Kelenjar adrenal adalah sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal,
terbenam dalam jaringan lemak.Kelenjar ini ada 2 buah, berwarna kekuningan serta
berada di luar (ekstra) peritoneal. Bagian yang sebelah kanan berbentuk pyramid dan
membentuk topi (melekat) pada kutub atas ginjal kanan. Sedangkan yang sebelah kiri
berbentuk seperti bulan sabit, menempel pada bagian tengahginjal mulai dari kutub atas
panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6 mm.
yang mengandung jaringan lemak. Selain itu masing-masing kelenjar ini dibungkus oleh
kapsul jaringan ikat yang cukup tebal dan membentuk sekat/septa ke dalam kelenjar
(Lippincott, 2011).
Kelenjar adrenal merupakan kelenjar kecil yang berperan dalam memproduksi beberapa
jenis hormon di dalam tubuh. Meskipun kecil, kelenjar adrenal memiliki fungsi yang
dalam.
a. Korteks mensekresi hormon steroid. Korteks terbagi menjadi tiga lapisan, dari luar ke
b. Medula, yang secara embriologik berasal dari jenis neuroektodermis sama (sel-sel
krista saraf) yang menjadi asal neuron simpatis. Sel medula sebenarnya adalah neuron
www.wikivet.net
Medula mengandung sel kromafin yang merupakan sumber penghasil hormon jenis
katekolamin, yaitu hormon adrenalin dan neropinefrin dengan jenjang reaksi yang
Korteks adrenal bertanggung jawab dalam memproduksi tiga jenis hormon, yaitu;
glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal. Hormon steroid ini merupakan
sistem (Raas), ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan
ketika kelebihan garam dan air akan dihilangkan dari tubuh. Renin memicu
Aldosterone meningkatkan reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium oleh ginjal. Ini
dan air, yang dapat meningkatkan tingkat tekanan darah dan hormon ini berkaitan
b. Glukokortikoid adalah kelas lain dari hormon steroid yang memainkan peran
lapisan terdalam dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks laki-laki, dan
Sejumlah kecil hormon wanita juga diproduksi oleh korteks adrenal, namun efek
dari steroid androgenic disekresikan oleh korteks adrenal dapat tertutupi oleh
jumlah yang lebih besar dari testosterone dan estrogen yang disekresi oleh
2. Medula Adrenal
katekolamin, dan mereka dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam respon terhadap
stress fisik atau mental. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin memainkan
peran penting dalam konversi glikogen menjadi glukosa dan dengan demikian
meningkatkan kadar gula darah. Hal ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga
kelancaran pasokan darah ke otak dan otot. Ini juga dapat meingkatkan denyut
jantung dan tekanan darah, mengendurkan otot-otot polos pada paru-paru dan
saluran pencernaan. Hormon ini melebarkan arteri kecil jantung, paru-paru, ginjal,
dan otot-otot. Semangat, stress fisik dan mental, dan gangguan emosional memicu
sekresi hormon ini, yang mempersiapkan tubuh kita untuk respon ‘fight or flight’
memiliki efek konstriktif pada arteri kononer. Hal ini menyebabkan pembuluh
darah kecil pada ginjal, sistem pencernaan, dan kulit mengerut. Ini memfasilitasi
ini juga merangsang pelepasan glukosa dan aliran darah ke otot-otot. Singkatnya
tubuh mengatasi stres fisik dan mental, stres kronis dapat membuat pekerjaan
kelenjar begitu keras sehingga bisa akhirnya kelelahan atau menjadi terlalu lelah
Bila hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal terlalu banyak ataupun
terlalu sedikit, maka tidak seimbang dan tubuh bisa mudah terserang penyakit.
Gangguan fungsi kelenjar adrenal dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu:
c. Infeksi
d. Tumor, dan
e. Perdarahan.
a. Sindrom Cushing, terjadi ketika tubuh kelebihan hormon kortisol dalam waktu
yang lama, Kondisi ini umumnya sering dialami wanita dan mereka yang berusia
25-40 tahun. Gejala yang ditimbulkan dari sindrom cushing, antara lain kenaikan
berat badan, wajah sembab dan kemerahan, berjerawat, tubuh terasa sangat lelah,
otot melemah, serta meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah. Bila
menyerang anak-anak sindrom cushing dapat menyebabkan obesitas dan
sehingga membuat tubuh kekurangan hormon kortisol. Wanita dan orang yang
berusia 30-50 tahun rentan terkena penyakit ini. Penyakit Addison menimbulkan
gejala berupa tubuh merasa kelelahan, kehilangan nafsu makan, berat badan
menurun, otot melemah, bad mood, merasa sering haus, pusing, pingsan, kram,
adrenal. Biasanya kondisi ini dapat mempengaruhi salah satu ataupun kedua
usia, Namun paling banyak dialami pada usia 20-50 tahun. Gejala yang di
timbulkan dari kondisi ini antara lain, sakit kepala, tremor, sesak nafas,
kelainan genetic yang menyebabkan kelenjar adrenal tidak berfungsi dengan baik,
diderita oleh laki-laki, dan gejalanya dapat muncul sejak lahir. Namun beberapa
kasus, baru terdeteksi saat penderitanya sudah berusia lebih tua. Pada saat bayi
Kita dapat menjaga kesehatan kelenjar adrenal dengan menerapkan pola hidup sehat,
• Sepasang organ yang menempel pada bagian cranial ginjal, terbenam dalam jaringan
lemak, berwarna kekuningan serta berada di luar (ekstra) peritoneal tertutup fascia
renalis
• Panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6 mm, mempunyai berat lebih kurang 8
gr.
• Dekstra berbentuk piramid sedang sinistra berbentuk pipih atau bulan sabit
(semilunar)
• Vaskularisasi:
Korteks
Medula
Zona Glomerulosa Zona Fasciculata Zona Retikularis
2) Zona Facisulata
a) Merupakan zona intermedia paling tebal di korteks adrenal
b) Terdiri atas sel-sel tersusun sejajar & tegak lurus
c) Setiap deretan dikelilingi kapiler-kapiler
d) Sel: polyhedral, inti open faced type, sitoplasma lipid droplets tampak
berbusa spongiocyte. Sehingga tanda khasnya adalah wana pucat karena
adanya butiran lemak yang banyak
e) bersama z. retikularis menghasilkan hormon glucocorticoid (cortison,
cortisol, & cortisosteron).
3) Zona Reticularis
a) Merupakan zona terdalam dari cortex adrenal.
b) Tersusun atas sel-sel membentuk anyaman-anyaman yang saling
beranastomose.
c) Berakhir pada bagian medula.
d) sitoplasma: merah gelap, karena tidak ada lipid droplet
e) membentuk glucocorticoid & sex hormon.
Medula Adrenal (merah tua)
1. Mineralokortikoid
Terutama aldosterone mempengaruhi keseimbangan mineral (elektrolit)
khususnya, keseimbangan Na+ dan K+. Tempat kerja utamanya di tubulus distal dan
koligentes ginjal, tempat mendorong retensi Na+ dan meningkatkan eliminasi K+
selama pembentukan urine. Retensi Na+ oleh aldosterone secara sekunder akan
mendorong retensi amotik H2O, meningkatkan volume CES, yang penting dalam
regulasi jangkapanjang tekanan darah.Sekresi aldosterone ditingkatkan
olehpengaktifan sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron oleh factor-faktor yang
berkaitan dengan penurunan Na+ dan tekanan darah, serta stimulasi langsung korteks
adrenal oleh peningkatan konsentrasi K+ plasma.
2. Glukokortikoid
Terutama kortisol berperang penting dalam metabolisme glukosa, protein, dan
lemak. Efek keseluruhan pengaruh kortisol pada metabolism adalah peningkatan
konsentrasi glukosa darah dengan mengorbankan simpanan lemak dan protein, yaitu
dengan:
a. merangsang gluconeogenesis di hati,
b. menghambat penyerapan dan penggunaan glukosa oleh banyak jaringan kecuali
otak,
c. merangsang penguraian banyak protein di jaringan, khususnya otot, dan
d. mempermudah lipolysis.
Selain itu, kortisol juga memiliki efek permisif signifikan bagi aktivitas hormone lain
dan penting bagi tubuh untuk menahan stress. Kortisol sangat penting karena efek
permisifnya, missal, kortisol harus ada dalam jumlah memadai agar jumlah
katekolamin dapat meninmbulkan vasokonstriksi.
3. Hormon seks
Identic dengan yang dihasilkan oleh gonad (testis untuk pria, ovarium untuk
wanita). Hormone seks adrenokorteks paling banyak dan penting secara fisiologis
adalah dehidroepiandrosteron, suatu hormone seks pria.
Sekresi kortisol diatur oleh umpan balik negative yang melibatkan hipotalamus
dan hipofisis anterior. Pada umpan balik negative ini, terdapat dua factor yang
mempengaruhi kadar kortisol plasma, yaitu irama diurnal dan stress.
Sekresi katekolamin kedalam darah dilakukan oleh eksositosis granula
kromafin. Dari seluruh hormone adrenomedula, terdiri dari 80% epinefrin dan 20%
norepinefrin, yang masing-masing berbeda afinitasnya terhadap berbagai reseptor
adrenergic.
4. GANGGUAN PADA KELENJAR ADRENAL
Cushing Sindrome
Definisi
Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek metabolik
gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap
(Price, 2005).Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek
metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang
menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena
pemberian dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid (Sylvia A.
Price; Patofisiolgi, hal. 1088).
Etiologi
Addison’s Disease
Definisi
Etiologi
Gejala klinis:
- defisiensi mineralokortikoid
hal ini akan menurunkan reabsorpsi natrium sehingga tubuh akan mengalami
hiponatremia, hiperkalemia, dan asidosis ringan. Prognosis buruk apabila
setelah empat hari sampai dua minggu setelah mineralokortikoid tidak
diproduksi pasien tidak segera ditangani karena pasien dapat meninggal.
- defisiensi glukokortikoid
terjadi keabnormalan pada kadar gula antara waktu makan. Prognosis buruk
karena infeksi pernapasan ringan saja dapat menyebabkan kematian apabila
setelah glukokortikoid tidak dihasilkan lagi pasien tidak segera ditangani.
- Kadar Na serum < 130 mEq/L, K> 5mEq/L, BUN dan kreatinin meningkat
- Dapat ditemukan hipoglikemik.Keadaan elektrolit mingkin hanya ditemukan
pada penyakit addison yang disebabkan oleh kerusakan adrenal karena harus
terjadi kehilangan aldosteron yang disebabkan oleh kerusakan adrenal,karena
harus terjadi kehilangan aldosteron untuk menghasilkan kelainan elektrolit
- Kadar kortisol di pagi hari rendah
- Uji perangsangan kortintropin.Berikan kosintropin 0,25 mg IV sebelum pukul
09.00 pagi.Kortisol harus meningkat dari nilai dasarnya yaitu 5 menjadi 25
pikogram/dl dan menjadi dua kali lipat dalam 60-90 menit .Kadar >20
pikogram/dl dianggap merupakan respon normal.Jika tetap mencurigai
hipoadrenalisme , lakukan ujia metirapron.
- Uji metirapron .Tentukan nilai dasar kortisol serum dasar.Berikan 3 g
metirapon secara oral pada tengah malam.Ukur kortisol dan deoksikortisol
pada pukul 8 pagi hari berikutnya. Jika sumbu hipofisi-adrenal normal , kadar
kortisol plasma harus kurang dari 5 pikrogram /dl dan kadar 11-deoksikortisol
lebih dari 10 mg/dl.Ukur kadar ACTH serum .ACTH serum akan meningkat
pada kegagalan adrenal primer dan normal atau rendah pada kegagalan
hipofisis primer.
Tata Laksana
- Darurat. Berikan terapi segera!. Berikan hidrokortison suksinat 100 mg IV
bolus dan 100 mg lagi di dalam NS selama 2 jam dan total 300 mg
hidrokortison suksinat IV selama 24 jam pertama. Berikan NS IV untuk
mengoreksi hipotensi dansyok.
- Terapi Jangka Panjang. Hidrokortison suksinat 150 mg IV pada 24 jam
yang kedua.Hidrokortison suksinat 75 mg IV pada 24 jam yang ketiga.Dosis
rumatannya adalah hidrokortison 30 mg Po setiap hari ditambah
fludrokortison asetat 0,1 mg PO setiap hari.
Pemeriksaan penunjang
- Pemerisaan laboratorium
1) Penurunan konsentrasi glukosa darah dan natrium (hipoglikemia dan
hiponatremia)
2) Peningkatan kosentrasi kalium serum (hiperkalemia)
3) Peningkatan jumlah sel darah putih (leukositosis)
4) Penurunan kadar kortisol serum
5) Kadar kortisol plasma rendah
- Pemeriksaan radiografi abdominal menunjukan adanya kalsifikasi diadrenal
- CT Scan
Detektor kalsifikasi adrenal dan pembesaran adrenal yang sensitive hubungannya
dengan insufisiensi pada tuberculosis, infeksi, jamur, penyakit infiltratif malignan
dan non malignan, dan haemoragik adrenal
- Gambaran EKG
Tegangan rendah aksis QRS vertical dan gelombang ST non spesifik abnormal
sekunder akibat adanya abnormalitas elektrolit
DD
Munculnya gejala klinis akibat addison’s disease harus bisa dibedakan dengan:
1. hipotensi
2. GI tract disease
3. anorexia nervosa
4. cancer
Komplikasi
a. Syok (akibat dari infeksi akut atau penurunan asupan garam)
b. Kolaps sirkulasi
c. Dehidrasi
d. Hiperkalemia
e. Sepsis
Krisis Addison disebabkan karena hipotensiakut (hiperkortisolisme) ditandai
dengan sianosis, panas, pucat, cemas, nadi cepat.
Precocius Puberty
Definisi
Etiologi
- Pubertas biasanya dipicu oleh hypothalamus (yaitu suatu area dalam otak yang
membantu mengontrol fungsi kelenjar pituitary) hypothalamus ini
memberikan sinyal pada kelenjar pituitary (yaitu kelenjar yang berukuran
kecil yang terletak pada dasar otak) untuk melepaskan hormone dan
memberikan stimulasi pada indung telur, ovari (pada anak perempuan) atau
testis (pada anak laki-laki) untuk menghasilkan hormon sex.
- Kadang, puber dini juga bisa dipicu oleh masalah struktural pada otak (seperti
tumor), luka pada otak karena pernah terjadi trauma (benturan dan lainnya
yang mengakibatkan luka di otak), infeksi (seperti meningitis) atau masalah
dalam indung telur (ovarium) atau kelenjar tiroid yang memicu pada mulainya
tanda-tanda pubertas lebih awal dibanding yang umumnya terjadi.
- Yang umumnya terjadi pada anak perempuan, bahwa puber dini tidak dipicu
oleh gangguan medis, mereka hanya memperlihatkan tanda-tanda pubertas
tanpa diketahui sebabnya. Akan tetapi hal ini tidak sering terjadi pada anak
laki-laki, dimana kasus puber dini pada anak laki-laki biasanya disertai karena
adanya masalah kesehatan.
- Sekitar 5% anak laki-laki, masalah puber dini adalah karena faktor keturunan.
Bisa jadi anak mengalami puber dini karena keturunan dari ayahnya atau dari
keturunan pihak ibu dari kakeknya (yang mana sang ibu tidak mengalami
kelainan puber dini). Akan tetapi pada anak perempuan kasus puber dini yang
di sebabkan karena keturunan hanya 1% dibandingkan dengan anak laki-laki.
Gejala
Tanda-tanda pubertas pada anak perempuan adalah antara lain yang tersebut
dibawah ini pada usia anak sebelum 7 atau 8 tahun:
• Perkembangan payudara
• Pertumbuhan rambut dibawah lengan
• Pertumbuhan tinggi badan yang pesat diatas rata-rata usia anak sebayanya
• Menstruasi
• Jerawat
• Aroma bau badan seperti orang dewasa
Tatalaksana
Phaeochromocytoma
Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Sekitar 90% tumor ini berasal dari sel kromafin medulla adrenalis, dan 10%
sisanya dari ekstra-adrenal yang terletak di area retroperitoneal (organ
Zuckerkandl), ganglion mesenterika dan seliaka, dan kandung kemih. Pasien
dengan neoplasia endokrin multiple (MEN II), telah meningkatkan sekresi
katekolamin dengan manifestasi klinis phaeochromositoma akibat hyperplasia
medulla adrenal bilateral.
Manifestasi klinis
- Takikardi
- Palpitasi jantung
- Sakit kepala
- Berat badan menurun, nafsu makan normal
- Pertumbuhan lambat
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
Tatalaksana
Farmakologi
Definisi
TFS adalah kelainan yang disebabkan oleh mutasi gen Androgen Receptor
payudara, tidak ada uterus, dengan kariotip yang normal 46 XY. AR gen ini
terletak pada kromosom X yg terdiri dari 910 asam amino. Klasifikasi TSF
syndrome (MAIS). CAIS yang lebih sering disebut TSF memiliki ciri-ciri
sering disebut Incomplete AIS. PAIS dibagi tiga, yaitu yang memiliki
kecenderungan ke laki-laki, wanita, dan memiliki kedua genitalia eksternal.
