16. Bilas selang suction dengan cairan steril
17. Berikan kesempatan bernapas 3-5 kali sebelum penghisapan
berikutnya
18. Monitor saturasi kembali suara nafas
19. Lepas dan buang selang suction
20. Matikan mesin suction
21. Auskultasi kemabli suara nafas
22. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23. Lepaskan sarung tangan
24. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25. Dokumentasikan warna,jumlah,konsistensi sputum,kemampuan
batuk,saturasi oksigen,dan suara nafas,serta respons pasien
Jumlah:
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snynder, S. & Fradsen, G (2016) . Kozier & Erb’ Fundamentals Of Nursing (10th Ed.).
USA:Person Education
Burns, S. M (2014). AACN Essentials Of Critical Care Nursing (3 Th Ed.). New York : McGraw-Hill Education
Dougherty, l & Lister, S (2015). Manual of cinical nursing procedures (9 th ed). UK : The Royal Marcsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P & LeBon, M (2011) Skill checklist for taylor’s cinical nursing skill, A Nursing Process Apporoach (3
Th
Ed). USA Lippincot Williams & Wilkins
Perry, A.G & Potter, P. A (2015) Nursing Skills & Procedures (8 Th Ed). St Louis : Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic n (1st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1 st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 St
Ed)
Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L, S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) fundamentals of nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.

Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PERAWATAN SELANG DADA
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang terpasang selang dada dan system water seal
drainage (WSD)

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas Resiko Infeksi
Pola Nafas Tidak Efektif Perlambatan Pemulihan Pascabedah

Luaran Keperawatan :
Pertukaran Gas Meningkat Tingkat Infeksi Menurun
Pola Nafas Membaik Pemulihan Pascabedah Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Set WSD
c. Klem 2 buah
d. Cairan steril
e. Alcohol swab
f. Plester
g. Pengaman selang (karet gelang atau penil)
h. Set perawatan luka
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi indikasi penggantian botol WSD:
a. Botol telah terisi ¾ penuh,atau
b. Botol telah terpasang 3 hari
6. Posisikan pasien semi-fowler (pada pneumotoraks) atau fowler (pada
hemotoraks)
7. Pasang sarung tangan
8. Buka set WSD baru dengan tetap mempertahankan kesterilan
9. Isi botol WSD dengan cairan steril hingga ujung selang terdalam 2 cm
10. Klem selang dada dan selang WSD
11. Lepaskan selang dada dengan selang WSD
12. Desinfeksi ujung selang dada dengan alcohol swab
13. Sambungkan selang dada dengan selang WSD baru
14. Plester sambungan selang
15. Buka klem selang dada
16. Amati adanya undulasi pada selang
17. Gulung kelebihan selang pada tempat tidur dan amankan dengan karet
gelang atau peniti
18. Gantung WSD disamping tempat tidur dengan posisi selalu lebih rendah
inseri selang dada
19. Lakukan perawatan luka pada era inseri selang dada dengan tektik steril
20. Rapikan pasien dan alat – alat yang digunakan
21 Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan tanggal dan waktu,jumlah dan tipe drainase dalam botol
WSD lama,dan respons pasien
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snynder, S. & Fradsen, G (2016) . Kozier & Erb’ Fundamentals Of Nursing (10th Ed.).
USA:Person Education
Burns, S. M (2014). AACN Essentials Of Critical Care Nursing (3 Th Ed.). New York : McGraw-Hill Education
Dougherty, l & Lister, S (2015). Manual of cinical nursing procedures (9 th ed). UK : The Royal Marcsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P & LeBon, M (2011) Skill checklist for taylor’s cinical nursing skill, A Nursing Process Apporoach (3
Th
Ed). USA Lippincot Williams & Wilkins
Perry, A.G & Potter, P. A (2015) Nursing Skills & Procedures (8 Th Ed). St Louis : Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic n (1st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1 st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 St Ed)
Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L, S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) fundamentals of nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP Perekaman Elektrokardiogram (EKG) 12 Sedapan
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Memasang elektroda pada area tertentu pada ekterimatas dan dada untuk mendapatkan sadapan
potensial listrik yang dihasilkan oleh aktivitas jantung.
Diagnosa Keperawatan :
Penurunan Curah Jantung
Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intoleransi Aktivitas
Risiko Intoleransi Aktivitas
Luaran Keperawatan :
Curah Jantung Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Toleransi Aktivitas Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan persiapan tim resusitasi dan pembagian tugas
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Mesin EKG
b. Elektroda dada (prekordial) dan ektremitas
c. Alcohol Swab
d. Jeli
e. Tisu
f. Sampiran/Tirai
g. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Atur posisi pasien senyaman mungkin
7. Jaga privasi pasien
8. Bersihkan permukaan kulit di pergelangan tangan dan kaki serta dada
9. Berikan jeli sevukupnya pada area yang akan dipasangi elektroda
10. Sambungkan kabel dengan manset elektroda ektremitas
11. Pasang manset elektroda ektermitas pada pergelangan tangan dan kaki :
a. Kabel RA dengan elektroda di pergelangan tangan kanan
b. Kabel LA dengan elektroda di pergelangan tangan kiri
c. Kabel LF (atau LL) dengan elektroda di pergelangan kaki kiri
d. Kabel RF (atau LF,N) dengan elektroda di pergelangan kaki kanan
e.
12. Sambungkan kabel dengan elektroda dada
13. Pasang balon elektroda pada dada :
a. C1 : Ruang interkosta IV tepi sternal kanan
b. C2 : Ruang interkosta IV tepi sternal kiri
c. C3 : Pertengahan C2 dan C4
d. C4 : Ruang interkosta V kiri di garis midklavikula
e. C5 : Ruang interkosta V kiri di garis aksila anterior
f. C6 : Ruang interkostal V kiri di garis mid-aksila
14. Nyalakan mesin EKG dan operasikan mesik EKG sesuai petunjuk
penggunaan mesin
15. Anjurkan bernapas normal dan tidak bergerak serta tidak berbicara saat
perekaman
16. Lakukan perekaman jantung
17. Matikan mesin EKG
18. Lepaskan elektroda pada dada dan ekstemitas
19. Bersihkan dada dan ekstremitas
20. Tuliskan identitas atau tempelkan label identitas pasien pada kertas EKG
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Bowden, A.,Snyder,S.& Fradsen,G. (2016).Koizier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed).USA:
Perason Education.
Dougherty,L.& Lister,S. (2015). Manual Of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry,A.G.& Potter, P.A. (2015). Nursing Skiils & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier PPNI
(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator Diagnosis (1st ed.) Jakarta
DPP PPNI.
PPNI (2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar ;uaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson,J.M., Treas,L.S., Barnett, K.&Smit,M.H (2016).Fundamentals Of Nursing (3rd ed.). Philadelphia:
F.A.Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP RESTRIKSI CAIRAN
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Nutrisi dan Cairan
Defenisi :
Memfasilitasi pembatasan asupan cairan untuk meminimalkan kelebihan cairan dalam tubuh.

DiagnosaKeperawatan :
Hipervolemia Resiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Penurunan Curah Jantung Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Resiko Penurunan Curah Jantung

LuaranKeperawatan :
Status Cairan Membaik Perfusi Renal Meningkat
Curah Jantung Meningkat Keseimbangan Cairan Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasipasienmenggunakan minimal dua identitas (namaLengkap,
tanggallahir dan/ataunomorrekammedis
2. Jelaskantujuandanlangkah-langkahprosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (seperti ortopnea, dispnea, edema,
JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan)
5. Periksa status hemodinamik (meliputi frekuensi nadi, tekanan darah, MAP,
CVP, PAP, PCWP, CO, CI), jika tersedia
6. Ukur intake, output dan balance cairan
7. Periksa kecepatan infuse secara tepat
8. Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
9. Batasi asupan cairan dan garam
10. Anjurkan melapor jika output urine <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam
11. Anjurkan melapor jika BB bertambah>1kg dalam sehari
12. Ajarkan cara mengukur dan mencatat input dan output cairan
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukan denganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rdt ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN DEWASA
Kategori:Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi memberikan pertolongan pertama pada kondisi henti nafas dan henti nafas dengan teknik
kombinasi kompresi pada dada dan bantuan nafas pada pasien dewasa.

DiagnosaKeperawatan :
Gangguan sirkulasi spontan
Gangguan ventilasi spontan
LuaranKeperawatan :
Sirkulasi spontan meningkat
Gangguan ventilasi meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Periksa respons pasien dengan memanggil, menepuk bahu dan/atau
memberikan rangsangan nyeri
2. Aktifkan Emergency medical system atau berteriak minta tolong
3. Pasang sarung tangan bersih, jika memungkinkan
4. Posisikan pasien di tempat datar dan keras
5. Atur posisi penolong berlutut di samping dada pasien (jika pasien di lantai)
atau berdiri di samping dada pasien (jika pasien di tempat tidur)
6. Periksa nadi karotis dan nafas secara bersamaan dalam waktu<10 detik
7. Lakukan rescue breathing jika nadikarotis teraba tapi tidak ada napas
8. Lakukan kompresi dada jika nadikarotis tidak teraba:
a. Posisikan tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang
lain tegak lurus pada pertengahan dada atau seperdua bawah sternum
b. Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan
kedalaman 5-6 cm
9. Buka dan bersihkan jalan napas dengan teknik head tilt-chin lift atau jaw
thrust (jika curigai cedera servikal)
10. Berikan bantuan napas (ventilasi) 2 kali dengan menggunakan BVM
11. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 sebanyak 5 siklus
mata sekitar 2 menit
12. Periksa nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus
a. Lakukan RJP kembali jika nadi karotis belum teraba
b. Lakukan rescue breathing 10-12 kali/menit jika nadi karotis teraba dan
napas tidak ada
13. Berikan posisi pemulihan (recovery position) jika nadi karotis teraba dan
napas ada tetapi belum sadar (jika pasien belum sadar (jika pasien di lantai)
atau berikan posisi semi Fowler (jika pasien di tempat tidur)
14. Lepaskan sarung tangan
15. Lakukankebersihantangan 6 langkah
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Item x 5

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus-menerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5 th ed.). St. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (7 th ed.).
St. Louis: Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia: DefinisidanTindakanKeperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). StandarLuaranKepetawatan Indonesia: DefinisisdanKriteriaHasilKeperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP TRIASE
Kategori: Lingkungan Sub Kategori : Keamanan dan Proteksi
Defenisi :
Memilah pasien yang tiba di instalasi gawat darurat sesuai dengan tingkat kegawatdaruratan pasien.

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Ventilasi Spontan Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Gangguan Sirkulasi Spontan Penurunan Kapasitas Adaptif Intra Kranial
Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan Resiko Perdarahan
Penurunan Curah Jantung Resiko Cedera

Luaran Keperawatan :
Ventilasi Spontan Meningkat Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat Tingkat Perdarahan Menurun
Curah Jantung Meningkat Tingkat Cedera Menurun
Perfusi Serebral Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Perkenalkan diri perawat kepada pasien atau keluarga/pengantar
2. Tanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan
4. Siapkan ruangan dan peralatan yang diperlukan :
a. Sarung tangan
a. Formulir triase
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkag
6. Pasang sarung tangan
7. Identifikasi cara kedatangan pasien (seperti dating sendiri, berjalan, kursi
roda, ambulans, telentang, digendong)
8. Tentukan ketegori triase berdasarkan hasil pemeriksaan
9. Identifikasi status konfirmasi (SPGTD atau non-SPGTD), jika pasien rujukan
10. Periksa jalan napas, pernapasan, sirkulasi dan kesadaran
11. Identifikasi keluhan utama dan riwayat penyakit
12. Tentukan kategori triase berdasarkan hasil pemeriksaan
13. Identifikasi criteria isolasi ( seperti batuk >2 minggu, demam atau riwayat
demam, riwayat kontak dengan pasien penyakit menular, riwayat
perjalanan dari daerah pandemi )
14. Transfer (disposisi) pasien ke zona atau ruangan yang sesuai dengan
kategori triase( seperti zona merah, zona kuning, zona hijau, ruang isolasi )
15. Lakukan pengkajian dan penanganan awal sesuai respons time kategori
triase
16. Lepaskan sarung tangan
17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Cydulka, R.K., Cline, D.M., Ma, O.J., etal (2018). Tintinalli’s Emergency Medicine Manual (8 th ed.). New
York: McGraw Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., &Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8 th ed.). USA: Jones & Barlett Learning
Emergency Nurses Association (2010). Sheehy’s Emergency Nursing, Principles and Practice (6 th ed.). St.
Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria hasil Keperawatan (1 st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT
SOP Pemantauan Residu Gaster
Kategori:Fisiologis SubKategori :Nutrisi dan cairan

DiagnosaKeperawatan:
Risiko aspires
Defisit nutrisi
Disfungsi motilitas gastrointestinal
Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal
LuaranKeperawatan
Tingkat aspirasi menurun
Status nutrisi membaik
Mobilitas gastro intestinal membaik
ASPEKYANGDINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap ,tanggallahir,dan/ataunomorrekammedis)
2. Jelaskantujuandanlangkah-langkahprosedur
3. Siapkanalatdanbahanyang diperlukan;
a. Sarungtanganbersih
b. Cathetertipatauspuitsesuaiukuran
c. KertaspH,jikaperlu
4. Lakukankebersihantangan6langkah
5. Pasangsarungtanganbersih
6. Sambunganselangnaso/orogastrikdengancathetertipatauspuit
7. Aspirasi cairan lambung dengan menarik pendorong
cathetertipatauspuit
8. PemeriksaankeasamancairanlambungdengankertaspHuntuk
memastikancairanlambung,jikaperlu
9. Ukuranvolumeresidulambung
10. Amati warnadankarakteristikresidulambung
11. Lepaskansarungtangan
12. Lakukankebersihantangan6langkah
13. Dokumentasiproseduryangtelahdilakukandanresponspasien
Jumlah:

Nilai:
Jumlah Nilai Akhir x 100 %

= Jumlah Item x 5
Keterangan :
0=Tidakdilakukan
1=Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2=Dilakukandenganbantuansering
3=Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4=DilakukantanpaBantuan(Mandiri)
Referensi:
Berman, A., Snyder, S. &Fradsen, G. (2016). Kozier&Erb’sFundamentalsofNursing (10th ed.)
USA:PerasonEducation.
Dougherty, L. & Lister, S.(2015). Manual ofClinicalNursingProcedures(9th ed.) UK: The
RoyalMarsdenNHSFoundationTrust.
Perry, A.G. &Potter ,P.A. (2015). NursingSkills&Procedures(8th ed.). St Louis:
MosbyElsevierPPNI(2016).StandarDiagnosisKeperawatanIndonesia:DefinisiDanIndicatorDiagnosti
c(1std.).
Jakarta:DPP PPNI
PPNI(2018).StandarIntervesiKeperawatanIndonesia:DefinisiDanTindakanKeperawatan(1sted.).
Jakarta:DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Criteria Hasil Keperawatan
(1stEd.).Jakarta:DPPPPNI.
Wilkinson, J.K,. Treas , L.S., Barnett, K. & Smith, M.H (2016). FundamentalsOfNursing(3rd
ed.)Philadephia:F.A.Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL PembimbingLab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPERGLIKEMIA
Kategori: SubKategori:
Fisikologis Nutrisi dan cairan
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data tanda dan gejala yang mengindikasikan peningkatan
kadar glukosa darah diatas batas normal

DiagnosaKeperawatan:
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Risiko hivopolemia

LuaranKeperawatan:
Kestabilan status glukosa darah menginkat
Status cairan membaik
ASPEKYANGDINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama
lengkap,tanggal lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Monitor tanda dan gejalah,seperti:
a. Lelah atau lesu
b. Haus meningkat
c. Mulut kering
d. Jumlah urine meningkat
e. Kadar glukosah darah/urine tinggi
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Informasikan hasil pemantauan,jika perlu
7. Atur interval pemakaian sesuai dengan kondisi pasien
8. Dokumentasikan:
a. Tanda dan gejalah yang tampak
b. Waktu munculnya tanda dan gejalah
c. Durasimunculnyatandadangejalah
Jumlah:

Nilai:
JumlahNilai Akhir x
100 % =
JumlahItemx 5
Keterangan :
0=Tidak dilakukan
1=Dilakukan denganbantuanterusmenerus
2=Dilakukan denganbantuansering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4=DilakukantanpaBantuan(Mandiri)
Referensi:
Berman. A, Snyder. S. & Fradsen, G.. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals Of Nursing (10thed.)
USA.PerasonEducation.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9thed.). UK The
RoyMarsdenNHSFoundationTrush.
Perry. A.G & Potter, P.A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby
ElseviersPPNI(2016).StandarDiagnosisKeperawatanIndonesia:DefinisidanIndikatorDiagnostik(1ste.)
Jakarta:DPPPPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1sted.)Jakarta:DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(1sted.)Jakarta:DPP PPNI.
Wilkinson,J.M.,Treas,L,S.,Barnett,k.&Smith, M.H.(2016).FundamentalsofNursin(3rded.).
Philadelphia:F.A.DavisCompany.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP EKSTUBASI SELANG ENDOTRAKHEAL
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Melepaskan selang endotrakhea dari jalan napas melalui mulut.

Diagnosa Keperawatan :
Pola Napas
Tidak Efektif
Gangguan
Pertukaran
Gas Gangguan
Ventilasi
Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator

Luaran Keperawatan :
Pola Napas
Membaik
Pertukaran Gas
Meningkat Ventilasi
Spontan meningkat
Penyapihan Ventilator meningkat
0 1 2 3 4
ASPEK YANG DINILAI

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal Lahir,
dan/atau
nomor rekam medis)
2. Identifikasi indikasi pelepasan selang endotrakeal
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit 20 cc
C. Selang oksigen
d. Kasa pengganti (seperti RM, NRM),
sesuai kebutuhan e Selang suction,
ukuran sesuai kebutuhan
f. Mesin suction
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Posisikan pasien telentang. Atau sesuai kebutuhan
8. Lakukan penghisapan lendir pada selang endotrakeal dan mulut, jika perlu
9. Kempiskan balon endotrakheal menggunakan spuit 20 cc
10. Lepaskan fiksasi luar
11. Tarik selang endotrakheal melalui mulut
12. Ulangi penghisapan lendir, jika perlu
13. Bersihkan area bibir dengan kasa, jika perlu
14. Berikan oksigen via selang oksigen pengganti, sesuai kebutuhan
15. Atur aliran oksigen, sesuai kebutuhan
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang di gunakan
17. Lepaskan sarung tangan
18. Lakukan kebersihan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan repons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 %

= Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan
kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan
(Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017) ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis: Elsevier.
American HeartAssociation (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation (2018). Sheehy'sEmergencyNursing: PrinciplesandPractice (7th ed.). St. Louis:
Elsevier Burns, S. M. (2014). AACN Essentials ofCriticalCareNursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvoy, M., &Tardiff, J. (2014). Emergency&CriticalCare (8th ed.). USA: Jones &BarlettLearning.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta:
DPP PPNI. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PP PPNI (2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PP
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP BANTUAN PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASAH
Kategori : fisiologis Sub Kategori : respirasi
Defenisi : mengumpulkan dan menganalisis data untuk menilai ketidaknormalan ekuilibrium antara ion
hidrogen di ruangan intraseluler dan ekstraseluler
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan jalan napas tidak efektif Hipovolemia
Gangguan pertukaran gas Hipervolemia
Pola napas tidak efektif Perfusi perifer tidak efektif
Risiko aspirasi Risiko perfusi perifer tidak efektif
Gangguan ventilasi spontan Risiko perfusi miokard tidak efektif
Gangguan penyapihan ventilator Risiko syok
Penurunan curah jantung Gangguan sirkulasi spontan
Risiko penurunan curah jantung Risiko gangguan sirkulasi spontan
Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Curah Jantung Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Status Cairan Membaik
Pola Napas Membaik Perfusi Perifer Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun Perfusi Perifer Meningkat
Ventilasi Spontan Meningkat Tingkat Syok Menurun
Penyapihan Ventilator Meningkat Tingkat Syok Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. ldentifikasi pasien menggunakan minimal dua Identitas(nama
lengkap,tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Monitor frekuensi dan kedalaman napas
4. Monitor irama dan frekuensi jantung
5. Monitor status neurologi (tingkat kesadaran, status mental)
6. Monitor perubahan pH, PaCO2 dan HCO3
7. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
8. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
9. Dokumentasikan hasil pemantauan
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York:McGraw-Hill Education
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency& Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett
Learning
Lewis S. L, Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding, M. M. (2014). Medical-surgical
nursing: AssSessment and Management of Clinical Problems (9th ed.). St. Louis, Missouri:Mosby
Elsevier.
PPNI (2016), Jakarta: DPP PPNI. Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 st ed.).jakarta:
DPP PPNI.
PPNI(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st
ed.).Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018) Standar Luaran Keperawatan ndonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI
Ruholl L (2006). Arterial blood gases: analysis and nursing responses. MEDSURG Nursing, 15(6)343-351.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :

OPERASIONA
Tanggal :
L Pembimbing Lab :
LABORATORIU PROSEDURAL Nilai :
M (SOP)
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP BANTUAN PEMASANGAN JALAN NAFAS BUATAN ENDOTRACHEALTUBE (ETT)
Kategori : fisiologis Sub Kategori : respirasi
Defenisi : memasukan pipa jalan nafas buatan ke dalam trakea melalui mulut

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Gangguan pertukaran gas
Pola nafas tdk efektif
Resiko aspirasi
Gangguan ventilasi spontan
Gangguan penyapihan ventilator
Gangguan sirkulasi spontan
Penurunan kapasitas adaptif intrakranial

Luaran Keperawatan :
Bersihan jalan napas meningkat
Pertukaran gas meningkat
Pola nafas membaik
Tingkat aspirasi menurun
Ventilasi spontan meningkat
Penyapihan ventilator meningkat
Sirkulasi spontan meningkat
Kapasitas adaptif intracranial meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. ldentifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(namalengkap,tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Scope (laringoskop dan stetoskop)
b. Tube (ETT sesuai ukuran)
c. Airway (pipa orofaring atau nasofaring)
d. Tape (plester dan gunting untuk fiksasi)
e. Introducer (mandrin atau stylet)
f. Connector (selang penyambung)
g. Suction
h. Sarung tangan steril
i. Masker
j. Jeli
k. Spuit 20 cc
l. Bag-valve-mask (BVM)
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan dan masker
6. Periksa integritas balon ETT
7. Pasang mandrin pada bagian dalam ETT
8. Lumasi ETT dengan jeli
9. Posisikan pasien teletang dengan leher ekstensi
10. Lakukan pendampingan pasien selama pemasangan dilakukan operator:
a. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan
telunjuk)
b. Masukkan blade laringoskop dengan tangan kiri sampai epiglotis
terlihat jelas
c. Masukkan ETT melewati epiglotis dengan tangan kanan
d. Kembangkan balon ETT
e. Angkat blade laringoskop dari mulut pasien
f. Pegang ETT dengan satu tangan dan lepas mandrin dengan tangan
lainnya
11. Lakukan suction, jika perlu
12. Sambungkan ETT dengan BVM
13. Periksa ketepatan posisi ETT dengan auskultasi bunyi paru
14. Fiksasi ETT dengan plester
15. Sambungkan ETT dengan connector sumber oksigen
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
17. Lepaskan sarung tangan dan masker
18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5 ed.). St. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American Nurses Association (2018). Sheehy's Emergency Nursing: Principles and Practice
(7ed.).St.Louis:Elsevier.
Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3 ed.). New York: MCGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy. M., & Tardif, J. (2014). Emergency & Critical Care (8h ed.). USA: Jones & Barlett learning
Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M., Bucher, L. & Harding. M. M. (2014). Medical-surgical
Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems (9 ed.). St.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kitena Hasil Keperawatan (1sted.).
Jakarta: DPP PPNI,Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan

STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL

(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIUM Nilai :
KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


SOP PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN NASOPHARINGEAL AIRWAY (NPA)

Kategor: Fisiologis Sub Kategori :Respirasi

Defenisi :

Memasukkan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui hidung

Diagnosa Keperawatan :

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan

Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator

Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan

Risiko Aspirasi

Luaran Keperawatan :

Bersihan Jalan Nafas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat

Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat

Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat

Tingkat Aspirasi Menurun


ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

a. NPA sesuai ukuran

b. Sarung tangan bersih

c. Jeli
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

6. Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi

7. Bersihkan lubang hidung, jika perlu

8. Pilih ukuran NPA yang tepat (panjang NPA sama dengan jarak
antara lubang hidung ke ujung daun telinga)

9. Lumasi ujung NPA dengan jeli

10. Masukan NPA kedalam lubang hidung dengan bevel menghadap ke secara
perlahan hingga paring posterior

11. Rapikan pasien dengan alat-alat yang di gunakan

12. Lepaskan sarung tangan

13. Lakukan kebersihan 6 langkah

14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Jumlah :
Nilai :

Jumlah Nilai Akhir X 100% =

Jumlah Itemx 5

Keterangan :
0 = Tidak Dilakukan

1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus

2 = Dilakukan dengan bantuan sering

3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang

4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :

Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5 ed.). St. Louis: Elsevier.

American Heart Association (2016) ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA American
Nurses Association (2018). Sheehy's Emergency Nursing: Principles and Practice (7" ed.). St. Louis:
Elsevier. ed.). New York: McGraw-Hill

Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th Education. Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff,
J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Leaming. Barlett

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Definisi dan (1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. PPNI (2018). Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1 ed.).

Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1ed.). Jakarta:
DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan

STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL
(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIM Nilai :

KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN LARYNGEALAIRWAY


(LMA)
Kategori : Fisiologis Sub Kategori: Respirasi

Defenisi :

Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam laring melalui mulut

Diagnosa Keperawatan :

Bersihan jalan napas tidak efektif gangguan ventilasi spontan

Gangguan pertukaran gas gangguan penyapihan ventilator

Pola napas tidak efektif gangguan sirkulasi spontan

Risiko aspirasi penurunan kapasitas adaptif intraksi

Luaran Keperawatan :

Bersihan jalan napas meningkat ventilasi spontan meningkat

Pertukaran gas meningkat penyapihan ventilator meningkat

Pola napas membaik sirkulasi spontan meningkat

Tingkat aspirasi menurun kapasitas adaptif intracranial meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4

Defenisi :

Memasukan pipa jalan napas buatan ke dalam laring melalui mulut


Diagnosa Keperawatan :

Bersihan jalan napas tidak efektif gangguan ventilasi spontan

Gangguan pertukaran gas gangguan penyapihan ventilator

Pola napas tidak efektif gangguan sirkulasi spontan

Risiko aspirasi penurunan kapasitas adaptif intraksi

Luaran Keperawatan :

Bersihan jalan napas meningkat ventilasi spontan meningkat

Pertukaran gas meningkat penyapihan ventilator meningkat

Pola napas membaik sirkulasi spontan meningkat

Tingkat aspirasi menurun kapasitas adaptif intracranial meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

a. Laringel Mask Airway Sesuai Ukuran

b. Stetoskop

c. Plester dan gunting

d. Connector (selang penyambung)

e. Suction

f. Sarung tangan

g. Masker

h. Jeli

i. Spuit 20 cc

j. Bag-valve-mask(BVM)
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan dan masker

6. Periksa integritas balon LMA

7. Lumasi bagian posterior LMA dengan jeli

8. Posisikan pasien telantang dengan kepala ekstensi

9. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan telunjuk)

10. Lakukan suction,jika perlu

11. Masukan LMA ke dalam faring dan teruskan hingga terasa ada tahanan

12. Kembangkan balon LMA

13. Sambungkan LMA dengan BVM

14. Periksa ketepatan posisi LMA dengan auskultasi bunyi paru

15. Fiksasi LMA dengan plester

16. Sambungkan LMA dengan conector sumber oksigen

17. Rapikan pasien dengan alat-alat yang digunakan

18. Lepaskan sarung tangan dan masker

19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dengan respons pasien

Jumlah :

Nilai :

Jumlah Nilai Akhir X 100% =

Jumlah Itemx 5
Keterangan :

0 = Tidak Dilakukan

1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus

2 = Dilakukan dengan bantuan sering

3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang

4 = Dilakukan tanpa bantuan (mandiri)

Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis: Elsevier.

American Heart Association (2016). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA American Nurses
Association (2018). Sheehy's Emergency Nursing: Principles and Practice (7th ed.). St. Louis: Elsevier.

Burns, S. M. (2014). AACN Essentials of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett Learning. PPNI (2016).
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed.).

Jakarta: DPP PPNI. PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN JALAN NAPAS BUATAN OROPHARINGEAL AIRWAY (OPA)
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Memasukkan pipa jalan napas buatan ke dalam faring melalui mulut .

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan
Risiko Aspirasi Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun Kapasitas Adaptif IntrakranialMeningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. OPA sesuai ukuran
b. Sarung tangan bersih
c. Spatel lidah
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Posisikan pasien telentang dengan leher ekstensi
7. Bersihkan rongga mulut , jika perlu
8. Pilih ukuran OPA yang tepat (panjang OPA sama dengan jarak antara
ujung mulut ke ujung daun telinga)
9. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger (ibu jari dan telunjuk)
10. Metode 1: Masukkan OPA terbalik (sisi lengkung menghadap ke atas)
sampai menyentuh palatum mole, lalu putar 180˚. Metode 2: Tekan lidah
dengan spatel lidah dan masukkan OPA ke daerah faring posterior
11. Lepaskan sarung tangan
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert , B. ( 2017 ). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis : Elsevier .
American HeartAssociation ( 2016 ). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation ( 2018 ). Sheehy's Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier .
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCritical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. ( 2014 ). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett
Learning .
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN HEAD-TILT DAN CHIN-LIFT
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendongakkan kepala
dan mengangkat dagu .

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Fentilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Spontan Meningkat
Risiko Aspirasi

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Gangguan Fentilasi Spontan
Pertukaran Gas Meningkat Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (namaLengkap,
tanggal lahir dan/atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga, jika
memungkinkan
3. Lakukan kebersihan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi perawat di samping kepala pasien
6. Letakkan telapak tangan di dahi
7. Tekan dahi ke bawah hingga posisi kepala tengadah
8. Pegang tulang dagu dengan ibu jari dan jari telunjuk
9. Angkat dan dorong tulang dagu ke depan
10. Lepaskan sarung tangan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert , B. ( 2017 ). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis : Elsevier .
American HeartAssociation ( 2016 ). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation ( 2018 ). Sheehy's Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier .
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCritical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. ( 2014 ). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett
Learning .
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEBEBASAN JALAN NAPAS DENGAN JAW THRUST

Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi


Defenisi :
Membebaskan jalan napas untuk menjamin kepatenan pertukaran udara dengan mendorong rahang ke arah
depan

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaraan Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Aspirasi Gangguan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator Meningkat
Pola Napas Tidak Membaik Sirkulasi Spontan Meningkat
Tingkat Aspirasi Menurun Kapasitas Adaptif Intrakranial Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Pasang sarung tangan bersih
5. Atur posisi perawat di bagian atas kepala pasien
6. Letakkaan kedua tangan di samping kanan dan kiri rahang pasien
7. Dorong rahang ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan
barisan gigi atas
8. Hindari adanya ekstensi pada leher
9. Lepaskan sarung tangan
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus
menerus 2 = Dilakukan dengan bantuan
sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert , B. ( 2017 ). ACLS Study Guide (5th ed.). St. Louis : Elsevier .
American HeartAssociation ( 2016 ). ACLS Provider Manual Supplementary Material. USA: AHA
American NursesAssociation ( 2018 ). Sheehy's Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed.).
St. Louis: Elsevier .
Burns, S. M. ( 2014 ). AACN Essentials ofCritical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvoy, M., & Tardiff, J. ( 2014 ). Emergency & Critical Care (8th ed.). USA: Jones & Barlett
Learning .
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MASKER REBREATHING DAN NON-REBREATHING

Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi


Defenisi :
Memberikan tambahan oksigen dengan masker rebreathing atau non-rebreathing untuk mengatasi kondisi
kekurangan oksigen jaringan

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Risiko Syok
Gangguan Pertukaraan Gas Risiko Perfusi Parifer Tidak Efektif
Penurunan Curah Jantung Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Perfusi Perifer Tidak Efektif Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Penurunan Curah Jantung Intoleransi Aktivitas
Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Risiko Intoleransi Aktivitas

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat Tingkat Syok Menurun
Pertukaran Gas Meningkat Perfusi Perifer Meningkat
Curah Jantung Meningkat Perfusi Serebral Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Sirkulasi Spontan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat Toleransi Aktivtas Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga
3. Siapkan alat dann bahan yang diperlukan:
a. Sumber oksigen (tabung oksigen atau oksigen sentral)
b. Selang masker rebreathing atau non-rebreathing
c. Flowmeter oksigen
d. Humidifier
e. Cairan steril
f. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Tuangkan cairan steril ke humidifier sesuai batas
6. Pasang flowmeter dan humidifier ke sumber oksigen
7. Sambung selang masker rebreathing atau non-rebreathing ke humidifier
8. Atur aliran oksigen 8-12 L/menit (untuk masker rebreathing) atau 10-15
L/menit (untuk masker non-rebreathing)
9. Pastikan oksigen mengalir melalui selang
10. Pastikan oksigen mengisi kantung reservoir hingga mengembang
11. Pasang masker menutupi hidung dan mulut
12. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
13. Bersihkan kulit area mulut dan hidung serta masker setiap 2-3 jam jika
pemberian oksigen dilakukan secara kontinu
14. Monitor cupin, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguaan
integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
15. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas, upaya
napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai indikasi
16. Pasang tanda “Oksigen sedang Digunakan” di dinding di belakang tempat
tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
18. Lakukan kebersihan tanngan 6 langkah
19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien:
a. Metode pemberian okssigen
b. Kecepatan oksigen
c. Respon pasien
d. Efek samping
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus
menerus 2 = Dilakukan dengan bantuan
sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 =Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A, Snyder, S: & Fraadsen, G.(20016). Kozier & Erb’ Fundamentals of Nursing (10th ed.). USA:
Perason Education
Doughery, L & Listen, S. (2015). Manual of Cliniical Nursing procedures (9 th ed). Uk: The Royal
marsden NHS Fundation Trust
Lynn, P . & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor’s Cilnical Nursing Skills, A Nursing process
Approach (3th ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A.G. & Potter, P . A (2015) Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI ( 2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
PPNI ( 2018 ). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI .
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MASKER WAJAH (SIMPLE MASK ATAU FACE MASK)
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Respirasi

Defenisi :
Memberikan tambahan oksigen dan masker wajah atau sungkrup sederhana (simple mask) untuk
mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.
DiagnosaKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tida Efektif
Gangguan Pertukaran Gas
Penurunan Curah Jantung
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Syok
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Risiko Perfusi Selebral Tidak Efektif
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intoleransi Aktivitas
Risiko Intoleransi AKtivitas.
LuaranKeperawatan :
Bersihan Jalan Napas Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat
Curah Jantung Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Tingkat Syok Menurun
Perfusi Perifer Meningkat
Perfusi Selebral Meningkat
Sirkulasi SPontan Meningkat
Toleransi Aktivitas Meningkat.
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. SIapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sumber oksigen (tabung oksigen atau tabung sentral)
b. Selang masker wajah (simple mask)
c. Flowmeter oksigen
d. Humidifier
e. Cairan steril
f. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Tuangkan cairan steril
6. Pasang flowmeter dan humidifier sesuai batas
7. Sambungkan selang masker waah ke humidifier
8. Atur aliran oksigen 5-10 L/menit sesuai kebutuhan
9. Pastikan oksigen mengair melalui selang sungkup sederhana
10. Pasang masker wajah menutupi hidung dan mulut
11. Lingkarkan dan eratkan tali karet melingkari kepala
12. Bersihkan kulit dan masker setiap 2-3 jam jika pemberian oksigen
dilakukan secara kontinu
13. Monitor cuping, septum, dan hidung luar terhadap adanya gangguan
integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
14. Monitor kecepatan oksigen dan status pernapasan (frekuensi napas,
upaya napas, bunyi paru, saturasi oksigen) setiap 8 jam atau sesuai
indikasi
15. Pasang tanda “Oksigen sedang Digunakan” di dinding belakang tempat
tidur dan di pintu masuk kamar, jika perlu
16. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
17. Lakukan pembersihan tangan 6 langkah
18. Dokumentasi orisedur yang telah dilakukan dan respon pasien
a. Metode pemberian oksigen
b. Kecepatan oksigen
c. Respon pasien
d. Efek samping/merugikan yang terjadi
Jumlah :
Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed). USA :
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9th ed). UK : The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011) Skill Checklist For Taylor’s Clinicalc Nursing Skills, A Nursing Procces, A Nursing
Process Approach (3rd ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A. G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis : Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator DIagnostik (1 st ed). Jakarta :
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
Watkinson, . M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI
Kategori :Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengambil sampel darah arteri untuk mendapatkan nilai tekanan parsial oksigen dan koarbondioksida,
asam-basa darah, serta saturasi oksigen.
DiagnosaKeperawatan :
Hipovolemia, Hipervolemia, Penurunan Curah Jantung , Perfusi Perifer Tidak Efektif, Gangguan Sirkulasi
Spontan, Ikterik Neonatus , Risiko Hipovolemia, Risiko Penurunan Curah Jantung, Risiko Perfusi Parifer
Tidak Efektif, Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan, Risiko Ketidakseimbangan Cairan, Risiko
Ketidakseimbangan Elektrolit, Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit, Risiko Ikterik Neonatus.
LuaranKeperawatan :
Status Cairan Membaik, Curah Jantung Meningkat, Perfusi Perifer Meningkat, Sirkulasi Spontan
Meningkat, Integritas Kulit dan Jaringan Meningkat, Perfusi Miokard Meningkat, Keseimbangan Cairan
Meningkat, Keseimbangan Elektrolit Meningkat.
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Siput AGD atau spuit 3 cc
c. Heparin, jika menggunakan spuit AGD
d. Karet
e. Alcohol Swab
f. Plester
g. Bantalan
h. Pengalas
i. Bangkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Lakukan Allen test sebelum menusuk nadi radialis
7. Bilas spuit dengan heparin, jika tidak menggunakan spuit AGD
8. Tentukan area penusukan dengan merasakan denyut nadi
9. Pasang alas di bawah area penusukan
10. Pasang bantalan di bawah area pergelangan tangan, jika perlu
11. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
12. Stabilisasi arteri dengan meregangkan kulit
13. Tusukan jarum dengan sudut 45-90° dengan bevel menghadap ke atas
14. Aspirasi sampel darah 1-3 cc
15. Cabut jarum dari arteri secara perlahan
16. Tusukan jarum spuit pada karet
17. Berikan penekanan pada area penusukan selama 5-15 menit
18. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
19. Berikan label pada sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
21. Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien
Jumlah :
Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
American Nurses Association (2018), Sheehy’s Emergency Nursing : Principles and Practice (7th ed). St.
Louis : ELsevier.
Berman, A., Snyder, S, & Fradsen, G, (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10th ed). USA :
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S, (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9 th ed). UK : The Royal Marsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P, & LeBon, M, (2011). Skill Checklist For Taylor’s Clinical Nursing Skills, A Nursing Process Approach
(3rd ed). USA Lippincott Williams & Willkins.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed). St Louis : Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar DIganosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator DIagnostik (1st ed). Jakarta :
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta : DPP PPNI.
Walkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed).
Philadelphia : F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWATDARURAT
SOP PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengambil sampel darah melalui intravena untuk pemeriksaan laboratorium
Diagnosa Keperawatan :
Hipovolemia Risiko Penurunan Curah Jantung
Hypervolemia Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Penurunan curah jantung Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Perfusi perifer tidak efektif Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Sirkulasi Spontan Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Ikterik Neonatus Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Hipovolemia Risiko Ikterik Neonatus

Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik Integritas Kulit Dan Jaringan Meningkat
Curah Jantung Meningkat Perfusi Miokard Meningkat
Perfusi Perifer Meningkat Keseimbangan Cairan Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat Keseimbangan Elekrolit Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit atau vacutainer sesuai ukuran
c. Alcohol swab
d. Tabung sampel darah, sesuai kebutuhan
e. Tomiket
f. Plester
g. Pengalas
h. Bengkok
Safety box
4. Melakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Pilih vena yang akan dilakukan penusukan
7. Pasang pengalas di bawah area vena yang di pilih
8. Lakukan pembedungan dengan memasang torniket 5-10 cm di atas area
penusukan
9. Anjurkan membuka dan mengepalkan tangan beberapa kali untuk
membantu vena berdilatasi
10. Bersihkan area penusukan dengan alcohol swab
11. Lakukan penusukan dengan sudut 20-30° dengan bevel menghadap ke
atas
12. Aspirasi sampel darah sesuai kebutuhan (jika menggunakan spuit) atau
pegang adapter lalu tekan tabung vakum dan biarkan darah masuk sampai
sesuai kebutuhan (jika menggunakan vacutainer )
13. Lepaskan torniket
14. Keluarkan jarum dari vena secara perlahan
15. Lakukan penekanan pada area penusukan
16. Berikan balutan dengan kasa steril, jika perlu
17. Pasang plester pada area penusukan jika darah telah berhenti
18. Pindahkan darah dari spuit ke dalam tabung vakum (jika menggunaka
spuit)
19. Berikan label pada tabung sampel darah dan kirim segera ke laboratorium
20. Buang jarum pada safety box
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang di gunakan
22. Lepaskan sarung tangan
23. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
24. Dokumentasikan prosedur yang telah di lakukan dan respons pasien
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fraden, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing ( 10th ed.). USA:
person Education
Dougherty, L. & Lister, S. (2015) Skill checklist for taylor’s clinical nursing skills, A Nursing Process
Approach (3rd ed). USA Lippincott Williams & Wilkins
Perry, A.G. & Potter, P.A (2015). Nursing Skill & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F.A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGATURAN VENTILASI MEKANIK
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengelola pemberian sokongan napas buatan, baik melalui alat bantu napas non – invasif
maupun invasif.
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Pertukaran Gas Gangguan Penyapihan Ventilator
Pola Napas Tidak Efektif

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Ventilasi Spontan Meningkat
Pertukaran Gas Meningkat Penyapihan Ventilator
Meningkat Pola Nafas Membaik
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan :
a. Mesin ventilator
b. Bag Valve Mask
c. Set sirkuit ventilator
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Hubungkan mesin ventilator dengan sumber oksigen
5. Rangkai set sirkuit pada ventilator
6. Hidupkan mesin ventilator
7. Lakukan kalibrasi ventilator dan tes kebocoran
8. Atur mode ventilator, sesuai kebutuhan
9. Hubungkan alat bantu napas (ETT, LMA, masker CPAP) dengan
sirkuit ventilator
10. Siapkan BVM di samping tempat tidur untuk antisipasi malfungsi
mesin
11. Monitor respons pasien terhadap ventilasi mekanik
12 Rapikan pasien dan alat – alat yang di gunakan
13 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14 Dokumentasikan mode ventilator yang diberikan dan respons
pasien terhadap ventilasi mekanik
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
American Nurse Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing: Principles and Practice (7st
ed.). St. Louis: Elsevier
Burns, S. M (2014) AACN Essential of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Derr, P., McEvory, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & Critical Care (8st ed.). USA: Jones &
Barlett Learning.
PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M. H (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelpia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGHISAPAN JALAN NAPAS
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Membersihkan sekret dengan memasukkan kateter suction bertekanan negative kedalam
mulut,nasofaring,trekea dan/atau endotracheal tube (ETT)

Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Gangguan Menelan
Gangguan Ventilasi Spintan Gangguan Sirkulasi Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Tingkat Aspirasi Menurun
Ventilasi Spontan Meningkat Status Menelan Meningkat
Penyapihan Ventilator Meningkat Sirkulasi Spontan Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama
Lengkap, tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril (untuk naso-faring, trakea dan ETT)
b. Masker dan google,jika perlu
c. Selang suction, sesuai ukuran
d. Selang penyambung
e. Mesin suction
f. Kom steril berisi cairan steril
g. Tisu
h. Pengalas
i. Sumber oksigen
j. Stetoskop
k. Oksimetri nadi
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan semi- Fowler
6. Aulkultasi suara nafas
7. Pasang oksimertri nadi
8. Letakkan pengalas dibawah dagu atau di dada
9. Hubungkan selang penyambung ke mesin suction
10. Hubungkan selang penyambung dengan ujung selang suction
11. Nyalakan mesin suction dan atur negative,sesuai kebutuhan ( dewasa
120- 150 mmHg,bayi 60-100 mmHg)
12. Berikan oksigenasi 100% minimal 30 detik dengan selang oksigen
13. Pasang sarung tangan steril
14. Lakukan penghisapan tidak lebih dari 15 detik
15. Lakukan penghisapan pada ETT terlebih dahulu lalu hidung dan mulut,
jika pasien terpasang ETT
16. Bilas selang suction dengan cairan steril
17. Berikan kesempatan bernapas 3-5 kali sebelum penghisapan
berikutnya
18. Monitor saturasi kembali suara nafas
19. Lepas dan buang selang suction
20. Matikan mesin suction
21. Auskultasi kemabli suara nafas
22. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23. Lepaskan sarung tangan
24. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25. Dokumentasikan warna,jumlah,konsistensi sputum,kemampuan
batuk,saturasi oksigen,dan suara nafas,serta respons pasien
Jum
lah:
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snynder, S. & Fradsen, G (2016) . Kozier & Erb’ Fundamentals Of Nursing (10th Ed.).
USA:Person Education
Burns, S. M (2014). AACN Essentials Of Critical Care Nursing (3 Th Ed.). New York : McGraw-Hill Education
Dougherty, l & Lister, S (2015). Manual of cinical nursing procedures (9 th ed). UK : The Royal Marcsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P & LeBon, M (2011) Skill checklist for taylor’s cinical nursing skill, A Nursing Process Apporoach (3
Th
Ed). USA Lippincot Williams & Wilkins
Perry, A.G & Potter, P. A (2015) Nursing Skills & Procedures (8 Th Ed). St Louis : Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic n (1st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1 st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
St
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 Ed)
Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L, S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) fundamentals of nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan

STANDAR Kode Dokumen :


OPERASIONAL
Tanggal :
PROSEDURAL
(SOP) Pembimbing Lab :

LABORATORIUM Nilai :

KESEHATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PENGUBAHAN POSISI ENDORTACHEAL TUBE ( ETT)

Kategori : fisiologi Sub Kategori : Respirasi


Defenisi :

Memindahkan posisi ETT secara rutin untuk mencegah terjadinya resiko luka insersi pada bibir, mulut dan
jalan nafas.
Diagnosa Keperawatan :

Ganguan integritas kulit


Resiko infeksi
Luaran Keperawatan :

Integritas kulit dan jaringan


tingkat infeksi menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4

1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,


tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur

3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :

a. Sarung tangan bersih


b. Spuit 20 cc
c. Plaster
d. stetoskop

4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

5. Pasang sarung tangan bersih

6. Pasang plester ETT

7. Periksa batas intensitas ETT sebelumnya

8. Kempiskan balon ETT

9. Pindahkan posisi ETT dari sisi pinggir bibir sebelumnya ke sisi bibir yang
sebenarnya

10. Periksa ulang batas insersib ETT

11. Kembangkan balon ETT

12. Plestaer ETT

13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

14. Lepaskan sarung tangan

15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

16. Dokumentasikan tanggal dan waktu, posisi ETT, pengisian balon, ukuran
ETT, dan batas insersi ETT, serta respon pasien.

Jumlah :

Nilai :

Jumlah Nilai Akhir x 100 % =

Jumlah Item x 5

Keterangan :

0 = Tidak dilakukan

1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus

2 = Dilakukan dengan bantuan sering

3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang

4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)


Referensi :

American nurses associton (2018), sheehy’s emergency ursing : principles and praction (7th ed.),

st, louis : Elsevier.

Burns, S. M. (2014), AACN essentials of critical care nursing (3th ed.). New yourk : McGraw-hill

Education.

Derr, P.,McEvoy, M., & Tardiff, J. (2014). Emergency & critical care (8thed.), USA : Jones & Barlett

Learming.

PPNI (2016), standar diaknosis keperawatan indonesia : definisi dan indikator diagnostik (1sted.),

Jakarta : DPP PPNI.

PPNI (2018), standar luaran keperawatan Indonesia : definisi dan kriteria hasil keperawatan (1st ed.),

Jakarta : DPP PPNI.


Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PERAWATAN SELANG DADA
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pasien yang terpasang selang dada dan system water seal
drainage (WSD)

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas Resiko Infeksi
Pola Nafas Tidak Efektif Perlambatan Pemulihan Pascabedah

Luaran Keperawatan :
Pertukaran Gas Meningkat Tingkat Infeksi Menurun
Pola Nafas Membaik Pemulihan Pascabedah Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Set WSD
c. Klem 2 buah
d. Cairan steril
e. Alcohol swab
f. Plester
g. Pengaman selang (karet gelang atau penil)
h. Set perawatan luka
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi indikasi penggantian botol WSD:
a. Botol telah terisi ¾ penuh,atau
b. Botol telah terpasang 3 hari
6. Posisikan pasien semi-fowler (pada pneumotoraks) atau fowler (pada
hemotoraks)
7. Pasang sarung tangan
8. Buka set WSD baru dengan tetap mempertahankan kesterilan
9. Isi botol WSD dengan cairan steril hingga ujung selang terdalam 2 cm
10. Klem selang dada dan selang WSD
11. Lepaskan selang dada dengan selang WSD
12. Desinfeksi ujung selang dada dengan alcohol swab
13. Sambungkan selang dada dengan selang WSD baru
14. Plester sambungan selang
15. Buka klem selang dada
16. Amati adanya undulasi pada selang
17. Gulung kelebihan selang pada tempat tidur dan amankan dengan karet
gelang atau peniti
18. Gantung WSD disamping tempat tidur dengan posisi selalu lebih rendah
inseri selang dada
19. Lakukan perawatan luka pada era inseri selang dada dengan tektik steril
20. Rapikan pasien dan alat – alat yang digunakan
21 Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan tanggal dan waktu,jumlah dan tipe drainase dalam botol
WSD lama,dan respons pasien
Jumlah :
Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snynder, S. & Fradsen, G (2016) . Kozier & Erb’ Fundamentals Of Nursing (10th Ed.).
USA:Person Education
Burns, S. M (2014). AACN Essentials Of Critical Care Nursing (3 Th Ed.). New York : McGraw-Hill Education
Dougherty, l & Lister, S (2015). Manual of cinical nursing procedures (9 th ed). UK : The Royal Marcsden
NHS Foundation Trust.
Lynn, P & LeBon, M (2011) Skill checklist for taylor’s cinical nursing skill, A Nursing Process Apporoach (3
Th
Ed). USA Lippincot Williams & Wilkins
Perry, A.G & Potter, P. A (2015) Nursing Skills & Procedures (8 Th Ed). St Louis : Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic n (1st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1 st Ed),
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1 St Ed)
Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L, S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016) fundamentals of nursing (3rd ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Respirasi
Defenisi :
Mengidentifikasi dan merawat bersihan dan kepatenan jalan nafas serta mencegah
komplikasi
akibat pemasangan trakeostomi
Diagnosa Keperawatan :
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Resiko infeksi

Luaran Keperawatan :
Bersihan Jalan Nafas Meningkat Tingkat infeksi menurun

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Sarung tangan steril
c. Masker dan goggle atau masker visor
d. Handuk atau tisu
e. Kasa steril dan kapas lidi steril
f. Set ganti balutan steril
g. Kom steril dan cairan steril
h. Kasa gulung atau tali trakeostomi
i. Gunting
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien semi-fowler
6. Pasang tisu atau handuk
7. Pasang masker dan sarung tangan bersih
8. Lepaskan balutan kotor
9. Lepaskan sarung tangan
10. Lakukan bersihan tangan 6 langkah
11. Buka set ganti balutan steril
12 Isi kom steril dengan cairan steril
13 Pakai sarung tangan steril dan pertahankan tangan yang
dominan
tetap steril selama prosedur
14 Lepaskan oksigen dengan tangan non-dominan, jika terpasang
oksigen
15 Lepaskan inner kanul trakeostomi dengan tangan non-n=dominan
16 Bersihkan inner kanul dengan menggunakan tangan dominan dengan
sikat steril dan bilas dengan cairan steril
17 Pasang kembali inner kanul
18 Bersihkan stoma dan kulit sekitar dengan kasa lembab steril atau
kapas lidi steril
19 Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa steril
20 Lepaskan ikatan trakeostomi yang kotor
21 Pasang balutan steril dan ikatan pada trakeostomi
22 Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
23 Lepaskan sarung tangan
24 Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
25 Dokumentasikan tanda-tanda infeksi sekitar stoma, perdarahan,
dan
karakteristis sputum, serta respon pasien.
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus
menerus 2 = Dilakukan dengan bantuan
sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A Snyder, S. & Fradsen G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental of Nursing (10𝑡ℎ ed.)
USA: Peraon Education.
Burns, S. M (2014) AACN Essential of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Dougherty, L. & Lister , S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedures (9𝑡ℎ ed.) UK: The Royal
Marsden NHS foundation Trust.
Lynn, P. & LeBon, M. (2011). Skill Checklist For Taylo’s Clinical Nursing Skills, A Nursing
Process Approach (3𝑟𝑑ed). USA Lippincott Williams & Wilkins.
Perry, A.G. & Potter, P. A (2015. Nursing Skills & Procedures (8𝑡ℎed). ST Louis: Mosby Elsevier.
PPNI (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M. H (2016). Fundamentals of Nursing
(3rd ed.). Philadelpia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA PERDARAHAN
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data terkait tanda dan gejala yang menunjukkan
kehilangan darah.
Diagnosa Keperawatan :
Hypovolemia Resiko Penurunan Curah Jantung
Resiko Hypovolemia Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Resiko Perdarahan Resiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Resiko Syok Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Perfusi Perifer Tidak Efektif Perlambatan Pemulihan Pascabedah
Resiko Ketidakseimbangan Cairan Resiko Perlambatan Pemulihan
Pascabedah Penurunan Curah Jantung Resiko Cedera

Luaran Keperawatan :
Status Cairan Membaik Perfusi Gastrointestinal Meningkat
Tingkat Perdarahan Menurun Perfusi Serebral Meningkat
Tingkat Syok Menurun Pemulihan Pascabedah Meningkat
Curah Jantung Meningkat Tingkat Cedera Menurun
Perfusi Perifer Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Monitor tanda dan gejala :
a. Peningkatan frekuensi nadi
b. Pulsasi nadi lemah
c. Akral dingin
d. Tekanan darah rendah
e. Frekuensi napas meningkat
f. Perubahan status mental dan penurunan kesadaran
g. Feses bercampur darah
h. Urin berwarna merah
i. Tampak keluar darah
5. Monitor hasil laboratorium seperti prothrombin time (PT), partial
thromboplastin time (PTT), fibrinogen, platelet, degradasi fibrin, jika
perlu.
6. Identifikasi faktor resiko perdarahan (trauma dan non-trauma)
7. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
8. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
9. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan hasil pemantauan
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing (10 th ed.).
USA : Perason Education.
Burns, S. M (2014) AACN Essential of Critical Care Nursing (3th ed.). New York: McGraw-Hill
Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procerures (9th ed.). UK: The Royal
Marsiden NHS Fondation Trust.
Perry, A.G. & Poter, P.A (2015) Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier PPNI
(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
(1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L.S., Barnett, K. & Smith, M. H (2016). Fundamentals of Nursing (3rd ed.).
Philadelpia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN AKSES INTRAVENA
Kategori : fisiologis Sub Kategori : respirasi
Defenisi :
Menyiapkan jalur masuk kedalam pembuluh darah vena perifer untuk pemberian cairan, obat-obatan, dan
produk darah
Diagnosa Keperawatan :
Penurunan curah jantung
Resiko ketidakseimbangan cairan
Luaran Keperawatan :
Curah Jantung Meningkat
Ketidakseimbangan Cairan Meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasipasienmenggunakan minimal duaidentitas (NamaLengkap,
tanggallahirdan
/ataunomorrekammedis
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan persiapan alat dan bahan
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Torniket
c. Kateter intravena sesuai ukuran (bayi/anak no.24, dewasa no. 20 atau
22 geriatri no. 20 atau 24)
d. Alkohol swab
e. Balutan transparan (transparan dressing)atau kasa
f. Plester
g. Set infus atau injection plug
h. Cairan infus, jika perlu
i. Penalas
j. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 lagkah
6. Siapka caira ifus (jika akan diberikan terapi cairan)
a. Sambungkan set infus dengan wadah cairan
b. Pastika rol klem terkunci dan isi setega bilik (chamber)infus dengan
cairan infus
c. Alirkan cairan infus hingga selang terisi cairan infus
d. Pastikan tidak ada gelembung udara di sepnjang selang infus
7. Atur posisi senyaman mungkin
8. Pilih vena yang akan diinsersi :
a. Vena pada ektremitas non-dominan , kecuali kontraindikasi (seperti
terdapat luka, fistula, untuk dialisis, riwayat mastektomi)
b. Vena yang lurus, cukup besar, dapat dipalpasi dan jauh dari persendian
9. Letakan pengalas dibawah lengan pasien
10. Pasang sarung tangan bersih
11. Dilatasikan vena dengan memasang torniket 15-20 cm di atas vena yang
akan diinsersi, dan/atau beberapa metode ini :
a. Posisika daerah insersi lebih rendah dari jantung
b. Kepalkan telapak tangan
c. Ketuk dengan lembut menggunakan ujug jari
d. Masase dari arah distal ke proksimal di bawah vena yang kan diinsersi
e. Kompres hangat pada bagian insersi
12. Bersihkan daerah yang akan diinsersi menggunakan kapas alkohol
13. Regangkan kulit dibawah vena yan akan diinsersi dengan menggubaka
alcohol swab
14. Insersikan kateter pada vena dengan sudut 10-300 dengan tangan dominan
15. Rendahkan sudut insersi saat terlihat darah pada ruang kateter dan tarik
sedikit silet
16. Dorong kateter hingga mencapai pangkalnya
17. Lepaskan torniket
18. a. tekan ujung kateter yang berada di dalam vena dan lepaskan silet dari
kateter
b. sambungkan kateter intravena dengan ser infus
c. pasang balutan transparan pada area isensi
d. berikan label dressing dan tuliskan tangal dan waktu pemasangan
e. rapikan pasien dan peralatan yang telah digunakan
f. lepaskan sarung tangan
g. lakukan kebersihan tangan 6 langkah
h. dikumentasikan prosedur yang telah dilakukan dengan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman, A., sndyer , S & Frandsen ,G (2016) . Kozier & fundamentals of nursing (10th ed). USA ; Perason
education
Perry , A. G & Poterr, P. A (2015). Nursing Skills & procedures (8th ed). St Louis ; Mosby Elsevier
PPNI (2016) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indikator Diagnostik (1st ed).
Jakarta ; DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan tindakan keperawatan (1st ed).
Jakarta ; DPP PPNI
PPNI (2018) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesian : Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta ; DPP PPNI
Wilkinson , J, M., Treas L. S,. Barnet K. & Smith, M. H. (2016) Fundamentals Of Nursing (3rd ed) Philadelphia
; F. A Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PEMASANGAN MONITOR JANTUNG
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi : Memasang elektroda untuk mendapatkan sadapan potensial jantung tertentu secara kontinu
yang dihasilkan oleh aktivitas jantung.

Diagnosa Keperawatan :
Penurunan Curah Jantung
Gangguan Sirkulasi Spontan
Resiko Penurunan Curah Jantung
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Resiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intoleransi Aktivitas
Resiko Intoleransi Aktivitas
LuaranKeperawatan :
Curah Jantung Meningkat
Sirkulasi Spontan Meningkat
Perfusi Miokard Meningkat
Keseimbangan Elektrolit Meningkat
Toleransi Aktivitas Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas ( nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Mesin monitor jantung
b. Kabel monitor jantung
c. Elektroda
d. Alkohol swab, jika perlu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Jaga privasi pasien
7. Nyalakan mesin monitor jantung
8. Sambungkan kabel dengan alat elektroda
9. Bersihkan permukaan kulit di area yang akan dipasangi elektroda
10. Tempelkan elektroda di dada pasien sesuai dengan petunjuk penggunaan :
a. Kabel RA dengan elektroda di area dada kanan atas
b. Kabel LA dengan elektroda di area dada kiri atas
c. Kabel LL dengan elektroda di area perut kuadran kiri atas
d. Kabel RL dengan elektroda di area perut kuadran kanan atas
e. Kabel V (jika ada) di pertengahan dada
11. Pastikan irama EKG muncul pada layar monitor
12. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
13. Lakukan kebersihan 6 langkah
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5

Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Berman,A., Snyder,S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals Of Nursing (10 th ed.). USA:
Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual Of Clinical Nursing Procedures (9th ed.). UK: The Royal Marsden
NHS Faundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P.A. (2015). Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator Diagnostik (1st ed). Jakarta:
DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Criteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Faundamentals Of Nursing (3rd ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP PENGGUNAAN SYRINGE PUMP
Kategori: fisiologis Sub Kategori : sirkulasi
Defenisi : Membuat luka dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan pendarahan
DiagnosaKeperawatan :
Hipovelemia
Resiko hipovelemia
Resiko syok
Prefusi prerifer tidak efektif
LuaranKeperawatan :
Status cairan membaik
Prefusi parifer meningkat
Tingkat syok menurun
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien mengunakan minimal dua identitas( nama, tanggal
lahir,dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
1) Sarung tangan
2) Kasa steril
3) Plester
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Tinggikan bagian tubuh yang cedera di atas level jantung, jika tidak ada
fraktur
7. Anjurkan membatasi gerak pada area cedera
8. Tutup luka dengan kassa
9. Tekan kassa dengan kuat di atas luka sampai tidak timbul pendarahan
10. Tekan arteri( pressure poin) yang mengarah kea rah pendarahan
11. Fiksasi kassa dengan plester
12. Rapikan pasian dengan posisi nyaman
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5
Keterangan :
0 = Tidakdilakukan
1 = Dilakukadenganbantuanterusmenerus
2 = Dilakukandenganbantuansering
3 = Dilakukandenganbantuankadang-kadang
4 =DilakukantanpaBantuan (Mandiri)
Referensi :
Brock. N (2011) principles of ALS care, Massachusetts, jones and Bartlett publisher.
Clarke, S & santy-tomlinson J ( 2014) orthopaedic and trauma nursing. An evidence-based
Approach to musculoskeletal care. UK wiley-blackwell
Cole E (2019) trauma care, essential clinical clinical skills for nurses. UK : wiley- Blackwell
Derr, P , McEvoy, M., & tardiff, J (2014). Emergency & critical care (8end). USA : jones & barlett learning
Graves, I., & porter, K (2007) , oxford handbook of pre-hospital care, new York: oxford
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: DefinisidanIndikatorDiagnostik(1 st ed. ).
PPNI (2018). StandarIntervensiKeperawatanIndonesia :DefinisidanTindakanKeperawatan( 1st ed.). Jakarta
: DPP PPNI
PPNI (2018). StandarLuaranKeperawatan Indonesia: DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan(1 st ed.). Jakarta
: DPP PPNI.
Wilkison J.M, treas, L.S, Barnett, K. & smith, M.H. (2016), fundamentals of nursing Philadelphia : F. A
Davis company
Jurusan : Keperawatan
STANDAR Kode Dokumen :
OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDURAL Pembimbing Lab :
LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PEMBERIAN DEFIBRILASI
Kategori : Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Memberikan terapi kejut listrik dengan menggunakan alat defibrillator untuk mengatasi gangguan
kelistrikan jantung yang mengancam jiwa, berupa takikardi ventrikel tanpa nadi (pVT) dan fibrilasi
ventrikel (VF).

Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Sirkulasi Spontan

Luaran Keperawatan :
Sirkulasi spontan meningkat

ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4


1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (Nama Lengkap,
tanggal lahir dan /atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Sarung tangan bersih
b. Jeli
c. Mesin defibrillator
d. Paddle atau pad defibrillator
e. Elektroda
f. tisu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Lakukan resutitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
7. Hidupkan mesin defibrilator
8. Tempelkan elektroda dan sambungkan dengan kabel EKG dari mesin
defibrillator.
9. Pastikan irama EKG henti jantung shockable (VF atau pVT)
10. Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle atau pasang pad
11. Atur jumlah energy dengan mode asynchronized sebesar 200 joule (pada
bifasik), atau 360 joule (pada monofasik), atau gunakan energy tertinggi
(jika tidak diketahui), atau 2 – 4 joule/kgBB pada anak
12. Tempelkan paddle atau pad sternum pada sisi kanan sternum dibawah
klavikula (ICS 2-3) dan paddle atau pad apeks pada garis midklavikula
setinggi elektroda V6 (ICS 4-5)
13. Isi energy dengan menekan tombol charge pada paddle arau pada mesin
defibrillator dan tunggu hingga energi yang diinginkan tercapai
14. Teriak bahwa defibrillator telah siap (missal “I’m clear, you’re clear,
everybody’s clear” atau “saya siap, area siap”
15. Hentikan RJP dan pastikan tidak ad yang menyentuh pasien
16. Lepaskan energy dengan menekan tombol discharge
17. Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama
yang muncul pada monitor
18. Lanjutkan RJP selama 2 menit
19. Evaluasi irama dan ulangi pemberian defibrilasi jika masi irama henti
jantung shockable
20. Bersihkan area dada dengan tisu
21. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
22. Lepaskan sarung tangan
23. Lakukan kebersihan 6 langkah
24. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
Jumlah Nilai Akhir x 100 % =
Jumlah Item x 5
Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)
Referensi :
Aehlert, B. (2017). ACLS Study Guide (5th ed.). ST. Louis: Elsevier.
American Heart Association (2016). ACLS Providr Manual Supplementary Material. USA: AHA
American Nurses Association (2018). Sheehy’s Emergency Nursing Principles and Pratice (7th ed.). St.
Louis: Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1st ed. ).
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan ( 1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.).
Jakarta : DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. &Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3th ed.).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Jurusan : Keperawatan
STANDAR KodeDokumen :
OPERASIONAL Tanggal :

PROSEDURAL Pembimbing Lab :


LABORATORIUM (SOP) Nilai :
KESEHATAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
SOP Pemberian Obat Intramuskuler
Kategori: Fisiologis Sub Kategori : Sirkulasi
Defenisi :
Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui
jalur intramuskuler.

DiagnosaKeperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas
Gangguan Ventilasi Spontan
Gangguan Penyapihan Ventilator
Gangguan Sirkulasi Spontan
Ganggguan Integritas Kulit/Jaringan
Nyeri Akut
Resiko Alergi
Disrefleksia Otonom
Perilaku Kekerasan
Risiko Bunuh Diri
LuaranKeperawatan :
Pertukaran Gas Meningkat
Ventilasi Spontan Meningkat
Penyapihan Ventilator
Meningkat
Integritas Kulit/Jaringan Meningkat
Tingkat Nyeri Menurun
Status Neurologis Membaik
Kontrol Diri Meningkat
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2 3 4
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap,tanggal lahir, dan/ arau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah – langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
a. Sarung tangan bersih
b. Spuit, sesuai kebutuhan
c. Obat intramuskuler
d. Alcohol swab
e. Plester
f. Safety box
4. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute,
dan dokumentasi)
5. Lakukan Kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Tarik obat ke dalam spuit dari ampul/vial
8. Pilih area injeksi yang sesuai ( seperti vastur lateral,
ventrogluteal, deltoid)
9. Hindari area yang mengalami memar, radang, edema, lesi,
atau perubahan warna
10. Desinfeksi area injeksi dengan alcohol swab
11. Gunakan teknik z-track untuk mencegah obat keluar ke
jaringan subkutan dan kulit
12. Tusukkan jarum dengan sudut 900
13. Lakukan aspirasi dan pastikan tidak ada darah
14. Injeksi obat secara perlahan
15. Cabut jarum
16. Hindari melakukan masase pada area penusukan
17. Tutup area penusukan dengan plester
18. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
19. Lepaskan sarung tangan
20. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
21. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Jumlah :

Nilai :
JumlahNilaiAkhir x 100 % =
Jumlah Itemx 5

Keterangan :
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakuka dengan bantuan terus menerus
2 = Dilakukan dengan bantuan sering
3 = Dilakukan dengan bantuan kadang-kadang
4 = Dilakukan tanpa Bantuan (Mandiri)

Referensi :
Berman, A., Syinder, S, & Fransend, G. (2016) Kozier & Erb’s Fundamentals of nursing
(10 th ed,). USA : Perason Education.
Dougherty, L & Lister, S (2015). Manual of Clinical Nursing Proderes (9th ed.). UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
Perry, A.G. & Potter, P. A. (2015).Nursing Skills & Procedures (8th ed.). St Louis: Mosby Elsevier
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (1 th
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil keperawatan
(1th ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1th
ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of Nursing (3 th
ed.). Philadelphia: F. A. Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai