FARMASI KLINIK
COACH:Ester Angelina D
RUMUS DOSIS
MAKSIMAL ANAK
RUMUS DOSIS MAKSIMAL ANAK
Ke atas
HIPERTENSI
PENGERTIAN HIPERTENSI
1. Seseorang akan dikatakan hipertensi menurut Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI, 2015) yaitu bila
memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolic ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang.
2. Hipertensi diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu
hipertensi primer (esensial) dan hipertensi sekunder.
HIPERTENSI PRIMER HIPERTENSI SEKUNDER
Penurunan berat badan Pasien dianjurkan mengganti makanan yang tidak sehat dan diganti
dengan rekomendasi 5 porsi buah dan sayur per hari.
Mengurangi asupan garam Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 g/hari
Olah raga Olah raga jalan kaki 2-3 km yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 –
60 menit minimal 3 kali / minggu
Mengurangi konsumsi alkohol Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1 gelas per
hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah
Berhenti merokok Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit
kardiovaskular dan pasien sebaiknya dianjurkan untuk berhenti merokok.
ALGORITMA TERAPI
GUIDELINE
TARGET TERAPI
GUIDELINE
OBAT HIPERTENSI
GOLONGAN CONTOH OBAT EFEK SAMPING UMUM CATATAN
OBAT
Alfa 2 adrenergik Methyldopa, Sedasi, gangguang emosional, • Penghentin obat di
clonidin hipotensi, konstipasi, hipotensi tapering untuk mencegah
ortostatik dan postural, efek withdrawal
kenaikan berat badan dan • Salah satu pilihan untuk
impotensi ibu hamil
Antagonis alfa 1 Prazaosin, Dizzines, nyeri kepala, Untuk hipertensi dengan
Terazosin, hipotensi ortostatik, kelelahan komplikasi BPH merupakan
doxasozin dan edema obat pilihan
ß-Blocker Bisoprolol, Hipotensi, bradiaritmia, diare, • Beta selektif lebih Aman
metoprolol, bronkospasme pada penyekat digunakan untuk penderita
beta tak selektif, faringitis, PPOK dan asma
labetolol hiperlipidemia, Raynaud • Penggunaan obat harus di
danPropanolol Syndrome, mungkin menurukan tappering
(Non selektif) sensitifitas insulin
OBAT HIPERTENSI
GOLONGAN CONTOH OBAT EFEK SAMPING UMUM CATATAN
OBAT
CCB Amlodipin, nifedipine, Edema, gingival Hindari penggunaan verapamil dan
nimodipine, hyperplasia, nyeri otot, diltiazem pada pasien blok jantung
verapamil, diltiazem kram otot, hipotensi derajat 2 dan 3
Antagonis Aliskiren Diare, peningkatan serum Hindari penggunaan antirenin untuk
renin kreatinin, hiperkalemia, pasien hiperkalemia
pembentukan batu ginjal
ACEI Captopril, lisinopril, Batuk kering, • Konsumsi terbaik saat perut
ramipril hiperkalemia, hipotensi, kosong
abnormal fungsi ginjal • Pilihan terbaik pada pasien
dengan hiperlipidemia
ARB Candesartan, Hiperkalemia, hipotensi, • Menjadi pilihan jika pasien tidak
irbesartan, valsartan, kenaikan BUN dapat menggunakan ACEI
telmisartan (valsartan), Hipoglikemi • Kombinasi ACEI + ARB tidak
(losartan) direkomendasikan
OBAT HIPERTENSI
GOLONGAN CONTOH EFEK SAMPING UMUM CATATAN
OBAT OBAT
Antagonis Spironolakton Pendarahan lambung, gangguan ejakulasi, • Gynecomastia dilaporkan
Aldosteron Eplerenone ketidakmampuan mempertahankan ereksi, terjadi dan sifatnya bisa
impotensi, penurunan libido, nyeri payudara reversible
dan putting, hiperkalemia, elektrolit • Monitor kadar kalium dilakukan
inbalance dan alergi dalam 1 minggu sejak
diberikan
Diuretic loop Furosemide, Hiperurisemia, hipokalemia, gangguan • Dapat memperpanjang durasi
Bumetadine, pendengaran, intoleransi glukosa, hipo obat lain yang dieliminasi
elektrolit dalam bentuk utuh di ginjal
Torsemide
• eketif untuk menangani edema
Diuretic Hidroclorthiazide, Hiperkolesterolemia, hipokalemia, • KI : pada pasien yang
Chlortalidone hipersensitif sulfonamide
thiazide hyperuricemia, hiperglisemia, asidosis
• Dapat memperpanjang durasi
metabolic
obat lain yang dieliminasi
dalam bentuk utuh di ginjal
Nitrat Nitrogliserin, Kardiak disritme, hemorrhage,
ISDN penuruna agregasi platelet, hipotensi
OBAT – OBAT HIPERTENSI YANG DI KONTRAINDIKASIKAN
DENGAN PASIEN KONDISI PENYEKIT TERTENTU
OBAT EFEK
HIPERTENSI SAMPING
HCT Disfungsi ereksi , kenaikan asam urat
FUROSEMIDE Hipokalemia, peningkatan asam urat
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4558097/pdf/nihms716228.pdf
HYPERTENSION IN PREGNANCY
Preeklamsia – eklamsia terjadi setelah 20 minggu kehamilan.
Pemberian aspirin dosis rendah dapat menjadi usaha preventif terhadap kejadian
preeklampsia dengan dosis 75-150 mg perhari, diberikan malam hari pada ibu
dengan usia gestasi 16-20 minggu diberikan sampai usia gestasi 36 minggu bagi
pasien risiko tinggi preeklampsia.
Jawaban: E. Metildopa
a. Atenolol,kategori kehamilan : D
b. Propranolol, kategori kehamilan: C; D pada trimester 2 dan 3
c. Diltiazem, kategori kehamilan: C
d. Amlodipine, kategori kehamilan: C
e. Metildopa, kategori kehamilan: B
SOAL
Obat dekongestan yang perlu dihindari oleh pasien dengan riwayat hipertensi
adalah …
A. Cetirizine
B. Pseudoefedrin
C. Fenileprin
D. A dan B
E. B dan C
Jawaban: E. B dan C
Pemakaian obat obat simtomatik perlu diperhatikan untuk pasien jantung dan
hipertensi. Fenilefrin, fenilpropanolamin, pseudoefedrin dapat meningkatkan
tekanan darah dengan cara vasokontriksi sehingga dihindari untuk pasien
hipertensi.
SOAL
Seorang pasien mendapatkan obat kaptopril dengan dosis 2 x 25 mg, dan
furosemide 1 x 40 mg. Berikut aturan minum yang tepat adalah :
A. kaptopril di minum sesudah makan setiap pagi dan malam, furosemide di
minum pagi
B. kaptopril di minum sesudah makan setiap pagi dan malam, furosemide di
minum malam
C. kaptopril di minum sebelum makan setiap pagi dan malam, furosemide di
minum pagi
D. kaptopril di minum sebelum makan setiap pagi dan malam, furosemide di
minum malam
E. kaptopril di minum sewaktu makan setiap pagi dan malam, furosemide di
minum pagi
Kunci Jawaban : C
SOAL
Target tekanan darah pasien dengan CKD adalah ?
A. <130/80
B. <135/90
C. <150/90
D. <140/90
E. <140/80
Kunci Jawaban : D
SOAL
Seorang pasien laki-laki 56 tahun di diagnosis BPH. TD pasien 160/100 mmHg. Pasein
akan menerima antihipertensi untuk tekanan darah yang dideritanya. Dokter
merekomendasikan inhibitor α-reseptor. Obat yang termasuk dalam golongan tersebut
adalah
A. Terazosin
B. Lisinopril
C. Furosemid
D. Propanolol
E. HCT
Kunci jawaban : A
Pembahasan : yang termasuk inhibitor α-reseptor adalah Doksazosin, Prazosin, dan
Terazosin
DIABETES
DEFINISI
Sumber lemak berasal dari bahan 3-5 kali perminggu selama sekitar
nabati yang mengandung lebih banyak 30-45 menit, dengan total 150
asam lemak tak jenuh dibandingkan menit perminggu.
asam lemak jenuh. Contoh : jalan cepat, bersepeda
Sebagai sumber protein contoh : ikan, santai, jogging, dan berenang.
ayam (terutama daging dada), tahu
dan tempe karena tidak banyak
mengandung lemak
Kolesterol jangan melebihi 300 mg per
hari
Serat minimal 25 gram / hari
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar
45-65% total asupan energi
Sumber: PB PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Indonesia, 2015
GUIDELINE
ANTIDIABETIK ORAL (OAD)
Golongan Cara Kerja Utama Risiko Manfaat Contoh
Obat
Dosis Prandial
Dosis sarapan : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8 unit
Dosis makan siang : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8 unit
Dosis makan malam : 1/3 dari IPT = 24 unit x 1/3 = 8unit
SOAL
Pasien diabetes melitus tipe 2 yang memiliki berat badan obesitas. Sebaiknya
tidak diberikan obat antidiabetes oral berupa …
A. Metformin
B. Glimepiride
C. Sitagliptin
D. Acarbose
E. Mannitol
Jawaban: B. Glimepiride
Glimepiride memiliki efek samping peningkatan berat badan. Obat antidiabetic
yang meningkatkan berat badan adalah golongaan tiazolidindion, sulfonylurea,
glinid, dan insulin.
SOAL
Wanita dengan umur 30 tahun hamil 5 bulan datang ke dokter kandungan. Hasil
pemeriksaaangula darah 280 mg/gl. Dokter merekomendasikan untuk penurun
gula darah. Apakah obat yang direkomendasikan untuk pasien?
A. Glibenklamid
B. Poiglitazon
C. Insulin
D. Metformin
E. Akarbose
Kunci Jawaban : C
SOAL
Seorang pasien laki-laki mendpatakan insulin kerja cepat. Diabawah ini
manakah yang termassuk insulin kerja cepat?
A. Insulin detemir
B. Insulin lispro
C. Insulin glargie
D. Insulin Kristal Zinc
E. Insulin NPH
Kunci Jawaban : B
SOAL
Seorang pasien wanita berusia 45 tahun menderita sakit diabetes melitus
kronis. Pasien tidak patuh minum obat. Parameter apakah yang harus
diperika?
A. HbA1C
B. Kadar Insulin
C. Kadar Gula Sewaktu
D. Kadar Gula Puasa
E. Kadar Gula Postprandial
Kunci Jawaban : A
HIPERLIPIDEMIA
HIPERLIPIDEMIA
Menurut ATP III, dalam tatalaksana penurunan LDL dan manajemen
resiko penyakit degeneratif ada faktor resiko yang harus diketahui,
berikut adalah faktor resiko menurut ATP III.
TLC diet
Lemak jenuh < 7% dari kalori, kolesterol < 200 mg/hari Konsumsi
serat (10-20 g/hari)
Manajemen berat badan serta meningkatkan aktivitas fisik
TATALAKSANA
Golongan Contoh Efek Terapi Efek Samping Kontraindikasi
Obat
HMG CoA Simvastatin Menurunkan LDL Miopati,
Lovastatin, dan trigliserida, meningkatkan Penyakit liver
Reductase
Pitavastatin, menaikkan HDL enzim hati, aktif dan kronis
Inhibitor
Rosuvastatin Konstipasi, nyeri
perut,
dyspepsia, mual
Resin Colestipol Menurunkan GI Upset
Asam Coleselvam LDL, menaikkan Konstipasi Trigliserida > 400
Empedu Colestiramin HDL Menurunkan mg/dL
absorbsi obat
TATALAKSANA
Golongan Contoh Efek Terapi Efek Samping Kontraindikasi
Obat
Menurunkan LDL Muka merah
dan trigliserida, Hipoglikemi Penyakit liver
Asam Asam menaikkan HDL Hiperurisemia kronis
Nikotinat Nikotinat Hepatotoksis Gout parah
GI Upset
Asam Gemfibrozil Menurunkan LDL Dispepsia Gangguan ginjal
Fibrat Fenofibrat dan Batu empedu dan hati parah
trigliserida, Miopati
menaikkan HDL
Penurunan berat badan dapat digunakan orlistat, apabila target dengan terapinon-farmakologi
tidak mencapai penurunan 10% berat badan. Orlistat memiliki efek samping feses berlemak
dan dapat menggangu absorbsi vitamin, siklosporin, dan levotiroksin.
CATATAN
1. Golongan statin umumnya diminum malam hari sebelum tidur, hal ini
dikarenakan proses pembentukan lemak/anabolisme lemak terjadi pada malam hari.
Namun untuk atorvastatin dapat diminum sore/malam hari karena memiliki waktu
paruh yang panjang.
2. Golongan fibrat biasanya untuk menurunkan TG. Golongan fibrat diminum 30
menit sebelum makan dan hindari pemberian pada gangguan fungsi hati dan ginjal
yang berat.
3. Golongan asam nikotinat tidak direkomendasikan pada pasien yang mengalami
hiperurisemia, hal ini dikarenakan golongan obat ini dapat menghambat eksresi
dari asam urat. Golongan obat ini juga dapat menyebabkan hiperglikemia sehingga
tidak disarankan penggunaan pada pasien DM. Aman digunakan selama kehamilan ,
penggunaannya malam hari sebelum tidur. (ex: Niacin)
4. Golongan Cholesterol Absorbtion Inhibitor (Ezetimibe) umumnya aman digunakan
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan gangguan fungsi hati ringan .
5. Golongan Bile Acid Sequestrant (ex: kolestiramin) dapat menyebabkan terjadinya
pendarahan seperti mimisan dikarenakan terganggunya absorbs vitamin larut lemak
seperti A,D,E,K. Vitamin K merupakan vitamin yang berperan dalam koagulasi darah.
● IHD/ coronary heart disease (CHD)/ coronary artery disease (CAD) adalah keadaan
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen ke miokard yang mayoritas
disebabkan buntuan plak aterosklerosis.
Terapi farmakologi IHD :
1. Nitrat
2. Calcium Channel Blockers
3. Beta Blocker
↓ TD/ HR ↓ kebutuhan O2 dan
memperbaiki aliran darah
4. Antihiperlipidemia koroner
5. Obat yang mempengaruhi koagulasi,
fibrinolisis dan agregasi platelet
↓pembentukan Memperlambat
plak perkembangan iskemia
Terapi
Mekanisme Contoh ESO
Farmakologi
↓HR, kontraktilitas, TD, konsumsi Metoprolol, bisoprolol, Hipotensi ortostatik, takikardi,
oksigen miokard atenolol pusing, bradikardia,
B-Blocker
bronkospasm, gangguan
metabolisme glukosa dan lipid
↓ konsumsi oksigen miokard secara Nitrogliserin, isosorbid Hipotensi, pusing, flushing,
Nitrat tidak langsung dengan mekansime dinitrat, isosorbid mual, takikardi, rash
vasodilatasi pembuluh darah mononitrat
Menghambat pemasukan Ca Non dihidropiridin : Hipotensi orostatik, Blokade
Calcium kedalam otot polos dan jantung Verapamil, diltiazem AV, edema
channel
efek vasodilatasi perifer ↓ Dihidropiridin : nifedipin,
antagonist
konsumsi oksigen miokard amlodipin, nicardipin
Mencegah agregasi platelet dan - Jalur thromboxan Gangguan GIT, perdarahan
pembentukan trombus A2 (TXA2) : aspirin
- Jalur P2Y12 ADP-
Antiplatelet receptor :
clopidogrel,
ticagrelor
Terapi non farmakologi Revaskularisasi
Coronary Artery Bypass Grafting
(CABG)
Percutaneous Coronary Intervension (PCI) – Percutaneous
Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
GANGGUAN TIROID
GANGGUAN
TIROID
TATALAKSANA
Kondisi Gejala Tatalaksana
Hipotiroid Kelemahan, bradikardi, mudah Levotiroksin, Liothironin
mengantuk, goiter,
metabolisme menurun
Hipertiroid 1= radioaktif iodin
Gugup, cemas, takikardi, tremor 2= antitiroid : methimazole,
(gejala tirotoksikosis), kelemahan PTU3= betabloker
otot, turun berat badan (tappering off) untuk gejala
tremor dan takikardi
4= kortikosteroid (tappering
off) untuk sindrom graves
5= surgery (tiroidoktomi)
Keterangan: ibu hamil aman menggunakan methimazol
Radioaktif iodin tatalaksana yang di prioritaskan untuk pasien dengan sindrom
graves dantoxic nodular goiter.
ASAM URAT
ASAM URAT