PELAYANAN,
PENCEGAHAN, DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
Dosen Pembimbing :
dr. Dewi Martha Indria, M.Kes., IBCLC
KELOMPOK 1
Aulia Dwi Arum Kusuma (21804101058)
Syarifah Maharani H (21804101070)
Tazkia Azmi Salima (21804101071)
Rif’atul Islamiyah (21804101072)
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah untuk
menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan. Program
ini meliputi :
Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai
100.000 kelahiran hidup (SP 2010), menjadi 306 per pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan
100.000 kelahiran hidup Kesehatan, dari 37% menjadi 10%
Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi Meningkatnya indeks responsiveness terhadap
24 per 1.000 kelahiran hidup pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.
SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
Analisis terus-menerus dan sistematis terhadap
TUJUAN
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar
biasa yang cepat dan tepat secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
STRATEGI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Pengembangan sistem surveilans sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan program secara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, termasuk
penyelenggaraan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan bencana .
Peningkatan mutu data dan informasi epidemiologi.
MENULAR
VEKTOR
PENY.
LANGSUNG
ZOONOTIK
• •
• TB • Zoonosis
• ISPA • Filariasis dan kecacingan
• Hepatitis • Arbovirosis
• Peny. Tropis menular langsung
Salah satu cara untuk mencegah perluasan dari suatu
penyakit menular adalah dengan memutuskan rantai
penularan.
FAKTOR RISIKO
• Masalah kesehatan masyarakat Indonesia adalah faktor risiko perilaku/gaya hidup
seperti merokok, kurang aktivitas fisik, serta kurang konsumsi sayur dan buah.
• PTM utama secara umum memiliki faktor risiko perilaku yang sama yaitu merokok,
kurang olahraga, diet tidak sehat, dan konsumsi alkohol.
• Jika prevalensi faktor risiko menurun, maka diharapkan prevalensi PTM utama
juga menurun.
M A S A L A H K E S E H ATA N J I WA
PREVALENSI
• Prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala depresi dan ansietas), sebesar
6% untuk usia 15 tahun ke atas
• 14 juta jiwa menderita gangguan mental emosional di Indonesia.
DAN NAPZA
• Angka bunuh diri sekitar 0.5 % dari 100.000 populasi 1.170 kasus bunuh diri yang
dilaporkan dalam satu tahun
• > 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat
• Sebesar 14,3% atau sekitar 57.000 kasus mengalami pemasungan
INDIKATOR PENCAPAIAN
DAN NAPZA