PRA PLANNING
SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBERIAN TERAPI BERMAIN
MEWARNAI GAMBAR PADA PASIEN DIARE DI RUANG
PERAWATAN ANAK ( RPA ) RS AN-NISA TANGERANG MAHASISWA
NERS STIKes YATSI TANGERANG 2018
1
2
1.2 Tujuan
2. Tujuan umum
Untuk mengetahui efektifitas terapi bermain mewarnai terhadap
tingkat kecemasan pada anak-anak yang sedang sakit di ruang
perawatan anak.
Untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai terhadap
tingkat kecemasan pada anak-anak yang sedang sakit di ruang
perawatan anak.
Untuk mengurangi cemas pada anak hospitalisasi dengan
melakukan bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan pada
anak-anak yang sedang sakit di ruang perawatan anak.
3. Tujuan khusus
Menjadi pengetahuan yang baik untuk orang tua dalam
menghadapi cemas pada anak yang sedang sakit di ruang
perawatan anak.
Mampu mengaplikasikan terapi bermain mewarnai terhadap
tingkat kecemasan anak yang sedang sakit di ruang perawatan
anak.
1.4. Peserta
Pasien yang ada di ruang perawatan anak (RPA) Rs. An-Nisa.
3
1.6. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
a. Hari / Tanggal : Kamis, 8 November 2018
b. Waktu : Pukul 09.00 Wib s/d selesai
c. Tempat : Ruang Perawatan Anak di Rs An-Nisa Tangerang
2. Tim Terapi
a. Leader : Wahyu Surono
b. Co Leader : Tsara Febrilia Angeline
c. Fasilator : Syifa Desfia Nuraeni, Tuti Aprilia Ernawat, Willy
Fitrizia, Septiani Nurhasanah, Siska Wulandari,
Siti Aisah, Sania Dhela Putri, Tsara Febrilia
Angeline, Yohanes Doni Setiawan, Yulianawati
d. Observer : Dwi Yanti Agnes Pratiwi, Sepitra Restika, Siti Nur
Hasanah
e. Moderator : Tedy Kurniawan Yogo Putro
3. Penguraian Tugas
a. Leader : Wahyu Surono
Uraian Tugas :
1. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya aktivitas
terapi mewarnai anak
3. Menyampai materi sesuai tujuan TAK
4. Memimpin diskusi terapi mewarnai
4
4. Setting Tempat
L M
Keterangan :
F O
L : Leader
PB PB PB PB PB PB
Co : Co Leader F F
F : Fasilitator PB PB PB PB PB PB
O O
M : Moderator F PB PB PB PB PB PB F
PB : Peserta Bermain PB PB PB PB PB PB
O : Observer F F
F F
5. Setting Waktu
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
2.1. Cemas
1. Pengertian Cemas
Kecemasan merupakan keadaan perasaan afektif yang tidak
menyenagkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan
orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak
menyenangkan itu sering kabur sulit menunjuk dengan tepat, tetapi
kecemasan itu sendiri selalu dirasakan (Lestari, 2015).
2. Etiologi
Keluhan-keluhan yang sering ditemukan oleh orang yang sering
mengalami ansietas menurut Lestari (2015) yaitu :
a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah
tersinggung
b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut
c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat
3. Tingkat Kecemasan
a. Cemas Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada
dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan ringan dapat
memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas.
Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel,
lapang persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar,
7
8
b. Cemas Sedang
Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan
sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu
kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantung dan pernapasan
meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume
tinggi, lahan persepsi menyempit, mampu untuk belajar namun tidak
optimal, kemampuan konsentrasi menurun, perhatian selektif dan
berfokus pada rangsangan yang tidak menambah ansietas, mudah
tersinggung, tidak sabar, mudah lupa, marah dan menangis.
c. Cemas Berat
Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.
Seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berfikir tetntang hal
9
d. Panik
Panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror karena
mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Tanda dan gejala
yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilatasi pupil,
palpitasi, pucat, diaphoresis, pembicaraan inkoheren, tidak dapat
berespon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit,
mengalami halusinasi dan delusi.
PEMBAHASAN
2. Anak M
Usia : 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : BP
Hasil Score :
Sebelum : 19 Cemas Ringan
Sesudah : 5 tidak Cemas
3. Anak H
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sebelum : 24 Cemas Sedang
Sesudah : 4 tidak Cemas
13
14
4. Anak R
Usia : 4 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sebelum : 46 Panik
Sesudah : 18 Cemas Ringan
5. Anak L
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : KD
Hasil Score :
Sebelum : 44 Panik
Sesudah : 16 Cemas Ringan
6. Anak A
Usia : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Tipus
Hasil Score :
Sebelum : 42 Panik
Sesudah : 13 Tidak Cemas
7. Anak Z
Usia : 10 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sebelum : 45 Panik
15
8. Anak A
Usia : 10 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Post Tonsilektomi
Hasil Score :
Sebelum : 27 cemas Sedang
Sesudah : 3 Tidak Cemas
9. Anak S
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sebelum : 24 Cemas Sedang
Sesudah : 8 Tidak Cemas
10. Anak S
Usia : 6 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sebelum : 39 Cemas Berat
Sesudah : 26 Cemas Sedang.
16
4. Anak R
Usia : 4 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 18 Cemas Ringan
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain
mewarnai menggunakan pasir warna pada anak R setiap melihat
perawat Anak R terlihat tegang, tidak dapat beristirahat dengan
nyenyak, takut terhadap orang asing, muka tampak memerah . Setelah
dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain mewarnai
menggunakan pasir warna Anak R tampak antusias saat mewarnai.
Anak R mengatakan senang mewarnai gambar, anak R tampak senang
dan tidak takut dengan perawat, mengobrol dengan perawat.
18
5. Anak L
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 16 Cemas Ringan
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain
mewarnai menggunakan pasir warna pada anak L setiap melihat
perawat Anak L terlihat tegang, merasa lemas, cemas, dan gelisah.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain mewarnai
menggunakan pasir warna Anak L tampak antusias saat mewarnai.
Anak L mengatakan senang mewarnai gambar, anak L tampak
bahagia dan senang mewarnai sambil mengobrol dengan perawat.
6. Anak A
Usia : 5 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Tipus
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 13 Tidak Cemas
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain
mewarnai pada anak A setiap melihat perawat anak A terlihat diam
dan memperhatikan perawat, anak A terlihat lesu dan takut pada orang
asing, dan tampak gelisah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
terapi bermain mewarnai menggunakan pasir warna anak A tampak
antusias saat mewarnai dan senang mengobrol dengan perawat. Anak
A juga mengatakan senang saat mewarnai.
7. Anak Z
Usia : 10 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnose : Diare
19
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 16 Cemas Ringan
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain
mewarnai pada anak Z setiap melihat perawat anak Z takut dan
menangis saat perawat datang. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan terapi bermain mewarnai anak Z tampak mau mewarnai
gambar menggunakan pasir warna dengan wajah yang ceria.
8. Anak A
Usia : 10 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 3 Tidak Cemas
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain mewarnai
pada anak A setiap melihat perawat anak A hanya diam dan
memperhatikan perawat. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
terapi bermain mewarnai menggunakan pasir warna pada anak A
tampak antusias saat mewarnai dan senang saat mewarnai gambar.
9. Anak S
Usia : 7 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score :
Sesudah mengikuti TAB : 8 Tidak Cemas
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain pada
anak S setiap melihat perawat anak S hanya diam dan takut bila
perawat datang akan disuntik. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
terapi bermain mewarnai menggunakan pasir warna pada anak S
tampak senang dan sangat menyukai saat mewarnai.
20
10. Anak S
Usia : 6 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnose : Diare
Hasil Score : 39
Sesudah mengikuti TAB : 26 Cemas Sedang
Sebelum dilakukan tindakan keperawatan terapi bermain pada
anak S setiap melihat perawat datang menangis dan marah karena
anak S takut bila perawat datang akan disuntik. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan terapi bermain mewarnai menggunakan pasir
warna pada anak S tampak antusias dan senang saat mewarnai.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Hasil tingkat kecemasan pre terapi bermain mewarnai dengan
menggunakan pasir warna pada anak rata-rata pada tingkat kecemasan
sedang sampai tingkat kecemasan berat. Setelah dilakukan tindakan terapi
bermain mewarnai menggunakan pasir warna, didapatkan hasil evaluasi
tingkat kecemasan dari anak rata-rata sudah menurun dari tingkat
kecemasan berat menjadi cemas sedang dan tingkat kecemasan sedang
menjadi cemas ringan. Hasil tersebut diketahui dengan menggunakan
kuesioner HARS yang di isi sebelum dan sesudah terapi bermain
mewarnai dengan menggunakan pasir warna.
Dari hasil tersebut menandakan bahwa terapi bermain mewarnai
menggunakan pasir warna pada anak berpengaruh terhadap penurunan
tingkat kecemasan pada anak yang sedang menjalani proses hospitalisasi.
4.2. Saran
Diharapkan pihak rumah sakit pada ruang perawatan anak dapat
memberikan terapi bermain sebanyak kurang lebih seminggu sekali pada
anak untuk mengurangi rasa cemas. Sehingga dapat mengurangi resiko
terjadinya kecemasan pada proses hospitalisasi.
Hasil analisa penulis, pemberian terapi bermain mewarnai dengan
menggunakan pasir warna sangat bermanfaat untuk menurunkan rasa
cemas yang dialami pasien yang sedang menjalani proses hospitalisasi.
21
22
DAFTAR PUSTAKA