Hipertensi sekunder
terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui,
misalnya 1) Penyakit ginjal : glomerulonefritis akut, nefritis
kronis, penyakit poliarteritis, diabetes nefropati, 2) Penyakit
endokrin : hipotiroid,
Klasifikasi
Tekanan
Tekanan sistolik
Klasifikasi diastolik
(JNC7)
mmHg mmHg
Normal 90–119 60–79
Pra-hipertensi 120–139 80–89
Hipertensi
Derajat 1 140–159 90–99
Hipertensi
≥160 ≥100
Derajat 2
Tanda dan Gejala
• Hipertensi jarang menunjukkan gejala
• Sakit kepala (terutama di bagian belakang
kepala dan pada pagi hari)
• Pusing
• Vertigo
• Tinitus (dengung atau desis di dalam telinga)
• Gangguan penglihatan
• Pingsan
Komplikasi
Penyebab
Hipertensi primer
• Jenis hipertensi yang paling umum, meliputi
sebanyak 90–95% dari seluruh kasus
hipertensi.
Hipertensi Sekunder
• Penyebab yang diketahui. Penyakit ginjal
adalah penyebab sekunder tersering 5-10%.
KLASIFIKASI PATOLOGIS
1.HIPERTENSI BENIGNA ( >130-140 mmHg)
• Bersifat lambat,sering tanpa gejala dan ditemukan pada
pemeriksaan fisik.
• Tahanan pembuluh darah perifer meningkat dan kerja
jantung berlebihan dan akan mengakibatkan hipertrofi
ventrikel kiri.
• Akan dapat dideteksi dengan EKG.
• Pada autopsi ditemukan penebalan yg konsentrik pada
ventrikel kiri.
• Akan mengakibatkan penyakit arteriol dan
terbentuknya aterosklerosis.
KLASIFIKASI PATOLOGIS
2. Hipertensi maligna
• Merupakan hipertensi yang mengkawatirkan,
memerlukan pengobatan untuk mengurangi
resiko kerusakkan organ dan kematian
mendadak.
• Perubahan pembuluh darah renal
menonjol,pendarahan akut dan edema papil.
• Timbulnya proteinuria dan gagal ginjal.
• Bentuk khas histologis yaitu nekrosis fibrinoid
pada arteri kecil dan arteriol
Patofisiologi
Myocardial
Stroke contractility
Cardiac volume
output
Heart rate Size of
Arterial vascular
pressure compartement
Vascular
Peripheral structure
Resistance
Vascular
function
Mekanisme Patofisilogi dari Hipertensi
Identifiable Causes of Hypertension
Diagnosis
• Tekanan darah tinggi secara persisten.
• Biasanya untuk menegakkan diagnosis :
tiga kali pengukuran sphygmomanometer
yang berbeda dengan interval satu bulan
Pemeriksaan Awal Pasien
• Anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap.
• Alat tekanan darah ambulatori 24 jam dan alat
pengukur tekanan darah di rumah
• Di Inggris : follow-up satu kali hasil
pengukuran tekanan darah yang tinggi di klinik
+ pengukuran ambulatori.
• Memonitor tekanan darah di rumah selama
kurun waktu tujuh hari → kurang ideal
Pemeriksaan pada Hipertensi
Sistem Pemeriksaan
Darah natrium, kalium, kalsium, TSH (
Endokrin thyroid-stimulating hormone).
Hipokalemia,Hi
Ideal untuk Ibu hamil, perglikemi,Olig
Tiazid Hydrodiuril hipertensi, dan
anuria uria, anuria,
edema-kronik
hiperkalsemia
Gol. Merek
indikasi kontraindikasi Efek tak diharapkan
Obat dagang
Bradikardi,hipo
α– Klonidin Baik untuk tensi,sindrom Mulut kering, hipotensi,
blocker (Catapresan) hipertensi bradikardi, sedasi
simpul sinus
Gangguan
Losartan Hipertensi fungsiginjal, Vertigo, ruam
ARB anak-anak, kulit, gangguan
(Lozaar) esensial
kehamilan, masa ortostatik
menyusui
VASODILATOR
Golongan Merek Efek tak
indikasi kontraindikasi
Obat dagang diharapkan
Retensi cairan,
Hidralazin Apresoline Hipertensi Penyakit jantung palpitasi, refleks
sedang iskemik
takikardi