Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“TINDAKAN KEPERAWATAN”

OLEH
KELOMPOK 3

Ni Luh Putu Desi Ulan (P07120016095)


Komang Ita Trisna Dewi (P07120016096)
Ni Kadek Mita Selviani (P07120016098)
Ida Ayu Putu Mirah A A (P07120016099)
Ni Ketut Wulandari (P07120016100)
I A A Putri Indra Swari (P07120016101)
Kadek Arya Wijaya (P07120016102)
Ni Wayan Putri Ayu Suadnyani (P07120016103)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas berkat rahmat beliau penulis mampu
menyelesaikan tugas “Keperawatan Medikal Bedah” dengan membahas tentang
“Tindakan Keperawatan” dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini,tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu selaku pembimbing yang telah memberikan penulis tugas, serta
petunjuk kepada penulis. Sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan
tugas.
2. Orang tua yang juga turut membantu, membimbing, dan mengatasi
berbagai kesulitan sehinga tugas ini selesai.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.Sekian dan terima kasih.
“Om Santi Santi Santi Om”

Denpasar, 21 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Merawat Luka...........................................................................................2
2.2 Memberikan Kompres Pada Luka.............................................................5
2.3 Memasang Restrain...................................................................................7
2.4 Melakukan Test Alergi Hasil Kolaborasi………………………………..9
2.5 Memberikan Obat Sesuai Program Terapi……………………………..15
BAB III PENUTUP...............................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah antara lain:
1.2.1 Bagaimana tindakan keperawatan merawat luka?
1.2.2 Bagaimana tindakan keperawatan memberikan kompres pada luka?
1.2.3 Bagaimana tindakan keperawatan memasang restrain?
1.2.4 Bagaimana tindakan keperawatan melakukan test alergi hasil
kolaborasi?
1.2.5 Bagaimana tindakan keperawatan memberikan obat sesuai program
terapi?

1.2 Tujuan
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
tindakan keperawatan. Secara khusus penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1.3.1 Untuk mengetahui tindakan keperawatan merawat luka
1.3.2 Untuk mengetahui tindakan keperawatan memberikan kompres pada
luka
1.3.3 Untuk mengetahui tindakan keperawatan memasang restrain
1.3.4 Untuk mengetahui tindakan keperawatan melakukan test alergi hasil
kolaborasi
1.3.5 Untuk mengetahui tindakan keperawatan memberikan obat sesuai
program terapi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tindakan Keperawatan Merawat Luka


PROSEDUR PERAWATAN LUKA
OPERASIONAL
Pengertian Membersihkan luka, mengobati luka dan
menutup kembali luka dengan tekhnik steril.

Gambar

Tujuan 1. Mencegah masuknya kuman dan


kotoran ke dalam luka.
2. Memberi pengobatan pada luka.
3. Memberikan rasa aman dan nyaman
pada pasien.
4. Mengevaluasi tingkat kesembuhan
luka.

Indikasi 1. Pasien yang luka baru maupun luka


lama, luka post oprasi, luka bersih
dan luka kotor.

2
Petugas Perawat
Peralatan 1. Pinset anatomis
2. Pinset chirurgis
3. Gunting debridemand / gunting
jaringan.
4. Kassa steril.
5. Kom kecil 2 buah.
6. Peralatan lain terdiri dari :
a. Sarung tangan.
b. Gunting plester.
c. Plester.
d. Desinfektan (Bethadin).
e. Cairan NaCl 0,9%
f. Bengkok
g. Perlak / pengalas.
h. Verband.
i. Obat luka sesuai kebutuhan.
Prosedur Pelaksanaan A. Tahap pra interaksi
1. Cek catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan

B. Tahap orientasi
1. Berikan salam, panggil klien
dengan namanya.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan
lamanya tindakan pada klien dan
keluarga.

C. Tahap kerja
1. Dekatkan alat-alat dengan klien
2. Menjaga privasy pasien.

3
3. Mengatur posisi pasien sesuai
kebutuhan.
4. Pasang perlak / pengalas di bawah
daerah luka.
5. Membuka peralatan.
6. Memakai sarung tangan.
7. Basahi kasa dengan bethadin
kemudian dengan menggunakan
pinset bersihkan area sekitar luka
bagian luar sampai bersih dari
kotoran. (gunakan teknik
memutar searah jarum jam)
8. Basahi kasa dengan cairan NaCl
0,9% kemudian dengan
menggunakan pinset bersihkan
area luka bagian dalam. (gunakan
teknik usapan dari atas ke bawah)
9. Keringkan daerah luka dan
Pastikan area daerah luka bersih
dari kotoran.
10. Beri obat luka sesuai kebutuhan
jika perlu.
11. Pasang kasa steril pada area luka
sampai tepi luka.
12. Fiksasi balutan menggunakan
plester atau balautan verband
sesuai kebutuhan.
13. Mengatur posisi pasien seperti
semula.
14. Alat-alat dibereskan.
15. Buka sarung tangan.

4
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil tindakan.
2. Catat tindakan.
3. Berpamitan.

2.2 Tindakan Keperawatan Memberikan Kompres Pada Luka


PROSEDUR MEMBERIKIAN KOMPRES PADA LUKA
OPERASIONAL
Pengertian Mengompres luka adalah membersihkan luka
dengan kasa steril yang telah dicelupkan kedalam
obat kompres, kemudian ditutup dengan kasa
steril yang kering
Tujuan Melaksanakan program pengobatan luka
Alat dan bahan 1. Kasa steril
2. Korentang
3. Alcohol 70%
4. H2o2 3%
5. Nacl 0,9 %
6. Satu set kasa pembalut
7. Korentang steril
8. Pengalas
9. Bengkok

Prosedur 1. Petugas memastikan alat dan bahan sudah


siap
2. Petugas melakukan senyum salam sapa
3. Petugas mempersilahkan masuk
keruangan
4. Petugas menganamnesa pasien
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas memakai apd

5
7. Petugas meletakan alas dibawah luka
pasien
8. Petugas membuka balutan dengan pinset
anatomis
9. Petugas membuang balutan lama kedalam
nirbekn
10. Petugasmenekan daerah dekat luka untung
mengeluarkan kotoran / eksudat
11. Petugas membersihkan luka dengan
alcohol h2o2 3%, dan bilas dengan nacl
0,9 %petugas mengambil kasa kompres
menggunakan pinset
12. Petugas meletakan kasa kompres sesuai
kebutuhan
13. Petugas menutup dengan kering
14. Petugas memplester luka yang dituutp
kasa
15. Petugas mengevaluasi pasien
16. Petugas membuang balutan lama ke dalam
sampah medis
17. Petugas membereskan alat sesudah
tindakan
18. Petugas mencuci tangan
19. Petugas mendokumentasikan kedalam
rekam medis

1. Camisole Memasang
2.3 Tindakan Keperawatan (Jaket Pengekang )
Restrain

PROSEDUR PEMASNGAN RESTRAIN


OPERASIONAL
Pengertian Restrain Adalah Terapi Dengan Alat-Alat

6
Mekanik Atau Manual Untuk Membatasi
Mobilitas Fisik Klien, Dilakukan Pada
Kondisi Khusus, Merupakan Intervensi Yang
Terakhir Jika Perilaku Klien Sudah Tidak
Dapat Diatasi Atau Di Kontrol Dengan
Strategi Perilaku Maupun Modifikasi
Lingkungan (Widyodinigrat. R, 2009).
Jenis-Jenis

2. Manset / Tali Untuk Pergelangan Tangan


Dan Kaki

Tujuan 1. Menghindari Hal-Hal Yang


Membahayakan Pasien Selama Pemberian
Asuhan Keperawatan
1. Memberi Perlindungan Kepada Pasien
Dari Kecelakaan (Jatuh Dari Tempat
Tidur)
2. Memenuhi Kebutuhan Pasien Akan
Keselamatan Dan Rasa Aman (Safety And

7
Security Needs)
Sasaran 1. Pasien Dengan Penurunan Kesadaran
Disertai Gelisah
1. Pasien Dengan Indikasi Gangguan
Kejiwaan (Gaduh Gelisah)
Persiapan Alat 1. Pilihlah Restrain Yang Cocok Sesuai
Kebutuhan
1. Bantalan Pelindung Kulit/ Tulang
Persiapan Pasien Kaji Keadaan Pasien Untuk Menentukan Jenis
Restrain Sesuai Keperluan
Cara Kerja 1. Perawat Cuci Tangan
1. Gunakan Sarung Tangan
2. Gunakan Bantalan Pada Ekstremitas Klien
Sebelum Dipasang Restrain
3. Ikatkan Restrain Pada Ekstremitas Yang
Dimaksud
4. Longgarkan Restrain Setiap 4 Jam Selama
30 Menit
5. Kaji Kemungkinan Adanya Luka Setiap 4
Jam (Observasi Warna Kulit Dan Denyut
Nadi Pada Ekstremitas)
6. Catat Keadaan Klien Sebelum Dan
Sesudah Pemasangan Restrain

2.4 Tindakan Keperawatan Melakukan Test Alergi Hasil Kolaborasi

PROSEDUR TEST ALERGI


OPERASIONAL HASIL KOLABORASI

Pengertian Suatu pengujian yang dilakukan dengan


menyuntikkan obat dibawah permukaan
kulit antebrachialis bagian dalam untuk
mengidentifikasi substansi alergi
(alergen)yang menjadi pemicu timbulnya

8
reaksi alergi.biasanya dilakukan pada pasien
yang akan diberikan pengobatan dan
dicurigai memiliki alergi terhadap bahan dan
obattertentu, misalnya pada penderita
rhinitis alergika, asthma, alergi makanan,
dan lain sebagainya

Tujuan 1. Pasien mendapatkan pengobatan  sesuai


program pengobatan dokter.
2. Memperlancar proses pengobatan dan
menghindari kesalahan dalam
pemberian obat.
3. Membantu menentukan diagnosa
terhadap penyakit tertentu (misalnya
tuberculin tes).
4. Menghindarkan pasien dari efek alergi
obat ( dengan skin test).

Prinsip 1. Sebelum memberikan obat perawat


harus mengetahui diagnosa medis
pasien, indikasi pemberian obat, dan
efek samping obat, dengan prinsip
10 benar yaitu benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar waktu
pemberian, benar cara pemberian,
benar pemberian keterangan tentang
obat pasien, benar tentang riwayat
pemakaian obat oleh pasien, benar
tentang riwayat alergi obat pada
pasien, benar  tentang reaksi

9
pemberian beberapa obat yang
berlainan bila diberikan bersama-
sama, dan benar dokumentasi
pemakaian obat.
2. Untuk mantoux tes (pemberian ppd)
diberikan 0,1 cc dibaca setelah 2-3
kali 24 jam dari saat penyuntikan
obat.
3. Setelah dilakukan penyuntikan tidak
dilakukan desinfektan.
4. Perawat harus memastikan bahwa
pasien mendapatkan obatnya, bila
ada penolakan pada suatu jenis obat, 
maka perawat dapat mengkaji
penyebab penolakan, dan dapat
mengkolaborasikannya  dengan
dokter yang menangani pasien, bila
pasien atau keluarga tetap menolak
pengobatan setelah pemberian
inform consent, maka pasien maupun
keluarga yang bertanggungjawab
menandatangani surat penolakan
untuk  pembuktian penolakan
therapi.

5. Injeksi intrakutan yang dilakukan


untuk melakukan tes pada jenis
antibiotik, dilakukan dengan cara
melarutkan antibiotik sesuai
ketentuannya, lalu mengambil 0,1 cc
dalam spuit dan menambahkan
aquabidest 0,9cc dalam spuit, yang

10
disuntikkan pada pasien hanya 0,1cc.
6. Injeksi yang dilakukan untuk melakukan
test mantoux, ppd diambil 0,1 cc dalam 
spuit, untuk langsung disuntikan pada
pasien

Prosedur 1. Persiapan
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemberian obat
 Memberikan posisi yang nyaman pada
pasien
2. Alat dan bahan
 Obat-obatan yang sesuai program
pengobatan dokter
 Daftar obat pasien
 Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
 Jarum sesuai kebutuhan, gergaji
ampul bila perlu.
 Perlak dan alas
 Kapas alkohol atau kapas yang sudah
dibasahi nacl 0,9% dalam tempatnya
 Handschoen
 Bengkok
3. Pelaksanaan
 Mencuci tangan
 Berdiri di sebelah kanan/kiri  pasien

11
sesuai kebutuhan.
 Cek daftar obat pasien untuk
memberikan obat
 Membawa obat dan daftar obat ke
hadapan pasien sambil mencocokkan
nama pada tempat
 Tidur dengan nama pada daftar obat.
 Menginjeksi pasien sesuai dengan
nama pada daftar obat
 Jaga privasi pasien
 Injeksi intrakutan dilakukan dengan
cara spuit diisi oleh obat sesuai
dosisnya.
 Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3
atas lengan bawah bagian dalam.
 Membersihkan  lokasi tusukan
dengan kapas normal saline atau
kapas alcohol bila diperlukan,
 Kulit diregangkan tunggu sampai
kering.
 Lubang jarum menghadap keatas dan
membuat sudut antara 5-150 dari
permukaan kulit
 Memasukan obat perlahan-lahan
sampai berbentuk gelembung kecil,
dosis yang diberikan 0,1cc atau
sesuai jenis obat.
 Setelah penyuntikan area
penyuntikan tidak boleh
didesinfeksi.
 Bila injeksi intrakutan dilakukan
untuk test antibiotik, lakukan

