Anda di halaman 1dari 27

Clinical Mentoring EKG III :

Bradikardia/Bradiaritmia

Muhadi MD FINASIM
Divisi Kardiologi Departemen IPD
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
18 April 2015

Bradyarryhthmia
Sinus Node Dysfunction
Sinus bradycardia
Sinoatrial exit (SA) block
Sinus pauses (arrest)
Tachycardia-bradycardia (Sick Sinus) syndrome

AV Conduction Abnormalities
First-degree heart block
Second-degree heart block
Mobitz type I (Wenckebach)
Mobitz type II
Third-degree (complete) heart block
Bundle Branch Block
Left bundle branch block (LBBB)
Right bundle branch block (RBBB)

Sinus Node Dysfunction


Sinoatrial (SA)
Block
1. Ggn hantaran impuls dari SA node ke
jaringan atrium
2. Kriteria:
Jarak antara gel P sebelum pause sampai
gel P pertama sesudah pause adalah
perkalian bilangan bulat

Sinus Node Dysfunction

Sinus Pause (Sinus Arrest)


1. Kegagalan otomatisitas dari SA node.
2. Klinis sulit dibedakan dgn SA block . Sering disebabkan obat
antiaritmia.
3. Gejala : sinkope, pusing, lekas lelah dan kadang-kadang TIA.
4. Indikasi pemasangan pacu jantung permanen.
Kriteria :
Jarak antara gel P sebelum pause sampai gel P pertama
sesudah pause bukan perkalian bilangan bulat

Sinus Node Dysfunction


Sick Sinus Syndrome

1.Gangguan fungsi SA node yang disertai gejala


2.Gambaran EKG:
Sinus bradikardi, sinus arrest, AF respons
lambat, atau
bradiaritmia yang bergantian dgn
takiaritmia

Kasus 1
Wanita 45 tahun
Lemas, lekas capek dan sesak nafas
bila aktivitas

Diagnosis EKG
A. Sick Sinus Syndrome
B. AV blok derajat 2 Mobitz II
C. Sinus arrest
D. AV blok derajat 3

Jawaban: D

AV Conduction Abnormalities

First-Degree AV Blocks
1. Semua impuls dari atrium dpt
dihantarkan ke ventrikel dgn waktu lebih
lama.
2. Biasanya tdk perlu terapi. Hati-hati dgn
obat digitalis dan beta blocker.
3. Kriteria : interval PR >0,20 detik

AV Conduction
Abnormalities

econd-Degree AV Block

Tidak semua impuls dari atrium dpt


dihantarkan ke AV node dan HisPurkinje (drop beat)
Klasifikasi:
a. Tipe Mobizt I (Wenckebach)
b. Tipe Mobizt II

AV Conduction Abnormalities

nd-Degree AV Block type I (Mobitz I / Wenckeb


1. Lokasi kelainan di tingkat AV node.
2. Irama ini dapat disebabkan oleh beta
blocker, digoksin dan calcium channel
blocker atau iskemik yang melibatkan
arteri koroner kanan.
3. Kriteria :
a. Pemanjangan PR interval secara
progressif
b. Satu dari bbrp gel P tdk dpt
dihantarkan ke ventrikel
c. PR interval terpendek segera setelah
blok
d. Kompleks QRS normal

AV Conduction Abnormalities

ond-Degree AV Block type II (Mobitz II)


1. Terdapat hambatan impuls dari atrium yg
intermitten.
2. Lokasi kelainan di infranodal.
3. Lebih berbahaya dan cenderung menjadi total AV
blok.
4. Kriteria :
a. Satu dari bbrp gel P tdk dpt diteruskan
b. Interval PR konstan
c. Kompleks QRS bisa normal atau lebar

AV Conduction Abnormalities

rd-Degree AV Block (Complete Heart Block)


1.
2.
3.
4.

Impuls dari atrium tdk dpt mencapai ventrikel.


Laju ventrikel tergantung pada pacemaker
cadangan.
Sering tdk stabil dan memerlukan pacu jantung
sementara (emergensi).
Kriteria :
a. Tdk ada hubungan antara gel P dgn QRS (AV
disosiasi)
b. Laju atrium > laju ventrikel
c. Bentuk QRS tergantung pada lokasi escape
beat ( AV
junction normal , ventrikel lebar).

Tatalaksana Bradikardia

Bundle Branch Block

ht Bundle Branch Block (RBBB)


Depolarisasi
septum dari
ventrikel kiri
normal.
Depolarisasi
ventrikel kanan
terjadi perlambatan
akibat blok di right
bundle branch

Bundle Branch Block

ht Bundle Branch Block (RBBB)


1. Kriteria :
Interval QRS memanjang > 0,12 detik
S yang lebar di I dan V6
R yang lebar di V1

Bentuk rSR di sandapan V1 dan V2


Deviasi aksis ke kanan
Bila interval QRS 0,10 0,12 detik : RBBB inkomplit
Bila interval QRS > 0,12 detik : RBBB komplit

2. Penyebab : hipertensi, PJK, Penyakit


Jantung Bawaan

Bundle Branch Block

ht Bundle Branch Block (RBBB)

Bundle Branch Block


Bundle Branch Block (LBBB)
Bila konduksi di
cabang berkas
kiri terganggu
maka
depolarisasi
septum hanya
dibentuk oleh
komp cabang
berkas kanan

Bundle Branch Block


Bundle Branch Block (LBBB)
1. Kriteria :
Interval QRS melebar > 0,10 detik
Tidak tampak gelombang q dan gelombang R
yang lebar, sering berlekuk di I, V5 dan V6
dengan VAT > 0,08 dtk
rS atau QS di V1

2.

Deviasi aksis ke kiri


Bila interval QRS 0,10 0,12 detik : LBBB
inkomplit
Bila interval QRS > 0,12 detik : LBBB komplit
Penyebab : IMA, gagal jantung,
kardiomiopati

Bundle Branch Block


Bundle Branch Block (LBBB)

Case Study
You are monitoring the medical treatment of a 58year-old man in the ICCU at your hospital. Three
days ago the patient underwent a CABG. He has
a history of CAD, CHF and DM. You are at the
nursing station and hear the patients ECG
monitoring alarm go off. You rush to his bedside.
He is conscious, but his mental status is altered
and his BP is 80/50 mmHg. You check the rhythm
on his ECG monitoring.

Case Study (cont..)

The interpretation of the rhythm on ECG is

A. Normal sinus rhythm


B. Sinus bradycardia
C. Third-degree AV block
D. Sinus pause (sinus arrest)

Case Study (cont..)


2. Your initial management
of the
patient is to ..
A. Administer
epinephrine 1 mg
B. Supply O2, start an
IV, and
obtain a 12-lead ECG
C. Begin CPR
D. Defibrilate at 360 J (or
equivalent biphasic
energy)

Case Study (cont..)


Your first drug treatment of choice would be
to administer
A. Epinephrine 5 mg
B. Atropine 0.5 mg
C. Adenosine 12 mg
D. Magnesium 1-2 g

Case Study (cont..)


4. The patient is still
conscious
but symptomatic.
Following the
appropriate
treatment in question
3,
ECG shows
A. Sinus bradycardia
B. Third-degree AV
block

Case Study (cont..)


5. The patients BP is now
90/60 mmHg
and he is still confused.
Your last correct in question
3 was
given 4 minutes ago.
Your next treatment of
choice is to
administer
A. Epinephrine 5 mg
B. Atropine 0.5 mg
C. Adenosine 12 mg
D. Magnesium sulfate 1-2 g

Case Study (cont..)


6. The patient now is alert,
oriented, and able to
follow
commands. His BP is
140/90
mmHg. Following the
appropriate treatment in
question 5, ECG shows
A. Sinus bradycardia
B. Sinus tachycardia
C. Sinus rhythm at a
rate of 75
bpm
D. Sinus rhythm at a
rate of 90

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai