0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan15 halaman
Kasus seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan keluhan muntah, nyeri perut dan mengantuk akibat defisiensi kortisol setelah menggunakan dosis tinggi steroid inhalasi untuk asmanya. Pemeriksaan menunjukkan hiponatremia dan kadar kortisol rendah. Diagnosis krisis adrenal akibat penggunaan steroid jangka panjang. Terapi yang diberikan adalah hidrokortison dan penurunan dosis steroid inhalasi secara
Kasus seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan keluhan muntah, nyeri perut dan mengantuk akibat defisiensi kortisol setelah menggunakan dosis tinggi steroid inhalasi untuk asmanya. Pemeriksaan menunjukkan hiponatremia dan kadar kortisol rendah. Diagnosis krisis adrenal akibat penggunaan steroid jangka panjang. Terapi yang diberikan adalah hidrokortison dan penurunan dosis steroid inhalasi secara
Kasus seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan keluhan muntah, nyeri perut dan mengantuk akibat defisiensi kortisol setelah menggunakan dosis tinggi steroid inhalasi untuk asmanya. Pemeriksaan menunjukkan hiponatremia dan kadar kortisol rendah. Diagnosis krisis adrenal akibat penggunaan steroid jangka panjang. Terapi yang diberikan adalah hidrokortison dan penurunan dosis steroid inhalasi secara
Alawiyah Muzaema (1908060022) Siti Mulayya Hasnianti (1908060027) Suvia Winanda (1908060032) Jannatul Aulia (1908060035) Nurmahyuni (1908060047) KORTEKS ADRENAL Korteks andernal adalah bagian inti luar yang membentuk 80 % volume kelenjar. 3 Bagian ini melepaskan hormon yang yang sangat penting bagi tubuh, yaitu : 1. Hormon seks atau androgen sebagai mengatur reaksi kekebalan tubuh. 2. Glukokortikoid, pelepasan hormon ini dirangsang oleh kelenjar hipotalamus pituitari. 3. Mineral okortikoid yang mengatur ekskresi mineral dan menyeimbangkan kadar gula dan cairan tubuh. ANATOMI & FISIOLOGI
● Kelenjar suprarenal terletak dikutub superior
ginjal dan terbenam dalam jaringan adiposa. Kelenjar suprarenal kanan berbentuk piramida dan langsung terletak diatas ginjal kanan, sedangkan kelenjar suprarenal kiri berbentuk seperti bulan sabit dan terletak disepanjang batas medial ginjal kiri dari hilus sampai kutub superiornya. ● Kedua kelenjar tebalnya sekitar 1 cm, lebaranya pada apeks sekitar 2 cm, dan pada dasarnya dapat mecapai 5 cm, masing-masing beratnya 7 sampai 10 g. ● Kelenjar terbagi atas dua daerah yang berbeda secara histologi dan fungsional, yaitu bagian luar yagn berwarna kekuningan, mencangkup sekitar 80% sampai 90% organ disebut korteks suprarenal, dan bagian dalam yang kecil tampak gelap disebut medulasuprarenal. ● Tiap kelenjar suprarenal mendapat pasokan darah dari tiga arteri yagn berasal dari tiga sumber berbeda. 1. Arteri frenikus inferior (inferior phrenic arteries).Bercabang menjadi arteri suprarenal superior. 2. Aorta, bercabang menjadi middle suprarenal arteries (arteri suprarenal media). 3. Renal arteries (arteri renalis) bercabang menjadi arteri suprarenal inferior. GAMBARAN UMUM PENYAKIT ADRENAL
● Krisis adrenal merupakan insufisiensi adrenal akut yang dapat
bermanifestasi dengan muntah, nyeri perut dan syok hipovolemik. Hormon utama yang berperan dalam krisis adrenal akut adalah kortisol, kortisol secara tidak langsung merangsang sekresi insulin pada keadaan hiperglikemi namun juga menurunkan sensitivitas insulin. Kortisol juga memiliki efek anti inflamasi melalui stabilisasi lisosom, menurunkan respon lekositik dan memblok produksi sitokin ● Pada keadaan defisiensi kortisol akhirnya, kortisol memfasilitasi pengeluaran air, meningkatkan nafsu makan, dan mensupresi sintesa hormon adrenokortikotropik (ACTH) TANDA & GEJALA Gejala yang biasanya terjadi adalah: ● Rambut rontok ● Penurunan nafsu makan ● Nyeri sendi ● Penurunan berat badan ● Depresi ● Kelemahan otot ● Siklus haid tidak teratur pada wanita ● Kelelahan ● Disfungsi seksual pada wanita ● Rasa ingin makan makanan asin ● Kadar gula darah rendah (hipoglikemia) ● Mual, muntah, diare ● Sakit perut ● Tekanan darah rendah (hipotensi), terutama saat berdiri sehingga terasa seperti akan pingsan ● Kulit yang menghitam terutama pada bekas luka, lipatan kulit, siku, lutut, buku jari, jari kaki, dan bibir ETIOLOGI ● Krisis adrenal adalah kegagalan kelenjar adrenal memproduksi hormon. Penyebabnya dapat terjadi secara primer, yaitu kegagalan terjadi pada kelenjar adrenal itu sendiri, Penyebab Primer adalah kondisi yang melibatkan langsung kelenjar adrenal dalam terjadinya krisis adrenal. Penyakit tersering yang menjadi etiologi adalah penyakit Addison, di mana kondisi autoimun menyebabkan destruksi pada kelenjar adrenal. ● Krisis Addison, yang ditandai dengan gejala seperti: - Nyeri pada punggung bagian bawah dan perut - Diare dan muntah berat - Dehidrasi - Tekanan darah sangat rendah - Kehilangan kesadaran ● Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan kelenjar adrenal adalah: - Autoimun - Infeksi berkepanjangan: infeksi jamur, HIV, tuberculosis - Penyebaran kanker ke kelenjar adrenal - Perdarahan kelenjar adrenal - Amiloidosis (penumpukan protein abnormal dalam organ tubuh) - Operasi pengangkatan kelenjar adrenal FATOFISIOLOGI & DIAGNOSA PENYAKIT ● Patofisiologi krisis adrenal berhubungan dengan produksi hormon kortisol atau aldosteron yang sangat sedikit. Kondisi krisis adrenal muncul akibat ketidak serasian antara kebutuhan dan penggunaan kortisol. ● Diagnosis krisis adrenal perlu dilakukan secara cepat dan tepat Gejala yang dapat muncul pada insufisiensi adrenal kronis adalah rasa lelah yang cukup parah dan kehilangan berat badan. Manifestasi gejala psikiatri pada insufisiensi adrenal kronis dapat berupa kehilangan memori, depresi, ansietas, psikosis, dan delirium PENATALAKSANA PENYAKIT ADRENAL ● Pemberian cairan dan kortikosteroid merupakan modalitas utama dalam penatalaksanaan krisis adrenal. - Pemberian Cairan Dua sampai tiga liter cairan isotonik, seperti cairan salin normal, atau dextrose 5% dalam cairan salin normal harus diberikan melalui infus pada 12-24 jam pertama. Pada kondisi khusus, seperti gagal jantung dan penyakit ginjal kronis, sebaiknya dilakukan monitoring ketat terhadap tanda vital dan pastikan tidak terjadi overload cairan. Hentikan pemberian cairan apabila muncul tanda-tanda edema paru akut,. Kecepatan terapi sangat menentukan luaran penyakit. Pemberian steroid intravena, seperti dexamethasone 4 mg bolus atau hydrocortisone 100 mg bolus merupakan penatalaksanaan yang harus segera dilakukan. ● Kasus STUDI KASUS Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke RS A dengan keluhan muntah dan nyeri pada perut serta rasa mengantuk. Pada anamnesis: keadaan ini sudah dijumpai sejak hari ini dan didahului dengan demam, pilek dan rasa letih sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya penderita pernah muntah-muntah dan dari hasil laboratorium dijumpai hiponatremia, namun pemeriksaan lain tidak dilakukan saat itu. Anak tersebut menderita asma yang tidak terkontrol namun mengi yang dideritanya hanya minimal. Dia menggunakan obat-obatan asma. fluticasone propionate (1500 μg perhari), nebulised budesonide (1000 μg perhari sampai 3 minggu sebelum sakit), salmeterol (50 μg 2 kali sehari), nebulised salbutamol (5 mg empat kali perhari), ipratropium (250 μg 4x/hari) dan montelukast (5 mg perhari). Dari usia 2 tahun, dosis steroid inhalasi dinaikkan, sampai dengan dosis terakhir sejak 10 bulan yang lalu. Sejak usia 4 tahun ia mendapat prednisolon namun tidak diminum dalam 8 bulan terakhir. ● Subjeck - Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun datang ke RS A dengan keluhan muntah dan nyeri pada perut serta rasa mengantuk. - demam, pilek dan rasa letih sejak 2 hari yang lalu. Sebelumnya penderita pernah muntah-muntah dan dari hasil laboratorium dijumpai hiponatremia. - menderita asma yang tidak terkontrol namun mengi yang dideritanya hanya minimal. ● Objek pemeriksaan fisis didapatkan seorang anak laki-laki: - Berat badan dan tinggi badan dalam persentil 3, - kecepatan pertumbuhannya normal. - Frekuensi denyut jantung 100 x/menit, - frekuensi pernafasan 20x/menit, suhu 37C. - THT, jantung dan paru dalam batas normal. - Perut lemas, turgor cukup dan tidak teraba massa. pemeriksaan laboratorium didapatkan : - Hb 10,8 g/dl, - Leukosit 12300 /ul, - trombosit 335.000 /ul. - Hitung jenis eosinofil 3, basofil 0, batang 32, segmen 30, limfosit 32, monosit 2. Na 127 mEq/L (N 135-145 mEq/L), K 3,41 mEq/L (N 3,5-5,1 mEq/L), KGD 40 mg/dL, kortisol darah 15 mcg/dL. ● Assesment - fluticasone propionate (1500 μg perhari) - nebulised budesonide (1000 μg perhari sampai 3 minggu sebelum sakit) - salmeterol (50 μg 2 kali sehari) - nebulised salbutamol (5 mg empat kali perhari) - ipratropium (250 μg 4x/hari) - montelukast (5 mg perhari) ● Plan Teratur memberikan obat hidrokortison sambil menurunkan dosis steroid inhalasi. Dan tetap dibawa kontrol ulang untuk penurunan dosis hidrokortison yang diberikan ● KIE Pasien perlu diedukasi untuk melakukan follow up terapi kepada endocrinologist. Follow-up direkomendasikan sampai berkisar 6-12 bulan setelah kondisi krisis adrenal terjadi. Diharapkan pasien dapat menyesuaikan dosis obat yang dikonsumsi. Dosis tambahan hydrocortisone mungkin perlu dipertimbangkan dalam situasi stress psikologis yang parah dan berkepanjangan.