Anda di halaman 1dari 14

KEGAWATDARURATAN

CEDERA KEPALA SEDANG

Tingkat 3 Keperawatan
Kelompok 4

1. Desy Auliyani Iko D


2. Desy Nurlita
3. Devi Ariyani
4. Dewi nurpuspitasari
5. Kustini Rahayu
6. Herlina agustin
7. Imas S
8. Mariska S
9. Muhammad Alif A
10. M. Ilyas H
11. Novita amalia
12. Neng Yayu Mulyani
13. Putri Jati I
14. Teddy Kurniawan
15. Tri Widya N

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG


Jl. Prabu Siliwangi (Jl. Raya Pasar Kemis) Km.3, Tangerang-Banten
Telp. (021) 592 1132 Fax (021) 592 1132
KATA PENGANTAR
Denganmengucapkanpujisyukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan makalah
yang berjudul CEDERA KEPALA SEDANG inidenganbaik.
Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan, kesalahan
bahkan kata-kata yang tidak berkenan di hati dan disisi lain kami sangat mengharapkan ada
masukan baik kritik maupun saran dari Bapak / Ibu dosen. Sehingga kami dapat memperbaiki
apa yang jadi kekurangan kami karena tidak ada manusia yang sempurna kecuali Allah SWT.
Akhir kata kami mengharapkan makalah ini banyak manfaatnya bagi kami sendiri
khususnya maupun semua pihak pada umumnya.

Penulis

Tangerang, 22 Mei 2017

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ...................................................................................................... 3
B. Etiologi ...................................................................................................... 4
C. Klasifikasi ................................................................................................ 5
D. Manifestasi ............................................................................................... 6
E. Patofisiologi ............................................................................................. 6
F. Pathway ..................................................................................................... 7
G. Komplikasi ................................................................................................ 7
H. Penatalaksanaan ....................................................................................... 7
I. Pemeriksaan penunjang ..................................................................... 7

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Pengkajian ................................................................................................. 8
B. Contoh kasus ............................................................................................. 8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKAMG
Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada pengguna
kendaraan karena tingginya tingkat mobilitas dan kurangnya kesadaran untuk
menjaga keselamatan di jalan raya. Lebih dari 50% kematian disebabkan oleh cedera
kepala dan kecelakaan kendaraan. Setiap tahun, lebih dari 2 juta orang mengalami
kecelakaan pada kepala, 75.000 diantranya meninggal dunia dan lebih dari 100.000
orang selamat akan mengalami disabilitas permanen (widiyanto 2007).
Kasus trauma terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, disamping
kecelakaan indutri, kecelakaan olahraga, jatuh dari ketinggian maupun akibat dari
kekerasaan. Trauma kepla didefinisikan sebagai trauma non degenaratif-non
konginital yang terjadi akibat ruda paksa mekanis eksteral yang menyebabkan kepala
mengalami gangguan kognitif, fisik dan psikosoisal baik sementara maupun
permanen. Trauma kepala menyebabkan kematian atau kelumpuhan pada usia dini
(osborn, 2003).
Angka kejadian cedera kepla pada laki-laki 58% lebih banyak di banding
perempuan. Hal ini disebabkan karena mobilitas yang tinggi di kalangan usia
produktif sedangkan kesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah di
samping penanganan pertanma yang belum benar rujukan yang terlmabat, semltzer &
bar, 2002)
.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian cks ?


2. Menjelaskan etiologi cks ?
3. Menjelaskan tanda dan gejala cks ?
4. Menjelaskan pemeriksaan cks ?
5. Mengetahui penatalaksanaan cks ?
6. Asuhan keperawatan yang muncul pada cks ?

1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Cidera kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma pada
jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari trauma yang terjadi
(sylvia anderson Price, 1985)
Disebut cedera kepala sedang merupakan trauma yang melibatkan seluruh bagian
kepala mulai bagian terluar kepala (kulit kepala) bagian dalam kepala (otak) yang
menyebabkan individu mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 9-13. Mengalami
anmesia pasca trauma (George dkk, 2009)

B. ETIOLOGI
Kecelakaan lalu lintas/industri
Jatuh dari suatu ketinggian
Benturan benda tajam atau tumpul
Faktor resikonya:
Usia
Gaya hidup
Aktivitas yang tidak baik

C. MANIFESTASI KLINIS
GCS 9-13 (konfusi, laterai, stupor)
Ditemukan kelainan pada CT scan
Kehilangan kesadaran atau amnesia lebih dari 30 menit tetapi kurang dari 24jam
Dapat mengalami fraktur tengkorak
Pola pernafasan
Pusat pernafasan diciderai oleh peningkatan TIK dan hipoksia, trauma
langsung atau interupsi aliran darah. Pola pernafasan dapat berupa hipoventilasi
alveolar, dangkal.
Kerusakan mobilitas fisik
Hemisfer atau hemiplegi akibat kerusakan pada area motorik otak.
Ketidakseimbangan hidrasi

2
Terjadi karena adanya kerusakan kelenjar hipofisis atau hipotalamus dan
peningkatan TIK
Aktifitas menelan
Reflek melan dari batang otak mungkin hiperaktif atau menurun sampai hilang sama
sekali
Kerusakan komunikasi
Pasien mengalami trauma yang mengenai hemisfer serebral menunjukkan disfasia,
kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa.

D. PATHWAY
Cedera kepala

Ekstra kranial Tulang kranial Intra kranial

Terputusnya kontinuitas Terputusnya kontinuitas Jaringan otak rusak


jaringan kulit, otot dan jaringan tulang (kontusio, laserasi)
vaskuler

Gangguan suplai darah


- Perubahan autoregulasi
Resiko Nyeri - Oedema serebral
- Perdarahan infeksi
- hematoma
Iskemia

Hipoksia Perubahan perfusi kejang


jaringan

Perubahan sirkulasi Gangg. Fungsi otak Gangg. Neurologis - Bersihan


CSS fokal jln nafas
- Obstruksi
Peningkatan TIK jln. Nafas
- Mual-muntah - Dispnea
Papilodema - Henti nafas
Pandangan kabur - Perubahan.
Penurunan fungsi Pola nafas
pendengaran
Nyeri kepala Defisit neurologis
Girus medialis lobus
temporalis tergeser

3
Resiko kurangnya Gangg. Persepsi Resiko tidak
volume cairan sensori efektif jln. Nafas
Herniasi unkus
Tonsil cerebrum tergeser Kompresi medula oblongata

Messenfalon tertekan Resiko injuri


Resiko gangg.
Integritas kulilt
immobilitasi
Gangg.
kesadaran cemas Kurangnya
perawatan diri

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan
Ventrikulografi udara
Angiogram
Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL)
Ultrasonografi

F. PENATALAKSAAN
1. Air dan Breathing
- Perhatian adanya apnoe
- Untuk cedera kepala berat lakukan intubasi endotracheal. Penderita mendapat
ventilasi dengan oksigen 100% sampai diperoleh AGD dan dapat dilakukan
penyesuaian yang tepat terhadap FiO2.
- Tindakan hiperventilasi dilakukan hati-hati untuk mengoreksi asidosis dan
menurunkan secara cepat TIK pada penderita dengan pupil yang telah berdilatasi.
PCO2 harus dipertahankan antara 25-35 mmhg.
2. Circulation
Hipotensi dan hipoksia adalah merupakan penyebab utama terjadinya perburukan
pada CKS. Hipotensi merupakan petunjuk adanya kehilangan darah yang cukup berat,
walaupun tidak tampak. Jika terjadi hipotensi maka tindakan yang dilakukan adalah
menormalkan tekanan darah. Lakukan pemberian cairan untuk mengganti volume
yang hilang sementara penyebab hipotensi dicari.

4
3. disability (pemeriksaan neurologis)
- Pada penderita hipotensi pemeriksaan neurologis tidak dapat dipercaya
kebenarannya. Karena penderita hipotensi yang tidak menunjukkan respon
terhadap stimulus apapun, ternyata menjadi normal kembali segera tekanan
darahnya normal
- Pemeriksaan neurologis meliputi pemeriksaan GCS dan reflek cahaya pupil

G. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Kaji adanya obstruksi jalan antara lain suara stridor, gelisah karena hipoksia,
penggunaan otot bantu pernafasan, sianosis
b. Breathing
Inspeksi frekuensi nafas, apakah terjadi sianosis karena luka tembus dada, fail
chest, gerakan otot pernafasan tambahan. Kaji adanya suara nafas tambahan
seperti ronchi, wheezing.
c. Sirkulasi
Kaji adanya tanda-tanda syok seperti: hipotensi, takikardi, takipnea,
hipotermi,pucat, akral dingin, kapilari refill>2 detik, penurunan produksi urin.
d. Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien serta kondisi secara umum.
e. Eksposure
Buka semua pakaian klien untuk melihat adanya luka
.
H. PENGKAJIAN SKUNDER
- Kepala
Kelainan atau luka kulit kepala dan bola mata, telinga bagian luar dan membrana
timpani, cedera jaringan lunak periorbital
- Leher
Adanya luka tembus leher, vena leher yang mengembang
- Neurologis
Penilaian fungsi otak dengan GCS
- Dada
Pemeriksaan klavikula dan semua tulang iga, suara nafas dan jantung, pemantauan
EKG
5
- Abdomen
Kaji adanya luka tembus abdomen, pasang NGT dengan trauma tumpul abdomen
- Pelvis dan ekstremitas
Kaji adanya fraktur, denyut nadi perifer pada daerah trauma, memar dan cedera yang
lain

I. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CEDERA KEPALA SEDANG (CKS)


NO DATA FOKUS DIAGNOSA NANDA
1. DS: Domain : 4 : Aktivitas/ Istirahat
-Klien mengatakan telah mengalami Kelas 4 : Kardiovaskuler/ Respon
kecelakaan Pulmonal
-Klien mengeluh sakit pada bagian 00032 : Ketidakefektifan pola nafas
kepala
-Klien mengatakan sesak pada bagian
dada
DO:
-Klien tampak kesakitan
-Klien Bernafas menggunakan otot
bantu penafasan
Px TTV :
Td : 120/90 MmHg
N : 90x/Mnt
Rr : 32x/mnt
S : 36 C
2. DS : Domain 4: Aktivitas/istirahat
-Klien mengatakan terjadi kecelakaan Kelas 4 : Respon kardiovaskuler/
-Klien mengatakan tersasa sakit pada pulmonal
bagian kepala dan pusing 00201 : Resiko ketidakefektifan perfusi
DO : jaruingan otak
-Klien tampak pucat
-GCS = 11
-Keadaan sebelumnya: apatis
3. DS : Domain : 12 : Kenyamanan

6
-Klien mengalami kecelakaan Kelas 1 : Kenyamanan Fisik
-P : karena terjadi kecelakaan 00132 : Nyeri akut
-Q : rasanya seperti tertindi\
-R : kepala baguan frontal
-S : 5
-T : pada saat di gerakan

NO DIAGNOSA NANDA KRITERIA INTERVENSI


(NOC) (NIC)
1. Domain : 4 : Aktivitas/ Domain 2 : Kesehatan Domain 2 : Fisiologi
Istirahat fisik Komplek\
Kelas 4 : Kardiovaskuler/ Kelas E : Kardio Kelas K : Managemen
Respon Pulmonal pulmonal pernafasan
00032 : Ketidakefektifan 0403 : Status Respirasi 3140 : Managemen
pola nafas ventilasi jalan nafas
Setelah dilakukan -Posisikan pasien untuk
tindakan keperawatan memaksimalkan
selama16-30 menit ventilasi
kriteria hasil yang di -Auskultasi suara nafas
harapkan adalah. Catat adanya suara
-041004 : Frekuensi tambahan
pernafasan (2-4) -Monitor aliran oksigen
-041005 : Irama
pernafasan (2-4)

2. Domain 4: Domain 2 : Kesehatan Domain 2 : Fisiologis


Aktivitas/istirahat Fisiologi komplek
Kelas 4 : Respon Kelas E : Jantung Paru Kelas I : Managemen
kardiovaskuler/ pulmonal 0406 : Perfusi jaringan neurologis
00201 : Resiko serebral. 2540 : Managemen
ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan neurologis
jaruingan otak tindakan keperawatan -Monitor adanya
selama 31-45 menit kebingungan,

7
kriteria hasil yang perubahan pikiran
diharpkan adalah. keluhan pusing atau
-040402 : tekanan pingsan
intrakranial (2-4) -Monitor tanda tanda
-040603 : sakit kepala (2- vital
4) -Mpnitor karakteristik
-040619 : penurunan cairan cerebrospinal
tingkat kesadaran (2-4) (warna, kejernihan,
konsistensi)
3. Domain : 12 : Kenyamanan Domain 4 : Pengetahuan Domain 1 : Fisiologis
Kelas 1 : Kenyamanan Fisik tentang kesehatan dan dasar
00132 : Nyeri akut perilaku Kelas E : Peningkatan
Kelas I : Perilaku sehat kenyamanan fisik
1605 : Kontrol Nyeri 1400 : Managemen
Setelah dilakukan nyeri
tindakan keperawatan -Lakukan pengkajian
selama 1 jam keriteria secara komprehensif
hasil yang di harapkan -Observasi adanya
adalah. petunjuk non verbal
-160502 : Mengenai mengenai
kapan terrjadi nyeri (2-4) ketidaknyamanan
-160501 : -Gunakan strategi
Menggambarkan faktor komunikasi terapetik
penyebab (2-4) -Berikan informasi
160504 : Menggunakan tentang nyeri
tindakan pengurangan -
nyeri tanpa analgesik (2-
4)

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cedera kepala sedang merupakan trauma yang melibatkan seluruh bagian kepala
mulai bagian terluar kepala (kulit kepala) bagian dalam kepala (otak) yang
menyebabkan individu mengalami penurunan kesadaran dengan GCS 9-13. Mengalami
anmesia pasca trauma .
B. Saran
Berdasarkan tinjauan dan pembahasan kasus, kesimpulan diatas penulis memberikan
sedikit masukan atau saran yang diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar institusi pendidikan dapat meningkatkan atau menambah buku-
buku dengan referensi terbaru, sehingga dapat membantu penulis atau mahasiswa
yang akan membahas materi yang sama.

2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami CKS ketika
praktik dirumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ali Zaidin.(2001).Dasar-Dasar Keperawatan Profesional Jakarta:Widya Medika
Doengoes,Marilyn E.et al.(2000).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasi Perawatan Pasien,Edisi .(Alih bahasa oleh : Imade
Kariasa,dkk)Jakarta :EGC.
Syaiffudin.(2006).Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi3.Jakarta
:EGC
Wahjoepramono,Eka (2005).Cedera Kepala.LippoKarawaci:Universitas Pelta Harapan.
Suriadi.(2007)Manajemen Luka.Pontianak :STIKEP Muhammadiyah.
Smeltzer,Suzanna C.(2001),Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah,Brunner and
Suddart(alih bahasa agung waluyo)Edisi 8, Jakarta:EGC.

10

Anda mungkin juga menyukai