Anda di halaman 1dari 43

Alcohol

Alcohol

Methanol dan
Ethylene Glycol 
toksis alkohol
Propilene Glycol = Ethanol
• Alkohol alami
• Terdapat dalam minuman keras
• Diserap maksimal dalam 30-60
menit
• CNS depressant
• Metabolisme di hepar
• Ekskresi pada renal (10%)
Ethanol
• Vasodilatasi
• Warm sensation, flushed
• Mempercepat evaporasi panas tubuh
• Hipoglycemia
• Ringan:
• Euphoria, Agitasi, Combative
• Sedang:
• Melantur, nystagmus, ataxia,
diskoordinasi gerakan
• Berat:
• Depresi nafas dan koma
Ethanol
• Perhatikan associated injuries
dan social injuries
• Atasi hypoglycemia
• Glukosa IV, Thiamine
• Supportif
• Antidote:
• Metadoxine 900mg/kgBW
• Arang Aktif tidak
direkomendasikan
Isopropanol
• Alkohol dalam pelarut kosmetik,
beberapa disinfektan, dan cairan
medis
• Diserap sempurna dalam 30-120
menit melalui GI Tract
• Diubah menjadi keton (Acetone)
• Metabolisme di hepar (5-%-80%)
• Eksresi melalui urine
Isopropanol
• Depresi CNS
• Akibat alcohol dan benda keton
• Iritasi gaster
• Gejala lain mirip dengan gejala
klinis Ethanol
Isopropanol
• Supportif
• Atasi Hipoglycemia:
• Glukosa IV, Thiamine
• Hemodialisis
• TIDAK DIREKOMENDASIKAN:
• Arang aktif
• Ethanol
• Fomepizole
Methanol & Ethylene Glycol
• Alkohol industri
• cairan pembersih mobil,
pembersih karburator, tinta
fotokopi, dan untuk pelarut bahan
kimia lainnya
• Dipakai campuran miras
murahan
• Keracunan terjadi karena
ingestion
Methanol & Ethylene Glycol
• Kadar puncak dalam darah : 30-60 menit
• Dosis letal minimum : 1 g/kg BB atau
1.25 ml/kg BB
• Estimasi 24 g atau 30 ml  gangguan
visual permanen
• Toksisitas : Senyawa metabolit > senyawa
utama
• Jika metabolisme metanol diblok oleh
fomepizole atau ethanol maka methanol
diekskresikan melalui ginjal tanpa
dimetabolisme, half life sekitar 52 jam.
Methanol & Ethylene Glycol
• Depresi SSP, asidosis metabolik
dan gangguan visus.
• Koma, kejang dan metabolik
asidosis berat  outcome buruk
• ↑ asidosis ≈ beratnya toksisitas
• Gambaran klinis baru timbul
dalam 12 hingga 24 jam setelah
paparan dan mungkin lebih lama
bila terpapar ethanol dalam
waktu bersamaan
Methanol & Ethylene Glycol
• Supportif
• Blokade dengan Ethanol atau Fomepizole
• Mencegah pengikatan enzime dengan
methanol
• Atasi acidosis
• Natrium Bicarbonate
• Atasi Hipoglycemia:
• Glukosa IV, Thiamine
• Asam Folat
• Mengubah asam format menjadi asam
laktat
• Hemodialisis
INGAT!!!
ORGANOPHOSPAT
dan
CARBAMATE
Pendahuluan
• Adalah senyawa yang digunakan
untuk pestisida rumahan.
• Beralih ke carbamate
• Intoksikasi sering terjadi akbat
• Ketidaksengajaan
• Kesengajaan karena depresi
Patofisiologi
• Menghambat acetylcholinesterase
• Ditemukan dalam membrane sel
erythrocyte, jaringan saraf, otot
skeletal
• Meningkatkan jumlah
acetylcholine dalam synapse dan
neuromuscular junction
• Overstimulating reseptor reseptor
acetylcholine
• Diikuti dengan paralisis aktivitas
cholinergic dalam system saraf pusat,
pada ganglia parasimpatis,
Gejala
Salivation Defecation
Lacrimation Urination
Urinary incontinence Miosis and Muscle weakness
Defecation Bradycardia, Bronchorrhea,
Gastrointestinal pain Bronchospasm
Emesis Lacrimation
Emesis
Salivation
Diagnosis
• Anamnesis
• Waktu
• Jumlah
• Merk
• Kadang tidak tepat
• Pemeriksaan fisik
• Toksidrom
Penanganan
• Dekontaminasi
• Gastric Lavage
• Activated charcoal
• Alkalisasi urine
• Atropine
• 1 mg setiap 5 min
• Midriasis
• Killer B hilang
• Pralidoxime
• 20-40mg/kgBB dlm 5-10 min
• Supportif
Opioids
Opioids
• Adalah senyawa yang
berhubungan dengan opium dan
berfungsi sebagai analgesic dan
sedative
• Narkotik merupakan istilah
hukum yang digunakan untuk
menyebut obat obat dengan
efek narcosis, termasuk di
dalamnya opiate dan
benzodiazepine
Opioids
• Bekerja pada 3 reseptor:
• μ (mu)
• κ (kappa)
• δ (delta)
• Masing masing mempunyai
ikatan yang spesifik
• Terdiri dari 3 jenis:
• Opiat alami
• Opiat semisintetis
• Opiat sintetis
Opioids
• Stimulasi pada mu receptor
• Analgesia
• Sedasi
• Miosis
• Depresi nafas
• Depresi batuk
• Euphoria
• Peningkatan motilitas usus
• Stimulasi pada kappa receptor
• Efek lemah stimulasi mu
• Dysphoria
• Halusinasi
• Stimulasi pada delta
• Analgesia lemah
• Antidepresant
Opioids
• Absorbsi sempurna pada 30-60
menit PO
• Beberapa jenis seperti Morphine
Sulfate diserap dalam 90 menit
• Bioavaibility berkisar 10%-80%
akibat metabolism hepar
Opioids
• Kombinasi:
• Koma
• Miosis
• Depresi nafas
• Hipotensi orthostatic
• Mual-muntah
• Histamine release:
• Urticaria
• Bronchospasm
Opioids
• Supportif
• A, B, C
• Intubasi jika perlu
• Antihistamin
• Antidote:
• Naloxone
Cocaine & Amphetamine
Cocaine
• Senyawa ekstrak alkaloid alami
• Serbuk putih mudah larut air
• Terserap baik melalui epithel
• Oral
• Nasal (30 min. 1-2 h)
• GI
• Vaginal
• IV Route (1 min. 30-60 min)
Cocaine
• CNS Stimulant
• Meningkatkan efek asam amino
eksitatory
• Blok reuptake serotonin,
dopamine, dan norepinephrine
• Midriasis, tachycardia,
hypertension, diaphoresis
• Euphoria
• Local Anesthetic
Amphetamine
• Senyawa yang dipakai luas dalam
pengobatan
• Attention Deficit Disorder
• Decongestan
• Serbuk putih, terserap cepat
melalui nasal dan IV
• Memiliki efek sama dengan
cocaine + Halusinogen
• Bertahan 12 jam
Cocaine & Amphetamine
Cocaine & Amphetamine
• CNS Effect
• Kejang, Perdarahan, Infarct
• Cardiac Effect
• Dysritymia, Myocarditis, Cardiomyopathy, ACS
• Ruptur aorta dan diseksi aorta
• Hypertension
• Pulmonary Effect
• Perdarahan paru, barotrauma, pneumonitis,
edema paru, asthma
• GI Effect
• Bowel ischemia, necrosis, ischemic colitis, infarct
splecnic
• Renal Effect
• Rhabdomyolisis
Cocaine & Amphetamine
• Supportif
• Symptomatic
• Benzodiazepine
• Kejang, agitasi, Hipertensi
• Natrium Bicarbonate jika
diperlukan
• Wide complex tachydisrythmia
• HINDARI:
• Beta blocker
• antipsikotik
Benzodiazepines
Benzodiazepines
• Efek benzodiazepine:
• Sedatif
• Hipnotik
• Anxiolitik
• Amnestik
• Antikonvulsi
• Relaxasi otot
• FDA: kategori D dan X
• Lebih dari 3000 jenis obat
memiliki interaksi
Benzodiazepines
• Mekanisme kerja masih belum
dipahami seluruhnya
• Stimulasi GABA receptor pada CNS
• Penyerapan terbatas pada GI
Tract
• Terserap baik pada IV, Rectal
• Terserap tidak terprediksi pada
IM, Intranasal, Intrabuccal
Benzodiazepines
• Mortalitas akibat
benzodiazepine sendiri rendah
• Abuse
• Overdose
• Coingestion
• Gejala non spesifik dan sangat
beragam
Benzodiazepines
• Predominant manifestation
• Somnolen, pusing, melantur,
bingung, ataxia, diskoordinasi
• Koma dan berlangsung lama
• Paradoxical Reaction
• Gelisah, excitement, agresif,
marah marah, delirium
• Uncommon
• Respiratory depression
• Hipotensi
Benzodiazepines
• Supportif
• Antidote:
• Flumazenil
• Arang Aktif
• TIDAK DIREKOMENDASIKAN:
• Emesis
• Gastric Lavage
• Diuretic
• Hemodialysis
• Hemoperfusi

Anda mungkin juga menyukai