Anda di halaman 1dari 35

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu

Bersalin, Bayi Baru Lahir dan Balita

Pembimbing:
dr. Dewi Martha I, M.Kes, IBCLC
KELOMPOK 2
Uswatun Hasanah 21804101073
Achmad Febrian Ramadhan E21804101074
Lutfiah fadlilawati 21804101075
Ilham santoso 21804101076
Esterita mintyatus H 21804101077
Pelayanan antenatal terpadu adalah
pelayanan antenatal komprehensif
dan berkualitas yang diberikan

Definisi kepada semua ibu hamil sehingga


mampu menjalani kehamilan
dengan sehat, bersalin dengan
selamat dan melahirkan bayi yang
sehat dan berkualitas
mendeteksi
dini masalah
kehamilan
intervensi secara
kehamilan adekuat sehingga
berlangsung ibu hamil siap
normal untuk menjalani
persalinan normal

Pelayanan
antenatal
terpadu
Standar Kuantitas
Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4) dengan ketentuan:

• Satu kali pada trimester pertama


1
• Satu kali pada trimester kedua
1
• Dua kali pada trimester ketiga
2
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Standar
Pelayanan Ukur Tekanan darah

Nilai status Gizi (Ukur lingkar lengan atas /LiLA)

Ukur Tinggi fundus uteri

Skrining Status Imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan
Beri Tablet tambah darah (tablet besi)

Tatalaksana/penanganan Kasus

Periksa laboratorium (rutin dan khusus)

Temu wicara (konseling)


1. Anamnesa
• Keluhan yang dirasakan
• Tanda-tanda penting yang terkait dengan
masalah kehamilan (hyperemesis, pusing,
Jenis dll)
Pelayanan • Status kunjungan
• Status imunisasiTetanus ibu hamil
• Pola makan ibu selama hamil
• Kesiapan menghadapi persalinan
2. Pemeriksaan
Pencatatan hasil pemeriksaan merupakan bagian
dari standar pelayanan antenatal terpadu yang
berkualitas. Setiap kali pemeriksaan, tenaga
kesehatan wajib mencatat hasilnya pada rekam
medis, Kartu Ibu dan Buku KIA
3. Komunikasi,
informasi dan
edukasi (KIE)
yang efektif
Pelayanan Kesehatan ibu bersalin
Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia
Kesehatan

Dokter / Dokter Spesialis Kandungan

Bidan

Perawat
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar

 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar


(Persalinan normal dan Persalinan komplikasi)

 Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten/Kota wajib memberikan


Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu
bersalin di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
Mekanisme Pelayanan
Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai
standar.
a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:
(1) Dokter dan bidan, atau
(2) 2 orang bidan, atau
(3) Bidan dan perawat.
Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.
Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan
pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Perhitungan Kinerja

01
PELAYANAN KESEHATAN
BAYI BARU LAHIR
Definisi
• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR).

• Pelayanan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Polindes, Poskesdes,


Puskesmas, Bidan praktek swasta, klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
kesehatan ibu dan anak, rumah sakit pemerintah maupun swasta), Posyandu dan
atau kunjungan rumah
Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber
Daya Manusia Kesehatan

Dokter/ dokter
spesialis anak

Bidan

Perawat
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan
Standar

• Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal


esensial sesuai standar (kuantitas dan kualitas)

• Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib memberikan


pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada semua
bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
Standar kuantitas

Kunjungan minimal 3 kali selama periode neonatal,


dengan ketentuan:

Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam

Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari

Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari.


Standar Kualitas
Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam).
1 Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi:

Pemotongan dan perawatan tali pusat.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Injeksi vitamin K1.

Pemberian salep/tetes mata antibiotic.

Pemberian imunisasi (injeksi vaksin


Hepatitis B0)
Standar Kualitas
Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari).
2 Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi:

Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI


eksklusif.

Memeriksa kesehatan dengan menggunakan


pendekatan MTBM
Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di
fasilitas pelayanan kesehatan atau belum
mendapatkan injeksi vitamin K1

Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24


jam yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.

Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.


Capaian Kerja
Definisi Operasional Capaian Kerja Capaian kinerja Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan kesehatan
bayi baru lahir dinilai dari cakupan jumlah bayi baru lahir usia 0-28
hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Rumus Perhitungan Kinerja

X 100 %
Pelayanan kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan kesehatan balita berusia 0-
59 bulan sesuai standar meliputi:

Pelayan Kesehatan Pelayanan Kesehatan


Balita Sakit
Balita Sehat Mekanisme
Pelayanan

Penetapan sasaran balita Pelayanan kesehatan balita


di wilayah kabupaten/kota sehat adalah pelayanan Pelayanan kesehatan balita
dalam satu tahun pemantauan pertumbuhan sakit adalah pelayanan balita
menggunakan data dan perkembangan menggunakan pendekatan
proyeksi BPS atau data riil menggunakan buku KIA dan manajemen terpadu balita
yang diyakini benar skrining tumbuh kembang, sakit (MTBS).
Kegiatan
Tumbang Balita
Skirining awal

Imunisasi
dasar., lanjut
Vit A
Pemberian Vitamin A sesuai Usia
Buku KIA
Tumbang Sesuai Usia
Manajemen Balita Sakit
Penangan Pertama di Rumah
Usia 0 -11 bulan 12-23 bulan 24-59 bulan
Pelayanan • Penimbangan • Penimbangan • Penimbangan
kesehatan balita minimal 8 kali minimal 8 kali minimal 8 kali
setahun. setahun setahun
• Pengukuran (minimal 4 kali (minimal 4 kali
panjang/tinggi dalam kurun dalam kurun
badan minimal 2 waktu 6 bulan). waktu 6 bulan).
kali /tahun. • Pengukuran • Pengukuran
• Pemantauan panjang/tinggi panjang/tinggi
perkembangan badan minimal 2 badan minimal 2
Kegiatan minimal 2 kali/tahun. kali/tahun.
kali/tahun. • Pemantauan • Pemantauan
pelayanan • Pemberian perkembangan perkembangan
kapsul vitamin A minimal 2 kali/ minimal 2 kali/
kesehatan pada usia 6-11 tahun. tahun.
bulan 1 kali • Pemberian • Pemberian
sesuai usia setahun. kapsul vitamin A kapsul vitamin A
• Pemberian sebanyak 2 kali sebanyak 2 kali
imunisasi dasar setahun. setahun.
lengkap. • Pemberian
Imunisasi
Lanjutan.
Prinsip Dasar MTBS
Menjalin kemitraan
antara fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat
pertama dengan
masyarakat yang Meningkatkan akses
dilayaninya. ketersediaan
pelayanan dan
informasi kesehatan Memadukan promosi
yang memadai di perilaku sehat dalam
tingkat masyarakat. keluarga yang sangat
penting untuk
kelangsungan hidup
dan tumbuh kembang
anak.
Dengan melaksanakan MTBS-M, pendekatan pelayanan kesehatan
untuk kelangsungan hidup anak diharapkan akan mendukung
peningkatan cakupan intervensi-intervensi promotif dan kuratif sebagai
berikut:
• Promosi perilaku sehat dan pencarian pertolongan kesehatan
• Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif
• Menjaga kehangatan untuk semua bayi baru lahir
• Perawatan metoda kanguru untuk bayi berat lahir rendah (BBLR)
• Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
• CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
• Pemakaian kelambu
• Pemberian ASI hingga 2 tahun atau lebih disertai Makanan Pendamping (MP) ASI
• Pemberian salep antibiotika untuk infeksi pada bayi baru lahir
• Pemberian oralit dan zinc untuk balita yang menderita diare
• Pemberian antibiotika yang tepat untuk pneumonia (kotrimoksazol sebagai pilihan pertama)
• Pemberian terapi kombinasi berbasis artemisinin untuk malaria
Target dan Langkah Kerja
Target Langkah-langkah Kegiatan
Capaian kinerja 1) Pendataan Balita 0-59 bulan
Pemerintah Daerah 2) Pemberian Pelayanan
Kabupaten/Kota Kesehatan balita
dalam pelayanan 3) Pencatatan dan Pelaporan
kesehatan balita
pada anak usia 0–59
bulan sesuai standar
adalah 100 persen. Monitoring dan Sumber Daya
Evaluasi Manusia
1) Bidan
1) Sistem Informasi
2) Perawat
Puskesmas
3) Tenaga Gizi
2) Sistem Informasi
4) Dokter/DLP
Rumah Sakit
5) Dokter Spesialis
3) Sistem Informasi
Anak
Kesehatan Daerah

Anda mungkin juga menyukai