12
penandaan pada area penyutikan
dengan melingkari  area penyuntikan
dengan diameter kira kira 1inchi atau
diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi
dilakukan 15 menit setelah
penyuntikan. Nilai positif jika
terdapat tanda tanda rubor, dolor,
kalor melebihi daerah yang sudah
ditandai, artinya pasien alergi dengan
antibiotik tersebut.
 Bila injeksi ditujukan untuk mantoux
test tuberkulin test, dapat dinilai
hasilnya  dalam 2 sampai 3 kali 24
jam, positif bila terdapat rubor dolor
kalor melebihi diameter 1 cm pada
area penyuntikan.
 Beri penjelasan pada pasien atau
keluarga untuk tentang penilaian
pada daerah penyuntikan dan
anjurkan untuk tidak menggaruk,
memasage atau memberi apapun
pada daerah penyutikan. Menyimpan
obat obat sisa dan daftar obat pasien
ketempatnya
 Mengobservasi keadaan umum
pasien
 Melepaskan handschoen, mencuci
tangan.
 Membuat pendokumentasian
mencakup:
 Tindakan dan respon pasien
 Nama jelas perawat yang

13
melakukan tindakan, waktu
penyuntikan dan waktu
penilaian, dan lokasi
penyuntikan.

2.5 Tindakan Keperawatan Memberikan Obat Sesuai Program Terapi

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL


OPERASIONAL
Pengertian Pemberian Obat Melalui Oral Merupakan
Pemberian Obat Melalui Mulut Dengan
Tujuan Mencegah, Mengobati, Dan
Mengurangi Rasa Sakit Sesuai Dengan Jenis
Obat.

Persiapan Alat 1. Obat-Obatan


2. Tempat Obat
3. Daftar Buku Obat/ Jadwal Pemberian
Obat
4. Air Minum Dalam Tempatnya

Langkah-Langkah a. Membagi Obat Ketempat Obat:


1. Mencuci Tangan
2. Membaca Instruksi Pada Daftar Obat
3. Mengambil Obat-Obatan
4. Menyiapkan Obat Dengan Tepat
Menurut Daftar Obat (Obat Masih
Dalam Kemasan)
5. Menyiapkan Obat Cair Beserta Gelas
Obat
b. Membagi Obat Ke Pasien

14
1. Mencuci Tangan
2. Mengambil Daftar Obat Kemudian
Obat Diteliti Kembali Sambil
Membuka Bungkus Obat.
3. Menuangkan Obat Cair Kedalam Gelas
Obat, Jaga Kebersihan Etiket Obat
4. Membawa Obat Dan Daftar Obat Ke
Pasien Sambil Mencocokan Nama
Pada Tempat Tidur Dengan Nama
Daftar Obat
5. Memastikan Pasien Benar Dengan
Meanggil Nama Pasien Sesuai Dengan
Nama Pada Daftar Obat
6. Memberi Obat Satu Per Satu Ke Pasien
Sambil Menunggu Sampai Pasien
Selesai Minum
c. Catat Perubahan, Reaksi Terhadap
Pemberian, Dan Evaluasi Respon
Terhadap Obat Dengan Mencatat Hasil
Peberian Obat
d. Mencuci Tangan

Prosedur Pemberian Obat Melalui Sublingual


Operasional
Pengertian Pemberian Obat Melalui Sublingual
Merupakan Rute Pemberian Obat Yang
Absorpsinya Baik Melalui Jaringan, Kapiler
Di Bawah Lidah. Obat-Obat Ini Mudah
Diberikan Sendiri. Karena Tidak Melalui
Lambung, Sifat Kelabilan Dalam Asam Dan
Permeabilitas Usus Tidak Perlu Dipikirkan.

Persiapan Obat Yang Sudah Ditentukan Dalam

15
Tempatnya
Langkah-Langkah 1. Cuci Tangan.
2. Jelaskan Prosedur Yang Akan
Dilakukan.
3. Memberikan Obat Kepada Pasien.
4. Memberitahu Pasien Agar Meletakkan
Obat Pada Bagian Bawah Lidah, Hingga
Terlarut Seluruhnya.
5. Menganjurkan Pasien Agar Tetap
Menutup Mulut, Tidak Minum Dan
Berbicara Selama Obat Belum Terlarut
Seluruhnya.

16

Anda mungkin juga menyukai