Masalah
3. Data:
Subjektif
Objektif
Masalah
4. Data:
Subjektif
Objektif
Masalah
::
o Kesadaran: SoporoKoma
o GCS E:1 M:2 V:ET
o Pupil KI/KA : Miosis
o Reflek Cahaya : +/o TD : 140/90 mmHg
o HR : 160 x/menit
: Perfusi jaringan serebral tidak efektif
::
o Kesadaran: SoporoKoma
o Suhu : 38,5 0C
o RR : 38 x/menit
o CRT : < 3 Detik
: Hipertermia
::
o Kesadaran: SoporoKoma
o GCS E:1 M:2 V:ET
o Secret Mulut : +
: Resiko Aspirasi
5. Data :
Subjektif
Objektif
Masalah
6. Data :
Subjektif
Objektif
Masalah
::
o Kesadaran: SoporoKoma
o GCS E:1 M:2 V:ET
o Secret Mulut : +
: Defisit perawatan diri
::
o Kesadaran: SoporoKoma
o GCS E:1 M:2 V:ET
o Terpasang Ventilator
: Cemas Pada Keluarga
B. Discharge Planning
1.
b.
c.
d.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
pencegahan infeksi
i.
j.
3.
b.
Batasan Karakteristik :
a.
b.
Kesulitan berbicara
c.
d.
Mata melebar
e.
Produksi sputum
f.
Gelisah
g.
b.
2.
3.
Aspiration Control
Kriteria Hasil :
1.
Mendemonstrasikan batuk
2.
3.
Menunjukkan jalan nafas yang paten (tidak merasa tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
4.
Mampu
mengidentifikasikan
dan
mencegah
factor
yang
dapat
Intervensi (NIC) :
Airway suction
1) Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
2) Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
3) Informasikan pada keluarga tentang suctioning
4) Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion
nasotrakeal
5) Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
6) Monitor status oksigen pasien
7) Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
8) Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.
Airway Management
1) Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
4) Pasang mayo bila perlu
5) Lakukan fisioterapi dada jika perlu
6) Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
7) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
8) Berikan bronkodilator bila perlu
9) Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Circulation status
2.
Kriteria Hasil :
1.
2.
3.
Intervensi (NIC) :
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)
1) Berikan informasi kepada keluarga
2) Set alarm
3) Monitor tekanan perfusi serebral
4) Catat respon pasien terhadap stimuli
5) Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap
aktivitas
6) Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
7) Monitor intake dan output cairan
8) Restrain pasien jika perlu
9) Monitor suhu dan angka WBC
adanya
daerah
tertentu
yang
hanya
peka
terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
2) Monitor adanya paretese
3) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi
4) Gunakan sarun tangan untuk proteksi
5) Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
6) Monitor kemampuan BAB
7) Kolaborasi pemberian analgetik
8) Monitor adanya tromboplebitis
9) Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi
DK No. 3 Hipertermia
Definisi
Batasan Karakteristik:
a.
b.
kulit kemerahan
c.
pertambahan RR
d.
takikardi
e.
Thermoregulation
Kriteria Hasil :
1.
2.
3.
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
Intervensi (NIC) :
Fever treatment
1) Monitor suhu sesering mungkin
2) Monitor IWL
3) Monitor warna dan suhu kulit
4) Monitor tekanan darah, nadi dan RR
5) Monitor penurunan tingkat kesadaran
6) Monitor WBC, Hb, dan Hct
7) Monitor intake dan output
8) Berikan anti piretik
9) Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
10) Berikan cairan intravena
11) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
12) Tingkatkan sirkulasi udara
Temperature regulation
1) Monitor suhu minimal tiap 2 jam
2) Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3) Monitor TD, nadi, dan RR
4) Monitor warna dan suhu kulit
5) Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
6) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7) Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
benda
benda
padat
tracheobronkhial.
Faktor factor resiko :
a.
b.
c.
d.
Gangguan menelan
atai
cairan
kedalam
2.
Aspiration control
Kriteria Hasil :
1.
2.
Intervensi (NIC):
Aspiration precaution
1) Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
2) Monitor status paru
3) Pelihara jalan nafas
4) Lakukan suction jika diperlukan
5) Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
Batasan karakteristik :
a.
Kerusakan kognitif
b.
Kriteria Hasil :
1.
2.
3.
Intervensi (NIC) :
Self Care assistance : ADLs
1) Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
2) Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias, toileting dan makan.
3) Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan
self-care.
4) Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
Penyakit kritis
b.
c.
d.
Ditandai dengan:
a.
Gelisah
b.
Resah
c.
Ketakutan
d.
Sedih
e.
f.
Kekhawatiran
g.
Cemas
Anxiety control
2.
Coping
3.
Impulse control
Kriteria Hasil :
1.
2.
3.
4.
Intervensi (NIC) :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
1) Gunakan pendekatan yang menenangkan
2) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3) Jelaskan semua prosedur pada pasien dan apa yang dirasakan selama
prosedur
4) Pahami prespektif keluarga pasien terhdap situasi stres
5) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
6) Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
7) Lakukan back / neck rub
8) Dengarkan dengan penuh perhatian
9) Identifikasi tingkat kecemasan
10) Bantu keluarga pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11) Dorong keluarga pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi
12) Instruksikan keluarga pasien menggunakan teknik relaksasi