Anda di halaman 1dari 6

Nama : Annas Masykur Hari/tanggal : Rabu/ 13 Mei 2020

NIM : P1337420819012

Prodi : MST Keperawatan

Makul : Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Lanjut II

Dosen : Ns. Aris Asmorohadi M.Kep, Sp.MB

1. Pengkajian system endokrin dengan aplikasi model teori roy


a. Data demografi
Usia, jenis kelamin, tempat tangal lahir, dll
b. Riwayat kesehatan keluarga
c. Riwayat kesehatan dan keperawatan klien
d. Riwayat diet
e. Riwayat sosial ekonomi
f. Masalah kesehatan sekarang
- Keluhan utama
- Pola eliminasi dan cairan
- Pola tumbuh kembang
- Pola seks dan reproduksi
Fungsi system reproduksi
g. Pengkajian psikososial
- Koping pasien
- Dukungan keluarga
- Sehat sakit
- Persepsi diri
- Kemampuan perawatan dirumah
h. Pemeriksaan fisik
- Wajah
Inspeksi struktur wajah, bentuk dan ekspresi wajah.
Mata: terdapat edema periorbita/tidak
- Leher
Inspeksi : terdapat pembesaran/tidak
Palpasi: terdapat pembesaran kelenjar tiroid/tidak. Distensi pada vena jugularis
dapat mengidentifikasikan kelebihan cairan
2. Luka bakar
1. Manajemen luka bakar
- Kaji lokasi luka : dada, tangan kanan dan kaki kanan
- Penyebab luka bakar : -
- Derajat luka bakar : derajat II
- Rule of Nine : 27%
- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi
disertai proses eksudasi.
- Dijumpai bulae.
- Nyeri karena ujung-ujung saraf teriritasi.
- Dasar luka berwarna merah atau pucat, sering terletak lebih tinggi diatas kulit
normal
- Resusitasi cairan:
4mlx65x27=7.020 ml
Diberikan :
8 jam pertama :3.510 ml
8 jam kedua :1.755 ml
8 jam ketiga :1.755 ml
- Penatalaksanaan Luka
a. Cuci luka dengan cairan deterjen yang menandung desinfektan (cairan
deterjen yang menandung desinfektan : NaCl = 1 : 100) kemudian
dicuci ulang dengan NaCl 0,9% agar tidak tersisa residu antiseptik
b. Biarkan bullae (lepuh) utuh (jangan dipecah kecuali terdapat pada
daerah sendi yang dapat mengganggu gerakan)
c. Selimuti pasien dengan selimut steril (usahakan pasien tidak kedinginan
sampai siap dipindah ke ruang rawat khusus)
d. Berikan obat (kolaborasi)
2. SOP perawatan luka bakar
Pengetian Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan luka bakar
derajat II
prosedur Persiapan alat: Alat non-steril:
1. Pinset anatomis 1. Gunting balutan
2. Pinset chirurge 2. Plester
3. Gunting 3. Verban
4. Bengkok 4. Tempat sampah
5. Kom kecil
6. Kassa
7. Handscoun
8. spuit
9. Nacl 0,9%
Pelaksanaan:
1. Memberitahu pasien dan keluarga
2. Mencuci tangan
3. Mengatur posisi
4. Membersihkan luka pasien dengan Nacl 0,9%
5. Keringkan luka
6. Balut

3. Luka diabetes
1. Manajemen luka diabetes
a. Pengkajian umum
Pengkajian umum meliputi; riwayat kesehatan, obat-obatan, status nutrisi,
mobilitas, tarapi tambahan, dan jenis luka.
b. Pengkajian focus
Pengkajian fokus dapat dilakukakan dengan melakukan pemeriksaan fisik pada
kondisi luka pasien. Observasi daerah peradangan,
c. Pengkajian fisik
Letak dan posisi luka, stadium luka, ukuran luka, jenis dan jumlah eksudat, warna
dasar luka, warna sekitar luka, tepi luka, tanda-tanda peradangan, bau,
vaskularisasi, nyeri.
Pilar penatalaksanaan luka diabetes
a. Edukasi
Pengetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala
hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien.
Pemantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah
mendapat pelatihan khusus
b. Terapi nutrisi
Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing¬masing individu. Pada
penyandang diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal
jadwal makan, jenis, dan jumlah makanan, terutama pada mereka yang
menggunakan obat penurun glukosa darah atau insulin.
Kuncinya keberhasilannya adalah keterlibatan secara menyeluruh dari anggota
tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan yang lain serta pasien dan keluarganya).
c. Latihan jasmani
Memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa
darah.
d. Intervensi farmakologi
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk
suntikan.
2. SOP keperawatan luka diabetes
Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka, mengganti balutan
dan membersihkan luka.
Tujuan 1. Mencegah infeksi
2. Membantu penyembuhan luka
3. Meningkatkan harga diri klien
Prosedur Peralatan yang disediakan:
1. Bak instrument yang berisi:
a. buah pinset anatomi
b. buah pinset chirugis
c. Gunting jaringan
d. Cucing 2 buah
2. Peralatan lain terdiri dari:
a. Trolly
b. Tromol berisi kasa steril
c. Korentang
d. 1 pasang sarung tangan bersih
e. 1 pasang sarung tangan steril
f. Hipafiks secukupnya
g. Gunting plester
h. Perlak kecil
i. H2O2 (Perhidrol)
j. NaCl 0,9 %
k. Bengkok
l. Tas kresek
m. Obat sesuai advis

Pelaksanaan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Mencuci tangan
c. Memakai sarung tangan bersih
d. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
a. Mengucapakan salam dan menyapa klien
b. Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan
dilakukan pada klien
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
d. Memberi kesempatan bertanya pada klien sebelum
tindakan
e. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
3. Tahap kerja
a. Menjaga privacy klien
b. Mengatur posisi klien sehingga luka dapat terlihat dan
terjangkau oleh perawat
c. Membuka bak instrumen
d. Menuangkan NaCl 0,9% ke dalam cucing
e. Menuangkan H2O2 ke dalam cucing
f. Mengambil kasa steril secukupnya, kemudian masukan
ke dalam cucing yang berisi larutan NaCl 0,9%
g. Mengambil sepasang pinset anatomis dan cirugis
h. Memeras kasa yang sudah di tuangkan ke dalam cucing
i. Taruh perasan kasa di dalam bak instrumen atau tutup
bak instrumen bagian dalam
j. Pasangkan perlak di bawah luka klien
k. Buka balutan luka klien, sebelumnya basahi dulu plester
atau hipafiks dengan NaCl atau semprot dengan alkohol
l. Masukan balutan tadi ke dalam bengkok atau tas kresek
m. Observasi keadaan luka klien, jenis luka, luas luka,
adanya pus atau tidak dan kedalaman luka
n. Buang jaringan yang sudah membusuk (jika ada)
menggunakan gunting jaringan
o. Ganti sarung tangan bersih dengan sarung tangan streil
p. Lakukan perawatan luka dengan kasa yang sudah di beri
larutan NaCl 0,9% dan larutan H2O2 sampai bersih dari
arah dalam ke luar
q. Oleskan obat luka (jika ada)
r. Tutup luka dengan kasa kering streil secukupnya
s. Fiksasi luka dengan hipafiks
t. Rapikan klien

4. Tahap terminasi
a. Bereskan peralatan
b. Sampaikan pada klien bahwa tindakan sudah selesai
c. Sampaikan terimakasih atas kerjasamanya
d. Lepas sarung tangan
e. Cuci tangan
f. Dokumentasikan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai