Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA

DI RUANG IGD

STASE KEGAWAT DARURATAN

Disusun Oleh :

YENI SETYAWATI

20902200234

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2023
FORMAT LAPORAN ANALISA SINTESA RUANG KEGAWATDARURATAN

Nama mahasiswa : Yeni Setyawati


Tanggal : 3 / 07 / 2023
Nama pasien : Ny..H

1. Pengkajian primer : ( pengkajian airway, breathing, circulation, disintergrity)


- Airway : Adanya gerakan pengembangan dada.
- Breathing : Adanya sesak nafas, pasien menggunakan otot bantu nafas, gerakan
dinding dada kanan dan kiri simetris.
- Circulation :Denyut nadi 120 x/menit, respiratori 32 x / menit, suhu tubuh 36,5
C, Saturasi oksigen 94%
- Disintegrity :Komposmentis

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


Didapat )
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama Gangguan
pertukaran gas (D.0003),yaitu dengan cara Terapi Oksigen (I.01026): Memonitor
kecepatan aliran oksigen ,Mempertahankan kepatenan jalan nafas, Memberikan oksigen
tambahan jika perlu , Mengajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen di
rumah, Mengkolaborasikan penentuan dosis oksigen ,Mengkolaborasikan penggunaan
oksigen saat aktivitas dan / tidur.

3. Evaluasi hasil tindakan ( didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer )
Dilakukan
Evaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah utama Gangguan
pertukaran gas yaitu dengan melanjutkan intervensi mememberikan oksigen yaitu
terpasang O2 Masker NRM 10 liter/ menit.

4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas PES dan rasional diagnosa)

Masalah utama pasien yaitu dengan diagnosa keperawatan Gangguan pertukaran gas
didapatkan data :
Data Subjektif : Pasien mengatakan sesak napas sejak 2hari yang lalu.
Data Objektif : Pasien tampak sesak, pasien terlihat menggunakan otot bantu
pernafasan, RR:32x/mnt, SPO2 : 94 %, terpasang O2 NRM 10
liter/menit, denyut nadi : 120 x/menit
5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. Dan head to toe )
 Bentuk kepala : mesosopal
 Rambut : hitam, berminyak, tidak berketombe, sedikit ada uban
 Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera putih.
 Hidung : bersih, tidak ada secret dan tidak ada polip.
 Mulut : mukosa mulut kering, bibir pecah-pecah, mulut sedikit bau, tidak caries.
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
 Dada : adanya gerakan pengembangan dada, pengembangan dada simetris.
 Abdomen : Dinding abdomen simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
 Ekstremitas : terpasang kateter 2 way nomor 16, edema pada ekstremitas bawah
 Anus : tidak ada hemoroid
 Tanda-tanda Vital
T : 145/95 mmHg
RR : 32x/menit
N : 120x/menit
Suhu : 36 .5 C,
SPO2 : 94 %

6. Pemeriksaan penunjang ( meliputi : laboratorium, RO Thorax, CT. Scan )

- Hasil Pemeriksaan Laboratorium :

HB : 13,8 g/dl Cholesterol :112 Clorida :101,8mg/dl


-
Px. Hematrokit :41,7 % HDL :23mg/dl BGA:
PH: 7,361%
Leukosit :14,02 LDL :66mg/dl Pco2 :35,4 mmHg
ribu/ul
Trombosit :120 Trigliserid :61 mg/dl PO2 :191,3 mmHg
ibu/ul
Ureum :110 mg/dl Natrium :126,7mg/dl
Creatinin :3,40 mg/dl Kalium :5,42mg/
dl
EKG : IHD
- Hasil Pemeriksaan Thorax : Cardiomegali (LV),elongatio aorta,oedem
pulmonum
7. Diagnosa kep.( 2 diagnosa kep.utama untuk data yang didapat dari pengkajian sekunder)

Diagnosa keperawatan yang muncul setelah pengakajian sekunder yaitu : Nyeri akut
(D.0077) dengan data Subjektif : pasien mengatakan nyeri dada. Data objektif : pasien
tampak meringis,gelisah
8. Prinsip-prinsip tindakan :( tindakan mandiri, dan kolaborasi )

A. Tahap prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat kepasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Menjaga privasi pasien
2) Membaca basmallah bersama-sama
3) Mengatur posisi pasien
1. Terapi Oksigen Masker
A. Persiapan alat

1) Masker Oksigen
2) Selang oksigen
3) flowmeter
4) cairan steril
5) Humidifier
6) Bengkok, plester, kassa
B. Prosedur/langkah-langkah
1) Identifikasi pasien
2) Mencuci tangan
3) Memakai sarung tangan
4) Kaji kondisi mulut dan hidung klien (bila kotor, bersihkan)
5) Pastikan tabung humidifier terisi cairan secara adekuat
6) Sambungkan oksigen masker NRM ke selang oksigen dan kesumber
oksigen
7) Berikan oksigen 10liter/ menit
8) Pastikan oksigen mengalir dengan baik ke klien
9) Beri fiksasi pada oksigen masker
10) Cek face mask, humidifier, dan sumber oksigen tiap 8jam
11) Pertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
12) Bereskan peralatan
13) Mencuci tangan
14) Catat dalam catatan keperawatan.
2. Manajemen nyeri
 mengidentifikasi,
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri,skala
nyeri
 memberikan terapi teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (dengan terik nafas dalam dan berdzikir )

C. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon dan perasaan pasien
2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Cuci tangan
9. Monitor pasien :(monitor/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang didapat
)
Pasien mengatakan masih mengeluh sesak nafas tetapi rasa sesak sudah berkurang.
10. Evaluasi diri:

Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu harus cepat , penenganan yang
dilakukan kepada pasien tepat, lakukan komunikasi terapiutik kepada pasien,
tingkatkan komunikasi efektif kepada pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai