Anda di halaman 1dari 8

“PELAYANAN KEFARMASIAN”

Nama Kelompok 1 (satu):


1. Riyan Sofyana Rinaldi (17340179)
2. Fitri Utami Rizki (17340180)
3. Yasmin Al-Amari (17340181)
4. Yohanes Jemadi (17340182)
5. Neva Pratiwi (17340183)
6. Esther Afrianti (17340184)
7. Dika Dwi Ardiani (17340185)
8. Chanica Aninditya (17340186)
9. Fely Frysilia Lamida (17340187)
10. Noverismin Putri Atoran (17340188)

Fakultas Farmasi
Program Studi Apoteker
Institut Sains dan Teknologi Nasional
Jakarta, 2018.
STUDI KASUS
◦ Tn K, 54 th, 92kg, 165cm MRS dengan
hipoglikemia, GDA 59 mg/dl. Tampak
jelas pasien memiliki ascites yang besar,
sehingga saat terlentang pasien merasa
sesak. Mengaku memiliki kencing manis
selama 6 th dan selama ini minum
Glibenklamide 1-0-0. Pasien didiagnosa
dengan Cirrhosis Hepatis, DM.
DATABASE PASIEN
Tanggal Review : 28 Mei 2018
Nama : Tn.K
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Pria
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 92 kg
Past Medical History : Kencing manis selama 6 tahun
Medication History : Glibenclamid 1x1
Family History :-
Social History :-
Allergic History / Adverse :-
Drug Reaction History :-
SOAP
SUBJEKTIF OBJEKTIF
◦ Pasien memiliki ascites ◦ GDA : 59 mg/dl
yang besar sehingga ◦ Nilai normal GDA : 70-110
saatterlentang pasien mg/dl
merasa sesak
◦ Diagnosis : Cirrhosis
hepatis dan DM
ASSASEMENT
PROBLEM MEDIK TERAPI DRP KETERANGAN

Diabetes Mellitus Glibenclamide Resiko tinggi Glibenclamide


Hipoglikemia, menstimulasi sel
gangguan fungsi beta pankreas
hati sehingga sekresi
insulin
meningkat.

Sirosis Hepatik Tidak mendapat Efek samping


obat untuk sirosis dari
hepatis glibenclamide
sensitivitas kulit,
gangguan GI,
Intoleransi
alkohol dan iterus
PLAN
NO. REKOMENDASI MONITORING TARGET
1. Diberikan metformin Pantau kadar glukosan Tidak terjadi
karena metformin darah karena efektivitas hipoglikemia,
merupakan terapi mengurangi produksi karena metformin
pilihan utama pasien glukosa hati dan tidak
dengan berat badan memperbaiki ambilan menyebabkan
berlebih. Juga glukosa di jaringan hipoglikemia.
digunakan untuk perifer.
diabetes yang tidak Efek samping :
bisa dikendalikan Anoreksia, mual, muntah,
dengan sulfonilurea diare.
2. Diberikan cairan Diberikan drip lambat GDA normal 70-110
dextrose 5-10% untuk selama 12-24 jam. mg/dl.
mengatasi hipoglikemia
3. Diberikan spironolakton Diberikan dengan dosis Berkurangnya
100-200 mg, dan cairan yang
dipantau elektrolit pasien membengkak dan
bila terjadi hiperkalemia menyebabkan
dan hiponatremia. sesak akibat
ascites.
EVIDENCE BASED MEDICINE
REKOMENDASI EVIDENCE
1. Metformin 1. ADA Guidelines
Dosis : Dosis awal 2 dd Dosis : Dosis awal 2 dd 500mg, untuk dosis
500mg, dosis maksimal pemeliharaan 3 dd 500mg. Dosis maksimal 2,5g. Obat
2,5g. Obat di minum pada diminum pada waktu makan.
waktu makan.

2. Dextrose drip lambat 5- 1. National Clinical Guidelines For Management of


10% untuk 12-14 jam. Diabetes Mellitus jika hipoglikemia disebabkan
akibat pemberian sulfonilurea diberikan Dextrose
drip lambat 5-10% selama 12-24 jam.
3. Kombinasi spironolakton 1. Evaluasi Penggunaan Kombinasi Spironolakton
dan furosemid dan Furosemid pada Pasien Sirosis Hati dengan
Ascites Permagna
Regimen dosis kombinasi diuretic yang
direkomendasikan American Association for the Study
of Liver Diseases (AASLD) adalah spironolakton 100
mg/hari dan furosemid 40mg/hari.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai