0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan7 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan lengkap mengenai pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan keluhan nyeri dan kemerahan mata. Tindakan yang dilakukan meliputi irigasi mata, manajemen nyeri, serta monitoring kondisi pasien yang menunjukkan perbaikan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Nita Arfiana_laporan Analisa Sintesa Ruang Kegawatdaruratan
Laporan ini memberikan ringkasan lengkap mengenai pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan keluhan nyeri dan kemerahan mata. Tindakan yang dilakukan meliputi irigasi mata, manajemen nyeri, serta monitoring kondisi pasien yang menunjukkan perbaikan.
Laporan ini memberikan ringkasan lengkap mengenai pengkajian, diagnosa, dan tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan keluhan nyeri dan kemerahan mata. Tindakan yang dilakukan meliputi irigasi mata, manajemen nyeri, serta monitoring kondisi pasien yang menunjukkan perbaikan.
1. Pengkajian primer : ( pengkajian airway, breathing,
circulation, disintergrity) o Airway : Tidak ada masalah pada jalan nafas pasien o Breathing : Pola nafas reguler, pasien tidak menggunakan otot bantu nafas, gerakan dinding dada simetris, irama reguler. o Circulation : Denyut nadi 81 x/menit, suhu tubuh 36.6 C, o Disintegrity : composmentis 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : ( dilakukan untuk mengatasi kondisi yang Didapat ) Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama pada resiko infeksi , yaitu dengan melakukan intervensi pencegahan infeksi (I.14539) dengan cara memonitor tanda dan gejala infeksi, menjelaskan tanda dan gejala infeksi, mengajarkan cara cuci tangan dengan benar. 3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer ) Dilakukan Evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama resiko infeksi, yaitu dengan melanjutkan intervensi melakukan tindakan irigasi mata. 4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas PES dan rasional diagnosa) Masalah utama pasien yaitu dengan diagnosa keperawatan resiko infeksi didapatkan data Data Subjektif : pasien mengatakan nyeri menurun, kemerahan menurun, Data Objektif : pasien terlihat mengeluarkan air mata saat nyeri datang. 5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan head to toe ) o Bentuk kepala : mesosopal o Rambut : hitam, tidak berketombe, sedikit beruban o Mata : konjungtiva, sclera putih, dan tidak anemis o Hidung : tidak ada polip, bersih o Mulut : mukosa kering dan pecah-pecah, tidak berbau, dan tidak o Caries o Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe o Dada : sebelah kiri terjadi pembesaran, dan tidak ada kelainan o Abdomen : terdapat asites, nyeri abdomen o Ekstremitas : terpasang kateter, tidak ada udem o Anus : bersih, tidak ada haemorhoid o Tanda-tanda Vital : T : 125/80 mmHg o RR : 20x/menit o N : 81 x/menit, suhu : 36.6 C, 6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO, CT. Scan ) 7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang didapat dari pengkajian sekunder) Diagnosa keperawatan yang muncul setelah pengakajian sekunder yaitu nyeri akut D.0077. dengan data subjektif : pasien mengeluh nyeri, pasien mengatakan sakit dibagian mata. Dataobjektif : pasien tampak gelisah meringis. 8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi ) A. Tahap prainteraksi 1) Cek program terapi 2) Mencuci tangan 3) Mengidentifikasi pasien dengan benar 4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien B. Tahap orientasi 1) Salam, sapa, memperkenalkan diri 2) Melakukan kontrak 3) Menjelaskan tujuan dan prosedur 4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien C. Tahap kerja 1) Menjaga privasi pasien 2) Membaca basmallah bersama-sama 3) Mengatur posisi pasien 1. Irigasi mata A. Persiapan alat
1) Larutan irigasi yang diresepkan
2) Kom steril untuk larutan 3) Kassa 4) Spuit dengan penetes mata 5) Bengkok B. Prosedur/langkah-langkah 1) Identifikasi pasien 2) Mencuci tangan 3) Memakai sarung tangan 4) Letakkan handuk dibawah wajah pasien 5) Dengan kassa yang dibasahi dengan larutan irigasi bersihkan kelopak mata dari bagian dalam keluar kantus 6) Isi spuit dengan larutan irigasi, renggangkan kelopak mata perlahan dengan memberikan tekanan pada bagian bawah tulang orbita dan tonjolan tulang dibawah lakrimalis ( tidak boleh memberikan tekanan yang berlebihan pada bola mata ) 7) Pegang spuit irigasi kurang lebih 2,5 cm diatas kantus dalam 8) Minta pasien untuk melihat keatas dengan perlahan irigasi dengan mengarahkan larutan kedalam sakus konjungtiva bawah kearah kantus luar 9) Biarkan pasien memejamkan matanya secara periodic, terutama bila terasa panas 10) Lakukan irigasi sampai secret bersih ( 15 menit irigasi untuk membilas bahan kimia ) 11) Keringkan kelopak matadan area wajah dengan kassa 12) Bereskan peralatan 13) Mencuci tangan 14) Catat dalam catatan keperawatan. 2. Manejemen nyeri - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri - Mengidentifikasi skala nyeri - Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (dengan berdzikir) C. Tahap terminasi 1. Evaluasi respon dan perasaan pasien 2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3. Cuci tangan 9. Monitor pasien : ( monitor / pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang didapat ) Pasien mengatakan mata nya sudah agak mendingan, kemerahan berkurang, nyeri sudah mulai berkurang. 10. Evaluasi diri: Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu harus mengurangi rasa grogi atau tremor didepan pasien.