Anda di halaman 1dari 29

HIGH ALERT DAN

CAIRAN KONSENTRATE
SEMINAR DAN WORKSHOP
CLINICAL AND PHARMACEUTICAL ASPECT OF FLUID THERAPY
JENIS ELEK TROLIT KONSENTRAT
PREVALENSI KEJADIAN
MEDICATION ERROR
NaCl 3%

Osmolarity 1026 Mosmol/L

0.5mmol/ml ; 0.51meq/ml

Fungsi Na : tekanan osmotic, hidrasi sel


Penyebab Diare/muntah kronis

Penggunaan obat – obat tertentu (diuretic,


antidepresan)

Sekresi ADH/AVP (Anti Duretic Hormone/ Anti


Arginin Vasopresin) tanpa stimulus hemodinamik

Pasien dengan gangguan fungsi jantung, ginjal dan


hati.
Gejala Hiponatremia ringan (kadar Na > 125)
→ biasa nya asimtomatik

Gejala awal tidak spesifik :


anoreksia,nausea dan kelemahan

Kasus berat : edema cerebral yang


progresif menyebabkan letargi, bingung,
kejang, koma, kematian.
Hiponatremia

Derajat Waktu
keparahan terjadinya

Ringan Sedang Berat Akut Kronik


Hiponatremia

Status
Gejala
volume

asimtomatik Simtomatik Hipovolemik Euvolemik Hipervolemik


MANAJEMEN TERAPI
Keterangan United State Guideline European Guideline
Hiponatremia akut/simtomatik Severe symptoms : bolus 100ml (10’) 3x Severe symptoms : bolus 150ml (20’)
jika diperlukan 2-3 jika diperlukan

Moderate symtoms : continuous infusion Moderate symtoms : 150ml 20’ once


(0,5-2ml/kg/jam)
Kecepatan koreksi Minimal 4-8mmol/L/hari No minimum
4-6mmol/L/hari (high risk of ODS) Batas : 10mmol/L/day

Manajemen overkoreksi Baseline ≥ 120mmol/L tidak diperlukan Cairan bebas elektrolit (10ml/kg)
baseline < 120mmol/L dengan atau tanpa desmopressin iv
Dimulai dengan cairan bebas
elektrolit/dpemberian desmopressin
setelah koreksi melebihi 6-8mmol/L/hari
PERHITUNGAN KOREKSI

Kadar normal na serum : 135 – 145 mmol/L


Kebutuhan harian : 1-2meq/kg/hari

Kebutuhan na = (kadar na target – kadar na hasil lab) x 0,6 x BB


Pertimbangkan juga kecepatan pemberian cairan
Tanpa dilarutkan lagi
*0,6 adalah fraksi cairan pada pasien, bisa lebih rendah pada pasien tertentu seperti
geriatri, obesitas dan severely wasted
Kecepatan Sodium (normal range): 136 to 147 meq/L.The goal of treatment is to
get the patient out of immediate danger (return sodium level to > 120
meq/l).

The maximum rate of increase (sodium level) is 2 meq/L/hr.

The usual rate is 0.5 to 1 meq/L/hr → these lower rates help avoid
serious CNS complications (cerebral edema, pontine
myelinolysis,seizures) and/or pulmonary edema.

Always verify the infusion rate and the length of infusion based on
patient weight and sodium level.
OSMOTIC DEMYELIN ATION SYNDROME(ODS)
❑ Serum sodium ≤105 meq/L

❑ Concurrent hypokalemia

❑ Chronic excess alcohol intake

❑ Acute or chronic hepatic disease

❑ Malnourishment
KCl 7,46%

Osmolarity 2000 Mosmol/L

Setiap ml mengandung 74,6mg KCl

K+ 1meq/ml Cl – 1meq/ml
❑Komposisi K intrasel 98%
(150meq/L), ektrasel 2% (3,5-
5meq/L)
❑Intrasel tersimpan dalam liver,
tulang, sel darah merah, otot
(70%)
❑Regulasi ekskresi : ginjal dan
kelenjar adrenal
❑Ekskresi : 90% urin, 10% stool
❑ Peran : Pengaturan aksi potensial listrik di membrane
sel (terutama jantung), metabolisme sel, sintesis
glikogen dan protein.
Pengeluaran kalium
Pengeluaran kalium Kalium ektrasel masuk
berlebihan dari saluran
melalui ginjal kedalam sel
cerna

Penggunaan diuretic Diare Keadaan alkolisis


Pemberian insulin
Ketoasidosis diuretic Penggunaan laksative
berlebihan
Penggunaan beta 2
Hiperaldosteronisme Ademoma vilus
agonis
Sindroma battler’s hipotermia
Sindroma gitelman’s
Gejala Kasus ringan asimtomatik

Gangguan pada otot polos usus : Gerakan usus


menurun, bising usus menurun, konstipasi

Gangguan pada otot skelet : kelemahan, kram


otot, flaccid paralysis

Gangguan pada otot jantung : aritmia


EVALUASI
HIPOKALEMIA
PERHITUNGAN KOREKSI
Kadar normal K serum : 3,5 – 5 meq/L
Kebutuhan harian : 1-2meq/kg/hari

Kebutuhan kalium = (kadar k target – kadar k hasil lab) x 0,3 x bb


Ditambahkan juga kebutuhan harian selama waktu koreksi
Fraksi 0,3 dapat dikoreksi menjadi 0,25 pada pasien dengan dehidrasi (eg. Diare
dan muntah) atau menjadi 0,4 pada pasien dengan overload cairan (eg. Edema
dan asites)

Pelarut : nacl 0,9%


kadar serum > 2meq/l

kecepatan lazim 10meq/jam, max 20meq/jam untuk


mencegah hiperkalemia
anak – anak 0,5-1meq/kg/dosis dalam 1 jam, tidak boleh
melebihi dosis dewasa

kadar serum < 2meq/l


bisa diberikan 40meq/jam melalui vena sentral dan
pemantauan ketat di icu. untuk koreksi cepat

Pertimbangkan pelarut dan osmolaritas dari pengenceran


Na bicarbonate 8.4%

Osmolarity 2000 Mosmol/L

Setiap ml megandung 84 mg/ml


Natrium Bicarbonat

Na 1 mMol/ml Bicarbonat 1 mMol/ml

1meq/ml sodium, bicarbonat


Etiologi Kelebihan produksi asam seperti pada asidosis
metabolic atau asidosis laktat

Kehilangan ion HCO3- akibat diare berat

Kurangnya ekskresi asam yang dapat terjadi


pada penyakit GGK
Gambaran Gejala sesuai dengan penyakit yang
Klinis mendasari

Kasus kronik : asimtomatik, merasa


Lelah, letih, lesu, nafsu makan menurun

Pemeriksaan fisik : penurunan TD,


takikardia, hiperventilasi, kulit dingin
dan lembab, disritmia, syok
Terapi bikarbonat intravena diberikan bila pH <7.2 dan kadar bicarbonat
serum <10-12 meq/L

HCO3 deficit =
0.5 x weight (kg) x (desired HCO3 – measured serum HCO3)
0.3 x weight (kg) x base deficit

Preparation/Dilution

• Dilute to a maximum concentration of no greater than 0.5 mmol/mL


(osmolarity = 1000 mOsm/L)
• IV: Draw up 10 mL (10 mmol) and add 10 mL of water for injection to
make a final volume of 20mL with a concentration of 0.5 mmol/mL. It
can also be diluted with sodium chloride 0.9% ,dextrose 5% or other
standard electrolyte solutions.
Admininistration

• Maksimal konsentrasi 0.5meq/ml dalam dextrose, 2 jam


• Iv direct : Maximum rate in a medical emergency is 10 mmol/minute
• Iv infusion 4-8jam , max 1 meq/kg/jam

Monitoring

• acid-base balance
• local infusion site for signs of extravasation.

Anda mungkin juga menyukai