FK UNISMA
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---distribusi&frekuensi
(Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU)
Tujuan Epidemiologi Deskriftif adalah :
a. Menggambarkan distribusi keadaan masalah
kesehatan sehingga dapat diduga kelompok
mana di masyarakat yang paling banyak
terserang
b. Memperkirakan besarnya masalah kesehatan
pada berbagai kelompok
c. Mengidentifikasi dugaan adanya faktor yang
mungkin berhubungan terhadap kesehatan
(menjadi dasar suatu formulasi hipotesa
Frekuensi : merupakan upaya melakukan
kuantifikasi/ proses patologis atas kejadian untuk
mengukur besarnya kejadian/ masalah serta
melakukan perbandingan.
Distribusi : menunjukkan bahwa dalam memahami
kejadian yang berkaitan dengan penyakit atau
masalah kesehatan, epidemiologi menggambarkan
kejadian tersebut menurut karakter/ variabel
orang, tempat, waktu
Determinan : faktor yang mempengaruhi,
berhubungan atau memberi risiko terhadap
terjadinya penyakit/ masalah kesehatan
Populasi manusia yang berada dalam
wilayah/ desa yang tertentu serta pada waktu
yang tertentu pula
Subjek & objek epidemiologi adalah masalah
kesehatan penyakit infeksi, program KB,
program perbaikan lingkungan pemukiman, dsb.
Masalah kesehatan yang dimaksud menunjuk
kepada masalah kesehatan yang ditemukan pada
sekelompok manusia, bukan orang per orang
seperti pada kedokteran klinik
Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
tersebut
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap
Frekuensi
Tema Jawaban Benar Persentase
n = 22
Komunikasi Kader 22 100,00 %
Desain :
Metode yang digunakan dalam penilitian ini
metode kuantitatif dengan desain penelitian
cross sectional. Menurut notoatmojo (2012)
cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara faktor-
faktor resiko dengan efek, dan dengan suatu
pendekatan, observasi ataupun dengan
pengumpulan data pada suatu saat tertentu
(point time approach).
1 Kerangka Teori Penelitian
Konsep Keluarga:
Faktor Presdisposisi: 1. Struktur nilai
1. Faktor somatik 2. Struktur peran
2. Faktor psikologis 3. Pola Komunikasi
atau psikoedukatif 4. Pola interaksidan
3. Faktor sosial 5. Iklim Keluarga
budaya atau
sosiokultural Sembuh
Sumber : Yosep
(2014) Gangguan
Jiwa
Variabel Independen
Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner Responden mengisi Kurang (jika Ordinal
masyarakat tentang masyarakat tentang (Adilamarta kuesioner yang berisi skor ≤7)
gangguan jiwa pengertian, penyebab 2011, dua puluh butir Cukup (jika skor
, tanda dan gejala dan Sulistyorini pertanyaan. Jika skor antara 8-14)
pengobatan pada 2013) ≤7 maka tingkat Tinggi (jika skor
pasien yang pengetahuannya >14)
menggalami penyakit kurang, jika skor (Sulistyorini
skizofrenia antara 8-14 maka 2013)
(Notoatmodjo 2003 timgkat
dalam Puspitasari pengetahuannya
2015) cukupdan skor >14
maka tingkat
pengetahuannya
tinggi.
Variabel Dependen
Sikap masyarakat -Sikap masyarakat Kuesioner Responden mengisi Negatif (jika Nominal
tentang skizofrenia terhadapa penderita (Sulistyorini kuesioner yang berisi skor <9)
skizofrenia meliputi 2013) dua puluh butir Positif (jika skor
sikap menerima pertanyaan. Jika skor ≥10)
adanya penderita <9 maka responden (Sulistyorini
skizofrenia, sikap negatif, jika skor ≥10 2013)
merespon adanya maka responden
penderita skizofrenia, positif
sikap menghargai
penderita skizofrenia,
dan sikap
bertanggung jawa
kepada penderita
skizofrenia
(Notoatmodjo 2003
dalam puspitasari
2015)
Karakteristik Subjek ⅀ Frekuensi
n=18 %
Usia
30-40 tahun 10 12,5
41-50 tahun 6 75
51-60 tahun 1 12,5
Tingkat Pendidikan
Sekolah Dasar 1 12,5
SMP 10 12,5
SMA 4 50
Perguruan Tinggi 2 25
Pekerjaan
IRT 3 37,5
Karyawan 2 25
Pendagang 2 25
Pensiun 10 12,5
Lama terdiagnosa dan pengobatan
< 1 tahun
> 1 tahun 12 25
6 75
Total 18 100
Pengetahua sikapa Total P- Odds
n negatif positif value Ratio
f % f % f %
Hasil uji chi-square
Kurang 7 64% 4 36% 11 100% 0.00 2.93 didapatkan p-value
Cukup 25 81% 6 19% 31 100% 1 3 0,001 < 0,05 dan nilai
Baik 22 40% 33 60% 55 100% OR 2,933 yang artinya
Total 97 100%
terdapat hubungan yang
bermakna antara
Sikap Peserta JKN Total P- Odds
value Ratio
pengetahuan dengan
Tidak Ya kepesertaan JKN, serta
f % f % f %
responden dengan
pengetahuan yang lebih
Negatif 38 67% 19 33% 57 100% 0.009 3.633
baik berpeluang 2,933
Positif 16 40% 24 60% 40 100% kali lebih tinggi menjadi
Total 97 100%
peserta JKN.
EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, ---
Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan.
(How)
Bentuk Penelelitian intervensi
Desain : Quasi eksperimental one group pre post test
desain
Judul : Pengaruh Program Peka Canting terhadap Peningkatan
KpengetahuanKader Posyandu Desa Sudimoro Kecamatan
Bululawang
Tujuan : mengetahui pengaruh Program Peka Canting
terhadap Peningkatan pengetahuan Kader Posyandu
Desa Sudimoro Kecamatan Bululawang
Sasaran Kader posyandu
Uji analisis Data : uji Wilcoxon.
Tabel 5.3. Pengetahuan Kader Sebelum (Pre-test) dan Setelah (Post-test) Program “Peka Canting”
Keterangan : n = frekuensi
Pre-test Post-test
Tingkat Pengetahuan
n % n %
Kurang 4 13,33 0 0
Cukup 26 86,67 3 10
Baik 0 0 27 90
Standard
Pengetahuan N Mean Nilai Minimum Nilai Maksimum
Deviation (SD)
Post-test 30 79 9,040 60 95