Hilmy Pradipta
1910211138
Definisi
Krisis adrenal, atau yang disebut juga dengan
insufisiensi adrenal akut, merupakan suatu kondisi
mengancam nyawa (keadaan gawat darurat) akibat
kekurangan hormon kortisol. Hormon tersebut
merupakan hormon yang berperan penting dalam
pengaturan energi, kadar garam, dan homeostasis
cairan di dalam tubuh.
Epidemiologi
Prevalensi insufisiensi
adrenal primer
diperkirakan sebesar 82-
144 kasus/1.000.000 jiwa.
Sedangkan, prevalensi
insufisiensi adrenal
sekunder diperkirakan
antara 150-
280/1.000.000 jiwa.
Etiologi
1. Krisis adrenal dapat disebabkan secara primer, yaitu akibat
kerusakan atau disfungsi korteks adrenal; sekunder, yaitu akibat
kurangnya sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) di pituitari;
atau tersier, yaitu akibat gangguan di hipotalamus.
2. Etiologi krisis adrenal adalah kegagalan kelenjar adrenal
memproduksi hormon. Penyebabnya dapat terjadi secara primer,
yaitu kegagalan terjadi pada kelenjar adrenal itu sendiri; sekunder,
yaitu kegagalan terjadi pada regulasi kortisol di pituitari; dan tersier,
yaitu gangguan yang terjadi di hipotalamus.
Patogenesis
Patofisiologi krisis adrenal berhubungan dengan produksi hormon
kortisol dan/atau aldosteron yang sangat sedikit. Defisiensi Hormon
Kortisol Kondisi krisis adrenal muncul akibat ketidakserasian antara
kebutuhan dan penggunaan kortisol. Peningkatan kadar kortisol saat
stress akibat stimulasi hypothalamic–pituitary-adrenal axis (HPA axis)
menyebabkan peningkatan produksi adrenocorticotropin hormone
(ACTH), yang memiliki fungsi utama menstimulasi pelepasan kortisol
dan aldosteron.
Tanda dan Gejala
● Krisis adrenal harus dibedakan dengan penyakit addison, dimana
penyakit addison merupakan sindroma insufisiensi adrenal jangka
panjang, dengan gejala primer berupa kelemahan, anoreksia,
penurunan berat badan dan hiperpigmentasi. Sedangkan krisis
adrenal merupakan insufisiensi adrenal akut yang dapat
bermanifestasi dengan muntah, nyeri perut dan syok hipovolemik.