OLEH :
FITRI WINDA SARI
PEMBIMBING :
DR. SAMSIRUN SP.PD KIC
Pendahuluan
Asidosis renal
Nefropati
Penggunaan diuretik
Manifestasi Klinis
≤ 48 jam akut
≥ 48 jam kronis
2. Renal:
Diuretik osmosis
Manifestasi Klinis
non spesifik seperti anoreksia, mual, muntah, kelelahan dan
mudah tersinggung, perubahan dalam fungsi neurologis
Bayi cenderung menunjukkan takipnea, kelemahan otot,
gelisah, tangisan bernada tinggi, dan kelesuan menyebabkan
koma
Tatalaksana
Manajemen terdiri dari mengobati penyebab yang mendasari
dan memperbaiki hipertonisitas tersebut
Saran yang baik adalah bertujuan untuk 0,5 mmol/l/jam dan
maksimal 10 mmol/l/ hari dalam semua kasus kecuali onsets
sangat akut
K +
Etiologi
ginjal yang tidak berfungsi secara normal ,
diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam
waktu yang lama atau polip usus besar
penggunaan obat diuretik
Manifestasi Klinis
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala
sama sekali.
Hipokalemia (< 3 mEq/L darah) kelemahan otot, kejang
otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak
normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
Tatalaksana
Pada hipokalemia ringan dan sedang (3-3.5 mEq/L),
terapi pengganti kalium tidak perlu dilakukan
segera.
Manfestasi Klinis
Mual, muntah, lemas, kesemutan
Henti jantung
Etiologi
Disfungsi ginjal, penyakit-penyakit dari kelenjar adrenal, obat-
obatan
Tatalaksana
ECG abnormal: CaCl2 10% 5-10 ml perlahan
Etiologi
Hipokalsemia transien dapat terjadi dengan pemberian darah
bersitrat (seperti pada transfusi tukar pada bayi baru lahir)
Pankreatitis
Gagal ginjal
Kekurangan vitamin D
Albumin rendah
Manifestasi Klinis
Sensasi semutan pada ujung jari–jari, sekitar mulut
Kejang
Etiologi
hiperparatiroid
imobilisasi lama
kelebihan vitamin D
Manifestasi Klinis
nyeri epigastrik
kelemahan otot
anoreksia
mual/Muntah
gangguan mental
1. Yaswir R, Ferawati I. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium, dan Klorida,
serta Pemeriksaan Laboratorium. Jurnal Kesehatan Andalas 2012; 1(2): 80-84.
2. Wang N, Ewen MD. Management of Electrolyte Emergencies in Hospital Physician Board
Review Manual. Turner White. 2006; 8(3): 1-12.
3. Lobo DN, Lewington AJP, Allison SP. Disorders of Sodium, Potassium, Calcium,
Magnesium, and Phosphate. In: Basic Concepts of Fluid and Electrolyte Therapy. 2013, hal
101-112.
4. Morgan CE, Mikhart MS, Murray MJ. Management of Patients with Fluid and Electrolyte
Disturbances. In: Clinical Anesthesiology, 4th ed. McGraw Hill. 2006.
5. Prough DS, Wolf SW, Funston JS, Svensén CH. Acid-Base, Fluids, and Electrolytes. In:
Barash PG, Cullen BF, Stoelting RK, editors. Clinical Anesthesia, 5th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins, 2006: 201-2.
6. Marino PL. Renal and Electrolyte Disorders. In: Marino’s The ICU Book, 4th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2014.
7. Hillman K, Bishop G. Fluid Therapy and Electrolytes. In: Clinical Intensive Care and Acute
Medicine, 2nd ed. New York: Cambridge University Press. 2004: 60.
8. Kaye AD, Riopelle JM. Intravascular Fluid and Electrolyte Physiology. In: Miller RD, editor.
Miller’s Anesthesia, 7th ed. Philadelphia: Elsevier Churcilll Livingstone; 2010.
9. The College of Emergency Medicine and Doctors. 2011. Diakses dari:
http://collemergencymed.ac.uk.