Diagnosis
- Pemeriksaan kariotip
- Pemeriksaan LH
- Pemeriksaan FSH
- Sonogram
Tatalaksana
Jika testis ditemukan dalam abdomen maka ketika mencapai masa pubertas dn
Hiperaldosteronisme
Definisi
Etiologi
- hypokalemia
- hypernatremia
- hipertensi
- Rasa lemas,
- kesemutan,
- kram otot,
- periode lumpuh sementara,
- sangat haus
- sering berkemih.
Tatalaksana
memproduksi aldosteron.
(hiperaldosteronisme sekunder).
5. FARMAKOLOGI KELENJAR ADRENAL
6. KEDOKTERAN KOMUNITAS
Saat ini banyak obat obatan yang beredar di masyarakat sehingga kita
harus lebih waspada karena banyak dari obat obatan tersebut digunakan tanpa
melihat efek samping yang di timbulkan. Salah satu obat yang paling banyak
penyalah gunaannya yaitu obat corticosteroid. Karena efek kebugarannya yang
di timbulkan maka obat ini banyak dari masyarakat yang mengkonsumsi obat
obatan ini secara bebas tanpa resep dokter. Di lain sisi obat ini sangat
berbahaya jika di konsumsi tanpa aturan yang jelas dan dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit penyakit yang sebelumnya tidak pernah di temukan akibat
efeknya yaitu imunosupresan. Oleh karena ini sebaga tenaga medis kita perlu
memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi secara
bebas obat obatan ini sehingga dampat negative yang irreversible tidak
muncul. Terdapat tiga langkah yang dapat kita lakukan untuk mengontrol
penggunaan obat obatan ini yaitu :
Berikut ini adalah penjabaran dari Indikator Rasionalisasi Obat yaitu 8 Tepat
dan 1 Waspada:
1. Tepat Diagnosis
3. Tepat indikasi
Pasien diberikan obat dengan indikasi yang benar sesuai diagnosa Dokter.
Misalnya Antibiotik hanya diberikan kepada pasien yang terbukti terkena
penyakit akibat bakteri.
4. Tepat pasien
5. Tepat dosis
Dosis obat yang digunakan harus sesuai range terapi obat tersebut. Obat
mempunyai karakteristik farmakodinamik maupun farmakokinetik yang akan
mempengaruhi kadar obat di dalam darah dan efek terapi obat. Dosis juga
harus disesuaikan dengan kondisi pasien dari segi usia, bobot badan, maupun
kelainan tertentu.
Lama pemberian meliputi frekuensi dan lama pemberian yang harus sesuai
karakteristik obat dan penyakit. Frekuensi pemberian akan berkaitan dengan
kadar obat dalam darah yang menghasilkan efek terapi. Contohnya
penggunaan antibiotika Amoxicillin 500 mg dalam penggunaannya diberikan
tiga kali sehari selama 3-5 hari akan membunuh bakteri patogen yang ada.
Agar terapi berhasil dan tidak terjadi resistensi maka frekuensi dan lama
pemberian harus tepat.
7. Tepat harga
Penggunaan obat tanpa indikasi yang jelas atau untuk keadaan yang sama
sekali tidak memerlukan terapi obat merupakan pemborosan dan sangat
membebani pasien, termasuk peresepan obat yang mahal. Contoh Pemberian
antibiotik pada pasien ISPA non pneumonia dan diare non spesifik yang
sebenarnya tidak diperlukan hanya merupakan pemborosan serta dapat
menyebabkan efek samping yang tidak dikehendaki.l
8. Tepat informasi
Kejelasan informasi tentang obat yang harus diminum atau digunakan pasien
akan sangat mempengaruhi ketaatan pasien dan keberhasilan pengobatan.
Misalnya pada peresepan Rifampisin harus diberi informasi bahwa urin dapat
berubah menjadi berwarna merah sehingga pasien tidak akan berhenti minum
obat walaupun urinnya berwarna merah.
1. (https://www.alodokter.com/kelenjar-adrenal).
2. (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-kelenjar-adrenal/).
3. (https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-kelenjar-adrenal/).
4. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_adrenal).
5. (https://www.academia.edu/9812484/Kelenjar_Adrenal_dan_Kelainannya).