Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA

RUANG ICU RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

Wasilatun Nurus Sa’adah


20902200229

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023
LAPORAN ANALISA SINTESA RUANG KEGAWATDARURATAN

Nama Mahasiswa : Wasilatun Nurus Sa’adah


Tanggal : 12/6/2023
Nama Pasien : Tn. S

Diagnosa Medis : DM

1. Pengkajian primer : (pengkajian airway, breathing, circulation, disintergrity )


A. ( Airway ) : Jalan nafas tidak ada hambatan, tidak adanya secret, tidak ada nafas
tambahan, tidak ada tanda-tanda fraktur servikal
B. ( Breathing ) :
- I : Dada simetris, pergerakan normal, frekuensi nafas 20x/menit, tidak ada
pembengkakan kelenjar tyroid.
- A : Bunyi nafas veskuler, tidak terdengar wheezing, terdengar paru kanan rhonci.
- P : Terdengan sonor pada lapang paru dan dullness pada jantung
- P: tidak adanya tanda-tanda fraktur, tidak adanya krepitasi, flail chest
- Spo2 ; 98%
C. Circulation : adanya luka terbuka dibagian tubuh klien di kaki kiri klien, tidak ada
perdarahan internal pada pelvis dan femur, akral teraba dingin, TD: 156/86mmHg, N
: 95x/menit, RR: 20x/menit, Spo2: 98%, GDS: 182

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang


didapat)
- Pemberian obat subkutan
o Observasi :
indentifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
o Terapeutik :
Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, pemebrian, dokumentasi)
Pilih jarum suntik yang sesuai
Hindari daerah penyuntikan yang mengalami edema, massa, luka, memar,
atau infeksi
Tusukan jarum dengan sudut 45-90 derajat
Hindari memijat area suntikan
3. Evaluasi hasil tindakan (didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer)
S : Klien diberikan terapi injeksi insulin kadar glukosa dalam darah membaik
O : klien terbaring diatas tempat tidur, GDS: 115 g/dl, TD: 156/86 mmHg, N : 95x/menit,
RR : 20x/menit, S : 36.0℃, Spo2 : 98%
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
4. Diagnosa keperawatan ( diagnosa kep. Untuk tindakan diatas PES dan rasional diagnosa)
- Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungn dengan disfungsi pankreas
Data subjektif :
o keluarga klien mengatakan klien penurunan kesadaran ± 2 jam sebelum
dibawa ke rumah sakit, pusing, lemas
o keluarga klien mengatakan sebelum ke RS. GDS klien 237 g/dl
o keluarga klien mengatakan ada riwayat DM

Data objektif :
o klien nampak lemah, klien terbaring ditempat tidur, ada luka dibagian kaki
kiri, TD: 156/86 mmHg, N : 95x/menit, RR: 20x/menit, S: 36.0℃, Spo2:
98%, GDS: 113 g/dl.

5. Pengkajian sekunder : ( meliputi pengkajian riwayat kep. dan head to toe )


A. Riwayat penyakit : tidak memiliki alergi obat, makan dan lain-lain, sedang
menjalani pengobatan atau minum obat-obatan, terapi insulin, pasien ada memiliki
riwayat penyaki DM, pasien sebelum sakit makanya lancar.
B. Riwayat keperawatan dahulu : keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat
penyakit DM
C. Bentuk Kepala : Mesochepal
D. Rambut : hitam, bersih, tidak berketombe, penyebaran rambut merata
E. Mata : reaksi pupil (+), pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera putih
F. Hidung : tidak ada polip, bersih
G. Mulut : mukosa mulut sedikit kering, tidak berbau, tidak caries
H. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
I. Dada : pergerakan dinding dada simetris, tidak ada kelainan, tidak terdapat jejas
J. Abdomen : tidak ada nyeri
K. Ekstremitas : terdapat luka pada kaki sebelah kiri
L. Anus : bersih, tidak ada hemoroid
M. Tanda tanda vital :
TD : 156/86 mmhg
RR : 20x/menit
HR : 87x/menit
Suhu : 36◦C

6. Pemeriksaan penunjang (meliputi : Laboratorium, RO, Nebulizer) : -


7. Diagnosa kep. ( 2 diagnosa kep. utama untuk data yang didapat dari pengkajian
sekunder)
Gangguan integritas kulit b.d neuropati perifer
Data subjektif : keluarga klien mengatakan luka dibagian kaki kiri
Data Objektif : terdapat luka dibagian kaki kiri, TD: 156/86 mmHg, N : 95x/menit, RR:
20x/menit, S: 36.0℃, Spo2: 98%, GDS: 113 g/dl.

8. Prinsip-prinsip tindakan : (tindakan mandiri, dan kolaborasi)


A. Tahap Prainteraksi
1) Cek program terapi
2) Mencuci tangan
3) Mengidentifikasi pasien dengan benar
4) Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien
B. Tahap orientasi
1) Salam, sapa, memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur
4) Menanyakan kesiapan dan kerja sama pasien
C. Tahap kerja
1) Menjaga privasi pasien
2) Membaca basmallah bersama-sama
3) Mengatur posisi pasien
1. Perawatan luka DM
a. Persiapan alat
- Sarung tangan steril
- Gunting perban
- Alkohol medis
- Cairan NaCl 0,9%
- Pinset
- Kasa steril
- Kapas
- Perban
- Plester gulung coklat
- Obat luka DM sesuai dengan resep dokter
- perlak
b. Prosedur/ langkah-langkah
- Identifikasi pasien
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Kenakan sarung tangan
- Letakkan bagian yang luka di atas perlak
- Basahi balutan luka dengan alkohol medis
- Buka balutan lapisan terluar dengan pinset secara perlahan
- Bersihkan area kulit sekitar luka dan bekas plester bila ada
- Buka bulatan lapisan dalam
- Tekan dengan lembut tepi luka untuk mengeluarkan cairan pus atau
nanah
- Bersihkan luka dengan cairan NaCL
- Tutup dengan kasa
- Pasang kembali perban dan plester
- Merapikan alat dan pasien, cuci tangan.
D. Tahap terminasi
1) Evaluasi respon dan perasaan pasien
2) Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Cuci tangan
9. Monitor pasien : (monitor/ pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang
didapat)
Pasien mengatakan sudah nyaman setelah dilakukan perawatan pada luka DM
10. Evaluasi diri :
Evaluasi diri saat melakukan tindakan yaitu dengan mengurangi rasa grogi didepan
pasien kemudian mengurangi kesalahan-kesalahan yang diperbuat. Dalam melakukan
tindakan juga harus tetap memperhatikan kesterilan agar kedepannya tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai