Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Dasar

Di susun oleh:
Fidya Pelu
14420202137

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
ANALISA SINTESIS TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn.N

Umur : 19 Tahun

Alamat : Jl. Onta Baru

Diagnosa Medic : GEA kronik

No. RM : 319508

1. Diagnosa Keperawatan : Risiko Ketidakseimbangan Elektolit b.d


muntah
Data Subjektif :
 Klien mengatakan muntah >3x
 Klien tidak sakit kepala
 Klien mengatakan nafsu makan menurun

Data Objektif :

 Klien Nampak lemah


 Mukosa bibir pucat dan kering
 Konjungtiva Nampak anemis
 Suhu 38˚C

2. Dasar pemikiran
A. Teori Medic GEA
a. Defenisi Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau
cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari
(Depkes,2016).
B. Teori Diagnosa Keperawatan Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
a. Defenisi Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit adalah
Mengalami perubahan kadar serum elektrolit (SDKI,2017).
b. Faktor risiko
1) Ketidakseimbangan cairan misalnya, dehidrasi dan
intoksikasi air
2) Kelebihan volume cairan
3) Gangguan mekanisme regulasi misalnya, diabetes
4) Efek samping prosedur misalnya, pembedahan
5) Diare
6) Muntah
7) Disfungsi ginjal
8) Disfungsi regulasi endokrin
c. Kondisi klinis terkait
1) Gagal ginjal
2) Anoreksia nervosa
3) Diabetes mellitus
4) Penyakin chron
5) Gastroentaritis
6) Pankreatitis
7) Cedera kepala
8) Kanker
9) Trauma multiple
10) Luka bakar
11) Anemia sel sabit

3. Tindakan yang Dilakukan pada Dignosa Keperawatan Risiko


Ketidakseimbangan Elektrolit berhubungan dengan muntah adalah :
 Resusitasi cairan
4. Prinsip Tindakan Keperawatan
Prinsip Tindakan Keperawatan Pemasangan Infus yaitu:
 Bahan dan alat :
 1 infus set stril
 IV catheter
 Cairan yang diperlukan
 Kassa steril
 Alcohol swab
 Transparan film
 Plester
 Bengkok
 Standar infuse
 Underpad
 Tourniquet
 Alat tulis
 Sarung tangan bersih
 Persiapan pasien :
 Menyiapkan salam
 Memperkenalkan diri pada pasien dan keluarga
 Menanyakan nama pasien
 Menjelaskan maksud dan tujuan
 Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan
 Mendekatkan alat dan bahan
 Prosedur pelaksanaan :
 Melakukan kebersihan tangan sesuai SPO
 Ucapkan salam dan sebutkan nama petugas
 Identifikasi pasien
 Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan dan lakukan inform
concent pada keluarga/pasien
 Menjaga privasi pasien (screen,gorden)
 Pasang underpad dibawah anggota tubuh
 Botol cairan yang telah disiapkan (tuliskan jika ada yang
dicampurkan dan buat keterangan urutan kulit /botol dan
jumlah tetesan yang ditentukan) gantung pada tiang infus
 Tusukkan infus set kedalam botol infus dalam keadaan di klem
 Isi tabung tetesan kurang lebih 1/3 atau sesuai dengan
garis/ukuran yang tersedia
 Cairan dialirkan sampai keluar sehingga tidak udara dalam
selang sebagai infus dengan cara membuka klem, selanjutnya
diklem kembali
 Lindungi ujung infus set agar tetap steril
 Pilih vena yang akan ditusuk (besar da nada dipermukaan, dan
mulai dari bagian distal)
 Lakukan kebersihan tangan
 Pasang sarung tangan bersih
 Lengan tangan pasien dibendung dengan tourniquet kurang
lebih 10-12 cm diatas area tusukan
 Pada bayi gunakan daerah kepala yang sudah dicukur
sebelumnya sebagai pilihan terakhir jika ditempat lain sudah
tidak ada
 Daerah permukaan kulit di desinfektan dengan alcohol swab,
jika area kulit sangan kotor, bersihkan area kulit dengan sabun
dan air terlebih dahulu kemudian di desinfeksi. Lakukan
gerakan memutar keluar (sirkuler keluar) saat melakukan
 Setelah alcohol kering IV Catheteter ditusukkan ke vena
dengan lubang jarum menghadap ke atas.
 Bila berhasil darah akan keluar (dapat dilihat pada selang),
maka tourniquet dilepaskan, klem infus set di longgarkan untuk
melihat kelancaran cairan atau tetesan
 Bila tetesan lancer tutup area dengan transparan film. Pangkal
jarum difiksasi dengan plester, kemudian tetesan diatur sesuai
dengan yang ditentukan/order dokter
 Lepas sarung tangan
 Lakukan kebersihan tangan
 Anggota tubuh yang dipasang infus posisinya diatur agar jarum
infus tidak bergerak atau berubah posisinya, bila perlu gunakan
spalk.
 Tulis tanggal memasang pada tabung infus set
 Rapikan pasien dan bantu mengatur posisi agar nyaman
 Bersihkan dan rapikan alat
 Evaluasi respon pasien
 Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
 Berpamitan dengan pesan
 Membersihkan alat
 Mencuci tangan
 Mencatatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
(Dokumentasi).
 Evaluasi
 Mengevaluasi perasaan pasien
 Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
 Menyampaikan salam
 Dokumentasi
 Catat dan dokumentasikan hasil tindakan dalam laporan asuhan
keperawatan
5. Analisa tindakan
Tujuan tindakan pemasangan infus adalah sebagai berikut:
 Sebagai tindakan pengobatan
 Mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit
 Untuk memasukkan obat-obatan
6. Bahaya dan pencegahan yang dapat muncul ketika melakukan tindakan
pemasangan infus adalah :
 Bahaya : infeksi local, ini terjadi karena kontaminasi, biasanya
oleh bakteri pada tempat insersi kanula IV.
 Pencegahan : lakukan tindakan dengan menggunakan tekhnik
steril

7. Hasil yang didapatkan dan maknanya :


Evaluasi data subjektif dan data objektif (SOAP)
Data Subjektif :
 Klien tidak muntah-muntah
 Klien tidak sakit kepala
 Nafsu makan baik
Data Objektif :
 tidak ada tanda-tanda dehidrasi, tugor kulit baik, membrane
mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
8. Tindakan keperawatan lainnya yang dilakukan terkait dengan diagnosa
keperawatan yang muncul :
 Identifikasi kemungkinan penyebab ketidaseimbangan elektrolit
 Monitor mual muntah
 Monitor tanda dan gejala hiponatremia (seperti sakit kepala,
membrane, mukosa kering)
 Monitor tanda dan gejala hypernatremia (seperti demam, mual dan
muntah, mukosa kering)
 Atur interval waktu pemantuan sesuai dengan kondisi pasien

9. Evaluasi Diri
Penilaian terhadap diri sendiri, apakah sudah mampu melakukan tindakan
secara mandiri atau dibantu : sudah mampu untuk melakukan tindakan
dengan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai