Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI MEDIA AUDIOVISUAL PENYULUHAN KESEHATAN:

DAMPAK ASAM URAT TERHADAP KESEHATAN DI WILAYAH


DESA BINAAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2018

Roymond H. Simamora
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Jalan Prof T Ma As no 3 Medan Sumatera Utara
roymond _oy@yahoo.com

ABSTRACT

Uric acid is the last metabolism from purine, one of the nucleate acid components
in human body such the feeling of smarting pains in the joints which are usually
followed by severe pains. The objective of the research was to apply audiovisual
media of health counseling about uric acid in order t increase people’s knowledge
at Lingkungan XIV, Kelurahan Sunggal as a fostered village of the Faculty of
Nursing, University of Sumatera Utara, in 2018. The counseling was conducted in
4 (four) days by using audiovisual media. There were 60 respondents. The result
of the research showed that the people’s good knowledge of uric acid increased
from 5% to 88.3%. It indicated that there was the usefulness of audiovisual media
application on people’s knowledge of uric acid. Social media should be used as
health counseling media for the people because it can be used effective in health
counseling.

Keywords: Audiovisual, Uric Acid, Counseling

PENDAHULUAN pembuluh darah, otot, dan tulang


Kesehatan merupakan suatu hal manusia. Contoh penyakit yang
yang penting dalam kehidupan, sehingga menyerang pembuluh darah, persendian,
tingkat yang diwakili oleh angka dan tulang salah satunya adalah asam
harapan hidup menjadi indikator yang urat (Tapan, 2005).
selalu digunakan dalam indeks Asam urat disebut juga artritis
pembangunan manusia. Pada dewasa ini gout termasuk suatu penyakit
penyakit tidak menular kurang lebih degeneratif yang menyerang persendian,
mempunyai kesamaan dengan beberapa dan paling seringdijumpai di masyarakat
sebutan lainnya seperti salah satunya terutama dialami oleh lanjut usia
penyakit degeneratif (Bustan, 2007). (lansia). Namun tak jarang penyakit ini
juga ditemukan pada golongan pralansia
Disebut penyakit degeneratif karena (Damayanti, 2012).
angka kejadiannya bersangkutan dengan Asam urat merupakan hasil
proses degenerasi pada usia lanjut yang metabolisme akhir dari purin yaitu salah
berlangsung sesuai waktu dan umur satu komponen asam nukleat yang
(Irianto, 2014). Penyakit degeneratif terdapat dalam inti sel tubuh.
pada umumnya menyerang sistem saraf, Peningkatan kadar asam urat dapat
mengakibatkan gangguan pada tubuh
manusia seperti perasaan linu-linu di
daerah persendian dan sering disertai dan iklim (Muttaqin, 2008). Faktor
timbulnya rasa nyeri yang teramat sekunder dapat berkembang dengan
sangat bagi penderitannya. Penyakit ini penyakit lain (obesitas, diabetes melitus,
sering disebut penyakit gout atau lebih hipertensi, polisitemia, leukemia,
dikenal dengan penyakit asam urat mieloma, anemia sel sabit dan penyakit
(Andry, 2009). ginjal) (Kluwer, 2011).
Penyakit gout adalah penyakit Faktor risiko yang
akibat gangguan metabolisme purin menyebabkan orang terserang penyakit
yang ditandai dengan hiperurisemia dan asam urat, Vitahealth (2007) adalah
serangan sinovitis akut berulang-ulang. genetik/riwayat keluarga, asupan
Kelainan ini berkaitan dengan senyawa purin berlebihan, konsumsi
penimbunan kristal urat monohidrat alkohol berlebih, kegemukan (obesitas),
monosodium dan pada tahap yang lebih hipertensi, gangguan fungsi ginjal dan
lanjut terjadi degenerasi tulang rawan obatobatan tertentu (terutama diuretika).
sendi, insiden penyakit gout sebesar 1-
2%, terutama terjadi pada usia 30-40 Faktor faktor tersebut di atas dapat
tahun dan 20 kali lebih sering pada pria meningkatkan kadar asam urat, jika
daripada wanita (Muttaqin, 2008). terjadi peningkatan kadar asam urat
Ukuran kadar asam urat normal menurut serta di tandai linu pada sendi, terasa
WHO (2016) yaitu: Pada laki-laki sakit, nyeri, merah dan bengkak keadaan
dewasa kadar normal asam urat adalah ini dikenal dengan gout. Gout termasuk
sekitar 2-7,5 mg/dL, sementara itu pada penyakit yang dapat dikendalikan
wanita yang sudah dewasa adalah 2-6,5 walaupun tidak dapat disembuhkan,
mg/dL. Pada laki-laki dengan usia namun kalau dibiarkan saja kondisi ini
diatas 40 tahun kadar normal asam urat dapat berkembang menjadi arthritis yang
yaitu 2-8,5 mg/dL dan pada wanita yaitu melumpuhkan (Charlish, 2009). Gout
2-8 mg/dL. Anak-anak yang berusia 10- berpotensi menyebabkan infeksi ketika
18 Tahun, pada laki-laki kadar normal terjadi ruptur tofus, batu ginjal,
asam urat adalah 3,6-5,5 mg/dL dan hipertensi dan penyakit jantung lain
pada wanita yaitu 3,6-4 mg/dL. Insiden (Kluwer, 2011).
gout di Indonesia menduduki urutan Pendidikan kesehatan pada
kedua setelah osteoartritis (Dalimartha, hakekatnya adalah membantu agar
2008 dikutip dari penelitian Festy dkk). individu dapat mengambil sikap yang
Prevalensi gout di Indonesia bijaksana terhadap kesehatan dan
diperkirakan 1,6- 13,6/100.000 orang, kualitas hidup mereka (WHO, 1988 cit
prevalensi ini meningkat seiring dengan Suiraoka & Supariasa, 2012), serta yang
meningkatnya umur (Tjokroprawiro, diharapkan tenaga kesehatan adalah
2007). Prevalensi gout di Jawa Timur masyarakat memiliki pengetahuan yang
sebesar 17%, prevalensi gout di cukup serta menerapkannya dalam
Surabaya sebesar 56,8% (Festy, 2010). kehidupan sehari-hari. Penyampaian
Faktor yang memengaruhi kadar pesan yang dilakukan dalam pendidikan
asam urat digolongkan menjadi tiga: kesehatan atau penyuluhan tidak hanya
Faktor primer, faktor sekunder dan dilakukan dengan cara face to face,
faktor predisposisi. Pada faktor primer namun juga dapat dilakukan dengan
dipengaruhi oleh faktor genetik. Faktor menggunakan berbagai media. Dan
sekunder dapat disebabkan oleh dua hal, dilihat dari efektif tidaknya bentuk atau
yaitu produksi asam urat yang metode penyuluhan kesehatan, media
berlebihan dan penurunan ekskresi asam audiovisual dirasa sangat tepat untuk
urat. Pada faktor predisposisi menyampaikan pesan kepada
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, masyarakat. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengaplikasikan media melalui penuturan kata-kata
audio visual dalam memberikan penulis;
penyuluhan tentang dampak asam urat c. Masyarakat akan lebih
terhadap kesehatan di wilayah desa mengamati, tidak hanya
binaan Fakultas Keperawatan mendengar saja. Sehingga dari
Universitas Sumatera Utara tahun 2018. hasil yang diamati, masyarakat
dapat menerapkan apa yang
APLIKASI METODE telah disampaikan dari media
audio visual tersebut;
Penelitian ini dilakukan di
d. Penyampaian akan lebih
lingkungan 14 Kelurahan Medan
menarik perhatian masyarakat
Sunggal, dari yang didapatkan dari
sehingga dapat menumbuhkan
penyebaran kuesioner dan wawancara
motivasi masyarakat dalam
yang dilakukan oleh kelompok 12
melakukan pola hidup yang
Profesi Ners Fakultas Keperawatan
sehat.
Universitas Sumatera Utara pada tanggal
28 Mei sampai 2 Juni 2018 didapatkan Kekurangan dari pelaksanaan
bahwa banyak masyarakat yang media audio visual penyuluhan
mengeluh sering mengalami sakit di kesehatan: dampak asam urat bagi
daerah persendian, linu dan kram kesehatan yaitu:
terutama pada pagi hari setelah bangun.
Selain itu kelompok 12 Profesi Ners a. Sifat komunikasi bersifat satu arah
Fakultas Keperawatan Universitas dan harus diimbangi dengan
Sumatera Utara juga sudah melakukan pencarian bentuk umpan balik yang
pemeriksaan terhadap kadar asam urat lain;
kepada sebagian masyarakat lingkungan b. Materi belum diuji oleh ekspert
14. Hasilnya banyak masyarakat yang c. Penyampaian materi masih
mengalami peningkatan kadar asam monoton, belum lengkap memiliki
urat. Sebanyak 53,8% lansia animasi
mengatakan tidak rutin melakukan d. Kejelasan suara kadang-kadang
pemeriksaan kesehatan ke layanan kurang, perlu waktu untuk
kesehatan terdekat dan mengaku hanya persiapan
ke layanan kesehatan jika memang
merasakan sakit saja. Persiapan Pembuatan Media
Audiovisual (Video) Penyuluhan
Dari pengkajian juga didapatkan Asam Urat
bahwa dari 100 keluarga, sebanyak
78,5% keluarga mengatakan tidak a. Persiapan Alat dan Bahan
pernah diberikan penyuluhan kesehatan
oleh tenaga kesehatan, baik tentang Persiapan yang dilakukan dalam
asam urat maupun penyuluhan pembuatan aplikasi media audio visual
kesehatan lainnya. penyuluhan Asam Urat adalah
Kelebihan dari pelaksanaan media
1. Kamera, yamg digunakan untuk
audio visual penyuluhan kesehatan:
merekam video penyuluhan tentang
dampak asam urat bagi kesehatan yaitu:
Asam Urat;
a. Lebih jelas maknanya sehingga 2. Alat perekam, yang digunakan
dapat lebih mudah dipahami untuk mereka audio untuk video
masyarakat; penyuluhan tentang Asam Urat;
b. Penyampaian lebih bervariasi, 3. Laptop dan aplikasi edit video,
tidak hanya komunikasi verbal yang digunakan untuk mengedit
dan menyatukan video yang telah kegiatan aplikasi media audio visual
direkam; penyuluhan Asam Urat seperti survey
4. Spidol dan kertas karton, yang tempat untuk penyuluhan,
digunakan untuk menuliskan materi persiapan alat dan bahan yang akan
yang akan diberikan di video dibutuhkan untuk aplikasi media audio
peyuluhan. visual penyuluhan Asam Urat.
Kemudian penulis melakukan kontrak
Setelah semua alat yang dibutuhkan ada waktu pada ketua perwiridan untuk
maka dilakukan pembuatan video melakukannya kegiatan aplikasi media
penyuluhan tentang Asam Urat. audio visual penyuluhan Asam Urat.
b. Persiapan Kegiatan Aplikasi Media Pelaksanaan Kegiatan Aplikasi Media
Audiovisual Penyuluhan Asam Urat Audiovisual Penyuluhan Asam Urat
Kegiatan aplikasi media audio Kegiatan yang akan
visual penyuluhan Asam Urat dimulai dilaksanakan dalam mengaplikasi media
setelah mendapatkan izin dari kepala audio visual penyuluhan Asam Urat
lingkungan 14 Kelurahan Sunggal untuk adalah:
melakukan aplikasi media audio visual a. Mengumpulkan warga di tempat
penyuluhan Asam Urat. Sebelum penyuluhan kesehatan;
melakukan kegiatan aplikasi media b. Memperkenalkan diri dan
audio visual penyuluhan Asam Urat, menjelaskan tujuan kegiatan
terlebih dahulu penulis membina aplikasi media audio visual
hubungan saling percaya dengan tokoh penyuluhan Asam Urat kepada
masyarakat serta masyarakat di responden;
lingkungan 14 Kelurhan Sunggal. Hal c. Mengkaji pengetahuan masyarakat
pertama adalah memperkenalkan diri yang menjadi responden pada
kepada semua tokoh agama (ketua kegiatan aplikasi media audio
perwiridan) beserta masyarakat visual penyuluhan Asam Urat
lingkungan 14 Sunggal dan kemudian menggunakan kuesioner yang
menjelaskan tujuan melakukan aplikasi dibagikan kesetiap masyarakat yang
media audio visual penyuluhan Asam hadir;
Urat di lingkungan 14 Kelurahan d. Menampilkan media audio visual
Sunggal. (video) penyuluhan tentang Asam
Urat: menggunakan LCD;
e. Mengkaji pengetahuan responden
Setelah itu menjelaskan hal-hal setelah terpapar media audio visual
yang akan dilakukan selama proses (video) penyuluhan tentang Asam
Praktika Senior di lingkungan 14 Urat dengan cara membagikan
Kelurahan Sunggal dan diberi saran kuesioner kesetiap responden.
untuk berkoordinasi dengan tokoh
agama (ketua pewiridan) lingkungan
agar dapat melaksanakan kegiatan
penyuluhan di salah satu acara kegiatan
keagamaan rutin masyarakat lingkungan
14 yaitu acara wirid mingguan. Setelah
mendapatkan izin dari kepala
lingkungan dan ketua periridan untuk Aplikasi Media Audiovisual
dilakukan aplikasi media audio visual Penyuluhan tentang Asam Urat
penyuluhan Asam Urat. 1. Konsep
Selanjutnya penulis mempersiapkan apa
saja yang akan dibutuhkan dalam
Konsep yang akan dilakukan di Pemutaran video ditampilkan pada saat
lingkungan 14 Kelurahan Medan setelah dilakukannya acara pewiridan.
Sunggal adalah konsep aplikasi dalam Penyuluhan ketiga dan keempat
bentuk media audio visual yang dilakukan di teras salah satu rumah
merupakan sistem yang digunakan utnuk warga yang sengaja penulis kumpulkan
merangsang indera penglihatan dan setelah melakukan kontrak waktu
pendengaran sehingga memudahkan dengan warga.
dalam menyampaikan materi
penyuluhan dengan menggunakan video Evaluasi yang dilakukan penulis
penyuluhan kesehatan tentang Asam untuk melihat kebehasilan
Urat. Konsep aplikasi media audiovisual pengaplikasian media audiovisual
penyuluhan kesehatan tentang Asam dengan metode pembagian kuesioner
Urat berfungsi untuk menarik perhatian sebelum dan setelah menampilkan video
responden serta sebagai pelengkap penyuluhan kesehatan tentang Asam
dalam konteks pemberi informasi dan Urat untuk mengukur pengetahuan
bermanfaat untuk memudahkan masyarakat yang menjadi responden
penerimaan informasi bagi masyarakat sebelum dan setelah diberikan
yang menjadi responden. penyuluhan kesehatan melalui media
audiovisual (video).
Pengaplikasian

Kegiatan pengaplikasian media HASIL DAN PEMBAHASAN


audio visual penyuluhan kesehatan
tentang Asam Urat diberikan kepada
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi dan
masyarakat di lingkungan 14 Kelurahan
Persentase Karakteristik Responden
Medan Sunggal sebanyak 4 kali
yang Mengikuti Penyuluhan
penyuluhan yaitu pada tanggal 25 Juli
Kesehatan tentang Asam Urat
2018 pukul 14.00 WIB, pada tanggal 26
Melalui Aplikasi Media Audio Visual
Juli 2018 pukul 20.00 WIB, pada
(n=60)
tanggal 30 Juli 2018 pukul 10.00 WIB
dan pada tanggal 1 Agustus pukul 12.00 Karakteristi Frekuens Persentas
WIB. Penulis memberikan penyuluhan k i e
kesehatan dengan menampilkan video (n) (%)
penyuluhan kesehatan tentang Asam Umur
Urat di perkumpulan keagamaan warga
yaitu di wirid pengajian rutin mingguan 17-25 2 3.3
warga dan juga di teras rumah warga Tahun
yang sengaja penulis kumpulkan untuk 26-35 4 6,7
memberikan penyuluhan kesehatan Tahun
menggunakan media audio visual 36-45 16 26,7
(video). Tahun
Penyuluhan pertama pada 46-55 23 38,3
tanggal 25 Juli 2018 dilakukan di rumah Tahun
warga yang diadakan wirid pengajian 56-65 14 23,3
perempuan. Pemutaran video Tahun
ditampilkan pada saat sebelum >65 Tahun 1 1,7
dimulainya acara pewiridan. Penyuluhan
kedua pada tanggal 26 Juli 2018 Jenis Kelamin
dilakukan di rumah warga yang Laki-Laki 25 41,7
diadakan wirid pengajian laki-laki.
Perempua 35 58,3 setelah diberikan Penyuluhan
n Kesehatan tentang Asam Urat
Melalui Aplikasi Media Audio Visual
(n=60)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi dan Kategori Frekuens Persentas
Persentase Pengetahuan Masyarakat Pengetahua i e
sebelum diberikan Penyuluhan n
Kesehatan tentang Asam Urat
Baik 53 88,3
Melalui Aplikasi Media Audio Visual
(n=60) Cukup 7 11,7
Kategori Frekuens Persentas Kurang 0 0
Pengetahua i e Total 60 100
n (n) (%)
Baik 3 5,0
Cukup 23 38,3
Kurang 34 56,7
Total 60 100

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi dan
Persentase Pengetahuan Masyarakat Persentase Pengetahuan Masyarakat
sebelum diberikan Penyuluhan setelah diberikan Penyuluhan
Kesehatan tentang Asam Urat Kesehatan tentang Asam Urat
Melalui Aplikasi Media Audio Visual Melalui Aplikasi Media Audio Visual
di Lingkungan XIV Kelurahan (n=60)
Sunggal (n=60)
Instr Benar Salah
Instr Benar Salah umen Frek Perse Frek Perse
umen Frek Perse Frek Perse uensi ntase uensi ntase
uensi ntase uensi ntase (n) (%) (n) (%)
(n) (%) (n) (%)
P1 60 100 0 0
P1 52 86,7 8 13,3
P2 60 100 0 0
P2 56 93,3 4 6,7
P3 58 96,7 2 3,3
P3 21 35 39 65
P4 48 80 12 20
P4 18 30 42 70
P5 45 75 15 25
P5 11 18,3 49 81,7
P6 55 91,7 5 8,3
P6 18 30 42 70
P7 59 98,3 1 1,7
P7 25 41,7 35 58,3
P8 60 100 0 0
P8 46 76,7 14 23,3
Tabel Tabel 4.7.Pengaruh Aplikasi Media
Audiovisual Penyuluhan Kesehatan
tentang Asam Urat terhadap
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Pengetahuan Masyarakat (n=60)
Persentase Pengetahuan Masyarakat
Variabe Pengetahuan 𝝆 diantaranya jenis kelamin dan hormonal
l Kura Cuk Bai dimana kadar asam urat laki-laki
ng up k cenderung meningkat karena tidak
Sebelum 34 23 3 0,0 mempunyai hormon estrogen. Tapi pada
Penyulu 21 hasil penelitian di Lingkungan XIV
han Kelurahan Sunggal didapatkan data
Sesudah 0 7 53 bahwa perempuan lebih banyak daripada
Penyulu laki-laki. Hal ini dikarenakan data
han perempuan lebih banyak daripada laki-
laki. Menurut hasil penelitian yang
𝜌 < 0,05=signifikan dilakukan oleh peneliti, mayoritas
yang datang ke mengikuti
penyuluhan adalah perempuan
daripada laki-laki. Jenis kelamin
sangat mempengaruhi partisipasi,
partisipasi yang dilakukan oleh
seorang laki-laki akan berbeda
dengan partisipasi yang dilakukan
oleh perempuan. Hal ini disebabkan
karena adanya system pelapisan
social yang terbentuk dalam
A. Karakteristik Responden masyarakat yang membedakan
Karakteristik responden Berdasarkan kedudukan dan derajat laki-laki dan
penelitian yang telah dilakukan bahwa perempuan, sehingga menimbulkan
karakteristik responden berdasarkan
perbedaan-perbedaan hak dan
umur yang paling banyak yaitu
responden yang berusia 46-55 tahun
kewajiban (Ocbrianto 2012).
sebanyak 19 orang (31,6%). Hal ini B. Pengaruh Aplikasi Media
sesuai dengan teori yang mengatakan Audiovisual Penyuluhan Kesehatan
rentang umur yang biasanya beresiko terhadap Tingkat Pengetahuan
terkena Gout Arthritis adalah usia 30 – Hasil pengolahan data kuesioner
50 tahun pada laki –laki, dan pada pengetahuan responden sebelum
perempuan kebanyakan terjadi saat mendapatkan penyuluhan kesehatan
memasuki usia menopause. Perbedaan melalui media audio visual (video)
angka kesakitan Gout Arthritis ini dapat adalah sebanyak 3 orang (5,0%)
disebabkan oleh faktor intrinsic, responden dikategorikan mempunyai
diantaranya adalah faktor keturunan pengetahuan baik, 23 orang (38,3%)
yang terkait dengan jenis kelamin atau responden dikategorikan mempunyai
perbedaan hormonal, dimana kadar pengetahuan cukup, dan 34 orang
asam urat laki-laki cenderung meningkat (56,7%) responden dikategorikan
sejalan dengan peningkatan usia mempunyai pengetahuan kurang. Dan
(Tjokroprawito, 2007). hasil pengolahan data pengetahuan
Karakteristik responden responden setelah mendapatkan
berdasarkan jenis kelamin, didapatkan penyuluhan kesehatan melalui media
perempuan lebih banyak dari pada jenis audio visual (video) adalah sebanyak
kelamin laki-laki yaitu 58,3% dan 41,7 53 orang (88,3%) responden
%. Tjokoprawito (2007) mengatakan dikategorikan mempunyai
bahwa salah satu penyebab kesakitan pengetahuan baik, 7 orang (11,7%)
Gout Arthritis adalah faktor intrinsik
responden dikategorikan mempunyai dan mengimplementasikannya dalam
pengetahuan cukup tentang asam urat. perilaku dan gaya hidup sehari-hari yang
sesuai dengan 13 pesan gizi seimbang
Hasil yang didapatkan setelah untuk meningkatkan status gizi dan pola
dilakukannya pengolahan data hidup sehat di masa mendatang
menggunakan uji statistik Wilcoxon
Signed Rank pada tingkat kemaknaan Hasil penelitian ini juga didukung
95% (α = 0,05) , secara statistik oleh penelitian Kristina Blandina Wea
diperoleh nilai p=0,021 yang artinya (2014) mengenai “Pendidikan
adanya perbedaan pengetahuan yang Kesehatan dengan Media Audio Visual
signifikan antara sebelum dan sesudah meningkatkan perilaku Ibu dalam
diberikan pendidikan kesehatan tentang Penanganan Infeksi Saluran Pernafasan
asam urat dengan menggunakan media Akut pada Balita di Kelurahan Lebijaga
audio visual. Perubahan pengetahuan Kabupaten Ngada” menunjukkan
masyarakat yang menjadi responden adanya perbedaan pengetahuan yang
sebelum diberkan penyuluhan kesehatan signifikan antara sebelum dan sesudah
dengan sesudah diberikan penyuluhan diberikan pendidikan kesehatan dengan
kesehatan yaitu adanya peningkatan media audio visual yang dilihat dari uji
sebesar 83,3% responden yang memiliki statistik Wilcoxon Signed Rank
peningkatan pengetahuan ke kategori menunjukan nilai p=0,001.
baik.
Kemudian dari hasil uji statistik Mann
Hasil penelitian ini didukung Whitney didapatkan nilai p=0,000 yang
oleh penelitian Kumboyono (2011) berarti bahwa tingkat pengetahuan ibu
tentang perbedaan efek penyuluhan yang mendapatkan pendidikan
kesehatan menggunakan media cetak kesehatan dengan media audio visual
dengan media audiovisual terhadap berbeda secara signifikan dibandingkan
peningkatan pengetahuan pasien dengan tingkat pengetahuan ibu yang
tuberculosis. Hasil analis menunjukan tidak mendapatkan pendidikan
bahwa media video mampu kesehatan dengan media audiovisual.
meningkatkan pengetahuan dan
partisipasi lebih tinggi dibandingkan KESIMPULAN
dengan media cetak. Hal ini juga
1. Media audio visual merupakan media
sependapat dengan penelitian yang
yang baik untuk penyuluhan kesehatan
dilakukan oleh Saraswati (2011)
dan dapat meningkatkan pengetahuan
menyatakan bahwa penyuluhan dengan
masyarakat di Lingkungan XIV
media video mampu meningkatkan
Kelurahan Sunggal tentang penyakit
pengetahuan dan partisipasi lebih tinggi
asam urat.
terhadap pengetahuan tentang kanker
serviks di wilayah surakarta. Menurut 2. Pengetahuan masyarakat meningkat
Contento (2007) menyatakan bahwa setelah dilakukan aplikasi media
video yang ditambahkan dalam pesen audiovisual penyuluhan kesehatan
verbal dapat meningkatkan motivasi tentang asam urat. Dimana sebelum
untuk menerima pesan dan diberikan penyuluhan, pengetahuan
mengingatnya dengan lebih baik karena masyarakat dalam kategori kurang dan
media video menawarkan penyuluhan setelah diberikan penyuluhan,
yang lebih menarik dan tidak monoton pengetahuan masyarakat meningkat
dengan menampilkan gerak, gambar dan menjadi kategori baik.
suara sehingga remaja mempunyai 3. Terdapat Ada pengaruh penyuluhan
keingintahuan terhadap isi video yang kesehatan terhadap pengetahuan
diharapkan dapat menyerap informasi
masyarakat tentang asam urat di Kesehatan Muhammadyah,
Lingkungan XIV Kelurahan Sunggal. Gombong.

Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit


DAFTAR PUSTAKA Tidak Menular. Jakarta: Trans
Andry., Saryono dan Upoyo, AS. (2009) Info Media.
. Analisis Faktor-Faktor yang Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar
Mempengaruhi Kadar Asam Urat Asuhan Keperawatan Klien
pada Pekerja Kantor di Desa Dengan Gangguan Sistem
Karang Turi Kecamatan Bumiayu Immunologi. Jakarta: Salemba
Kabupaten Brebes. Jurnal Medika
keperawatan Soedirman (The
Journal of Nursing). 4 (1:26-31) Notoadmojo, S. (2012). Promosi
Kesehatan dan Perilaku
Bustan,M.N. (2007) .Epidemiologi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Penyakit Tidak Menular. Jakarta:
Rineka Cipta Ocbrianto. (2012). Partisipasi
Masyarakat terhadap Posyandu
Churlish. (2009). Jawaban-jawaban dalam Upaya Pelayanan
Alternatif untuk Arthritis & Kesehatan Balita: Studi Kasus
Reumatik, diterjemahkan oleh pada Posyandu Nusa Indah II
Theodorus Dharma W, 16-19, PT RW 11 Kelurahan Meruyung,
Citra Aji Pramana. Yoyakarta Kecamatan Limo, Depok. Skripsi.
Contento, I.R. 2007. Nutrition Universitas Indonesia
Education : Linking Research, Simamora, R H. (2010). Komunikasi
Theory, and Practice. Sudbury : Dalam Keperawatan. Jember
Jones and Bartlett Publishers University Press
Damayanti. (2012). Panduan Lengkap Simamora, R H. (2017). A Strengthening
Mencegah & Mengobati Asam of Role of Health Cadres in
Urat. Yogyakarta: Araska BTA-Positive Tuberculosis (TB)
Festy, P, dkk. (2010). Hubungan Antara Case Invention throught
Pola Makan Dengan Kadar Asam Education with module
Urat Darah pada Wanita Development and Video
Posmenopause di Posyandu Approaches in Medan Padang
Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Bulan Center, North Sumatera
Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya, Indonesia
Universitas Muhammadiyah. Syafrudin, Ayin. D.D dan Delmaifanis.
Jurnal (2011). Himpunan Penyuluhan
Irianto Koes. (2014). Ilmu Kesehatan Kesehatan pada Remaja,
Masyarakat. Bandung: Alfabet Keluarga, Lansia, dan
Masyarakat. Jakarta: Trans Info
Kumboyono. (2011). Perbedaan Media.
Penyuluhan Kesehatan
Menggunakan Media Cetak Vitahealth . (2007). Asam Urat. Jakarta:
dengan Media Audio Visual Gramedia Pustaka Utama
terhadap Peningkatan
Pengetahuan Pasien Tuberkulosis.
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Wijayakusuma, H. (2006). Atasi
Asam Urat dan Reumatik.
Jakarta : Puspa Swara
Profil Singkat

Lulus dari PSIK FK USU Medan tahun


2002, setelah itu pada tahun 2005,
menyelesaikan pendidikan magister
keperawatan dari fakultas keperawatan
universitas Indoenesia pada tahun 2005.
Sebleum Menjadi Staf Pengajar di
Fakultas Keperawtan USU Medan,
sbelumnya Penulis adalah Pengajar pada
PSIK Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai